PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • es22 hlm. 108-118
  • November

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • November
  • Menyelidiki Kitab Suci Setiap Hari—2022
  • Selasa, 1 November
  • Rabu, 2 November
  • Kamis, 3 November
  • Jumat, 4 November
  • Sabtu, 5 November
  • Minggu, 6 November
  • Senin, 7 November
  • Selasa, 8 November
  • Rabu, 9 November
  • Kamis, 10 November
  • Jumat, 11 November
  • Sabtu, 12 November
  • Minggu, 13 November
  • Senin, 14 November
  • Selasa, 15 November
  • Rabu, 16 November
  • Kamis, 17 November
  • Jumat, 18 November
  • Sabtu, 19 November
  • Minggu, 20 November
  • Senin, 21 November
  • Selasa, 22 November
  • Rabu, 23 November
  • Kamis, 24 November
  • Jumat, 25 November
  • Sabtu, 26 November
  • Minggu, 27 November
  • Senin, 28 November
  • Selasa, 29 November
  • Rabu, 30 November
Menyelidiki Kitab Suci Setiap Hari—2022
es22 hlm. 108-118

November

Selasa, 1 November

Kalau seseorang menjawab suatu hal sebelum mendengar faktanya, itu bodoh dan memalukan.​—Ams. 18:13.

Karena tidak tahu semua faktanya, kita bisa saja langsung menyimpulkan bahwa Yunus adalah orang yang tidak bisa diandalkan, atau bahkan tidak setia. Dia mendapat perintah langsung dari Yehuwa untuk mengumumkan penghakiman atas Niniwe. Tapi, Yunus tidak melakukan itu. Dia malah ”lari dari Yehuwa” dan pergi naik kapal ke arah yang berlawanan. (Yun. 1:1-3) Apakah Saudara akan memberi kesempatan kedua untuk Yunus? Mungkin tidak. Tapi, Yehuwa merasa bahwa Yunus layak diberi kesempatan kedua. (Yun. 3:1, 2) Kalau kita melihat isi doa Yunus, kita bisa tahu orang seperti apa dia. (Yun. 2:1, 2, 9) Yunus pasti sering berdoa kepada Yehuwa. Salah satu doanya, yang dia sampaikan dari dalam perut ikan, membantu kita untuk melihat sifat-sifat baik Yunus. Meski Yunus melarikan diri dari tugasnya, doa itu menunjukkan bahwa dia rendah hati, selalu bersyukur, dan bertekad untuk menaati Yehuwa. Itulah sebabnya Yehuwa tidak berfokus pada kesalahan Yunus. Dia menjawab doa Yunus dan terus menggunakannya sebagai nabi! Jelaslah, setiap penatua perlu ”mendengar faktanya” sebelum memberikan nasihat. w20.04 15 ¶4-6

Rabu, 2 November

[Paulus] memberi mereka penjelasan berdasarkan Kitab Suci. Dia menjelaskan dan membuktikan dengan ayat-ayat.​—Kis. 17:2, 3.

Murid-murid pada abad pertama menerima ajaran-ajaran Kristen dan mengandalkan kuasa kudus agar mereka bisa memahami Firman Allah. Mereka melakukan riset untuk membuktikan sendiri bahwa ajaran-ajaran itu memang didasarkan atas Kitab Suci. (Kis. 17:11, 12; Ibr. 5:14) Iman mereka tidak hanya didasarkan atas perasaan dan emosi mereka. Memang, mereka merasa senang saat bergaul dengan rekan seiman. Namun, bukan itu saja yang membuat mereka mau melayani Yehuwa. Iman mereka didasarkan atas ”pengetahuan yang tepat tentang Allah”. (Kol. 1:9, 10) Seorang rekan seiman mungkin menyakiti kita atau melakukan dosa serius. Atau, kita mungkin menghadapi berbagai masalah. Tapi tidak soal apa yang terjadi, kebenaran dalam Alkitab tidak pernah berubah. (Mz. 119:160) Jadi, kita harus benar-benar memahami ajaran Alkitab dan beriman bahwa itu adalah kebenaran. Iman kita yang kuat akan kebenaran Alkitab bisa membantu kita untuk tetap setia saat ada kesulitan. Itu sama seperti jangkar yang digunakan untuk menahan kapal di tengah badai. w20.07 9 ¶6-7

Kamis, 3 November

Dia menyuruh kami untuk memberi tahu bangsa itu dan bersaksi dengan saksama.​—Kis. 10:42.

Jika kita mendukung saudara-saudara Kristus yang terurap, Yesus menganggap itu sebagai dukungan untuknya. (Mat. 25:34-40) Cara utama kita bisa mendukung mereka adalah dengan berusaha sebisa-bisanya untuk menjalankan tugas yang Yesus berikan, yaitu mengabar dan membuat murid. (Mat. 28:19, 20) Kalau saudara-saudara Kristus menjalankan tugas itu tanpa bantuan dari domba-domba lain, pekerjaan pengabaran tidak akan bisa dilakukan di seluruh dunia seperti sekarang ini. (Yoh. 10:16) Apakah Saudara adalah bagian dari domba-domba lain? Kalau begitu, setiap kali Saudara mengabar dan mengajar, Saudara menunjukkan bahwa Saudara mengasihi Yesus dan saudara-saudara terurapnya. Kita juga bisa bersahabat dengan Yehuwa dan Yesus kalau kita memberikan sumbangan untuk mendukung pekerjaan yang mereka arahkan. (Luk. 16:9) Misalnya, kita bisa memberikan sumbangan untuk pekerjaan sedunia yang dipakai untuk bantuan bagi korban bencana. Kita juga bisa memberikan sumbangan untuk ikut menutupi pengeluaran sidang atau secara pribadi membantu rekan seiman yang membutuhkan.​—Ams. 19:17. w20.04 24 ¶12-13

Jumat, 4 November

Dia tidak akan menghormati Allah para leluhurnya. . . . Dia justru akan memuliakan allah benteng-benteng.​—Dan. 11:37, 38.

