KISAH
Keterangan Tambahan—Pasal 7
imam besar: Maksudnya, Kayafas.—Lihat keterangan tambahan Kis 4:6.
Pergilah dari negerimu: Sewaktu berbicara di hadapan Sanhedrin, Stefanus mengatakan bahwa ”sewaktu Abraham leluhur kita ada di Mesopotamia, sebelum dia tinggal di Haran, Allah yang mulia menemui dia dan mengatakan, ’Pergilah dari negerimu.’” (Kis 7:2, 3) Abraham (awalnya bernama Abram) berasal dari Ur, kota orang Khaldea. Seperti yang ditunjukkan oleh kata-kata Stefanus, kelihatannya di kota itulah Abraham pertama kali mendapat perintah untuk meninggalkan negerinya. (Kej 11:28, 29, 31; 15:7; 17:5; Neh 9:7) Catatan di Kej 11:31–12:3 mungkin memberikan kesan bahwa Abraham pertama kali mendapat perintah itu setelah ayahnya, Terah, meninggal. Pada waktu itu, Abraham dan keluarganya sedang tinggal sementara di Haran. Tapi sebenarnya, kalau catatan itu dibandingkan dengan kata-kata Stefanus, bisa disimpulkan bahwa Yehuwa pertama kali memberikan perintah itu saat Abraham masih tinggal di Ur, lalu Yehuwa mengulangi perintah itu saat Abraham tinggal di Haran.
Allah: Lit.: ”Dia”, maksudnya, ”Allah yang mulia”, yang disebutkan di ayat 2.
keturunannya: Lit.: ”benihnya”.—Lihat Lamp. A2.
keturunannya: Lit.: ”benihnya”.—Lihat Lamp. A2.
ditindas selama 400 tahun: Di sini, Stefanus mengutip Kej 15:13, yang berisi kata-kata Allah kepada Abram (Abraham) bahwa keturunannya akan diperbudak dan ditindas selama 400 tahun. Periode waktu ini berakhir sewaktu Yehuwa membebaskan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir pada 14 Nisan 1513 SM. Artinya, periode waktu itu dimulai pada 1913 SM. Alkitab menunjukkan bahwa pada tahun itu, anak Abraham yang berumur lima tahun, Ishak, mulai diejek dan diperlakukan dengan buruk oleh Ismael, kakak tirinya. Saat itu, Ismael berusia sekitar 19 tahun. Dia adalah anak dari Abraham dan Hagar, wanita Mesir yang adalah hamba Sarai (Sara). Ismael mungkin memperlakukan adiknya dengan buruk karena Ishak akan menerima warisan anak sulung walaupun sebenarnya Ismael-lah yang lahir lebih dulu. (Kej 16:1-4; 21:8-10) Belakangan, Paulus menyebut hal itu sebagai penganiayaan. (Gal 4:29) Sewaktu Sara meminta Abraham untuk mengusir Hagar dan Ismael, Yehuwa menyuruh Abraham untuk mengabulkan permintaan Sara. Ini menunjukkan bahwa perbuatan Ismael mungkin memang sangat buruk. (Kej 21:11-13) Jadi, Ishak adalah keturunan pertama dari Abraham yang mengalami penindasan yang Yehuwa nubuatkan. Perlakuan buruk Ismael terhadap Ishak, yang dicatat dengan terperinci dalam Alkitab, kelihatannya menandai awal dari penindasan selama 400 tahun terhadap keturunan Abraham, yang baru berakhir saat bangsa Israel dibebaskan dari Mesir.
melakukan pelayanan suci untuk-Ku: Atau ”menyembah Aku; beribadah kepada-Ku”. Arti dasar dari kata Yunani latreuo adalah ”melayani”, tapi bergantung konteksnya, kata ini bisa juga diterjemahkan ”menyembah” atau ”beribadah kepada”. Bagian akhir Kis 7:7 ini mirip dengan Kel 3:12. Kata Ibrani yang digunakan di ayat itu juga bisa diterjemahkan menjadi ”menyembah; beribadah” atau ”melayani”. (Kel 3:12; ctk.) Di Alkitab, kata Yunani latreuo biasanya memaksudkan melayani Allah atau memaksudkan pelayanan yang berhubungan dengan ibadah kepada Allah (Mat 4:10; Luk 1:74; 2:37; 4:8; Rm 1:9; Flp 3:3; 2Tim 1:3; Ibr 9:14; 12:28; Why 7:15; 22:3), termasuk pelayanan di tempat suci atau bait (Ibr 8:5; 9:9; 10:2; 13:10). Tapi kadang, kata ini juga dipakai untuk memaksudkan ibadah palsu, yaitu tindakan menyembah ciptaan atau melakukan pelayanan suci bagi mereka.—Kis 7:42; Rm 1:25.
