Januari
Sabtu, 1 Januari
Sejak kecil, kamu sudah mengenal Kitab Suci, yang bisa membuatmu bijaksana dan diselamatkan melalui iman kepada Kristus Yesus.—2 Tim. 3:15.
Dasar iman Timotius adalah ajaran Alkitab yang dia yakini sebagai kebenaran, yang membuatnya ingin bersahabat dengan Yehuwa. Seperti Timotius, Saudara juga harus terus mempelajari Alkitab. Carilah bukti-bukti yang meyakinkan Saudara bahwa apa yang Saudara pelajari tentang Yehuwa itu memang benar. Setidaknya ada tiga ajaran dasar yang perlu Saudara yakini. Pertama, Saudara harus yakin bahwa Allah Yehuwa adalah Pencipta segala sesuatu. (Kel. 3:14, 15; Ibr. 3:4; Why. 4:11) Kedua, Saudara harus yakin bahwa Alkitab berisi pesan dari Allah bagi manusia. (2 Tim. 3:16, 17) Dan ketiga, Saudara harus yakin bahwa sekarang Yehuwa punya sekelompok umat yang menyembah-Nya di bawah arahan Kristus dan bahwa kelompok itu adalah Saksi-Saksi Yehuwa. (Yes. 43:10-12; Yoh. 14:6; Kis. 15:14) Ini bukan berarti Saudara perlu hafal semua isi Alkitab. Tapi yang penting, gunakanlah ”kemampuan berpikir” Saudara untuk membuktikan bahwa apa yang Saudara percayai memang benar.—Rm. 12:1, ctk. w20.07 28:8-9
Minggu, 2 Januari
Belalang-belalang itu diizinkan untuk menyiksa orang-orang itu selama lima bulan, tapi tidak boleh membunuh mereka.—Why. 9:5.
Di nubuat itu, ada kawanan belalang yang punya wajah seperti manusia, dan ”di kepala mereka, ada sesuatu yang seperti mahkota emas”. (Why. 9:7) Mereka menyiksa ”orang-orang [musuh-musuh Allah] yang di dahinya tidak ada meterai Allah”. Mereka melakukannya selama lima bulan, yang adalah lamanya seekor belalang biasanya hidup. (Why. 9:4) Jadi, nubuat ini pasti menggambarkan hamba-hamba Yehuwa yang terurap. Mereka dengan berani memberitakan bahwa Allah akan menghukum dunia yang jahat ini. Hal itu membuat orang-orang yang berpihak pada dunia ini merasa tersiksa. Jadi, apakah belalang yang digambarkan di Yoel 2:7-9 berbeda dengan belalang di buku Wahyu? Ya. Di Alkitab, kadang satu gambaran yang sama bisa memaksudkan hal-hal yang berbeda bergantung konteksnya. Contohnya, di Wahyu 5:5, Yesus disebut sebagai ”Singa dari suku Yehuda”, sedangkan di 1 Petrus 5:8, Iblis digambarkan sebagai ”singa yang mengaum”. w20.04 14:8, 10
Senin, 3 Januari
Mata Yehuwa ada di mana-mana, memperhatikan orang jahat dan orang baik.—Ams. 15:3.
Hagar, hamba perempuan Sarai, bersikap buruk setelah dia diberikan sebagai istri untuk Abram. Hagar hamil dan mulai memandang rendah Sarai, yang tidak punya anak. Hubungan di antara keduanya semakin buruk sampai Hagar akhirnya melarikan diri. (Kej. 16:4-6) Karena cara pandang kita tidak sempurna, kita mungkin menganggap Hagar sebagai wanita yang sombong sehingga layak dihukum. Tapi cara pandang Yehuwa tidak seperti itu. Yehuwa mengirimkan malaikat-Nya untuk menemui Hagar. Malaikat itu membantu Hagar meluruskan sikapnya lalu memberkati dia. Hagar pun menyadari bahwa Yehuwa memperhatikan dia dan benar-benar mengetahui keadaannya. Hagar sangat tersentuh dan dia berkata kepada Yehuwa, ”Engkaulah Allah yang bisa melihat segalanya . . . [dan] yang melihat aku.” (Kej. 16:7-13) Apa yang Yehuwa lihat dalam diri Hagar? Yehuwa tahu tentang latar belakang Hagar dan semua hal yang pernah dia alami. Memang, sikap Hagar yang merendahkan Sarai tetap salah di mata Yehuwa. Tapi karena Yehuwa memahami perasaan dan keadaan Hagar, Dia memperlakukan Hagar dengan baik hati. w20.04 16:8-9
Selasa, 4 Januari
Aku sudah berlari sampai garis finis.—2 Tim. 4:7.
Rasul Paulus mengatakan bahwa semua orang Kristen sedang mengikuti suatu perlombaan. (Ibr. 12:1) Dan kita semua, tidak soal tua atau muda, kuat atau lemah, perlu bertekun sampai akhir agar bisa mendapat hadiah yang Yehuwa janjikan. (Mat. 24:13) Paulus sudah berlari di perlombaan ”sampai garis finis”. (2 Tim. 4:7, 8) Karena itu, dia bisa dengan leluasa menasihati orang lain untuk melakukan hal yang sama. Tapi sebenarnya, perlombaan apa yang Paulus maksudkan? Untuk mengajarkan sesuatu yang penting, Paulus kadang menyebutkan hal-hal yang berhubungan dengan perlombaan di Yunani zaman dulu. (1 Kor. 9:25-27; 2 Tim. 2:5) Paulus beberapa kali membandingkan kehidupan orang Kristen dengan perlombaan lari. (1 Kor. 9:24; Gal. 5:7; Flp. 2:16) Seseorang memulai ”perlombaan” ini sewaktu dia membaktikan diri kepada Yehuwa dan dibaptis. (1 Ptr. 3:21) Dia sampai ke garis finis ketika Yehuwa memberinya hadiah berupa kehidupan abadi.—Mat. 25:31-34, 46; 2 Tim. 4:8. w20.04 18:1-3
Rabu, 5 Januari
Ambillah seluruh perlengkapan perang dari Allah.—Ef. 6:13.