Sesuai dengan nubuat itu, raja utara tidak ”menghormati Allah para leluhurnya”. Apa maksudnya? Uni Soviet ingin menghilangkan agama. Jadi mereka berupaya menghapuskan pengaruh dari agama-agama yang sudah lama ada. Untuk itu, pada tahun 1918, pemerintah Uni Soviet mengeluarkan sebuah peraturan yang membuat sekolah-sekolah mulai mengajarkan ateisme. Bagaimana raja utara ini ”memuliakan allah benteng-benteng”? Uni Soviet menghabiskan banyak sekali uang untuk memperkuat pasukan militernya dan membuat ribuan senjata nuklir. Baik raja utara maupun raja selatan berhasil mengumpulkan banyak sekali senjata, yang bisa menewaskan miliaran orang. Meski begitu, raja utara mendukung raja selatan untuk melakukan satu hal penting. Bersama-sama, mereka ”mendirikan hal menjijikkan yang membawa kehancuran”, yaitu Perserikatan Bangsa-Bangsa.​—Dan. 11:31. w20.05 6-7 ¶16-17

Sabtu, 5 November

Adikmu . . . hilang tapi sudah ditemukan.​—Luk. 15:32.

Siapa saja yang bisa membantu untuk menemukan orang yang tidak aktif? Semua penyiar di sidang bisa melakukannya, termasuk para penatua, perintis, dan anggota keluarga dari orang yang tidak aktif. Apakah Saudara punya teman atau anggota keluarga yang tidak aktif? Atau, saat mengabar dari rumah ke rumah atau di tempat umum, apakah Saudara pernah bertemu dengan orang yang tidak aktif? Coba jelaskan kepadanya bahwa kalau dia bersedia dikunjungi, Saudara bisa memberikan alamat atau nomor teleponnya kepada penatua di sidang setempat. Thomas, seorang penatua, mengatakan, ”Pertama-tama, saya biasanya bertanya kepada saudara-saudari yang mungkin tahu di mana orang-orang yang tidak aktif itu sekarang tinggal. Atau, saya bertanya apakah mereka tahu siapa saja yang sekarang tidak lagi berhimpun. Lalu, waktu saya mengunjungi saudara atau saudari yang tidak aktif, saya menanyakan tentang keadaan anak-anak dan anggota keluarga mereka yang lain. Beberapa orang yang tidak aktif dulunya mungkin sering membawa anak-anak mereka ke perhimpunan. Dan anak-anak itu mungkin bahkan pernah menjadi penyiar. Mereka juga bisa dibantu untuk kembali kepada Yehuwa.” w20.06 24 ¶1; 25 ¶6-7

Minggu, 6 November

Aku akan mengingat perbuatan-perbuatan Yah; aku akan mengingat hal-hal menakjubkan yang dulu Kaulakukan.​—Mz. 77:11.

Dari antara semua makhluk hidup di bumi, hanya manusia yang punya kesanggupan untuk belajar dari pengalaman. Hasilnya, kita bisa mengubah cara berpikir dan cara hidup kita serta menjadi orang yang lebih baik. (1 Kor. 6:9-11; Kol. 3:9, 10) Kita bahkan bisa melatih hati nurani kita untuk membedakan yang benar dan yang salah. (Ibr. 5:14) Kita bisa belajar menunjukkan kasih, kebaikan hati, dan belas kasihan. Dan, kita bisa berupaya untuk meniru sikap Yehuwa yang adil. Bagaimana kita bisa membuktikan bahwa kita menghargai kesanggupan kita untuk mengingat? Salah satu caranya adalah dengan mengingat semua hal yang pernah Yehuwa lakukan untuk membantu dan menguatkan kita. Dengan begitu, kita akan merasa yakin bahwa Dia akan terus membantu kita. (Mz. 77:12; 78:4, 7) Cara lainnya adalah dengan mengingat hal-hal baik yang orang lain lakukan untuk kita dan berterima kasih kepada mereka. Menurut penelitian, orang yang menunjukkan rasa terima kasih biasanya lebih bahagia. w20.05 23-24 ¶12-13

Senin, 7 November

[Hormatilah] nama Allah kalian, Yehuwa, yang agung dan menakjubkan ini.​—Ul. 28:58.

Bayangkan apa yang Musa alami ini. Musa sedang berada di Gunung Horeb, dan dia mendapat penglihatan tentang kemuliaan Yehuwa yang lewat di depannya. Buku Pemahaman Alkitab mengatakan bahwa sebelum kedatangan Yesus, ini mungkin adalah pengalaman yang paling menakjubkan yang pernah dialami seorang manusia. Musa mendengar kata-kata ini, yang kelihatannya diucapkan oleh seorang malaikat: ”Yehuwa adalah Allah yang berbelaskasihan dan iba hati, tidak cepat marah dan berlimpah dengan kasih setia dan kebenaran, yang menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang. Dia mengampuni kesalahan, pelanggaran, dan dosa.” (Kel. 33:17-23; 34:5-7) Sewaktu Musa menyebut nama Yehuwa, dia kemungkinan besar mengingat penglihatan itu. Itulah sebabnya Musa belakangan memperingatkan umat Allah, yaitu bangsa Israel, seperti dalam ayat hari ini. Sewaktu kita menggunakan nama Yehuwa, kita juga harus merenungkan seperti apa kepribadian-Nya. Kita perlu memikirkan tentang sifat-sifat Yehuwa, seperti kuasa, hikmat, keadilan, dan kasih-Nya. Kalau kita merenungkan semua itu, dan semua sifat-Nya yang lain, kita akan semakin menghormati Yehuwa.​—Mz. 77:11-15. w20.06 8-9 ¶3-4

Selasa, 8 November

Teruslah ikuti semua yang sudah kamu pelajari, yang kamu percayai setelah diyakinkan.​—2 Tim. 3:14.

