Setiakah Saudara Mengumumkan Kerajaan Allah?
”Segala yang Kaujadikan itu akan bersyukur kepadaMu, ya TUHAN [Yehuwa, NW], dan orang-orang yang Kaukasihi [yang loyal, NW] akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaanMu, dan akan membicarakan keperkasaanMu.”—Mzm. 145:10, 11.
1. Sampai seberapa jauhkah Yesus mengumumkan kerajaan Allah?
MULAI dari zaman Habel selalu ada hamba-hamba Allah Yehuwa yang setia di bumi ini yang memberi puji-pujian kepadaNya. Yang paling terkemuka di antaranya ialah Putra tunggalNya sendiri, yaitu Yesus Kristus. Dan Yesus paling depan dalam mengumumkan kejayaan dan kerajaan Yehuwa yang akan membawa berkat bagi seluruh umat manusia. Yesus datang sebagai Utusan Allah, yaitu Raja yang dijanjikan dari garis keturunan Isai dan Daud. Oleh karena itu, doktrin utama yang diajarkan oleh Yesus pun tidak lain dari kerajaan Allah. (Yes. 11:1, 10; Mat. 21:1-17) Yesus memberitakan kabar baik mengenai kerajaan Allah. Karena ia sendiri Calon Rajanya yang saat itu sudah berada di tengah-tengah orang banyak, ia dapat mengatakan bahwa kerajaan Allah sudah dekat. Ia juga mengajar pengikut-pengikutnya untuk mencari dahulu kerajaan Allah. (Luk. 17:20, 21) Demikian juga ketika ia mengajar murid-muridnya bagaimana caranya mereka harus berdoa, yang dititikberatkannya justru kedatangan kerajaan Allah. Lalu, dengan sendirinya nama Allah akan dikuduskan (dibersihkan dari segala noda) dan kehendak Allah akan terjadi di bumi seperti di surga.—Mat. 4:23; 6:9, 10, 33.
2. Bagaimana Yesus mengajak orang-orang lain untuk juga melibatkan diri dalam masalah kedaulatan Yehuwa sebagai Raja?
2 Yesus mengajak orang-orang lain untuk turut serta menyampaikan kabar baik mengenai kerajaan yang akan datang itu. (Luk. 9:1-6; 10:1-12) Melihat pertanyaan yang diajukan oleh murid-murid Yesus di Matius 24:3, rupanya mereka maklum bahwa kedatangan Yesus sebagai Raja akan terjadi di kemudian hari, ”Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah alamat kedatanganmu [parousia, bahasa Yunani] dan tandan kesudahan dunia?” Menjawab pertanyaan tersebut, Yesus memperlihatkan bahwa pada masa ”kedatangan”nya [”kehadiran”nya, NW] pemberitaan untuk memberi kesaksian mengenai Kerajaan Allah akan merupakan suatu kegiatan istimewa, bahkan akan meliputi seluruh pelosok bumi yang ada penduduknya. Karena kini ”tanda” itu sudah terlihat, maka kita mengetahui bahwa Yesus sudah ”hadir” sebagai Raja yang berdaulat dan memerintah di tengah-tengah para musuhnya semenjak tahun 1914.—Mzm. 110:1; Ibr. 10:12, 13; Mat. 24:14.
3. Bagaimana Paulus ikut mengumumkan kedaulatan Allah sebagai Raja?
3 ”Untuk memberitahukan keperkasaanMu kepada anak-anak manusia, dan kemuliaan semarak kerajaanMu. KerajaanMu ialah kerajaan segala abad, dan pemerintahanMu tetap melalui [segala waktu yang tidak tertentu, NW] segala keturunan.” (Mzm. 145:12, 13)
Para murid Yesus begitu dikenal karena usaha mereka untuk menarik perhatian orang kepada kerajaan Allah melalui Yesus Kristus. Contoh yang bagus terdapat di catatan Kisah Para Rasul 28:23, 30, 31. Di situ dikisahkan bagaimana rasul Paulus mengabar tentang kerajaan Allah, meskipun menjadi tahanan di kota Roma. Ia baru saja menulis sepucuk surat kepada umat Kristen di kota Korintus. Di dalam surat itu ia mengatakan bahwa umat Kristen sesungguhnya merupakan ”utusan-utusan Kristus” [”duta-duta yang menggantikan Kristus, NW]; bahwa mereka mempunyai tugas untuk membantu orang-orang supaya ”didamaikan dengan Allah”. (2 Kor. 5:20) Sebagai duta besar atau utusan Kerajaan rasul Paulus diharapkan untuk mengumumkan Kerajaan dan Raja yang diwakilinya itu. Bagaimana dengan saudara? Apakah saudara juga sudah meminta penugasan Kerajaan seperti itu? Jika sudah, masihkah saudara rajin mengumumkan Raja dan Kerajaan itu?