”Tuan itu setia, dan dia akan menguatkan dan melindungi kalian dari si jahat.” (2 Tes. 3:3) Bagaimana Yehuwa melindungi kita? Yehuwa telah memberi kita perlengkapan perang yang bisa melindungi kita dari serangan Setan. (Ef. 6:13-17) Perlengkapan perang ini sangat kuat dan berguna! Tapi supaya perlengkapan ini bisa melindungi kita, kita harus memakai seluruh perlengkapan ini dan tidak pernah melepaskannya. Misalnya, ikat pinggang berupa kebenaran. Ini memaksudkan kebenaran dalam Firman Allah, Alkitab. Mengapa kita harus memakainya? Karena kebenaran di dalam Alkitab bisa melindungi kita dari kebohongan Setan, yang adalah ”bapak para pendusta”. (Yoh. 8:44) Dia sudah berbohong selama ribuan tahun dan sudah berhasil menyesatkan ”seluruh penduduk bumi”! (Why. 12:9) Bagaimana kita bisa memakai ikat pinggang ini? Kita melakukannya dengan mempelajari kebenaran tentang Yehuwa, menyembah Dia ”dengan bimbingan kuasa kudus dan sesuai dengan kebenaran”, dan berlaku jujur dalam segala hal.—Yoh. 4:24; Ef. 4:25; Ibr. 13:18. w21.03 13:3-5
Kamis, 6 Januari
Dia juga akan memasuki Negeri yang Indah.—Dan. 11:41.
Apa yang khususnya membuat negeri itu istimewa adalah karena orang-orang yang tinggal di sana menyembah Yehuwa. Sejak Pentakosta 33 M, ”negeri” itu tidak lagi memaksudkan sebuah tempat sungguhan di bumi. Ini masuk akal, karena sekarang umat Yehuwa tersebar di seluruh bumi. Jadi sekarang ini, ”Negeri yang Indah” memaksudkan sebuah tempat kiasan. Di situ, umat Yehuwa melakukan berbagai kegiatan, termasuk kegiatan ibadah mereka, seperti berhimpun dan mengabar. Selama hari-hari terakhir, raja utara telah berkali-kali memasuki ”Negeri yang Indah”. Misalnya, sewaktu Nazi di Jerman menjadi raja utara, dia memasuki ”Negeri yang Indah” dengan menganiaya dan membunuh umat Allah, khususnya selama perang dunia kedua. Lalu setelah Perang Dunia II, sewaktu Uni Soviet menjadi raja utara, dia memasuki ”Negeri yang Indah” dengan menganiaya umat Allah dan mengasingkan mereka. w20.05 20:7-8
Jumat, 7 Januari
Yehuwa berteman akrab dengan orang-orang yang menghormati-Nya, dan Dia memberitahukan perjanjian-Nya kepada mereka.—Mz. 25:14.
Sebelum Yesus datang ke bumi, ada orang-orang yang sudah menjadi sahabat Allah. Salah satu contohnya adalah Abraham. Dia adalah pria yang sangat beriman. Lebih dari 1.000 tahun setelah Abraham meninggal, Yehuwa menyebut Abraham sebagai sahabat-Nya. (Yes. 41:8) Yehuwa tidak pernah melupakan Abraham. Jadi, kalau kita bersahabat dengan Yehuwa, Dia tetap akan menganggap kita sebagai sahabat-Nya meski kita sudah meninggal. (Luk. 20:37, 38) Sahabat Allah yang lain adalah Ayub. Sewaktu para malaikat berkumpul di surga, Yehuwa dengan bangga berbicara tentang Ayub. Yehuwa mengatakan bahwa Ayub itu ”lurus hati, berintegritas, takut kepada-[Nya], dan menjauhi apa yang buruk”. (Ayb. 1:6-8) Daniel juga bersahabat dengan Allah. Selama kira-kira 80 tahun, dia tinggal di negeri yang orang-orangnya tidak melayani Allah. Meski begitu, dia terus melayani Allah dengan setia. Bagaimana perasaan Allah terhadap Daniel? Tiga kali malaikat mendatangi Daniel yang sudah lanjut usia dan meyakinkan dia bahwa dia ”sangat disayangi” oleh Allah. (Dan. 9:23; 10:11, 19) Kita yakin bahwa Yehuwa sangat ingin membangkitkan semua sahabat-Nya yang sudah meninggal.—Ayb. 14:15. w20.05 22:3-4
Sabtu, 8 Januari
Ajarlah aku peraturan-Mu.—Mz. 119:68.
Seorang pelajar Alkitab mungkin bisa memahami hukum-hukum Allah. Bisa jadi, dia bahkan menganggap semua hukum itu sangat bagus. Tapi, apakah pelajar itu akan tergerak untuk menaati Yehuwa karena mengasihi-Nya? Ingatlah, Adam dan Hawa juga tahu hukum Allah, tapi mereka tidak benar-benar mengasihi Yehuwa, yang memberikan hukum itu. (Kej. 3:1-6) Jadi, sewaktu mengajar orang lain, tidak cukup kalau kita sekadar mengajarkan hukum dan peraturan dari Allah. Hukum dan peraturan Yehuwa selalu bermanfaat untuk kita. (Mz. 119:97, 111, 112) Tapi, agar pelajar Alkitab kita menyadari hal itu, dia harus memahami bahwa Yehuwa membuat semua peraturan itu karena mengasihi kita. Jadi, kita bisa bertanya kepada pelajar Alkitab kita, ”Menurutmu, mengapa Allah memberikan peraturan itu? Dari sini, apa yang bisa kita pelajari tentang kepribadian Allah?” Kalau kita membantu pelajar Alkitab untuk merenung tentang Yehuwa, mengasihi Dia, dan menghormati nama-Nya, kita akan lebih mudah menyentuh hati mereka. Pelajar Alkitab kita bukan hanya akan menghargai hukum-hukum yang Allah berikan, tapi dia juga akan mengasihi Yehuwa, yang memberikan semua hukum itu. Mereka akan menjadi lebih beriman dan lebih siap untuk menghadapi tantangan yang bagaikan api.—1 Kor. 3:12-15. w20.06 24:10-11
Minggu, 9 Januari
Cepat mendengar, tidak cepat bicara.—Yak. 1:19.