Yesus pernah mengatakan bahwa para pengikutnya bisa dikenali karena mereka mengasihi satu sama lain. (Yoh. 13:34, 35) Ya, kasih di antara saudara-saudari mungkin membuat kita beriman pada kebenaran. Tapi, itu saja tidak cukup untuk membuat kita punya iman yang kuat. Iman kita seharusnya tidak hanya didasarkan atas kasih di antara saudara-saudari. Mengapa? Karena iman kita akan mudah goyah. Misalnya, bagaimana kalau saudara seiman kita, bahkan seorang penatua atau perintis, melakukan dosa yang serius? Bagaimana jika seorang rekan seiman menyakiti hati Saudara? Atau bagaimana jika seseorang di sidang menjadi murtad dan mengatakan bahwa kepercayaan kita bukanlah kebenaran? Kalau hal-hal seperti itu terjadi, apakah Saudara akan tersandung dan berhenti melayani Yehuwa? Jika iman kita kepada Yehuwa bergantung pada apa yang orang lain lakukan, dan bukan pada hubungan pribadi kita dengan Yehuwa, iman kita tidak akan kuat. Memang, perasaan kita tentang Yehuwa dan umat-Nya bisa membuat kita lebih beriman. Tapi, kita juga harus mempelajari Alkitab dengan sungguh-sungguh, berusaha memahaminya, dan melakukan riset. Ya, kita harus membuktikan sendiri bahwa Alkitab mengajarkan kebenaran tentang Yehuwa.​—Rm. 12:2. w20.07 8 ¶2-3

Rabu, 9 November

[Bantulah] orang yang lemah.​—Kis 20:35.

Banyak pengalaman menunjukkan bahwa para malaikat bekerja bersama kita untuk menemukan orang yang tidak aktif, yang ingin kembali kepada Yehuwa. (Why. 14:6) Misalnya, perhatikan pengalaman Silvio dari Ekuador. Suatu hari, dia berdoa dengan sungguh-sungguh agar bisa kembali ke sidang. Saat dia masih berdoa, bel pintu rumahnya berbunyi. Ternyata, dua orang penatua sudah ada di depan pintu. Hari itu juga, dua penatua itu mulai membantu Silvio. Kalau kita membantu orang yang lemah untuk kembali kepada Yehuwa, kita akan merasa sangat bahagia. Perhatikan komentar seorang perintis, yang berupaya keras untuk membantu orang-orang yang tidak aktif. Saudara itu mengatakan, ”Kadang karena sangat bahagia, saya merasa ingin menangis. Saya senang sekali karena bisa bekerja sama dengan Yehuwa untuk membantu salah satu domba-Nya keluar dari dunia Setan dan kembali ke sidang.” Jika saat ini Saudara telah menjauh dari umat Yehuwa, yakinlah bahwa Yehuwa masih menyayangi Saudara. Yehuwa sedang menunggu-nunggu Saudara kembali kepada-Nya, dan Dia akan menyambut Saudara dengan hangat. w20.06 29 ¶16-18

Kamis, 10 November

Kamu akan melihat Pengajarmu yang Agung.​—Yes. 30:20.

Yehuwa adalah ’Pengajar kita yang Agung’, dan Dia memberikan contoh-contoh di Alkitab untuk mengajar kita. (Yes. 30:21) Kita bisa belajar tentang banyak tokoh Alkitab yang menunjukkan sikap-sikap yang membuat Yehuwa senang, termasuk sikap sadar diri. Kita juga bisa menarik pelajaran dari akibat buruk yang dirasakan oleh mereka yang tidak menunjukkan sikap-sikap baik tersebut. (Mz. 37:37; 1 Kor. 10:11) Coba pikirkan contoh Raja Saul. Awalnya, dia menunjukkan sikap sadar diri. Dia menyadari keterbatasannya dan bahkan ragu untuk menerima lebih banyak tanggung jawab. (1 Sam. 9:21; 10:20-22) Tapi, tidak lama setelah menjadi raja, Saul mulai bersikap sombong dan lancang. Suatu kali, dia menjadi tidak sabar ketika menunggu Nabi Samuel dan malah mempersembahkan korban bakaran meskipun dia tidak berwenang untuk melakukan hal tersebut. Akibatnya, Saul tidak diperkenan lagi oleh Yehuwa, dan belakangan Yehuwa memilih raja lain untuk menggantikan Saul. (1 Sam. 13:8-14) Kita perlu belajar dari contoh ini dan tidak bersikap lancang. w20.08 10 ¶10-11

Jumat, 11 November

Hargailah orang-orang yang . . . memimpin kalian dalam melayani Tuan.​—1 Tes. 5:12.

Melalui Kristus, Yehuwa telah memberikan ”pemberian berupa manusia” kepada sidang milik-Nya. (Ef. 4:8) ”Pemberian berupa manusia” ini mencakup anggota Badan Pimpinan, asisten dari Badan Pimpinan, anggota Panitia Cabang, pengawas wilayah, instruktur sekolah, penatua, dan hamba pelayanan. Semua saudara itu telah dilantik oleh kuasa kudus untuk mengurus domba-domba Yehuwa yang berharga dan untuk menguatkan sidang. (1 Ptr. 5:2, 3) Semua saudara yang dilantik oleh kuasa kudus menjalankan berbagai tanggung jawab di sidang. Mereka bekerja keras demi manfaat seluruh sidang. Mereka bagaikan anggota-anggota tubuh, misalnya tangan dan kaki, yang melakukan banyak hal demi manfaat seluruh tubuh. Saudara-saudara itu tidak mencari kemuliaan untuk diri mereka sendiri. Sebaliknya, mereka berupaya keras untuk menguatkan saudara-saudari mereka. (1 Tes. 2:6-8) Kita bersyukur kepada Yehuwa karena Dia memberikan saudara-saudara ini, yang mengutamakan kepentingan orang lain di atas kepentingan mereka sendiri! w20.08 21 ¶5-6

Sabtu, 12 November

Pergilah dan buatlah orang-orang . . . menjadi muridku.​—Mat. 28:19.