Lalu Ishak memiliki anak yaitu Yakub: Jika teks Yunaninya diterjemahkan secara langsung, bagian ini berbunyi: ”Lalu Ishak kepada Yakub.” Karena tidak ada kata kerja dalam bagian itu, artinya bisa jadi memang adalah ”Lalu Ishak memiliki anak yaitu Yakub.” Tapi, ada kemungkinan lain bahwa artinya adalah ”Lalu Ishak melakukan hal yang sama kepada [maksudnya, menyunat] Yakub, dan Yakub melakukan yang sama kepada 12 leluhur kita.” Atau kemungkinan lainnya, yang dimaksud adalah kedua-duanya, yaitu ”memiliki anak” dan juga ”menyunat”.
leluhur: Atau ”kepala keluarga”. Dari kata Yunani patriarkhes. Kata ini dipakai empat kali dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen. Di ayat ini, yang dimaksud adalah 12 putra Yakub. (Kej 35:23-26) Kata ini juga pernah dipakai untuk memaksudkan Daud (Kis 2:29) dan Abraham (Ibr 7:4).
semuanya 75 orang: Sewaktu menyebutkan angka ini, Stefanus kelihatannya tidak sedang mengutip ayat mana pun di Kitab-Kitab Ibrani. Jumlah ”75 orang” tidak pernah disebutkan dalam teks Masoret Kitab-Kitab Ibrani. Kej 46:26 mengatakan, ”Keturunan Yakub yang pergi ke Mesir bersamanya, tidak termasuk para menantunya, berjumlah 66 orang.” Tapi ayat 27 mengatakan, ”Keluarga Yakub yang datang ke Mesir seluruhnya ada 70 orang.” Jadi kelihatannya, ada dua cara penghitungan yang berbeda. Angka 66 mungkin memaksudkan jumlah orang yang adalah keturunan Yakub, sementara angka 70 adalah jumlah semua orang yang datang ke Mesir. Kel 1:5 dan Ul 10:22 menyebutkan bahwa seluruh keturunan Yakub berjumlah 70. Angka yang disebutkan Stefanus berbeda karena angka itu sepertinya mencakup beberapa anggota keluarga Yakub yang lain. Ada yang berpendapat bahwa angka 75 mencakup anak laki-laki dan cucu laki-laki dari Manasye dan Efraim, putra-putra Yusuf. Nama dari lima keturunan Manasye dan Efraim itu disebutkan di Kej 46:20 terjemahan Septuaginta. Menurut pendapat lain, angka 75 juga mencakup para menantu perempuan Yakub, yang memang tidak dihitung di Kej 46:26. Jadi, angka 75 yang disebutkan Stefanus mungkin adalah jumlah keseluruhan. Angka ini mungkin juga diambil dari salinan Kitab-Kitab Ibrani yang digunakan pada abad pertama M. Sejak dulu, para pakar mengakui bahwa angka yang tertulis di Kej 46:27 dan Kel 1:5 terjemahan Septuaginta adalah 75. Selain itu, dalam dua potongan Gulungan Laut Mati yang memuat Kel 1:5, yang ditemukan pada abad ke-20, angka yang tertulis juga 75. Bisa jadi, Stefanus mendapatkan angka itu dari salah satu teks kuno tersebut. Tapi, tidak soal kemungkinan mana yang benar, Stefanus menyebutkan jumlah ini karena cara menghitung jumlah keturunan Yakub memang bisa berbeda-beda.
orang: Atau ”jiwa”. Dari kata Yunani psykhe, yang dulunya diterjemahkan ”jiwa”. Di sini, yang dimaksud adalah manusia.—Lihat ”Jiwa” di Daftar istilah, dan lihat Lamp. A2.