Agar seseorang bisa pulih secara rohani, dibutuhkan waktu. Jadi, kita harus bersabar. Banyak orang yang tidak aktif mengakui bahwa mereka baru tergerak untuk kembali kepada Yehuwa setelah beberapa kali dikunjungi para penatua dan saudara-saudari. Seorang saudari bernama Nancy, yang berasal dari Asia Tenggara, menulis, ”Seorang teman baik di sidang sangat membantu saya. Dia menyayangi saya dan menganggap saya seperti kakaknya sendiri. Dia mengingatkan saya tentang berbagai kenangan indah yang pernah kami alami bersama. Dan waktu saya menceritakan perasaan saya, dia mendengarkan dengan sabar. Selain itu, dia tidak ragu untuk menasihati saya. Dia benar-benar sahabat sejati yang selalu siap membantu.” Sewaktu seseorang sedang sakit hati, dia merasa sangat terluka. Empati bisa disamakan seperti obat yang sangat manjur untuk membuat orang itu merasa lebih baik. Beberapa orang menjadi tidak aktif karena mereka marah kepada seseorang di sidang. Selama bertahun-tahun, mereka menyimpan perasaan sakit hati itu. Dan itu membuat mereka tidak mau kembali kepada Yehuwa. Ada yang mungkin merasa bahwa mereka telah diperlakukan dengan tidak adil. Jadi, mereka mungkin membutuhkan seseorang yang mau mendengarkan mereka dan mencoba memahami perasaan mereka. w20.06 26:10-11
Senin, 10 Januari
Kalian sudah menaklukkan si jahat.—1 Yoh. 2:14.
Setiap kali kalian berhasil menolak godaan, kalian akan lebih mudah untuk melakukan apa yang benar. Dan ingatlah bahwa pandangan dunia yang salah tentang seks berasal dari Setan. Jadi, kalau kalian tidak mengikuti cara berpikir dunia ini, kalian ”menaklukkan si jahat”. Kita tahu bahwa Yehuwa berhak untuk menentukan perbuatan apa saja yang termasuk dosa. Kita juga berupaya sebisa-bisanya agar tidak melakukan dosa. Dan kalau kita berdosa, kita mau mengakuinya kepada Yehuwa dalam doa. (1 Yoh. 1:9) Kalau dosa itu serius, kita akan mencari bantuan dari para penatua, yang telah Yehuwa tunjuk untuk membantu kita. (Yak. 5:14-16) Tapi, kita tidak perlu terus merasa bersalah atas dosa yang kita lakukan di masa lalu. Mengapa? Karena Bapak kita yang pengasih telah memberikan Putra-Nya sebagai korban tebusan agar dosa-dosa kita bisa diampuni. Yehuwa mengatakan bahwa kalau seseorang benar-benar bertobat, Dia akan mengampuni orang itu. Kata-kata Yehuwa itu bukan sekadar janji kosong. Jadi, kita pasti bisa melayani Yehuwa dengan hati nurani yang bersih.—1 Yoh. 2:1, 2, 12; 3:19, 20. w20.07 30:9-10
Selasa, 11 Januari
Engkaulah sumber kehidupan.—Mz. 36:9.
Sebelum menciptakan segala sesuatu, Yehuwa sendirian. Tapi, Dia tidak merasa sedih. Yehuwa tidak membutuhkan pribadi lain untuk membuat Dia merasa bahagia. Jadi, mengapa Yehuwa menciptakan kehidupan? Karena Dia ingin pribadi-pribadi lain merasakan kehidupan yang bahagia juga. Ini menunjukkan bahwa Yehuwa sangat pengasih. (1 Yoh. 4:19) Pertama-tama, Yehuwa menciptakan Putra-Nya, Yesus. Lalu bersama Putra-Nya, Yehuwa menciptakan ”semua yang lainnya”, termasuk jutaan makhluk roh. (Kol. 1:16) Yesus senang sekali karena bisa bekerja sama dengan Bapak-Nya. (Ams. 8:30) Semua putra Allah lainnya, yaitu para malaikat, juga sangat senang. Mereka menyaksikan sendiri bagaimana Yehuwa dan Pekerja Ahli-Nya, Yesus, menciptakan langit dan bumi. Bagaimana perasaan para malaikat itu? Ketika bumi diciptakan, mereka ”bersorak bersama dengan gembira”. (Ayb. 38:7) Dan mereka pasti juga terus memuji Yehuwa setiap kali Dia menciptakan sesuatu, terutama ciptaan-Nya yang terakhir, yaitu manusia. (Ams. 8:31) Semua ciptaan Yehuwa membuktikan kasih dan hikmat-Nya.—Mz. 104:24; Rm. 1:20. w20.08 33:1-2
Rabu, 12 Januari
Kalian akan dibenci oleh semua bangsa karena namaku.—Mat. 24:9.
Yehuwa menciptakan kita untuk mengasihi dan dikasihi. Jadi, kalau ada orang yang membenci kita, kita pasti merasa sangat sedih dan bahkan takut. Seorang saudara mengatakan, ”Waktu ada tentara yang memukuli, mengejek, dan mengancam saya karena saya seorang Saksi Yehuwa, saya merasa sangat takut dan terhina.” Memang, kita tidak senang kalau ada yang membenci kita, tapi kita tidak akan kaget kalau itu terjadi. Yesus sudah menubuatkan bahwa kita akan dibenci oleh dunia ini. Mengapa dunia ini membenci pengikut Yesus? Karena seperti Yesus, kita ”bukan bagian dari dunia”. (Yoh. 15:17-19) Karena itu, meski kita merespek pemerintahan manusia, kita tidak akan mendukung salah satu pihak dalam politik, salut kepada bendera, atau menyanyikan lagu kebangsaan. Kita hanya mengabdi kepada Yehuwa. Kita mengakui bahwa hanya Allah yang berhak memerintah atas manusia, meski Setan dan para pendukungnya tidak mau mengakui hal itu. (Kej. 3:1-5, 15) Kita memberitakan bahwa hanya Kerajaan Allah yang bisa menyelesaikan semua masalah yang dihadapi manusia. Kita juga memberitakan bahwa Kerajaan itu sebentar lagi akan menghancurkan semua yang menentang pemerintahan Allah. (Dan. 2:44; Why. 19:19-21) Itu adalah kabar baik bagi orang-orang yang lembut hati tapi kabar buruk bagi orang-orang yang jahat. w21.03 12:1-2
Kamis, 13 Januari
Kita tahu kita milik Allah.—1 Yoh. 5:19.