4. Hal-hal apa yang dikatakan dan ditulis oleh rasul Paulus dan Yohanes, yang sekarang dapat diumumkan kepada orang-orang lain oleh umat Yehuwa yang setia?
4 Ketika menerangkan doktrin-doktrin Kerajaan tersebut, rasul Paulus menunjukkan bagaimana kedudukan Yesus Kristus terhadap Allah Yehuwa dalam pemerintahan Kerajaan itu, yaitu bahwa Yehuwa memegang Pucuk Pimpinan di seluruh jagat raya. ”Kepala dari Kristus ialah Allah.” (1 Kor. 11:3) Selanjutnya Paulus juga menerangkan apa yang akan terjadi pada akhir pemerintahan Kristus 1.000 tahun. (1 Kor. 15:24-28) Yohanes, seorang rasul setia lainnya, menjelang akhir abad pertama menulis kata-kata tertentu yang menggambarkan hal-hal menakjubkan yang kelak akan dilakukan oleh Yehuwa, untuk menunjukkan kehebatan kerajaanNya. (Lihat Wahyu 12:9, 10; 19:6; 20:10, 14; 21:3, 4, 22-24.) Inilah yang harus diberitakan pada masa sekarang kepada semua anak manusia oleh kita sebagai penyembah Yehuwa yang setia. Dengan demikian kita menekankan peranan penting yang dimainkan oleh kerajaan Allah dan manfaatnya bagi umat manusia, demi kepujian Yehuwa. Kerajaan Allah mesti diterangkan sejelas-jelasnya kepada anak-anak manusia, sehingga mereka mulai mengerti bahwa kerajaan Allahlah satu-satunya harapan mereka. Dan kerajaan itu akan kekal selama-lamanya, dan terus sepanjang semua keturunan anak manusia yang akan datang.a
5. (a) Hal apa yang sering dihadapi oleh umat Yehuwa? (b) Meskipun mengalami banyak tentangan selama Perang Dunia I, apakah yang berhasil dilakukan oleh umat Yehuwa semenjak waktu itu?
5 Selanjutnya, dengan didahului oleh huruf samekh, yaitu huruf yang ke-15 dalam abjad Ibrani, Mazmur 145:14 berkata,
”TUHAN [Yehuwa, NW] itu penopang bagi semua orang yang jatuh dan penegak bagi semua orang yang tertunduk.”
Mereka yang dengan setia menyembah Yehuwa dan mengumumkan kedaulatanNya sebagai Raja sering menghadapi perlawanan dan kesukaran. (Kej. 3:15) Namun sejarah menunjukkan bahwa Yehuwa tidak pernah ingkar janji. Ia selalu menopang dan membantu para penyembahNya dan menegakkan mereka kembali pada waktu mereka harus membungkuk di bawah penindasan. (Kej. pasal 15; lihat juga banyak contoh lain dalam kitab Hakim-Hakim.) Demikian juga dalam abad ke-20 hingga awal tahun 1981 ini, kita melihat bagaimana Yehuwa telah membebaskan kaum sisa yang terurap serta ”domba-domba lain” dari belenggu perbudakan Babel. Betapa hebatnya penindasan yang dialami oleh kaum terurap selama Perang Dunia I. Tetapi melalui roh suciNya dan firman kebenaranNya, Yehuwa telah menegakkan mereka kembali. Tidak lama kemudian, pada kebaktian bersama yang bersejarah di Cedar Point, Ohio (A.S.) tahun 1922, dengan loyal mereka menyatakan kebulatan tekad mereka untuk memasyhurkan Sang Raja dan Kerajaan (”Advertise the King and Kingdom”). Sejak itu Yehuwa telah memberikan bimbinganNya kepada mereka, sehingga akhirnya di mana-mana di seluruh dunia orang mulai mengetahui nama Allah dan kerajaanNya.