sangat tampan: Jika diterjemahkan langsung dari bahasa Yunani, arti ungkapan ini adalah ”tampan di mata Allah”. Ungkapan Yunani ini mirip dengan ungkapan Semitik yang menunjukkan tingkat tertinggi (”paling”). Menurut beberapa pakar, ungkapan ini kelihatannya bukan hanya memaksudkan penampilan fisik tapi juga sifat-sifat yang Allah lihat dalam diri seseorang. Jadi di Kis 7:20 ini, ungkapan tersebut bisa jadi punya dua arti, yaitu ”sangat rupawan” dan juga ”indah di mata Allah”. (Bandingkan Kel 2:2.) Kata-kata Ibrani yang mirip ada di Yun 3:3. Di ayat itu, Niniwe disebut sebagai kota yang ”sangat besar”, atau jika diterjemahkan langsung dari bahasa Ibrani, ”kota yang besar bagi Allah”.—Untuk contoh lainnya, lihat Kej 23:6; ctk.; Mz 36:6; ctk.
diajar tentang segala ilmu orang Mesir: Dalam pembelaannya di hadapan Sanhedrin, Stefanus menyebutkan beberapa perincian sejarah orang Yahudi yang tidak disebutkan di Kitab-Kitab Ibrani. Misalnya, hanya Stefanus yang menyebutkan bahwa Musa mendapat pendidikan di Mesir. Untuk mengetahui hal-hal lain yang disebutkan oleh Stefanus tapi tidak disebutkan di Kitab-Kitab Ibrani, lihat keterangan tambahan Kis 7:23, 30, 53.
ketika berumur 40 tahun: Dalam pembelaannya di hadapan Sanhedrin, Stefanus menyebutkan beberapa perincian sejarah orang Yahudi yang tidak disebutkan di Kitab-Kitab Ibrani. Misalnya, Stefanus mengatakan bahwa Musa berumur 40 tahun waktu dia pergi dari Mesir. Untuk mengetahui hal-hal lain yang disebutkan oleh Stefanus tapi tidak disebutkan di Kitab-Kitab Ibrani, lihat keterangan tambahan 7:22, 30, 53.
dia memutuskan: Atau ”timbul keinginan dalam hatinya; terpikir olehnya”. Ada ungkapan bahasa Ibrani yang mirip dengan ungkapan Yunani ini.—Bandingkan Yes 65:17; Yer 3:16.
orang Israel: Atau ”umat Israel; bangsa Israel”. Lit.: ”putra-putra Israel”.—Lihat ”Israel” di Daftar Istilah.
40 tahun: Kitab-Kitab Ibrani tidak memberitahukan berapa lama Musa tinggal di Midian. Tapi di ayat ini, Stefanus memberitahukan sebuah perincian sejarah orang Yahudi yang belum pernah disebutkan di ayat-ayat lain. Dia mengatakan bahwa Musa berumur 40 tahun sewaktu melarikan diri ke Midian (Kel 2:11; Kis 7:23) dan tinggal di sana selama kira-kira 40 tahun, kelihatannya dari tahun 1553 sampai 1513 SM. Kata-kata Stefanus ini selaras dengan catatan Alkitab bahwa Musa berumur 80 tahun sewaktu dia menghadap Firaun (Kel 7:7) dan memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir. Ini juga selaras dengan catatan Alkitab bahwa Musa meninggal saat dia berumur 120 tahun, setelah dia berada di padang belantara selama 40 tahun.—Ul 34:7; Kis 7:36.
malaikat: Di sini, Stefanus sedang berbicara tentang peristiwa yang dicatat di Kel 3:2. Teks asli Ibrani untuk ayat itu menggunakan ungkapan ”malaikat Yehuwa”. Kebanyakan manuskrip Yunani hanya menggunakan kata ”malaikat” di Kis 7:30 ini, tapi ada beberapa manuskrip Yunani dan terjemahan kuno dalam berbagai bahasa yang menggunakan ungkapan ”malaikat Tuan (Tuhan) [atau, ”malaikat Yehuwa”]”. Sejumlah terjemahan bahasa Ibrani dari Kitab-Kitab Yunani Kristen (referensi J7, 8, 10-12, 14-17, 28 di Lamp. C4) menggunakan Tetragramaton di ayat ini dan menerjemahkan bagian ini menjadi ”malaikat Yehuwa”.