Yehuwa menunjukkan bahwa Dia menghargai para saudari dengan memberi mereka tugas yang penting di dalam sidang. Mereka semua adalah teladan yang bagus karena mereka bijaksana, beriman, bersemangat, berani, murah hati, dan sering berbuat baik. (Luk. 8:2, 3; Kis. 16:14, 15; Rm. 16:3, 6; Flp. 4:3; Ibr. 11:11, 31, 35) Kita juga senang karena di sidang kita ada banyak saudara-saudari yang lansia. Mereka mungkin menghadapi masalah kesehatan karena usia tua. Itu mungkin membuat mereka tidak bisa melakukan banyak hal bagi sidang dan dalam pelayanan. Meski begitu, saudara-saudari lansia ini terus berupaya memberikan yang terbaik dalam pelayanan. Mereka juga berupaya sebisa-bisanya untuk menguatkan dan melatih orang lain. Kita semua pasti mendapat manfaat dari pengalaman mereka. Mereka semua sangat berharga bagi kita dan bagi Yehuwa. (Ams. 16:31) Coba pikirkan juga tentang anak-anak muda di sidang. Mereka menghadapi banyak masalah karena hidup di dunia yang dikuasai Setan dan dipenuhi oleh ajarannya yang menyesatkan. Tapi, anak-anak muda ini tetap memberikan komentar di perhimpunan, ikut dalam pelayanan, dan dengan berani membela kepercayaan mereka. Kita pasti sangat dikuatkan saat melihat semua itu. Ya, anak-anak muda, kalian punya peranan penting di dalam sidang milik Yehuwa!—Mz. 8:2. w20.08 34:9-11
Jumat, 14 Januari
Aku mengutus kalian seperti mengutus domba ke tengah-tengah serigala.—Mat. 10:16.
Saat kita mulai mengabar dan memberi tahu orang lain bahwa kita sudah menjadi Saksi Yehuwa, kita mungkin akan menghadapi berbagai macam ”badai”. Misalnya, kita mungkin ditentang oleh keluarga, diejek oleh teman, dan ditolak sewaktu mengabar. Apa yang perlu Saudara lakukan agar bisa lebih berani? Pertama, Saudara harus yakin bahwa Yesus terus mengarahkan pekerjaan pengabaran dari surga. (Yoh. 16:33; Why. 14:14-16) Selain itu, Saudara perlu memperkuat iman pada janji Yehuwa bahwa Dia akan selalu memenuhi kebutuhan Saudara. (Mat. 6:32-34) Kalau iman Saudara semakin kuat, keberanian Saudara juga akan bertambah. Saudara menunjukkan iman yang besar sewaktu memberi tahu teman dan keluarga Saudara bahwa Saudara belajar dengan Saksi Yehuwa dan ikut berhimpun bersama mereka. Saudara juga mengubah tingkah laku dan gaya hidup Saudara agar bisa menyenangkan Yehuwa. Itu pasti membutuhkan iman dan keberanian. Sekarang, Saudara juga sedang berusaha untuk terus menjadi lebih berani. Yakinlah bahwa Yehuwa akan terus mendukung Saudara.—Yos. 1:7-9. w20.09 36:11-12
Sabtu, 15 Januari
Yehuwa memberinya kedamaian.—2 Taw. 14:6.
Raja Asa adalah teladan yang sangat bagus. Dia mengandalkan Yehuwa sepenuhnya. Dia melayani Yehuwa pada masa susah maupun masa damai. Sejak muda, Asa selalu ”sepenuh hati terhadap Yehuwa”. (1 Raj. 15:14) Salah satu cara Asa menunjukkan hal itu adalah dengan membasmi ibadah palsu di Yehuda. Alkitab mengatakan bahwa dia ”memusnahkan mezbah-mezbah asing dan tempat-tempat penyembahan, menghancurkan pilar-pilar suci, dan menebang tiang suci”. (2 Taw. 14:3, 5) Dia bahkan memecat Maaka neneknya dari kedudukan yang penting di kerajaan, karena Maaka membuat orang-orang menyembah berhala. (1 Raj. 15:11-13) Selain membasmi ibadah palsu, Asa juga memulihkan ibadah sejati. Dia membantu rakyat Yehuda untuk kembali menyembah Yehuwa. Yehuwa pun memberkati Asa dan rakyat Yehuda dengan memberi mereka masa damai. Pada masa pemerintahan Asa, ”negeri itu bebas gangguan” selama sepuluh tahun.—2 Taw. 14:1, 4, 6. w20.09 38:2-3
Minggu, 16 Januari
Timotius, jagalah apa yang dipercayakan kepadamu.—1 Tim. 6:20.