6. Persediaan makanan apakah Yehuwa adakan bagi umatNya?
6 ”Mata sekalian orang menantikan Engkau, dan Engkaupun memberi mereka makanan pada waktunya.” (Mzm. 145:15)
Yang terutama dibutuhkan oleh para penyembah Yehuwa yang setia dewasa ini ialah makanan rohani. Mereka ”sadar akan kebutuhan rohani mereka”. (Mat. 5:3, NW) Dengan penuh harapan mata mereka terus tertuju kepada saluran yang Yehuwa gunakan untuk menyediakan berlimpah-limpah makanan rohani yang menguatkan. (Mat. 24:45-47) Selama ini umat Allah benar-benar dikenyangkan oleh makanan tersebut. Maka sekarang mereka tidak ragu-ragu lagi akan kemampuan Yehuwa untuk terus-menerus dan secara teratur menyediakan makanan rohani yang mereka dambakan itu, tepat ”pada waktunya”.
7. Bagaimana Yehuwa benar-benar terbukti sebagai seorang Penyedia dari segala kebutuhan, terutama dalam masalah ibadat?
7 Sesuai dengan hal ini, Mazmur 145:16 selanjutnya mengatakan,
”Engkau yang membuka tanganMu dan yang berkenan mengenyangkan segala yang hidup.”
Allah Yehuwa adalah satu-satunya di seluruh jagat raya ini yang tidak terbatas kemampuanNya sebagai Penjamin segala kebutuhan. Ialah Bapa surgawi Kehidupan. Kemurahan tangan dan kasih sayangNya dapat diselami melalui segala sesuatu yang Ia ciptakan dan dari segala hal yang telah Ia sediakan untuk kefaedahan manusia maupun makhluk-makhluk lain yang tinggal di bumi ini. Ia sendiri yang menanamkan hasrat naluriah dalam hati manusia untuk melakukan ibadat. Karena itu Yehuwa pun secara terbuka memperkenalkan diriNya dan menerangkan kehendakNya kepada manusia. Dan orang-orang yang membaktikan kehidupan mereka kepada Allah Yehuwa dan rajin beribadat kepadaNya sudah mengalami dan semakin merasakan bagaimana berlimpahnya kemurahan tangan Yehuwa. Tentu semua pengalaman ini menambah keyakinan kita bahwa Yehuwa tidak akan pernah menahan rohNya dari hamba-hambaNya; bahwa Ia tak akan henti-hentinya memenuhi kebutuhan mereka, entah melalui teguran, bimbingan ataupun bantuan yang bersifat rohani terutama selama hari-hari terakhir yang paling gawat sekarang ini.—Mzm. 119:129.
8. Bagaimana Yehuwa menunjukkan kesetiaanNya?
8 Karena kita tetap setia terhadap Yehuwa, Iapun setia terhadap kita. Demikianlah,
”TUHAN [Yehuwa, NW] itu adil dalam segala jalanNya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatanNya.” (Mzm. 145:17)
Jadi kita mengandalkan Yehuwa, karena kita telah membaktikan diri untuk menjadi hambaNya dan setia mendukung kedaulatanNya sebagai Raja. Yehuwa selalu adil dan baik budi terhadap hamba-hambaNya. Sifat-sifatNya yang mengagumkan itu tidak pernah berubah. Karena itu bila kita telah mulai menyembah dan melayani Yehuwa, kita tidak perlu kuatir bahwa Ia akan mengecewakan kita. Ia benar-benar ”penuh kasih setia dalam segala perbuatanNya”. Nah, inilah juga suatu alasan yang bagus untuk memberitahu orang-orang lain tentang Yehuwa dan sifat-sifatNya yang menakjubkan itu. Dengan demikian kita dapat mengajak mereka turut membaktikan kehidupan mereka untuk memuji Yehuwa dengan setia.—Bandingkan dengan Mazmur 107.
9. Mengapa kita harus berseru kepada Yehuwa dengan menaruh iman, dan bagaimana seharusnya cara kita berseru kepada Yehuwa?