suara Yehuwa: Di Kis 7:30-34, Stefanus sedang berbicara tentang peristiwa yang dicatat di Kel 3:2-10. Di Kel 3:4, ”Yehuwa” memanggil Musa melalui malaikat-Nya, dan kata-kata ”Yehuwa” kepada Musa di ayat 6 dikutip di Kis 7:32. Dalam Kitab-Kitab Ibrani, ungkapan ”suara Yehuwa; perkataan Yehuwa; kata-kata Yehuwa” sering digunakan. Ungkapan Ibraninya adalah gabungan dari kata Ibrani untuk ”suara” dan Tetragramaton. (Beberapa contohnya ada di Kej 3:8; Kel 15:26; Ul 5:25; 8:20; 15:5; 18:16; 26:14; 27:10; 28:1, 62; Yos 5:6; 1Sam 12:15; 1Raj 20:36; Mz 106:25; Yes 30:31; Yer 3:25; Dan 9:10; Za 6:15.) Ungkapan ”suara Yehuwa” ditemukan dalam sebuah potongan papirus Septuaginta dari abad pertama SM yang berisi Ul 26:14; 27:10; 28:1, 62 (koleksi Papirus Fouad Inv. 266). Yang menarik, dalam potongan papirus itu, terdapat nama Allah yang ditulis dengan huruf-huruf Ibrani berbentuk persegi di antara teks Yunaninya. Memang, manuskrip-manuskrip Yunani yang ada sekarang hanya menggunakan ungkapan ”suara Tuan (Tuhan)” di Kis 7:31 ini. Alasan mengapa Terjemahan Dunia Baru menggunakan ungkapan ”suara Yehuwa” dijelaskan dalam Lamp. C1 dan pengantar Lamp. C3; Kis 7:31.
Yehuwa berkata kepadanya: Di ayat ini, Stefanus sedang berbicara tentang peristiwa yang dicatat di Kel 3:2-10. Pada peristiwa itu, jelas bahwa Yehuwa-lah yang sedang berbicara melalui malaikat-Nya. Sebagian besar isi Kis 7:33 diambil dari Kel 3:5, sementara bagian awalnya, yaitu ”Yehuwa berkata kepadanya”, mirip dengan kata-kata di Kel 3:7, yang jika diterjemahkan secara langsung dari bahasa Ibrani berbunyi: ”Dan Yehuwa mengatakan”.—Lihat pengantar Lamp. C3; Kis 7:33.
penyelamat: Atau ”penebus; pembebas”. Dari kata benda Yunani lytrotes, yang berasal dari kata kerja lytroomai, yang artinya ”membebaskan; menebus”. Kata benda lain yang berkaitan adalah lytron, yang artinya ”tebusan”. (Lihat keterangan tambahan Mat 20:28.) Di Alkitab, kata kerja lytroomai beberapa kali dipakai untuk memaksudkan pembebasan melalui Yesus Kristus (Luk 24:21; Tit 2:14; ctk.; 1Ptr 1:18; ctk.), yang dinubuatkan akan menjadi nabi seperti Musa (Ul 18:15; Kis 7:37). Dulu, Musa menjadi penyelamat bangsa Israel sewaktu dia membebaskan mereka dari Mesir. Sama seperti itu, melalui korban tebusannya, Yesus Kristus menjadi Penyelamat umat manusia.
keajaiban: Atau ”pertanda”.—Lihat keterangan tambahan Kis 2:19.
selama 40 tahun: Periode waktu 40 tahun ini dimulai dari 1513 SM, saat bangsa Israel keluar dari Mesir, sampai 1473 SM, saat bangsa Israel masuk ke Negeri Perjanjian. Sebelum dan selama periode 40 tahun ini, Musa melakukan banyak keajaiban dan mukjizat. Misalnya, sewaktu Musa kembali ke Mesir, dia pertama-tama membuat banyak mukjizat di depan semua pemimpin Israel. (Kel 4:29-31) Lalu, sebelum bangsa Israel dibebaskan, Musa melakukan banyak keajaiban dan mukjizat di depan Firaun dan orang-orang Mesir. Belakangan, di Laut Merah, Yehuwa juga menggunakan Musa untuk melakukan mukjizat yang mengakibatkan Firaun dan pasukannya binasa. (Kel 14:21-31; 15:4; Ul 11:2-4) Salah satu mukjizat luar biasa yang juga melibatkan Musa adalah persediaan manna di padang belantara. Mukjizat ini terjadi setiap hari selama 40 tahun sampai bangsa Israel akhirnya bisa makan hasil tanah dari negeri Kanaan, di awal tahun 1473 SM.—Kel 16:35; Yos 5:10-12.
orang Israel: Atau ”umat Israel; bangsa Israel”. Lit.: ”putra-putra Israel”.—Lihat ”Israel” di Daftar Istilah.