Kita sering kali memercayakan barang berharga kita kepada orang lain. Kita melakukan itu karena kita yakin bahwa orang tersebut bisa menjaga barang kita dengan baik. Misalnya, sewaktu kita menyimpan uang kita di bank, kita yakin uang itu akan tetap aman dan tidak akan hilang ataupun dicuri. Rasul Paulus mengingatkan Timotius bahwa dia telah dipercayakan dengan sesuatu yang sangat berharga, yaitu pengetahuan yang benar tentang kehendak Allah bagi manusia. Selain itu, Timotius juga dipercaya untuk ’memberitakan firman’ dan ’melakukan tugas seorang penginjil’. (2 Tim. 4:2, 5) Paulus menasihati Timotius untuk menjaga hal-hal yang dipercayakan kepadanya itu. Seperti Timotius, kita juga telah dipercayakan dengan beberapa hal yang berharga. Yehuwa telah dengan baik hati memberi kita pemahaman yang tepat tentang kebenaran dalam Firman-Nya, Alkitab. Semua kebenaran itu sangat berharga. Mengapa? Karena dengan mempelajarinya, kita bisa tahu caranya punya hubungan yang baik dengan Yehuwa dan caranya kita bisa benar-benar bahagia. Dan, kalau kita memercayai semua kebenaran itu, kita bisa terbebas dari ajaran yang salah dan kebiasaan yang tidak menyenangkan Allah.—1 Kor. 6:9-11. w20.09 40:1-3
Senin, 17 Januari
Kalian sendiri tahu bagaimana kami bertindak demi kalian.—1 Tes. 1:5.
Seorang pelajar Alkitab harus bisa melihat bahwa Saudara sangat menyukai kebenaran Alkitab dan benar-benar yakin akan kebenaran itu. Dengan begitu, dia kemungkinan besar akan sangat menghargai apa yang dia pelajari. Mungkin Saudara bisa bercerita tentang manfaat yang Saudara sendiri rasakan karena menerapkan nasihat Alkitab. Itu bisa membantu pelajar Alkitab menyadari bahwa nasihat Alkitab juga bermanfaat untuk kehidupannya. Pelajar Alkitab Saudara mungkin menghadapi tantangan tertentu. Saat memandu pelajaran Alkitab, coba ceritakan pengalaman saudara-saudari yang berhasil mengatasi tantangan serupa. Saudara bisa mengajak seorang rekan seiman di sidang yang bisa menjadi teladan untuk pelajar itu. Pengalaman seperti itu bisa membuat pelajar menyadari bahwa Alkitab dapat membantu dia mengubah kehidupannya. Kalau pelajar Alkitab Saudara sudah menikah, apakah pasangan hidupnya juga belajar Alkitab? Jika belum, Saudara bisa mengundang dia untuk ikut belajar. Selain itu, anjurkan pelajar Alkitab Saudara untuk menceritakan apa yang dia pelajari kepada keluarga dan teman-temannya.—Yoh. 1:40-45. w20.10 42:7-9
Selasa, 18 Januari
Harus kalian tanamkan di hati anak-anak kalian.—Ul. 6:7.
Yusuf dan Maria mengikuti petunjuk Yehuwa bagi para orang tua. (Ul. 6:6, 7) Karena itu, mereka bisa membantu Yesus bertumbuh menjadi orang yang menyenangkan Allah. Ya, Yusuf dan Maria sangat mengasihi Yehuwa, dan tujuan utama mereka adalah untuk membantu anak-anak mereka mengasihi Yehuwa juga. Yusuf dan Maria rutin beribadah kepada Yehuwa bersama anak-anak mereka. Setiap minggu, mereka menghadiri pertemuan di rumah ibadah di Nazaret. Dan setiap tahun, mereka merayakan Paskah di Yerusalem. (Luk. 2:41; 4:16) Dalam perjalanan ke Yerusalem, Yusuf dan Maria mungkin mengajar Yesus dan adik-adiknya tentang sejarah umat Yehuwa. Mereka mungkin mengunjungi tempat-tempat yang disebutkan di dalam Kitab Suci. Ketika anak mereka bertambah, Yusuf dan Maria pasti perlu berupaya lebih keras untuk rutin beribadah bersama-sama sebagai satu keluarga. Tapi, mereka mendapat banyak manfaat. Karena mereka mengutamakan ibadah kepada Yehuwa, keluarga mereka bisa tetap akrab dengan Yehuwa. w20.10 44:8-9
Rabu, 19 Januari
Ezra sudah mempersiapkan hatinya untuk mempelajari Hukum Yehuwa . . . serta untuk mengajar tentang peraturan . . . dalam hukum itu.—Ezr. 7:10.
Jika Saudara diajak menemani suatu pelajaran Alkitab, Saudara juga perlu mempersiapkan bahan yang akan dibahas dalam pelajaran itu. Donny, seorang perintis istimewa, mengatakan, ”Saya senang kalau rekan dinas saya sudah mempersiapkan bahan yang akan dibahas. Dengan begitu, dia bisa memberikan komentar yang bermanfaat.” Selain itu, kalau pelajar Alkitab itu melihat bahwa kalian berdua sudah membuat persiapan dengan baik, itu akan menjadi contoh yang bagus untuk dia. Kalaupun Saudara tidak sempat mempersiapkan bahan dengan saksama, setidaknya berupayalah untuk mencari tahu gagasan-gagasan utamanya. Doa adalah bagian yang penting dalam pelajaran Alkitab. Jadi kalau Saudara diminta untuk memimpin doa, pikirkan sebelumnya apa yang akan Saudara katakan. Dengan begitu, isi doa Saudara akan lebih menyentuh hati pelajar. (Mz. 141:2) Hanae, seorang saudari yang tinggal di Jepang, mengingat doa-doa yang disampaikan seorang saudari yang menemani guru Alkitabnya. Dia mengatakan, ”Saya bisa merasakan bahwa dia benar-benar akrab dengan Yehuwa. Saya ingin bisa seperti dia. Dan, waktu dia menyebutkan nama saya dalam doa-doanya, itu membuat saya merasa dikasihi.” w21.03 10:7-8
Kamis, 20 Januari
Tetaplah berani! Kamu harus bersaksi di Roma.—Kis. 23:11.
