Mengamati Dunia
Yesus di Video
Berbagai organisasi dalam Susunan Kristen akan melakukan upaya habis-habisan untuk memikat kaum muda agar mau mendapatkan pengetahuan Alkitab. Misalnya, Lembaga Alkitab Amerika telah memproduksi sebuah versi video tentang catatan di Markus 5:1-20 mengenai penyembuhan yang dilakukan Yesus atas seorang pria yang kerasukan setan. The Miami Herald dari Florida melaporkan bahwa video tersebut berbentuk film musikal, dengan adegan-adegan yang diedit ke dalam bagian-bagian yang bergerak cepat. Sebuah versi diiringi musik rap, dan versi lainnya diiringi lagu-lagu gereja. Yesus digambarkan mengenakan oblong dan jaket sewaktu ia terlibat dalam pertarungan langsung di sebuah tangga darurat dengan pria kesurupan yang meneteskan air liur dan memakai topi pet baseball. Video musik lainnya, disebut Resurrection Rap (Rap Kebangkitan), dilaporkan mempertunjukkan Yesus sebagai pemimpin sebuah geng jalanan!
Gunung Berapi Menyejukkan Planet
Sewaktu gunung berapi Pinatubo di Filipina meletus pada tahun 1991, para ilmuwan meramalkan bahwa planet kita akan menjadi sedikit lebih sejuk sebagai akibatnya. Mereka benar, dan memang terbukti. Gunung berapi itu memuntahkan sekitar 20 juta ton gas sulfur dioksida ke dalam stratosfer. Gas tersebut membentuk awan raksasa yang terdiri atas butiran-butiran kecil asam sulfat dan disebarkan di seputar bola bumi oleh arus udara yang tinggi dan cepat, dalam beberapa minggu. Butiran-butiran kecil tersebut tersebar dan menghambat sebagian sinar matahari, menghasilkan temperatur yang lebih sejuk di atas permukaan tanah. Menurut Science News, bagian-bagian dari Belahan Bumi Utara, sejak letusan, telah mengalami penurunan kira-kira satu derajat Celcius dalam temperatur rata-rata. Akan tetapi, pengaruh ini bersifat sementara dan hendaknya tidak dipandang sebagai obat penawar bagi meningkatnya suhu bumi. Seorang pakar cuaca meramalkan bahwa kecenderungan untuk menjadi sejuk yang disebabkan oleh letusan gunung berapi ini akan habis pada tahun 1994.
Perdagangan Organ Tubuh di Asia
”Penawaran dan permintaan adalah hukum di mana-mana,” kata majalah Asiaweek tentang masalah perdagangan organ tubuh manusia. Di Hong Kong, sekitar 600 orang menunggu pencangkokan ginjal pada musim semi 1992, tetapi hanya 50 orang dari antara mereka diperkirakan mendapat sebuah ginjal di negara itu pada akhir tahun tersebut. Oleh karena itu, banyak orang pergi ke negara-negara lain, seperti India tempat sekitar 6.000 pencangkokan ginjal dilakukan setiap tahun dalam suatu bisnis bernilai 20 juta dolar per tahun. Sering kali orang-orang miskin atau orang-orang yang telah menderita kesulitan keuangan bersedia menjual sebuah ginjalnya, karena biasanya seseorang masih dapat hidup hanya dengan sebuah ginjal. Tetapi Asiaweek menyatakan bahwa perdagangan organ tubuh dirusak oleh korupsi. Beberapa donor telah kehilangan uang mereka karena ditipu pialang yang korup. Seorang pria dilaporkan memeriksakan diri di rumah sakit karena sedikit gangguan pada lambung dan berakhir dengan kehilangan satu ginjal—ginjalnya telah diangkat tanpa sepengetahuannya!
Amal yang Manis?