Allah: Dalam teks asli Ibrani, Ul 18:15 yang dikutip di sini memuat nama Allah yang ditulis dengan empat huruf mati Ibrani (jika ditransliterasi, YHWH) dan berbunyi: ”Yehuwa Allah kalian”. Dalam kutipannya, Stefanus hanya mengatakan, ”Allah.” Di Kis 3:22, Petrus juga mengutip Ul 18:15, dan dia menggunakan kata-kata ”Yehuwa Allah kalian”. (Lihat keterangan tambahan Kis 3:22.) Dalam sejumlah terjemahan bahasa Ibrani dari Kitab-Kitab Yunani Kristen, bagian ini diterjemahkan menjadi ”Yehuwa Allah kalian” (J7, 8, 10-17) atau ”Allah Yehuwa” (J28). (Lihat Lamp. C4.) Dalam beberapa manuskrip Yunani, bagian ini bisa diterjemahkan menjadi ”Tuhan Allah”, atau, karena alasan-alasan yang dijelaskan di Lamp. C, bisa juga diterjemahkan menjadi ”Allah Yehuwa”. Tapi, kebanyakan manuskrip Yunani dan terjemahan kuno dalam berbagai bahasa hanya menggunakan kata ”Allah” di Kis 7:37 ini.
bangsa Israel di padang belantara: Atau ”jemaat di padang belantara”. Di teks asli ayat ini, bangsa Israel yang dibawa keluar dari Mesir disebut sebagai ”jemaat”. Di Kitab-Kitab Ibrani, kata Ibrani qahal, yang kadang diterjemahkan menjadi ”jemaat” dalam Terjemahan Dunia Baru, berasal dari kata yang artinya ”memanggil untuk berkumpul; mengumpulkan”. (Bil 20:8; Ul 4:10) Kata ini sering dipakai untuk memaksudkan orang Israel yang diorganisasi. Misalnya, mereka disebut ”jemaat Israel” (Im 16:17; Yos 8:35; 1Raj 8:14), ”jemaat Allah yang benar” (Neh 13:1), dan ”jemaat Yehuwa” (Ul 23:2, 3; Bil 20:4; 1Taw 28:8). Dalam Septuaginta, kata Ibrani qahal biasanya diterjemahkan menjadi ekklesia (seperti di Mz 22:22 [21:23, LXX]). Dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen, kata ekklesia dipakai untuk ”sidang jemaat”.—Lihat keterangan tambahan Mat 16:18; Kis 5:11.
tabernakel: Lit.: ”kemah kesaksian”. Di Septuaginta, ungkapan ”kemah kesaksian” dipakai untuk menerjemahkan ungkapan Ibrani untuk ”kemah pertemuan”. (Kel 27:21; 28:43; Bil 1:1) Bisa jadi karena itulah Lukas menggunakan ungkapan ”kemah kesaksian” di ayat ini. Selama bangsa Israel ada di padang belantara, tabut perjanjian disimpan di kemah tersebut. Isi terpenting dari tabut itu adalah ”dua lempeng Kesaksian”. Dalam konteks ini, ”Kesaksian” biasanya memaksudkan Sepuluh Perintah yang ditulis di dua lempengan batu. (Kel 25:16, 21, 22; 31:18; 32:15) Kata bahasa Ibrani untuk ”kesaksian” juga bisa diterjemahkan menjadi ”pengingat”. Tabut perjanjian berfungsi sebagai tempat yang kudus untuk menyimpan pengingat-pengingat, atau kesaksian, yang suci.—Lihat ”Tabut perjanjian” dan ”Ruang Mahakudus” di Daftar Istilah.
contoh: Atau ”rancangan; tipe”. Kata Yunani yang digunakan di sini adalah typos. Kata typos dengan arti yang sama digunakan di Kel 25:40 terjemahan Septuaginta dan di Ibr 8:5.