Yesus berjanji kepada Rasul Paulus bahwa dia akan sampai di Roma dengan selamat. Tapi, beberapa orang Yahudi di Yerusalem berencana untuk membunuh Paulus. Saat seorang komandan militer Romawi bernama Klaudius Lisias mengetahui rencana itu, dia turun tangan untuk menolong Paulus. Dia segera memerintahkan agar Paulus dibawa ke Kaisarea, yang dijaga oleh banyak prajurit selama perjalanan itu. Di sana, Gubernur Feliks memerintahkan agar Paulus ”ditahan di istana Herodes”. Paulus pun selamat dari orang-orang Yahudi yang mau membunuhnya. (Kis. 23:12-35) Tapi belakangan, Gubernur Feliks digantikan oleh Festus, yang ”ingin disukai oleh orang Yahudi”. Dia bertanya kepada Paulus, ”Apakah kamu mau pergi ke Yerusalem dan diadili di hadapan saya di sana untuk kasus ini?” Paulus tahu bahwa kalau dia pergi ke Yerusalem, dia kemungkinan akan dibunuh. Jadi, Paulus meminta untuk naik banding kepada Kaisar di Roma. Festus pun memberi tahu Paulus, ”Kamu naik banding kepada Kaisar, maka kamu akan pergi kepada Kaisar.” Tidak lama setelah itu, Paulus pergi ke Roma, jauh dari orang-orang Yahudi yang mau membunuhnya.—Kis. 25:6-12. w20.11 46:4, 8-10
Jumat, 21 Januari
Hati kita membuat kita merasa bersalah.—1 Yoh. 3:20.
Kita semua pasti pernah merasa bersalah. Misalnya, ada yang merasa bersalah karena hal-hal yang mereka lakukan sebelum mengenal kebenaran. Ada juga yang merasa bersalah karena kesalahan yang mereka lakukan setelah dibaptis. (Rm. 3:23) Kita pasti ingin melakukan apa yang benar. Tapi kenyataannya, ”kita semua sering berbuat salah”. (Yak. 3:2; Rm. 7:21-23) Meski perasaan bersalah itu tidak menyenangkan, itu sebenarnya bisa bermanfaat untuk kita. Mengapa? Kalau kita merasa bersalah, kita bisa tergerak untuk membuat perubahan dan bertekad untuk tidak mengulangi kesalahan kita. (Ibr. 12:12, 13) Tapi kadang, kita mungkin terus merasa bersalah meskipun kita sudah bertobat dan Yehuwa sudah menunjukkan bahwa Dia mengampuni kita. Perasaan bersalah seperti itu bisa merugikan kita. (Mz. 31:10; 38:3, 4) Ya, kita semua harus berupaya agar tidak terus merasa bersalah. Kalau kita terus merasa seperti itu, kita bisa berhenti melayani Yehuwa, padahal Yehuwa sudah mengampuni kita. Setan pasti sangat senang kalau itu terjadi!—Bandingkan 2 Korintus 2:5-7, 11. w20.11 48:12-13
Sabtu, 22 Januari
Percuma saja aku menjaga hatiku murni dan menyatakan diri tidak bersalah.—Mz. 73:13.
Penulis Mazmur 73 adalah seorang Lewi. Dia mulai merasa iri kepada orang yang jahat dan sombong. Dia merasa iri bukan karena ingin meniru kejahatan mereka, tapi karena kehidupan orang-orang itu kelihatannya lebih sejahtera. (Mz. 73:2-9, 11-14) Mereka punya banyak uang, dan hidup mereka kelihatannya sangat menyenangkan dan bebas dari masalah. Tapi, setelah orang Lewi itu meniru cara berpikir Yehuwa, dia pun bisa kembali merasa damai dan bahagia. Dia mengatakan, ”Selama aku memiliki [Yehuwa], tak ada lagi yang aku inginkan di bumi ini.” (Mz. 73:25) Kita pun hendaknya jangan pernah merasa iri kepada orang-orang jahat yang kehidupannya terlihat menyenangkan. Kebahagiaan mereka itu hanya sementara. (Pkh. 8:12, 13) Kalau kita iri kepada mereka, kita bisa merasa kecil hati dan bahkan menjauh dari Yehuwa. Jadi, kalau Saudara merasa iri kepada orang-orang jahat yang kelihatannya sejahtera, tirulah apa yang dilakukan oleh orang Lewi tadi. Ikutilah nasihat Yehuwa, dan bergaullah dengan orang-orang yang melakukan kehendak Yehuwa. Kalau Saudara mengasihi Yehuwa lebih dari segala hal lainnya, Saudara akan merasa benar-benar bahagia. Dan Saudara akan tetap berada di jalan menuju ”kehidupan yang sebenarnya”.—1 Tim. 6:19. w20.12 51:14-16
Minggu, 23 Januari
Kadang kita perlu berdoa tapi kita tidak tahu apa yang harus didoakan. Saat itulah kuasa kudus akan membantu kita dengan memohon bagi kita, meski kita tidak mengucapkan jeritan hati kita.—Rm. 8:26.
Sewaktu Saudara menceritakan masalah Saudara kepada Yehuwa, jangan lupa untuk menyampaikan rasa syukur juga. Meski kita punya banyak masalah, kita juga perlu memikirkan hal-hal baik yang masih bisa kita nikmati. Bagaimana jika Saudara tidak tahu caranya menjelaskan perasaan Saudara? Ingatlah bahwa Yehuwa akan menjawab doa Saudara meskipun Saudara hanya bisa mengatakan, ”Tolong aku, Yehuwa!” (2 Taw. 18:31) Mintalah bimbingan Yehuwa, dan jangan andalkan diri sendiri. Pada zaman Nabi Yesaya, orang-orang Yehuda merasa terancam oleh bangsa Asiria. Karena tidak mau dikuasai oleh bangsa itu, orang-orang Yehuda meminta bantuan bangsa Mesir. (Yes. 30:1, 2) Yehuwa memperingatkan mereka bahwa keputusan mereka itu akan berakibat buruk. (Yes. 30:7, 12, 13) Melalui Yesaya, Yehuwa memberi tahu mereka caranya mereka bisa benar-benar merasa aman. Yesaya mengatakan, ”Jika kalian terus percaya [kepada Yehuwa] dan tidak resah, kalian akan kuat.”—Yes. 30:15b. w21.01 1:8-9
Senin, 24 Januari
Saya mendengar bahwa orang-orang yang menerima meterai itu berjumlah 144.000.—Why. 7:4.