9 Sesuai dengan itu, kita dapat mengumumkan kata-kata berikut untuk memuji Yehuwa,
”TUHAN [Yehuwa, NW] dekat pada setiap orang yang berseru kepadaNya, pada setiap orang yang berseru kepadaNya dalam kesetiaan.” (Mzm. 145:18)
Berseru kepada Yehuwa memang penting. Dan ini harus dilakukan dengan iman yang sungguh. (Rm. 10:10-15) Penggubah mazmur jelas memperlihatkan betapa dekatnya Yehuwa dengan orang-orang yang berseru kepadaNya menurut cara yang Ia perkenan. Salah satu persyaratan yang dituntut adalah menaruh iman. (Ibr. 11:6) Dan kita tidak berseru kepada Yehuwa secara diam-diam, melainkan secara terbuka. Di hadapan banyak orang lain kita menyatakan bahwa kita percaya kepada Yehuwa dan bersandar kepadaNya. Rasul Paulus mengatakan bahwa kita harus menyampaikan ’kabar baik’ itu dan melakukan pekerjaan pengabaran demi kefaedahan orang-orang lain. Dan seraya jumlah pengabar ’kabar baik’ itu semakin bertambah untuk memberitahu orang-orang lain lagi mengenai Yehuwa, suara yang terdengar dari sekian banyak orang yang berseru kepadaNya tentu akan semakin nyaring. Para pemuji Yehuwa membina iman orang-orang ini dengan memperkenalkan nama Yehuwa dan bagaimana kemuliaan dan keperkasaanNya, serta kedaulatanNya sebagai Raja. Maka orang-orang itu akhirnya akan berseru juga kepada nama Yehuwa dan mendekat kepadaNya. Jalan keselamatan terbuka untuk semua orang yang ingin menempuhnya. Rumpun bangsa, warna kulit, maupun kebangsaan sama sekali tidak dipersoalkan. Dan pasti orang-orang yang menaruh iman kepada Yehuwa dan dengan setia berseru kepadaNya tidak akan dikecewakan. Betapa baik hatinya Yehuwa, sehingga Ia mengijinkan kita untuk berhubungan denganNya, bahkan menjadi dekat kepadaNya! Terutama pada hari-hari terakhir yang paling sulit ini kita harus bersandar kepada sepenuhnya kepada Yehuwa, Allah keselamatan kita.
10. Mengapa Yehuwa pasti akan memenuhi keinginan dari semua orang yang takut kepadaNya?
10 ”Ia melakukan kehendak orang-orang yang takut akan Dia, mendengarkan teriak mereka minta tolong dan menyelamatkan mereka.” (Mzm. 145:19)
Orang-orang yang benar-benar takut akan Yehuwa membaktikan hidup mereka kepadaNya, dan keinginan mereka tidak lain dari pada melakukan kehendakNya. Sangat beralasan untuk tidak meragukan bahwa Yehuwa akan membantu dan menyelamatkan kita bila kita berusaha melakukan kehendakNya. ”Dan inilah keberanian percaya kita kepadaNya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepadaNya menurut kehendakNya. Dan jikalau kita tahu, bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita juga tahu, bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang telah kita minta kepadaNya.” (1 Yoh. 5:14, 15) Kita tahu bahwa pada waktu sekarang ini Yehuwa terutama menghendaki agar kita rajin mengumumkan kabar baik mengenai kerajaan itu dan memajukan ibadatNya yang suci itu. Sudah sepantasnya timbul keinginan dalam hati kita untuk memberitahu semua orang mengenai permasalahan kedaulatan Yehuwa atas seluruh alam semesta itu, biarpun karena melakukannya kita menghadapi banyak tentangan. Sebab dengan demikian banyak orang mendapat kesempatan untuk menerima berita dari Yehuwa dan menaruh iman kepadaNya. Mereka akan mulai mengerti betapa sabarnya Yehuwa terhadap umat manusia, dan bahwa Dia pun ingin supaya umat manusia bertobat dan mendapat keselamatan.
11. Bagaimana caranya Yehuwa menjawab teriakan minta tolong dari hamba-hambaNya?
11 Maka kita mempunyai keinginan kuat agar kegiatan Kerajaan ini terlaksana dengan baik. Sesungguhnya kita tidak sendirian di dalam pekerjaan ini. Kita ini hamba-hamba Yehuwa dan bekerja sama dengan Dia. Pada ”hari-hari terakhir” yang makin sulit ini kita harus berseru kepadaNya minta tolong. Apalagi pada waktu kelak kita sampai pada puncak pertikaian besar itu dan ”Gog di tanah Magog” mulai menyerbu, seperti dinubuatkan di Yehezkiel 38 dan 39. Di situ kita benar-benar harus bersandar kepada Yehuwa dan berseru kepadaNya, minta dilindungi dan diselamatkan. Ketika Raja Daud dikejar-kejar oleh musuh, ia diselamatkan dengan cara yang hebat. Sehubungan dengan pelaksanaan kehendak Yehuwa, Yesus Kristus harus mengorbankan hidupnya. Tetapi bagaimanapun juga ia dibangkitkan dari kematian oleh Yehuwa. Jadi bagi Yehuwa mudah sekali untuk mengatasi tekanan dan tantangan apapun yang didatangkan oleh orang-orang yang memusuhi kebenaran. Ia tetap dapat menjawab teriakan minta tolong dari hamba-hambaNya, sekalipun mereka gugur dalam perjuangan dan perlu diselamatkan dengan dibangkitkan dari kematian.