Yosua: Yang dimaksud di sini adalah pemimpin Israel yang membawa bangsa itu memasuki Negeri Perjanjian. (Ul 3:28; 31:7; Yos 1:1, 2) Nama Yosua adalah bentuk pendek dari nama Ibrani Yehosyua, yang artinya ”Yehuwa Adalah Keselamatan”. Di ayat ini, Lukas menggunakan bentuk Yunaninya, Iesous. Bentuk Latin dari nama ini adalah Iesus (Yesus). (Lihat Lamp. A4.) Ini adalah nama yang umum untuk orang Yahudi di zaman Alkitab. Dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen, ada empat orang yang disebut dengan nama Yunani Iesous, yaitu: Yosua, anak Nun, penerus Musa (Kis 7:45; Ibr 4:8); salah satu leluhur Yesus Kristus (Luk 3:29); Yesus Kristus sendiri (Mat 1:21); dan seorang pria Kristen, mungkin orang Yahudi, yang bekerja sama dengan Paulus (Kol 4:11). Yosefus menyebutkan beberapa orang lain yang punya nama ini, tapi mereka tidak dicatat di Alkitab.
rumah buatan tangan manusia: Atau ”tempat (benda) buatan tangan manusia”. Kata Yunani yang dipakai di sini, kheiropoietos, juga dipakai di Kis 17:24 (”buatan manusia”) dan Ibr 9:11, 24 (”buatan tangan”).
Yehuwa: Dalam teks asli Ibrani, Yes 66:1 yang dikutip di sini memuat nama Allah yang ditulis dengan empat huruf mati Ibrani (jika ditransliterasi, YHWH). Ungkapan yang diterjemahkan menjadi kata Yehuwa sejajar dengan ungkapan di awal Yes 66:1 (”Inilah yang Yehuwa katakan”) dan ungkapan di tengah Yes 66:2 (”kata Yehuwa”).—Lihat Lamp. C.
keras kepala: Lit.: ”kaku leher; mengeraskan leher”. Kata Yunaninya hanya digunakan satu kali di Kitab-Kitab Yunani Kristen, yaitu di ayat ini. Tapi dalam Septuaginta, kata itu beberapa kali dipakai untuk menerjemahkan ungkapan Ibrani yang artinya mirip.—Kel 33:3, 5; ctk.; 34:9; ctk.; Ul 9:6; ctk.; Ams 29:1; ctk.
hati dan telinganya tertutup: Jika diterjemahkan secara langsung dari bahasa Yunani, ungkapan ini berbunyi: ”hati dan telinganya tidak disunat”. Ini adalah ungkapan kiasan yang memaksudkan sikap keras kepala dan tidak tanggap. Ungkapan serupa juga beberapa kali dipakai di Kitab-Kitab Ibrani. (Im 26:41, ctk.; Yer 9:25, 26; Yeh 44:7, 9) Di Yer 6:10 (ctk.), ungkapan ”telinga mereka tertutup” jika diterjemahkan secara langsung berbunyi: ”telinga mereka tidak bersunat”. Jadi, kalau hati dan telinga seseorang tidak peka atau tidak tanggap pada arahan dari Allah, hati dan telinganya disebut ”tidak bersunat”.
yang disampaikan melalui para malaikat: Dalam pembelaannya di hadapan Sanhedrin, Stefanus menyebutkan beberapa perincian sejarah orang Yahudi yang tidak disebutkan di Kitab-Kitab Ibrani. Misalnya, Stefanus menyebutkan bahwa Hukum Musa disampaikan melalui para malaikat. (Gal 3:19; Ibr 2:1, 2) Untuk mengetahui hal-hal lain yang disebutkan oleh Stefanus tapi tidak disebutkan di Kitab-Kitab Ibrani, lihat keterangan tambahan Kis 7:22, 23, 30.
mereka menjadi panas hati: Atau ”mereka merasa tertusuk”. Ungkapan Yunaninya hanya muncul di ayat ini dan di Kis 5:33. Kalau diterjemahkan secara langsung, artinya adalah ”digergaji sampai dalam”. Di kedua ayat itu, ungkapan ini dipakai secara kiasan untuk memaksudkan reaksi yang sangat emosional.
menggertakkan gigi: Ungkapan ini menggambarkan perasaan menderita, putus asa, atau marah, mungkin disertai kata-kata yang tajam dan tindakan kasar. Di ayat ini, ungkapan ini pasti memaksudkan kemarahan yang hebat.—Ayb 16:9; lihat keterangan tambahan Mat 8:12.