Salah satu alasan kita tergerak untuk mengabar adalah karena orang-orang ”ditindas dan telantar” dan sangat membutuhkan kebenaran tentang Kerajaan Allah. (Mat. 9:36) Yehuwa ingin agar semua orang mendapat pengetahuan yang tepat tentang kebenaran dan diselamatkan. (1 Tim. 2:4) Kita akan bersemangat untuk mulai mengabar kalau kita memikirkan manfaat dari pengabaran kita. Kita bisa membantu orang-orang agar mereka diselamatkan. Kita menyelamatkan kehidupan mereka. (Rm. 10:13-15; 1 Tim. 4:16) Untuk mengabar, kita juga perlu memiliki alat-alat yang tepat. Dan, kita harus tahu cara menggunakannya. Yesus telah memberi tahu murid-muridnya cara untuk memberitakan kabar baik. Dia memberitahukan apa saja yang harus mereka bawa, ke mana mereka harus mengabar, dan apa yang harus mereka katakan. (Mat. 10:5-7; Luk. 10:1-11) Di zaman kita, organisasi Yehuwa menyediakan Alat Bantu Pengajaran, yaitu video dan publikasi yang sangat bermanfaat untuk mengabar dan mengajar. Dan, organisasi telah melatih kita untuk menggunakan alat-alat tersebut. Hasilnya, kita bisa menjadi lebih percaya diri dan terampil saat mengabar dan mengajar.​—2 Tim. 2:15. w20.09 4 ¶6-7, 10

Minggu, 13 November

Tidak ada yang membuatku lebih bersukacita daripada mendengar bahwa anak-anakku terus mengikuti jalan kebenaran.​—3 Yoh. 4.

Saat Rasul Yohanes mendengar bahwa orang-orang yang dia bantu untuk mengenal kebenaran terus melayani Yehuwa dengan setia, dia pasti sangat bahagia. Orang-orang Kristen yang setia itu sudah Yohanes anggap seperti anak-anaknya sendiri. Mereka menghadapi banyak masalah, dan Yohanes berusaha keras untuk membantu mereka agar iman mereka tetap kuat. Sama seperti Yohanes, kita semua merasa senang saat anak-anak kita, ataupun orang-orang yang kita bantu untuk mengenal kebenaran, membaktikan diri kepada Yehuwa dan terus setia melayani Dia. (3 Yoh. 3) Kira-kira pada tahun 98 M, kuasa kudus Yehuwa menggerakkan Yohanes untuk menulis tiga surat. Tujuan dari surat-surat itu adalah untuk menyemangati orang-orang Kristen yang setia agar mereka terus beriman kepada Yesus dan mengikuti jalan kebenaran. Yohanes khawatir karena melihat pengaruh buruk yang dibawa oleh guru-guru palsu ke dalam sidang. (1 Yoh. 2:18, 19, 26) Orang-orang murtad itu mengaku mengenal Allah, tapi mereka tidak menaati perintah Yehuwa. w20.07 20 ¶1-3

Senin, 14 November

Berimanlah kepada Allah, dan berimanlah kepadaku juga.​—Yoh. 14:1.

Kita mau menyampaikan kabar baik kepada sebanyak mungkin orang karena kita beriman pada berita yang kita sampaikan. Kita yakin bahwa janji-janji Allah dalam Alkitab pasti akan terwujud. (Mz. 119:42; Yes. 40:8) Kita juga sudah melihat nubuat-nubuat Alkitab menjadi kenyataan pada zaman kita. Dan kita melihat sendiri bagaimana kehidupan banyak orang menjadi lebih baik karena mereka mengikuti nasihat Alkitab. Hal-hal ini membuat kita semakin bertekad untuk memberitakan kabar baik kepada semua orang. Kita juga beriman kepada Yehuwa, Sumber dari berita yang kita sampaikan, dan kepada Yesus, yang telah Yehuwa lantik sebagai Raja dari Kerajaan Allah. Tidak soal kesulitan apa yang kita hadapi, Yehuwa akan selalu melindungi dan menguatkan kita. (Mz. 46:1-3) Selain itu, kita yakin bahwa Yesus terus mengarahkan pekerjaan pengabaran dari surga, dengan menggunakan wewenang dan kuasa yang telah Yehuwa berikan kepadanya. (Mat. 28:18-20) Iman juga bisa membuat kita yakin bahwa Yehuwa akan memberkati upaya kita untuk terus mengabar. w20.09 12 ¶15-17

Selasa, 15 November

Dia berbuat baik kepadaku. . . . Dia melakukan apa yang bisa dia lakukan.​—Mrk. 14:6, 8.

Kadang, saat menghadapi masalah tertentu, para saudari mungkin membutuhkan orang lain untuk membantu atau membela mereka. (Yes. 1:17) Misalnya, seorang saudari yang sudah menjanda atau bercerai dari suaminya mungkin membutuhkan bantuan untuk mengurus hal-hal yang dulu diurus oleh suaminya. Seorang saudari lansia mungkin membutuhkan bantuan untuk berbicara dengan dokter. Atau, seorang saudari perintis yang membantu proyek organisasi mungkin perlu dibela kalau ada yang mengkritik dia karena tidak bisa mengabar sebanyak perintis lainnya. Perhatikan teladan Yesus. Yesus siap membela saudari-saudarinya saat orang lain salah paham kepada mereka. Misalnya, ketika Marta mengkritik Maria, Yesus membela Maria. (Luk. 10:38-42) Dan, ketika orang-orang mengkritik Maria karena merasa bahwa Maria melakukan sesuatu yang salah, Yesus membela Maria lagi untuk kedua kalinya. (Mrk. 14:3-9) Yesus memahami alasan tindakan Maria. Yesus memuji dia. Yesus bahkan bernubuat bahwa tindakannya yang baik hati itu akan diceritakan juga ”di mana pun kabar baik diberitakan di seluruh dunia”. w20.09 24 ¶15-16

Rabu, 16 November

Gembalakan kawanan domba Allah yang dipercayakan kepada kalian. Kalian harus melayani sebagai pengawas, tidak dengan terpaksa, tapi dengan rela di hadapan Allah.​—1 Ptr. 5:2.