12. Mengapa tidak ada yang perlu kita kuatirkan, meskipun terjadi penumpasan atas semua orang yang jahat?
12 Maka, bagaimanapun juga,
”TUHAN [Yehuwa, NW] menjaga semua orang yang mengasihiNya, tetapi semua orang fasik [jahat] akan dibinasakanNya.” (Mzm. 145:20)
Sekarang kita sedang mendekati saat-saat di mana kejahatan akan mencapai puncaknya dan ”siksaan yang dahsyat” itu sudah di ambang pintu. Maka betapa terhiburnya kita membaca kata-kata itu, bahwa Yehuwa selalu menjaga semua orang yang mengasihiNya. (Mat. 24:21) Sudah dekat saatnya orang-orang jahat dibinasakan, dan sebelumnya mereka harus diberi peringatan. Tetapi sebagai suatu umat hamba-hamba Yehuwa akan lolos melewati ”siksaan yang dahsyat” yang akan menimpa semua orang jahat. Demikianlah mereka nanti akan melihat bagaimana Yehuwa sendiri menyelamatkan mereka. Yehuwa sungguh-sungguh sayang kepada orang-orang yang setia kepadaNya. Ia tak akan melupakan mereka pada waktu murkaNya dicurahkan atas orang-orang jahat. Begitu banyak contoh yang terdapat dalam Alkitab, bagaimana Yehuwa menggunakan kekuasaanNya untuk melindungi dan menyelamatkan waktu Ia menumpas orang-orang jahat. Ya, kita sekarang dengan berdebar-debar menantikan saatnya orang-orang jahat akan ditumpas dan semua pembangkang terhadap kedaulatan Yehuwa sebagai Raja akan disingkirkan.
13. (a) Bagaimana caranya Yehuwa telah melindungi umatNya di zaman modern? (b) Apa yang telah dipersiapkan oleh Yehuwa untuk semua orang yang mencintaiNya?
13 Selama ”hari-hari terakhir” ini dengan tiada henti-hentinya umat Yehuwa berseru kepadaNya untuk minta tolong, dan mereka telah memperlihatkan cinta-kasih mereka terhadap Yehuwa. Dan selama ini Yehuwa juga telah melindungi serta menyelamatkan mereka melalui berbagai mara bahaya. Terutama selama Perang Dunia II, ketika pekerjaan mereka dilarang di mana-mana di seluruh dunia dan bahkan sekian ribu di antara mereka dijebloskan ke dalam penjara dan kamp-kamp kerja paksa. Di banyak negeri mereka bahkan menjadi korban amukan massa rakyat yang terhasut. Tetapi kegiatan untuk mengumumkan kabar baik mengenai kerajaan Allah berjalan terus. Yehuwa pun benar-benar menaruh kasih sayang terhadap mereka. Ia menghibur mereka dengan mencurahkan banyak berkat dan memberi kemajuan kepada mereka, sehingga jumlah pengabar semakin hari semakin bertambah di seluruh dunia. Dan memang sudah kehendak Yehuwa bahwa pemerintahan Kerajaan di bawah pimpinan Yesus Kristus benar-benar akan meliputi seluruh muka bumi. Kerajaan itu nantinya akan mempunyai rakyat di atas bumi ini, sebab ”kumpulan besar” yang terdiri dari ”domba-domba lain” akan selamat melalui ”siksaan yang dahsyat” itu. Kemudian jumlahnya akan bertambah lagi setelah banyak orang dibangkitkan dari kuburan untuk hidup kembali di bumi. Dengan demikian penumpasan besar-besaran atas semua orang jahat tidaklah akan membawa malapetaka bagi umat Yehuwa. Tidak, umat Yehuwa tiada sekali-kali akan bertepuk sebelah tangan. Sebagai sambutanNya, Yehuwa bahkan akan mencurahkan kasih sayang, belas kasihan dan kebaikanNya atas mereka. Ia begitu sayang kepada ”domba-domba lain” ini, sehingga menurut rencanaNya Ia akan membuat bumi ini menjadi suatu taman firdaus yang indah. Di sana mereka dapat menikmati kehidupan untuk selama-lamanya. (Luk. 23:43) Apabila sengketa mengenai kedaulatan Yehuwa sebagai Raja atas seluruh jagat raya diselesaikan melalui tindakan yang diambilNya, hal itu tak lain dari pada berkata bagi semua orang yang mencintai Yehuwa. Selanjutnya mereka akan mendapat kesempatan seluas-luasnya untuk lebih mengenal Yehuwa tahun demi tahun. Bayangkan betapa senangnya kita nanti apabila kita mengalami penggenapan ayat terakhir dari Mazmur 150 itu, pada waktu ”segala yang bernafas” akan memuji-muji Yehuwa dan semua orang jahat sudah lenyap!—Ay. 6.
