Surat Pembaca
Koleksi Perangko Saya sangat menyukai artikel ”Filateli—Hobi yang Mengasyikkan dan Bisnis Besar”. (8 Januari 1995) Saya diyakinkan bahwa Sedarlah! peduli akan segala hal—tidak kecuali perangko. Saya mengoleksi perangko sebagai hobi dan merasa artikel tersebut sangat lengkap. Terima kasih atas saran-sarannya yang berharga.
R. C., Venezuela
Utang Terima kasih atas artikel Anda ”Apakah Berutang Ada Manfaatnya?” (8 Juni 1995) Saya baru berusia 13 tahun, tetapi saya tidak pandai mengurus uang. Saya pikir artikel ini akan memberikan bantuan yang sangat besar.
C. A., Amerika Serikat
Perbudakan Sebagai seorang wanita Afrika-Amerika, saya sangat menghargai seri artikel pada terbitan 8 Juni 1995 yang berjudul ”Belenggu dan Air Mata Perbudakan”. Foto sampulnya membuat saya menangis. Saya tersentuh karena Anda memiliki keberanian untuk memaparkan fakta sejarah yang memalukan ini. Artikel tersebut disampaikan dengan begitu penuh kepekaan dan sangat informatif.
B. M., Amerika Serikat
Artikel tersebut tiba tepat pada waktunya karena kami sedang membahas topik tersebut dalam pelajaran sejarah. Saya menggunakan artikel tersebut untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan rumah pilihan, dan saya mendapat nilai yang bagus. Saya juga merasa sangat kasihan terhadap budak-budak.
M. C., Jerman
Anak Hilang Pada waktu saya selesai membaca rangkaian artikel ”Anak Hilang—Kapan Tragedi Ini Akan Berakhir?” (8 Februari 1995), air mata mengalir di pipi saya. Beberapa pengalaman yang diceritakan dalam artikel ini serupa dengan yang saya alami. Saya berterima kasih kepada Yehuwa karena memberi saya kekuatan untuk bertahan. Melalui Firman-Nya saya mengetahui harapan firdaus yang di dalamnya orang-orang tidak akan mengalami kejahatan demikian lagi.
T. O., Brasil
Mengampuni dan Melupakan Terima kasih atas artikel yang sangat bagus ”Pandangan Alkitab: Mengampuni dan Melupakan—Bagaimana Mungkin?” (8 Juni 1995) Saya sering kali merasa heran apabila Alkitab menuntut sesuatu yang tidak mungkin dari orang-orang yang tidak sempurna. Tetapi sekarang saya mengerti apa artinya mengampuni dan melupakan. Artikel tersebut turut menambah keyakinan saya bahwa perintah-perintah Allah tidak memberatkan.
C. I. C., Nigeria
Saya hanya ingin menulis dan memberi tahu Anda betapa saya sangat menghargai artikel tersebut. Sewaktu masih anak-anak, saya dianiaya secara seksual oleh dua paman saya. Belakangan, saya dianiaya dan diperlakukan dengan kejam sebagai seorang istri. Ketika menjadi seorang Kristen, saya berupaya memperlihatkan kasih dan mengampuni. Akan tetapi, saya tidak pernah dapat mengatakan dengan jujur bahwa saya mengampuni ketiga orang yang menyebabkan kepedihan yang mendalam selama bertahun-tahun. Saya menyadari sekarang bahwa ada hal-hal tertentu yang harus diserahkan ke dalam tangan Yehuwa, dan saya dapat terus menjalani kehidupan saya. Penyingkapan 21:4 meyakinkan saya bahwa luka yang mendalam ini yang telah merusak saya akan segera berlalu.
A. B., Amerika Serikat
Saya baru saja selesai membaca artikel tersebut, dan saya tidak pernah merasa lebih dekat kepada Allah Yehuwa dibandingkan dengan yang saya rasakan saat ini. Beberapa waktu yang lalu saya terlibat dalam dosa yang serius oleh karena itu saya mencari bantuan dari para penatua sidang. Meskipun saya menerima nasihat yang baik dan pengasih dari mereka, saya masih merasa enggan berbicara kepada Yehuwa melalui doa. Artikel ini telah memberikan saya pemahaman yang lebih jelas yang saya sangat dambakan sehubungan dengan bagaimana Bapak surgawi kita mengampuni dan melupakan. Hal ini memungkinkan saya untuk mendekati Dia dengan leluasa dalam doa yang sepenuh hati—suatu hak istimewa yang dengan bodoh saya telah elakkan. Syukur kepada Yehuwa karena memberi saya ’makanan pada waktu yang tepat’.—Matius 24:45.
D. J. S., Amerika Serikat