Seorang gembala yang baik memahami bahwa kadang seekor domba bisa tersesat. Jadi, kalau ada domba yang menjauh dari kawanan, dia tidak akan memperlakukannya dengan kasar. Bagaimana Yehuwa membantu beberapa hamba-Nya? Sewaktu Yehuwa memerintahkan Nabi Yunus untuk pergi ke Niniwe, dia tidak mengikuti perintah tersebut. Meski begitu, Yehuwa tidak langsung merasa bahwa Yunus tidak layak menjadi nabi-Nya. Seperti seorang gembala yang baik, Yehuwa menyelamatkan Yunus dan membantu dia agar sanggup menjalankan tugasnya. (Yun. 2:7; 3:1, 2) Belakangan, Yehuwa menggunakan tanaman labu air untuk membantu Yunus memahami bahwa kehidupan setiap manusia sangat berharga. (Yun. 4:10, 11) Apa pelajarannya bagi kita? Para penatua tidak boleh cepat menyerah sewaktu membantu orang-orang yang tidak aktif. Sebaliknya, para penatua perlu berupaya memahami mengapa seseorang menjauh dari kawanan. Dan sewaktu orang tersebut kembali kepada Yehuwa, para penatua akan terus menunjukkan perhatian dan berbaik hati kepadanya. w20.06 20-21 ¶10-12

Kamis, 17 November

Mereka akan mendapat sedikit pertolongan.​—Dan. 11:34.

Setelah Uni Soviet dibubarkan pada tahun 1991, umat Allah yang dulu berada di bawah kekuasaannya ”mendapat sedikit pertolongan”. Maksudnya, mereka bisa menikmati kebebasan untuk sementara waktu. Mereka pun bisa mengabar dengan bebas. Hasilnya, tidak lama setelah itu, jumlah penyiar di negara-negara bekas Uni Soviet mencapai ratusan ribu. Tapi belakangan, muncullah raja utara yang baru, yaitu Rusia dan negara-negara yang mendukungnya. Pemerintahan yang menjadi raja utara dan raja selatan selalu melakukan tiga hal ini: (1) memberikan pengaruh yang besar atas umat Allah, (2) menunjukkan dari tindakan mereka bahwa mereka membenci Yehuwa dan umat-Nya, dan (3) saling bertikai. Rusia dan negara-negara yang mendukungnya melarang pekerjaan pengabaran dan menganiaya ratusan ribu saudara-saudari kita. Tindakan itu menunjukkan bahwa mereka membenci Yehuwa dan umat-Nya. Dan mereka berupaya untuk menjadi lebih berkuasa daripada raja selatan, yaitu Kuasa Dunia Inggris-Amerika. w20.05 12-13 ¶3-4

Jumat, 18 November

Teruslah perhatikan . . . pengajaranmu.​—1 Tim. 4:16.

Karena mengajar berhubungan erat dengan pekerjaan membuat murid, kita ingin mengajar sebaik mungkin. Di seluruh dunia, kita memandu jutaan pelajaran Alkitab. Sebagai guru Alkitab, kita perlu menggunakan Alkitab dengan sebaik-baiknya saat mengajar. Bagaimana kita bisa melakukannya? Salah satu caranya, kita harus menahan diri untuk tidak menjelaskan semua hal yang kita ketahui tentang suatu topik atau ayat Alkitab. (Yoh. 16:12) Kita tidak boleh terlalu banyak berbicara saat kita memandu Pelajaran Menara Pengawal, Pelajaran Alkitab Sidang, maupun pelajaran Alkitab di rumah. Ini mungkin tidak mudah karena kita sangat menyukai hal-hal yang kita ajarkan dari Firman Allah. Kita mungkin tergoda untuk berbicara panjang lebar tentang hal-hal yang kita sukai itu. Tapi coba pikirkan: Dulu saat Saudara baru dibaptis, pengetahuan Alkitab Saudara pasti tidak sebanyak sekarang. Saat itu, Saudara mungkin hanya memahami ajaran-ajaran dasar Alkitab. (Ibr. 6:1) Saudara pasti butuh waktu bertahun-tahun untuk mempelajari semua hal yang Saudara ketahui sekarang. Jadi, jangan mengajarkan terlalu banyak hal sekaligus kepada pelajar Alkitab Saudara. w20.10 14-15 ¶2-4

Sabtu, 19 November

Dia tukang kayu itu, anak dari Maria.​—Mrk. 6:3.

Yehuwa memilih orang tua yang sangat baik untuk Yesus. (Mat. 1:18-23; Luk. 1:26-38) Maria sangat mengasihi Yehuwa dan Firman-Nya. Ini terlihat dari kata-katanya yang tulus, yang dicatat di Alkitab. (Luk. 1:46-55) Bagaimana dengan Yusuf? Yusuf juga mengasihi Yehuwa dan ingin menyenangkan Dia. Buktinya, dia langsung bertindak saat mendengar petunjuk dari Yehuwa. (Mat. 1:24) Yehuwa tidak memilih orang tua yang kaya untuk Yesus. Setelah Yesus lahir, Yusuf dan Maria mempersembahkan burung sebagai korban. Ini menunjukkan bahwa keluarga mereka miskin. (Luk. 2:24) Ya, kehidupan mereka pasti sangat sederhana, khususnya karena Yusuf dan Maria punya setidaknya tujuh anak. (Mat. 13:55, 56) Yehuwa melindungi Yesus dari beberapa bahaya, tapi Yehuwa tidak melindungi Putra-Nya dari semua masalah. (Mat. 2:13-15) Misalnya, beberapa anggota keluarga Yesus awalnya tidak percaya bahwa dia adalah Mesias. Itu pasti membuat Yesus sangat kecewa. (Mrk. 3:21; Yoh. 7:5) Selain itu, Yusuf kelihatannya meninggal ketika Yesus masih remaja. Yesus pasti sangat sedih ketika itu terjadi. w20.10 27 ¶4-6

Minggu, 20 November

Aku tidak akan pernah meninggalkan kamu, dan Aku tidak akan pernah mengabaikan kamu.​—Ibr. 13:5.

