Kamis, 16 Januari
Sembahlah Pencipta langit [dan] bumi.—Why. 14:7.
Kalau ada malaikat yang berbicara kepada Saudara, apakah Saudara mau mendengarkan dia? Di zaman kita, sebenarnya ada malaikat yang sedang berbicara ”kepada setiap suku, ras, bahasa, dan bangsa”. Apa yang dia katakan? ”Takutlah kepada Allah dan muliakan Dia . . . Sembahlah Pencipta langit [dan] bumi.” (Why. 14:6, 7) Yehuwa adalah satu-satunya Allah yang benar, yang harus disembah setiap orang. Dan, Dia sudah memberi kita kesempatan yang berharga untuk menyembah Dia di bait rohani-Nya yang agung. Kita pasti sangat bersyukur atas hal itu! Apa itu bait rohani, dan di mana kita bisa mendapat penjelasan tentang itu? Bait rohani bukanlah sebuah bangunan. Tapi, itu adalah pengaturan yang Yehuwa buat berdasarkan korban tebusan Yesus agar manusia bisa menjalankan ibadah yang diterima Yehuwa. Rasul Paulus menjelaskan pengaturan ini dalam surat yang dia tulis kepada orang-orang Kristen Ibrani yang tinggal di Yudea pada abad pertama. w23.10 45:1-2
Jumat, 17 Januari
”Bukan dengan pasukan tempur ataupun dengan kekuatan manusia, tapi dengan kuasa kudus-Ku,” kata Yehuwa.—Za. 4:6.
Pada tahun 522 SM, musuh orang-orang Yahudi berhasil membuat pemerintah Persia melarang pembangunan bait Yehuwa. Tapi, Zakharia meyakinkan orang Yahudi bahwa Yehuwa akan menggunakan kuasa-Nya yang hebat untuk menyingkirkan semua rintangan. Pada tahun 520 SM, Raja Darius mencabut larangan itu. Dia bahkan menyediakan dana untuk pembangunan bait dan memerintahkan para gubernur untuk mendukung pembangunan itu. (Ezr. 6:1, 6-10) Yehuwa berjanji bahwa Dia akan mendukung umat-Nya kalau mereka mengutamakan pembangunan bait. (Hag. 1:8, 13, 14; Za. 1:3, 16) Orang Yahudi sangat dikuatkan oleh kata-kata itu, dan mereka melanjutkan pembangunan bait pada tahun 520 SM. Bait itu pun selesai dibangun dalam waktu kurang dari lima tahun. Karena mereka berfokus melakukan kehendak Allah meskipun mengalami kesulitan, Yehuwa mendukung mereka. Hasilnya, mereka bisa beribadah kepada Yehuwa dengan bersukacita.—Ezr. 6:14-16, 22. w23.11 48:6-7
Sabtu, 18 Januari
Abraham [adalah] bapak semua orang yang benar-benar mengikuti jejak imannya.—Rm. 4:12.
Meskipun banyak orang pernah mendengar tentang Abraham, hanya sedikit yang mengenal dia dengan baik. Tapi, Saudara pasti tahu banyak tentang Abraham. Misalnya, Saudara tahu bahwa dia disebut sebagai ”bapak semua orang beriman”. (Rm. 4:11) Tapi Saudara mungkin berpikir, ’Apakah saya bisa mengikuti jejak Abraham dan punya iman yang kuat seperti dia?’ Ya, Saudara pasti bisa. Salah satu cara kita bisa memiliki iman seperti Abraham adalah dengan mempelajari teladannya. Sesuai perintah Allah, Abraham pindah ke negeri yang jauh, tinggal di tenda-tenda selama puluhan tahun, dan rela mengorbankan anak yang dia sayangi, Ishak. Semua itu menunjukkan bahwa dia sangat beriman. Karena iman dan perbuatan Abraham, Allah senang kepadanya dan mau menjadi sahabatnya. (Yak. 2:22, 23) Nah, Yehuwa juga ingin agar kita semua, termasuk Saudara, menyenangkan Dia dan menjadi sahabat-Nya. Karena itu, Dia membimbing Paulus dan Yakobus, para penulis Alkitab, untuk mencatat teladan Abraham. w23.12 50:1-2