Karena sudah setia sampai akhir, saudara-saudara Kristus yang terurap akan menjadi raja dan imam bersama Yesus di surga. (Why. 20:6) Yehuwa, Yesus, dan para malaikat akan sangat senang melihat ke-144.000 orang Kristen terurap mendapat upah mereka di surga. Setelah membahas tentang 144.000 orang yang menjadi raja dan imam, Rasul Yohanes melihat sesuatu yang menakjubkan. Dia melihat ”kumpulan besar” orang yang selamat melewati Armagedon. Jumlah mereka jauh lebih banyak dibandingkan ke-144.000, tapi jumlah persisnya tidak disebutkan. (Why. 7:9, 10) Yohanes mengatakan bahwa mereka ”memakai jubah putih”. Ini berarti mereka telah menjaga diri tetap ”tidak ternoda” oleh dunia Setan. Mereka terus setia kepada Allah dan Kristus. (Yak. 1:27) Mereka berseru bahwa mereka bisa selamat karena apa yang telah dilakukan Yehuwa dan Yesus, Anak Domba Allah. Mereka juga memegang daun palem. Ini menunjukkan bahwa mereka dengan senang hati mengakui bahwa Yesus adalah Raja yang dilantik Yehuwa.—Bandingkan Yohanes 12:12, 13. w21.01 3:6-7
Selasa, 25 Januari
Kerendahan hati-Mu membuatku mulia.—2 Sam. 22:36.
Seorang pria bisa belajar menjadi kepala keluarga yang baik dengan meniru cara Yehuwa dan Yesus menjalankan kekepalaan mereka. Misalnya, mari kita perhatikan sifat kerendahan hati Yehuwa. Dia adalah Pribadi yang paling bijaksana, tapi Dia mau mendengarkan pendapat hamba-hamba-Nya. (Kej. 18:23, 24, 32) Yehuwa itu sempurna, tapi Dia tidak mengharapkan kesempurnaan dari kita. Sebaliknya, Dia bersedia membantu manusia yang tidak sempurna agar bisa melayani Dia dengan sebaik-baiknya. (Mz. 113:6, 7) Alkitab bahkan menyebut Yehuwa sebagai Penolong kita. (Mz. 27:9; Ibr. 13:6) Raja Daud mengatakan bahwa dia bisa melakukan hal-hal yang luar biasa karena Yehuwa rendah hati dan mau membantu dia. Sekarang, mari kita perhatikan teladan Yesus. Meskipun Yesus adalah Tuan dan Guru dari murid-muridnya, dia mau mencuci kaki mereka. Yesus sendiri mengatakan, ”Aku memberi kalian teladan, supaya kalian juga melakukan apa yang aku lakukan kepada kalian.” (Yoh. 13:12-17) Ya, meski Yesus punya wewenang yang besar, dia tidak ingin dilayani. Sebaliknya, dia rela melayani orang lain.—Mat. 20:28. w21.02 5:8-10
Rabu, 26 Januari
Kebanggaan anak muda adalah kekuatannya.—Ams. 20:29.
Saudara-saudara muda, kalian sangat berguna bagi sidang. Kebanyakan dari kalian masih sangat sehat dan kuat. Kalian banyak membantu saudara-saudari di sidang. Dan, kalian mungkin berharap bahwa suatu hari nanti kalian akan menjadi hamba pelayanan. Tapi, kalian mungkin merasa bahwa orang lain menganggap kalian masih terlalu muda atau belum siap menjalankan tugas penting di sidang. Meskipun kalian masih muda, dari sekarang kalian bisa berupaya agar saudara-saudari merespek kalian dan yakin bahwa kalian adalah orang yang bertanggung jawab. Saudara-saudara muda, apakah kalian punya keterampilan yang bisa bermanfaat untuk saudara-saudari di sidang? Kebanyakan dari kalian punya keterampilan seperti itu. Misalnya, kalau kalian terampil menggunakan teknologi, kalian bisa membantu saudara-saudari lansia di sidang untuk menggunakan tablet atau alat elektronik lainnya. Dengan begitu, mereka bisa memanfaatkan teknologi itu untuk belajar pribadi dan berhimpun. Mereka pasti sangat menghargai bantuan kalian. Apa pun yang kalian lakukan, buatlah Yehuwa bangga kepada kalian. w21.03 9:1, 3, 18
Kamis, 27 Januari
Setiap orang akan memikul tanggungannya sendiri.—Gal. 6:5.
Bagaimana kalau seorang istri punya latar belakang pendidikan yang lebih tinggi daripada suaminya? Sang suami harus tetap menjalankan tanggung jawabnya untuk memimpin keluarganya dalam ibadah keluarga dan kegiatan rohani lainnya. (Ef. 6:4) Seorang istri Kristen menyadari bahwa suaminya bertanggung jawab untuk memimpin keluarga mereka dalam ibadah. Meski begitu, sang istri perlu ingat bahwa dia sendiri juga harus menjaga imannya tetap kuat. Untuk itu, dia perlu menyisihkan waktu untuk melakukan pelajaran pribadi dan merenung. Dengan begitu, dia bisa terus mengasihi dan merespek Yehuwa dan terus tunduk kepada suaminya dengan senang hati. Para istri yang tetap tunduk kepada suami mereka karena mengasihi Yehuwa akan merasa lebih bahagia dibandingkan orang-orang yang tidak mau mengikuti pengaturan kekepalaan. Para istri yang tunduk akan menjadi teladan bagi anak-anak muda, baik laki-laki maupun perempuan. Mereka juga akan membuat suasana dalam keluarga dan sidang menjadi damai. (Tit. 2:3-5) Sekarang ini, sebagian besar penyembah Yehuwa yang setia adalah para wanita.—Mz. 68:11. w21.02 6:21-23
Jumat, 28 Januari
Mendekatlah kepada Allah, dan Dia akan mendekat kepada kalian.—Yak. 4:8.