Majalah Consumer Reports baru-baru ini melaporkan tentang suatu badan amal bagi penderita kanker yang mengirimkan surat kepada orang-orang dan meminta agar mereka mengumpulkan sumbangan dari teman-teman dan para tetangga serta mengirimkannya. Laporan itu menyatakan bahwa dengan membaca tulisan kecil di bagian belakang surat itu terungkap beberapa fakta yang menarik. Misalnya, meskipun dana amal yang terkumpul mencapai hampir 2,5 juta dolar A.S. pada tahun sebelumnya, kurang dari satu sen dari setiap dolar yang benar-benar ditujukan untuk membiayai riset kanker. ”Selebihnya dibayarkan kepada pemrakarsa amal profesional, membayar biaya-biaya pengumpulan dana, pengelolaan dana, menyelesaikan kasus hukum yang timbul dari penggelapan sumbangan sebelumnya, dan membayar ’penyuluhan kepada umum’,” demikian penjelasan majalah tersebut. Ia mengutip sebuah contoh penyuluhan kepada umum yang disebutkan—saran pencegahan kanker yang benar-benar tidak menarik dan bersifat umum, seperti, ”Jagalah tempat kerja Anda bebas dari bahaya kanker.”
Ledakan Penduduk—Mengapa?
Mengapa ledakan penduduk begitu umum di negara-negara miskin? Dalam majalah Visão, Paulo Nogueira Neto, mantan menteri urusan lingkungan di Brasil, menjawab dengan telak, ”Ada sebuah kisah di Brasil. Ketika ditanya mengapa pria itu mempunyai sembilan anak, ia menjawab, ’Karena tiga anak meninggal sewaktu mereka masih kecil; tiga anak bermigrasi ke kota-kota São Paulo, Rio de Janeiro, atau Brasília, dan tiga anak tinggal di sini untuk mengurus kami apabila kami sudah lanjut usia.’ Seorang anak adalah jaminan sosial bagi masyarakat miskin.” Neto menambahkan, dengan nada yang tidak menyenangkan, ”Mudah untuk diamati di seluruh dunia: Di mana terdapat kemiskinan di situ terdapat ledakan demografis. Dan jika ini berlanjut, planet ini akan hancur. Dalam dunia dengan sumber daya yang terbatas, kita tidak dapat memiliki pembangunan yang tidak terbatas, selain dalam hal rohani, moral, atau ilmiah.”
Pelatihan Otak
”Otak Sehat”. Itulah nama suatu kampanye di Finlandia yang menandaskan pemanfaatan otak. Asumsinya sederhana: Semakin banyak kita menggunakan otak—dengan mempertimbangkan, merancang, mempelajari hal-hal baru—semakin baik cara kerjanya. ”Di dalam otak, kita memiliki potensi yang tak habis-habisnya untuk memecahkan masalah, namun sayang sekali, manusia menggunakan hanya sepersepuluh dari rata-rata kapasitas otak,” tandas Juhani Juntunen, seorang peneliti otak dan pengurus rumah sakit selaku manajer proyek kampanye tersebut. ”Kembangkan otak Anda, pelajarilah hal-hal baru, dan sebagai hasilnya, Anda akan mendapat lebih banyak kapasitas,” anjurnya. Ia merasa sangat terganggu bahwa begitu banyak orang mengagungkan kaum remaja dan meremehkan kapasitas otak orang lanjut usia, karena ia percaya bahwa otak orang lanjut usia, dibandingkan anak-anak muda, bahkan cenderung bekerja lebih baik dalam beberapa hal. ”Bukan kebetulan jika prestasi tinggi dipegang oleh orang berusia lanjut,” komentar Juntunen. ”Otak boleh jadi merupakan instrumen yang sangat halus, namun orang-orang yang lanjut usia menggunakannya lebih terampil daripada anak-anak muda.”
