Pelajaran 4
Siapakah Iblis?
Setan si Iblis—dari mana asalnya? (1, 2)
1. Kata ”iblis” berarti seseorang yang menceritakan dusta yang fasik tentang orang lain. ”Setan” berarti musuh atau penentang. Istilah-istilah ini diberikan kepada musuh utama Allah. Pada mulanya, ia adalah seorang malaikat yang sempurna di surga bersama Allah. Namun, ia belakangan terlalu memikirkan tentang dirinya sendiri dan menginginkan ibadat yang sesungguhnya adalah milik Allah.—Matius 4:8-10.
2. Malaikat ini, Setan, berbicara kepada Hawa dengan perantaraan seekor ular. Dengan menceritakan dusta kepada Hawa, ia membuatnya tidak menaati Allah. Dengan demikian Setan menyerang apa yang disebut ”kedaulatan” Allah atau kedudukan sebagai Yang Mahatinggi. Setan mempertanyakan apakah Allah memerintah dengan cara yang layak dan demi manfaat terbaik bagi rakyat-Nya. Setan juga meragukan apakah ada manusia yang akan tetap loyal kepada Allah. Dengan berbuat demikian, Setan menjadikan dirinya musuh Allah. Itulah sebabnya ia disebut Setan si Iblis.—Kejadian 3:1-5; Ayub 1:8-11; Penyingkapan 12:9.
Bagaimana Setan menyesatkan orang-orang? (3-7)
3. Setan berupaya menipu orang-orang agar menyembah dia. (2 Korintus 11:3, 14) Satu cara ia menyesatkan orang-orang adalah melalui agama palsu. Jika suatu agama mengajarkan dusta tentang Allah, agama tersebut benar-benar melayani kepentingan Setan. (Yohanes 8:44) Orang-orang yang menjadi anggota agama-agama palsu mungkin dengan tulus percaya bahwa mereka menyembah Allah yang benar. Akan tetapi, mereka sesungguhnya melayani Setan. Ia adalah ’allah dunia ini’.—2 Korintus 4:4.
4. Spiritisme merupakan cara lain yang Setan gunakan untuk membawa orang-orang ke bawah kuasanya. Mereka mungkin memanggil roh-roh untuk melindungi mereka, mencelakakan orang lain, meramalkan masa depan, atau mengadakan mukjizat-mukjizat. Setan adalah kekuatan yang fasik di balik semua praktek ini. Untuk menyenangkan Allah, kita tidak boleh mempunyai hubungan apa pun dengan spiritisme.—Ulangan 18:10-12; Kisah 19:18, 19.
5. Setan juga menyesatkan orang-orang melalui kebanggaan ras yang ekstrem dan penyembahan kepada organisasi-organisasi politik. Beberapa orang merasa bahwa bangsa atau ras mereka lebih baik daripada yang lainnya. Namun hal ini tidak benar. (Kisah 10:34, 35) Yang lain berpaling kepada organisasi-organisasi politik untuk memecahkan problem manusia. Dengan berbuat demikian, mereka menolak Kerajaan Allah. Kerajaan Allah adalah satu-satunya jalan keluar bagi problem-problem kita.—Daniel 2:44.
6. Cara lain yang Setan gunakan untuk menyesatkan orang-orang adalah dengan menggoda mereka dengan keinginan-keinginan yang berdosa. Yehuwa memberi tahu kita untuk menghindari praktek-praktek yang berdosa karena Ia tahu hal-hal itu akan mencelakakan kita. (Galatia 6:7, 8) Beberapa orang mungkin menginginkan saudara untuk bergabung bersama mereka dalam praktek-praktek demikian. Namun, ingat, sesungguhnya Setanlah yang menginginkan saudara untuk melakukan hal-hal ini.—1 Korintus 6:9, 10; 15:33.
7. Setan mungkin menggunakan penganiayaan atau tentangan untuk membuat saudara meninggalkan Yehuwa. Beberapa dari orang-orang yang saudara kasihi mungkin menjadi sangat marah karena saudara belajar Alkitab. Yang lain mungkin mengejek saudara. Namun kepada siapa saudara berutang kehidupan saudara? Setan ingin menakut-nakuti saudara sehingga saudara berhenti belajar tentang Yehuwa. Jangan biarkan Setan menang! (Matius 10:34-39; 1 Petrus 5:8, 9) Dengan melawan si Iblis, saudara dapat membuat Yehuwa bahagia dan memperlihatkan bahwa saudara menjunjung kedaulatan-Nya.—Amsal 27:11.
[Gambar di hlm. 9]
Agama palsu, spiritisme, dan nasionalisme menyesatkan orang-orang
[Gambar di hlm. 9]
Melawan Setan dengan terus belajar tentang Yehuwa