Saat menghadapi masalah, apakah Saudara pernah merasa sendirian dan merasa bahwa tidak ada yang menolong Saudara? Banyak orang pernah merasa seperti itu, termasuk hamba-hamba Yehuwa yang setia. (1 Raj. 19:14) Kalau itu yang Saudara rasakan, ingatlah janji Yehuwa ini: ”Aku tidak akan pernah meninggalkan kamu, dan Aku tidak akan pernah mengabaikan kamu.” Jadi, kita bisa dengan yakin mengatakan, ”Yehuwa adalah penolongku; aku tidak akan takut.” (Ibr. 13:5, 6) Rasul Paulus menulis kata-kata itu sekitar tahun 61 M dalam suratnya kepada orang-orang Kristen di Yudea. Kata-kata itu mirip dengan apa yang dikatakan seorang pemazmur di Mazmur 118:5-7. Seperti pemazmur itu, Paulus sudah merasakan sendiri bahwa Yehuwa adalah Penolongnya. Misalnya, lebih dari dua tahun sebelum Paulus menulis suratnya kepada orang Kristen di Yudea, Yehuwa melindungi dia saat kapal yang dia naiki diterjang badai besar. (Kis. 27:4, 15, 20) Sepanjang perjalanan itu dan selama tahun-tahun sebelumnya, Yehuwa berulang kali menolong Paulus dengan berbagai cara. w20.11 12 ¶1-2

Senin, 21 November

Jangan berkata, ”Kenapa zaman dulu lebih baik daripada zaman sekarang?”​—Pkh. 7:10.

Mengapa kita tidak boleh terus berpikir bahwa kehidupan kita di masa lalu jauh lebih baik? Kalau kita terus berpikir seperti itu, kita hanya akan mengingat hal-hal yang menyenangkan. Misalnya, coba perhatikan contoh bangsa Israel di zaman dulu. Setelah meninggalkan Mesir, mereka langsung lupa betapa sulitnya kehidupan mereka di sana. Mereka hanya ingat tentang makanan enak yang pernah mereka nikmati. Mereka mengatakan, ”Dulu di Mesir, kami biasa makan ikan tanpa harus bayar, juga timun, semangka, daun bawang, bawang merah, dan bawang putih!” (Bil. 11:5) Tapi, apakah mereka memang mendapat semua makanan itu ”tanpa harus bayar”? Tidak. Bangsa Israel harus membayar mahal untuk itu. Di Mesir, mereka ditindas dengan sangat kejam sebagai budak. (Kel. 1:13, 14; 3:6-9) Tapi, mereka belakangan melupakan penderitaan yang mereka alami dan ingin kembali hidup seperti di masa lalu. Mereka hanya berfokus pada hal-hal menyenangkan di masa lalu dan tidak berfokus pada hal-hal baik yang baru saja Yehuwa lakukan bagi mereka. Yehuwa sangat tidak senang dengan sikap mereka itu.​—Bil. 11:10. w20.11 25 ¶5-6

Selasa, 22 November

Yehuwa dekat dengan orang yang hancur hatinya; Dia menyelamatkan orang yang kecil hati.​—Mz. 34:18, ctk.

Alkitab mengatakan bahwa hidup kita ”singkat dan penuh kesusahan”. (Ayb. 14:1) Jadi wajar saja kalau kita kadang merasa kecil hati. Banyak hamba Allah di zaman dulu juga merasa seperti itu. Ada yang bahkan sampai ingin mati saja. (1 Raj. 19:2-4; Ayb. 3:1-3, 11; 7:15, 16) Tapi, Yehuwa selalu menghibur dan menguatkan mereka. Pengalaman mereka dicatat di dalam Alkitab untuk menghibur dan mengajar kita. (Rm. 15:4) Misalnya, Yusuf putra Yakub. Dalam waktu singkat, kehidupan Yusuf berubah drastis. Dia tadinya tinggal bersama ayahnya, yang sangat menyayangi dia. Tapi kemudian, dia menjadi budak di Mesir dan bekerja bagi orang yang tidak mengenal Yehuwa. (Kej. 37:3, 4, 21-28; 39:1) Kemudian, istri Potifar memfitnah dia dengan mengatakan bahwa Yusuf berusaha memerkosanya. Sewaktu mendengar hal itu, Potifar tidak berupaya mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Dia malah langsung memasukkan Yusuf ke penjara, dan di sana Yusuf diikat dengan rantai besi. (Kej. 39:14-20; Mz. 105:17, 18) Semua hal itu pasti membuat Yusuf merasa kecil hati. w20.12 16-17 ¶1-4

Rabu, 23 November

Disucikanlah nama-Mu.​—Mat. 6:9.