Kita bisa belajar dari teladan Rasul Paulus yang luar biasa. Kadang dia merasa lemah. Tapi dia bisa bertekun karena dia mengandalkan Yehuwa untuk mendapatkan kekuatan dan keberanian. (2 Kor. 12:8-10; Flp. 4:13) Sama seperti Paulus, kita bisa mendapatkan kekuatan dan keberanian kalau kita dengan rendah hati mengakui bahwa kita membutuhkan bantuan Yehuwa. (Yak. 4:10) Kita bisa yakin bahwa kesulitan yang kita alami bukanlah hukuman dari Yehuwa. Rasul Yakobus meyakinkan kita, ”Saat mengalami cobaan, jangan berkata, ’Saya sedang dicobai Allah,’ karena Allah tidak bisa dicobai, dan Dia juga tidak mencobai siapa pun dengan hal-hal jahat.” (Yak. 1:13) Kalau kita yakin akan hal itu, kita akan semakin akrab dengan Bapak kita yang di surga. Yehuwa tidak pernah berubah. (Yak. 1:17) Pada abad pertama, Dia membantu orang-orang Kristen untuk bertekun menghadapi kesulitan. Dia juga akan membantu kita semua sekarang. Jadi, teruslah minta Yehuwa untuk memberi Saudara hikmat, iman, serta keberanian dan kekuatan. Dia pasti akan menjawab doa Saudara. w21.02 8:19-21
Sabtu, 29 Januari
Seperti besi menajamkan besi, seseorang menajamkan temannya.—Ams. 27:17.
Saudara bisa menyemangati seorang pelajar Alkitab yang sudah mulai berhimpun dengan menunjukkan kepedulian kepadanya. (Flp. 2:4) Saudara bisa memuji kemajuan yang telah dia buat. Saudara juga bisa bertanya tentang pelajaran Alkitabnya, keluarganya, dan pekerjaannya. Tapi, jangan menanyakan hal-hal yang terlalu pribadi. Kalau Saudara berupaya mengenal dia dengan lebih baik, Saudara bisa menjadi lebih akrab dengannya. Ini bisa membantu dia untuk maju dan dibaptis. Sewaktu pelajar Alkitab itu membuat kemajuan dan perubahan, buatlah dia merasa bahwa dia adalah bagian dari sidang. Saudara bisa melakukannya dengan bersikap ”suka menerima tamu”. (Ibr. 13:2, ctk.) Sewaktu pelajar Alkitab itu memenuhi syarat untuk menjadi penyiar, Saudara bisa mengajaknya berdinas. Diego, seorang saudara di Brasil, mengatakan, ”Banyak saudara mengajak saya berdinas. Ini adalah cara terbaik untuk mengenal mereka lebih dekat. Saya bisa belajar banyak dari mereka, dan saya pun merasa lebih dekat dengan Yehuwa dan Yesus.” w21.03 10:15-16
Minggu, 30 Januari
Jangan balas kejahatan dengan kejahatan kepada siapa pun.—Rm. 12:17.
Yesus mengatakan bahwa para pengikutnya harus mengasihi orang-orang yang memusuhi mereka. (Mat. 5:44, 45) Apakah itu mudah untuk dilakukan? Sama sekali tidak! Tapi, dengan bantuan kuasa kudus Allah, itu pasti bisa dilakukan. Buah kuasa kudus mencakup kasih, kesabaran, kebaikan hati, kelembutan, dan pengendalian diri. (Gal. 5:22, 23) Semua sifat itu bisa membantu kita untuk bertekun meski dibenci. Banyak saudara-saudari kita yang menunjukkan sifat-sifat itu akhirnya bisa melunakkan hati teman hidup, orang tua, atau tetangga mereka, yang tadinya menentang mereka. Bahkan, banyak orang yang tadinya menentang akhirnya menjadi saudara-saudari kita. Jadi, kalau Saudara merasa sulit untuk mengasihi orang-orang yang menentang Saudara, berdoalah untuk meminta kuasa kudus. (Luk. 11:13) Dan yakinlah bahwa kalau Saudara menaati Yehuwa, Saudara akan selalu mendapat hasil yang terbaik. (Ams. 3:5-7) Kebencian yang orang lain tunjukkan memang bisa membuat kita sangat sedih. Tapi, kasih lebih besar pengaruhnya daripada kebencian. Kasih yang kita tunjukkan bisa mengubah sikap para penentang. Dan kalau kita terus menunjukkan kasih, kita membuat Yehuwa senang. Tapi, kalaupun para penentang tidak mengubah sikap mereka, kita bisa tetap merasa bahagia. w21.03 12:13, 15, 17
Senin, 31 Januari
Negeriku telah diserbu oleh [suatu] bangsa yang kuat dan tak terhitung rakyatnya.—Yl. 1:6.
Nabi Yoel sedang berbicara tentang serangan militer. (Yl. 2:1, 8, 11) Yehuwa mengatakan bahwa Dia akan menggunakan ”pasukan besar” (prajurit Babilonia) untuk menghukum orang Israel yang tidak taat. (Yl. 2:25) Pasukan itu cocok disebut sebagai ”orang-orang dari utara” karena orang Babilonia akan datang menyerang Israel dari arah utara. (Yl. 2:20) Pasukan itu disamakan dengan kawanan belalang yang teratur dan rapi. Yoel mengatakan, ”Masing-masing [prajurit] maju di jalurnya sendiri. . . . Mereka menyerbu ke dalam kota . . . Mereka naik ke atas rumah-rumah, dan masuk melalui jendela seperti pencuri.” (Yl. 2:8, 9) Apakah Saudara bisa membayangkan keadaannya? Prajurit ada di mana-mana. Tidak ada tempat untuk bersembunyi. Tidak ada yang bisa lolos dari pasukan Babilonia! Seperti kawanan belalang, orang Babilonia (atau, Khaldea) menyerang kota Yerusalem pada tahun 607 SM. Alkitab melaporkan, ”Raja orang Khaldea . . . tidak merasa kasihan terhadap pemuda atau gadis, yang tua atau yang lemah.”—2 Taw. 36:17. w20.04 14:11-12