Yesus berdiri di sebelah kanan Allah: Stefanus adalah orang pertama yang memberikan kesaksian bahwa dia melihat Yesus berada di surga, di sebelah kanan Allah, sesuai dengan nubuat di Mz 110:1. Pada zaman Alkitab, tangan kanan menggambarkan sesuatu yang sangat penting. Kalau seseorang berada di sebelah kanan seorang penguasa, itu berarti dia punya kedudukan yang sangat penting dan menjadi penguasa tertinggi kedua. (Rm 8:34; 1Ptr 3:22) Itu juga bisa berarti orang itu disukai oleh penguasa tersebut.—Lihat keterangan tambahan Mat 25:33; Mrk 10:37; Luk 22:69.
Saul: Artinya ”Bertanya [kepada Allah]; Meminta Petunjuk [kepada Allah]”. Saul, yang juga dikenal dengan nama Romawinya, Paulus, adalah orang Ibrani yang berasal ”dari suku Benyamin”. Kedua orang tuanya ”juga orang Ibrani”. (Flp 3:5) Saul punya kewarganegaraan Romawi sejak lahir (Kis 22:28), jadi masuk akal kalau orang tuanya juga memberi dia nama Romawi, Paulus, yang artinya ”Kecil”. Kelihatannya, sejak kecil dia memakai kedua nama itu. Ada beberapa kemungkinan mengapa orang tuanya memilih nama Saul. Nama Saul dianggap istimewa dan sering dipakai oleh orang dari suku Benyamin karena Saul adalah nama dari raja Israel yang pertama, dan dia berasal dari suku Benyamin. (1Sam 9:2; 10:1; Kis 13:21) Atau, nama Saul bisa jadi dipilih karena orang tuanya mempertimbangkan arti nama itu. Kemungkinan lainnya, nama Saul adalah nama dari ayah Paulus. Pada waktu itu, anak laki-laki sering diberi nama yang sama dengan ayahnya. (Bandingkan Luk 1:59.) Apa pun alasannya, kelihatannya Paulus memakai nama Saul waktu dia berada di antara sesama orang Yahudi, terutama sewaktu belajar menjadi orang Farisi dan akhirnya menjadi orang Farisi. (Kis 22:3) Dan belasan tahun setelah dia menjadi orang Kristen, Paulus kelihatannya masih lebih dikenal dengan nama Saul.—Kis 11:25, 30; 12:25; 13:1, 2, 9.
Stefanus memohon, ”Tuan Yesus”: Seperti yang disebutkan di ayat 55 dan 56, dalam sebuah penglihatan, Stefanus melihat ”langit terbuka, dan Putra manusia berdiri di sebelah kanan Allah”. Jadi Stefanus melihat dua pribadi yang berbeda, yaitu Yehuwa dan Yesus. Stefanus tahu bahwa Yehuwa sudah memberi Yesus kuasa untuk membangkitkan orang mati. (Yoh 5:27-29) Jadi wajar kalau Stefanus berbicara langsung kepada Yesus, yang dia lihat dalam penglihatan, dan menyerahkan nyawanya kepada Yesus. Stefanus memanggil Yesus dengan sebutan ”Tuan Yesus [Yunani, Kyrie Iesou]”. Dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen, Kyrios bisa memaksudkan Allah Yehuwa atau Yesus Kristus. Tapi di ayat ini, konteksnya menunjukkan dengan jelas bahwa Kyrios yang dimaksud adalah Yesus Kristus. Kata Yunani yang dipakai untuk ”memohon” di ayat ini adalah epikaleo, dan itu bukanlah kata yang biasanya dipakai di Kitab-Kitab Yunani Kristen untuk ”berdoa”. Dalam banyak terjemahan Alkitab, kata epikaleo di ayat ini diterjemahkan menjadi ”berdoa” sehingga orang bisa jadi mengira bahwa Stefanus berdoa kepada Yesus. Tapi, berbagai buku referensi yang tepercaya menunjukkan bahwa arti sebenarnya dari kata Yunani epikaleo adalah ”berseru; meminta dengan sungguh-sungguh; memohon kepada yang berwenang”, dan di berbagai ayat, kata itu memang sering diterjemahkan begitu. (Kis 2:21; Rm 10:13; 2Tim 2:22) Kata epikaleo juga dipakai oleh Paulus sewaktu dia mengatakan, ”Saya naik banding kepada Kaisar!” (Kis 25:11) Jadi, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa Stefanus berdoa kepada Yesus. Tapi, karena sudah melihat Yesus dalam penglihatan, Stefanus merasa bahwa dia bisa membuat permohonan langsung kepada Yesus.—Lihat keterangan tambahan Kis 7:60.