Manfaat Memijat Bayi
”Intuisi serta pengalaman pribadi memberi tahu kita bahwa sentuhan satu orang kepada orang lain adalah menyehatkan,” komentar Stress & Health Report. Prinsip ini diterapkan atas perawatan sekelompok bayi prematur, dan laporan berkala yang diterbitkan oleh Rumah Sakit Enloe di Kalifornia mengutip penelitian ilmiah dari 40 bayi seperti itu. Dua puluh di antara mereka diberi pijatan yang lembut, tiga kali sehari selama 15 menit. Dua puluh bayi prematur lainnya menerima perawatan seperti biasanya. Dalam beberapa aspek, kedua puluh bayi yang telah dipijat mengalami lebih banyak kemajuan daripada kedua puluh bayi lainnya. Berat badan mereka setiap hari meningkat rata-rata 47 persen lebih tinggi, nilai yang mereka peroleh atas tes tingkah laku lebih tinggi, dan mereka tampak lebih aktif dan waspada. Stress & Health Report menyimpulkan, ”Apa yang baik bagi bayi-bayi yang sangat kecil kemungkinan juga baik bagi kita semua.”
Berbagai Bahasa dan Otak
Menurut Franco Fabbro, seorang peneliti di Universitas Trieste, Italia, setiap bahasa yang kita ketahui, atau yang hanya sebagian diketahui, terletak di daerah yang berbeda-beda di dalam otak. Bagaimana ia sampai kepada kesimpulan ini? Ada orang-orang yang menguasai beberapa bahasa yang telah mengalami kerusakan otak dan tidak dapat lagi dengan benar mengekspresikan diri dalam bahasa mereka sendiri, mulai berbicara dengan lancar dalam bahasa asing yang mereka sangka hanya mereka ketahui sambil lalu saja. Menurut majalah L’Espresso, hal ini memberi kesan ”bahwa bahasa mereka sendiri telah mengganggu bahasa-bahasa lain, sehingga mereka terbatas untuk menyatakan diri dalam bahasa-bahasa lain tersebut”.
Tetangga yang Tidak Toleran
Tetangga sebelah rumah macam apa yang paling Anda tidak sukai? The European Value Systems Study Group (Kelompok Studi Sistem Nilai Eropa) mengajukan pertanyaan itu kepada 20.000 orang di 14 negara guna menemukan apa yang mendatangkan rasa takut dan prasangka umum. ”Negara yang paling toleran sejauh ini adalah Denmark,” kata The European, sedangkan Portugal dilaporkan yang paling tidak toleran. Sehubungan dengan tetangga yang mengidap AIDS, mayoritas orang di negeri-negeri Katolik seperti Italia, Spanyol, dan Irlandia paling memperlihatkan sikap bermusuhan sedangkan orang-orang Belgia lebih memperlihatkan sikap tidak toleran berdasarkan ras dan agama. Orang-orang Jerman keberatan bertetangga dengan ekstremis-ekstremis politik. Pria dan wanita memperlihatkan sedikit perbedaan bila menyangkut sikap tidak toleran. Namun, terdapat satu faktor yang tampaknya dihubungkan dengan sikap tidak toleran di semua negeri—usia. Orang-orang berusia lanjut pada umumnya lebih rewel berkenaan orang-orang yang mereka inginkan sebagai tetangga.
Merokok dan Tulang yang Patah
”Tibalah hari manakala bahkan para dokter bedah tulang memerintahkan para pasien mereka untuk berhenti merokok,” lapor surat kabar Brasil Folha de S. Paulo. Suatu penelitian atas 29 orang yang menderita keretakan tulang menyingkapkan bahwa nikotin dari asap tembakau membuat pembuluh darah perokok berat lebih kaku. Sebaliknya, pembuluh darah orang bukan perokok dan orang yang merokok selama kurang dari dua tahun lebih dapat menyusut dan memuai, yang membantu menyembuhkan keretakan secara lebih cepat. Secara rata-rata, keretakan tulang orang bukan perokok sembuh 28 persen lebih cepat daripada orang yang merokok cukup lama. Juga, menghirup karbon monoksida sewaktu merokok mengurangi aliran oksigen, sehingga tulang yang patah menerima lebih sedikit nutrisi.