14. Berkat-berkat Yehuwa yang mana dapat kita bicarakan?
14 Cobalah saudara mengingat-ingat kembali semua berkat yang telah dicurahkan oleh Yehuwa atas kita selama ini. Bukankah Ia mengenyangkan kita dengan makanan rohani yang berlimpah-limpah? Dan bukankah suatu hak kehormatan bagi kita bahwa Ia mengijinkan kita untuk melayani Dia sebagai hamba-hambaNya pada masa sekarang ini? Dan di samping itu memperoleh jaminan yang demikian bagus dari Dia mengenai masa depan? Bayangkan: Kita mempunyai harapan untuk selama melalui peperangan Armagedon! Lalu, sesudahnya kita dapat dengan hati berdebar-debar menantikan masa kebangkitan, manakala kita semua akan mendapat tugas yang mulia untuk memberi penerangan dan mengajar orang-orang yang keluar dari kuburan itu. Banyak di antara mereka baru pertama kali nanti mendengar mengenai Yehuwa sebagai Raja Akbar mereka. Mereka perlu diberitahu kepada siapa mereka harus berterima kasih, karena dapat hidup lagi. Siapa yang harus memberitahu mereka? Tidakkah kita senang mendapat tugas itu? Ya, kita sangat merindukan masanya manakala kita dapat memuji Yehuwa selama-lamanya!
15. Hak-hak kehormatan apa yang akan diberikan kepada kita, sehubungan dengan kedaulatan Allah sebagai Raja?
15 Tetapi bagaimana dengan urusan sekarang? Bagaimana ketegasan sikap saudara mengenai masalah kedaulatan Yehuwa sebagai Raja? Apakah saudara termasuk hamba-hamba Yehuwa yang setia menaruh keyakinan kepadaNya dan setiap hari berbicara terus mengenai kemuliaan kerajaanNya? Alangkah baiknya jika kita semua dengan setia mendukung kedaulatan Yehuwa yang dinyatakan melalui Yesus Kristus, PutraNya, yaitu Daud yang Lebih Besar yang kini sudah naik takhta. Mudah-mudahan kita tetap bertekad bulat untuk memuji Yehuwa di hadapan semua orang, seperti Raja Daud yang mengatakan,
”Mulutku mengucapkan puji-pujian kepada TUHAN [Yehuwa, NW] dan biarlah segala makhluk memuji namaNya yang kudus untuk seterusnya dan selamanya.”—Mzm. 145:21.
[Catatan Kaki]
a Mazmur 145 merupakan mazmur alfabetis. (Setiap ayatnya mulai dengan sebuah huruf dalam urutan abjad Ibrani.) Alkitab New World Translation, cetakan tahun 1971, memberi catatan kaki pada mazmur ini, sebagai berikut, ”Sesudah ayat yang dimulai dengan huruf mem, di sini rupanya ada sebuah ayat yang hilang, yaitu yang didahului oleh huruf nun dalam abjad Ibrani. Menurut naskah lain dalam bahasa Ibrani, ayat di bawah huruf nun itu bunyinya, ’Yehuwa setia dalam segala perkataanNya, dan baik budi dalam segala pekerjaanNya.’ Fakta ini ditunjang oleh terjemahan Septuaginta, Vulgata dan Syria.