Ini menunjukkan bahwa penyucian nama Allah adalah salah satu hal yang paling penting yang harus kita doakan. Apa artinya menyucikan nama Allah? Menyucikan berarti membuat sesuatu menjadi bersih atau murni. Tapi, beberapa orang mungkin bertanya, ”Nama Allah kan sudah suci, bersih, dan murni. Jadi, kenapa nama itu perlu disucikan?” Untuk menjawab pertanyaan itu, kita perlu tahu apa saja yang tercakup dalam sebuah nama. Sebuah nama itu sangat penting. Itu bukan hanya sebuah kata yang bisa ditulis atau diucapkan. Sebuah nama mencakup reputasi seseorang. Jadi, yang terpenting bukanlah cara nama itu ditulis atau diucapkan, tapi apa yang orang lain pikirkan ketika melihat atau mendengar nama itu. Itulah sebabnya Alkitab mengatakan, ”Lebih bagus memilih nama baik daripada harta yang berlimpah.” (Ams. 22:1; Pkh. 7:1) Banyak orang berupaya merusak nama baik Yehuwa. Mereka melakukannya dengan menyebarkan kebohongan tentang Yehuwa supaya orang-orang berpikiran negatif tentang Dia. w20.06 2-3 ¶5-7

Kamis, 24 November

Aku sangat gelisah; aku bertanya kepada-Mu, oh Yehuwa: Sampai kapan?​—Mz. 6:3.

Masalah yang sangat berat bisa membuat kita merasa sangat khawatir. Misalnya, kita mungkin khawatir kita tidak bisa mendapat cukup uang untuk memenuhi kebutuhan kita. Atau, kita mungkin khawatir kita akan sakit sehingga tidak bisa masuk kerja atau bahkan kehilangan pekerjaan. Kita juga mungkin khawatir kita akan menjadi tidak setia sewaktu digoda untuk melanggar perintah Allah. Selain itu, Setan sebentar lagi akan menggerakkan orang-orang yang ada di bawah kendalinya untuk menyerang umat Allah. Jadi, kita mungkin khawatir tentang bagaimana reaksi kita sewaktu kita diserang nanti. Kita mungkin bertanya-tanya, ’Apakah salah kalau saya khawatir tentang hal-hal seperti itu?’ Yesus mengatakan kepada para pengikutnya, ”Jangan lagi khawatir.” (Mat. 6:25) Apakah Yesus memaksudkan bahwa kita sama sekali tidak boleh merasa khawatir? Bukan itu yang Yesus maksudkan. Ingatlah bahwa beberapa hamba Yehuwa yang setia di masa lalu juga pernah merasa khawatir. Meski begitu, mereka masih diperkenan oleh Yehuwa. (1 Raj. 19:4) Yesus sebenarnya ingin menghibur kita. Dia tidak ingin kita terlalu khawatir, karena dia tahu itu bisa membuat kita tidak lagi mengutamakan pelayanan kepada Yehuwa. w21.01 3 ¶4-5

Jumat, 25 November

Kepala setiap perempuan adalah laki-laki.​—1 Kor. 11:3.

Para suami harus bertanggung jawab kepada Yehuwa dan Yesus atas cara mereka memperlakukan keluarga mereka. (1 Ptr. 3:7) Sebagai Kepala dari keluarga-Nya yang ada di surga dan di bumi, Yehuwa punya wewenang untuk membuat aturan bagi anak-anak-Nya. Dan, Dia berhak mewajibkan mereka untuk menaati semua aturan itu. (Yes. 33:22) Sebagai Kepala dari sidang Kristen, Yesus juga berhak membuat aturan dan mewajibkan kita untuk menaatinya. (Gal. 6:2; Kol. 1:18-20) Sama seperti Yehuwa dan Yesus, para kepala keluarga Kristen punya wewenang untuk membuat aturan bagi keluarga mereka. (Rm. 7:2; Ef. 6:4) Tapi, wewenang mereka terbatas. Misalnya, semua aturan yang mereka buat harus sesuai dengan prinsip-prinsip dalam Firman Allah. (Ams. 3:5, 6) Dan, mereka tidak punya wewenang untuk membuat aturan bagi orang-orang yang bukan anggota keluarga mereka. (Rm. 14:4) Selain itu, saat anak-anak mereka sudah dewasa dan meninggalkan rumah, anak-anak itu tetap merespek mereka, tapi mereka bukan lagi kepala keluarga dari anak-anak tersebut.​—Mat. 19:5. w21.02 2-3 ¶3-5

Sabtu, 26 November

Menyediakan kebutuhan orang-orang yang menjadi tanggungan [Saudara].​—1 Tim. 5:8.

Salah satu hal penting yang bisa dilakukan kepala keluarga untuk menunjukkan bahwa dia mengasihi keluarganya adalah dengan memenuhi kebutuhan jasmani mereka. Tapi, dia perlu ingat bahwa dia juga harus memenuhi kebutuhan yang jauh lebih penting, yaitu kebutuhan rohani keluarganya. (Mat. 5:3) Saat Yesus hampir mati di tiang siksaan, dia memastikan agar kebutuhan Maria dipenuhi. Meskipun sedang sangat kesakitan, Yesus meminta Rasul Yohanes untuk menjaga Maria. (Yoh. 19:26, 27) Seorang saudara yang menjadi kepala keluarga mungkin punya beberapa tanggung jawab yang penting. Dia perlu bekerja dengan rajin. Tingkah lakunya yang baik itu bisa membuat nama Yehuwa dimuliakan. (Ef. 6:5, 6; Tit. 2:9, 10) Dia juga mungkin punya beberapa tanggung jawab di sidang, seperti menggembalakan saudara-saudari dan menjadi teladan dalam mengabar dengan bersemangat. Selain itu, dia punya tanggung jawab untuk memastikan keluarganya tetap sehat, bahagia, dan kuat secara rohani. Untuk itu, dia perlu mempelajari Alkitab secara rutin bersama istri dan anak-anaknya. Istri dan anak-anaknya pasti sangat menghargai upayanya itu.​—Ef. 5:28, 29; 6:4. w21.01 12 ¶15, 17

Minggu, 27 November

[Seorang istri yang baik] mengawasi kegiatan dalam rumah tangganya.​—Ams. 31:27.