Yehuwa: Manuskrip-manuskrip Yunani yang ada sekarang memakai kata Kyrios (Tuan; Tuhan) di sini. Dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen, kata ini bisa memaksudkan Yehuwa atau Yesus Kristus, bergantung konteksnya. Ada beberapa alasan yang menunjukkan bahwa di ayat ini, yang dimaksud adalah Allah Yehuwa. Di ayat ini, Stefanus memakai kata-kata yang mirip dengan kata-kata Yesus kepada Bapaknya di Luk 23:34: ”Bapak, ampunilah mereka, karena mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan.” Alasan lainnya, sepanjang pembelaan Stefanus yang dicatat oleh Lukas di Kis 7:2-53, Stefanus memakai kata Kyrios sebanyak tiga kali, dan semuanya adalah kutipan atau rujukan ke Kitab-Kitab Ibrani dan memaksudkan Allah. (Lihat keterangan tambahan Kis 7:31, 33, 49.) Banyak pakar dan penerjemah setuju bahwa di ayat-ayat itu, Kyrios yang dimaksud adalah Yehuwa. (Lihat Lamp. C.) Kata Kyrios juga dipakai di Kis 7:59, tapi di situ Stefanus dengan jelas mengatakan, ”Tuan Yesus.” Meski begitu, ini bukan berarti bahwa Kyrios di Kis 7:60 juga memaksudkan Yesus, seperti pendapat beberapa orang. Sewaktu mengucapkan kata-kata di ayat 59, Stefanus sedang berdiri. Tapi sebelum dia mengucapkan kata-kata di ayat 60, dia berlutut di hadapan para musuhnya. Kemungkinan, dia melakukan itu karena dia ingin berdoa kepada Yehuwa. (Bandingkan Luk 22:41; Kis 9:40; 20:36; 21:5. Di ayat-ayat itu, berlutut dihubungkan dengan berdoa kepada Allah.) Jadi, kata-kata terakhir Stefanus kelihatannya adalah doa kepada Allah Yang Mahakuasa, Yehuwa. Selain itu, sebelumnya Stefanus melihat ”langit terbuka, dan Putra manusia berdiri di sebelah kanan Allah”. (Kis 7:56) Jadi, masuk akal kalau dia berbicara kepada Yesus di ayat 59 lalu kepada Yehuwa di ayat 60. Dalam sejumlah terjemahan bahasa Ibrani dari Kitab-Kitab Yunani Kristen (referensi J17, 18, 22, 23 di Lamp. C4), Tetragramaton dipakai di ayat 60 tapi tidak dipakai di ayat 59 untuk ungkapan ”Tuan Yesus”.—Lihat pengantar Lamp. C3; Kis 7:60.
dia tidur dalam kematian: Di dalam Alkitab, kata ”tidur” bisa memaksudkan tidur sungguhan (Mat 28:13; Luk 22:45; Yoh 11:12; Kis 12:6) atau tidur dalam kematian (Yoh 11:11; Kis 7:60; 13:36; 1Kor 7:39; 15:6, 51; 2Ptr 3:4). Kalau yang dimaksud adalah kematian, para penerjemah Alkitab biasanya menggunakan ungkapan ”tidur dalam kematian” atau ”meninggal” supaya maknanya jelas dan tidak membingungkan. Secara kiasan, kata ”tidur” dipakai di Alkitab untuk memaksudkan kematian akibat dosa yang diwariskan Adam.—Lihat keterangan tambahan Mrk 5:39; Yoh 11:11.