Alkitab memberitahukan hal-hal seperti apa yang bisa dilakukan seorang istri yang terampil. Misalnya, dia bisa mengawasi pekerjaan dalam rumah tangganya, membeli dan mengurus ladang, dan berbisnis. (Ams. 31:15, 16, 18) Dia bukanlah seorang budak yang tidak boleh memberikan pendapat. Suaminya percaya kepadanya dan mau mendengarkan pendapatnya. (Ams. 31:11, 26) Kalau seorang suami memperlakukan istrinya dengan cara yang baik seperti itu, istrinya akan dengan senang hati tunduk kepadanya. Yesus sudah melakukan banyak hal luar biasa. Meski begitu, Yesus tetap tunduk kepada Yehuwa tanpa merasa direndahkan. (1 Kor. 15:28; Flp. 2:5, 6) Seorang wanita mungkin punya banyak keterampilan. Tapi kalau dia meniru teladan Yesus, dia akan terus tunduk kepada suaminya tanpa merasa direndahkan. Dia mau mendukung suaminya karena dia mengasihi suaminya. Tapi yang terutama, dia melakukan hal itu karena dia mengasihi dan merespek Yehuwa. Meskipun seorang istri Kristen tunduk kepada suaminya, dia tidak akan mendukung suaminya kalau sang suami meminta dia melanggar hukum dan prinsip Alkitab. w21.02 11 ¶14-15; 12 ¶19

Senin, 28 November

Kesengsaraan membuat kita bertekun.​—Rm. 5:3.

Umat Yehuwa bisa bertekun menghadapi penganiayaan karena mereka mengasihi Allah. Misalnya, perhatikan tanggapan para rasul sewaktu pengadilan tertinggi Yahudi memerintahkan mereka untuk berhenti mengabar. Karena mengasihi Allah, mereka tetap ”lebih taat kepada Allah sebagai penguasa [mereka] daripada kepada manusia”. (Kis. 5:29; 1 Yoh. 5:3) Sekarang ini, banyak saudara-saudari kita dianiaya oleh pemerintah yang berkuasa dan kejam. Meski begitu, mereka bisa tetap setia karena mereka sangat mengasihi Allah. Ya, meski kita dibenci oleh dunia ini, kita tidak merasa kecil hati. Sebaliknya, kita merasa bahwa itu adalah suatu kehormatan. (Kis. 5:41; Rm. 5:4, 5) Kalau kita ditentang oleh keluarga kita sendiri, itu bisa menjadi salah satu tantangan terberat untuk kita. Sewaktu kita mulai berminat pada kebenaran, beberapa anggota keluarga kita mungkin merasa bahwa kita sedang tertipu oleh ajaran yang sesat. Atau mereka mungkin mengira bahwa kita sudah tidak waras. (Bandingkan Markus 3:21.) Mereka mungkin bahkan memperlakukan kita dengan kejam. Kita tidak heran kalau mendapat tentangan seperti itu. Yesus mengatakan, ”Orang akan dimusuhi oleh anggota rumah tangganya sendiri.”​—Mat. 10:36. w21.03 21 ¶6-7

Selasa, 29 November

Setiap orang harus cepat mendengar, tidak cepat bicara.​—Yak. 1:19.

Sewaktu Saudara menemani seorang penyiar dalam pelajaran Alkitabnya, dengarkan baik-baik saat guru Alkitab dan pelajar itu sedang berbicara. Dengan begitu, Saudara akan siap membantu saat dibutuhkan. Sebelum berkomentar, Saudara perlu berpikir terlebih dulu. Misalnya, Saudara perlu memastikan agar Saudara tidak memotong penjelasan guru Alkitab itu, membahas topik yang berbeda, atau memberikan komentar yang terlalu panjang. Komentar, perumpamaan, atau pertanyaan yang singkat sudah cukup untuk memperjelas apa yang sedang dibahas. Kadang, Saudara mungkin merasa bahwa Saudara tidak bisa menambahkan banyak hal. Meski begitu, Saudara bisa memuji pelajar Alkitab itu dan menunjukkan kepedulian kepadanya. Dengan melakukan itu, Saudara bisa membantu dia untuk lebih cepat maju. Kalau cocok, Saudara bisa dengan singkat menceritakan pengalaman Saudara kepada pelajar Alkitab. Misalnya, Saudara bisa bercerita tentang bagaimana Saudara mengenal kebenaran, mengatasi suatu kesulitan, atau merasakan bantuan Yehuwa. (Mz. 78:4, 7) Bisa jadi, pengalaman Saudara cocok dengan kebutuhan pelajar itu. Pengalaman itu mungkin bisa memperkuat imannya atau menyemangati dia untuk maju dan dibaptis. w21.03 10 ¶9-10

Rabu, 30 November

Buatlah orang-orang dari segala bangsa menjadi muridku.​—Mat. 28:19.

Siapa yang sebenarnya membuat kita berhasil dalam pelayanan? Paulus menjawab pertanyaan itu sewaktu dia menulis surat kepada sidang di Korintus. Dia berkata, ”Saya menanam, Apolos menyiram, tapi Allah yang membuatnya tumbuh. Jadi, yang penting bukan yang menanam atau yang menyiram, tapi Allah yang membuatnya tumbuh.” (1 Kor. 3:6, 7) Seperti Paulus, kita harus selalu ingat bahwa Yehuwa-lah yang membuat kita berhasil dalam pelayanan. Bagaimana kita bisa menunjukkan bahwa kita menghargai kesempatan untuk bekerja sama dengan Allah, Kristus, dan para malaikat? (2 Kor. 6:1) Kita bisa melakukannya dengan berupaya sebisa-bisanya untuk memberitakan kabar baik kepada orang lain. Tugas kita bukan hanya menanam benih kebenaran. Kita juga harus menyiraminya. Jadi, kalau seseorang berminat, kita harus berupaya sebisa-bisanya untuk mengunjungi kembali orang tersebut dengan tujuan memulai pelajaran Alkitab. Dan setelah orang itu mulai belajar Alkitab, kita bisa melihat bagaimana Yehuwa membantu dia untuk mengubah hati dan pikirannya. Ini pasti membuat kita sangat bersukacita. w20.05 30 ¶14, 16-18

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2023)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2023 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan