PASAL TIGA BELAS
”Umumkan Hal Ini di Antara Bangsa-Bangsa”
1. Mengapa firman Yehuwa kepada nabi-Nya dapat disamakan dengan auman singa?
PERNAHKAH Saudara mendengar singa mengaum? Begitu kerasnya auman singa sehingga dapat terdengar dari jarak delapan kilometer lebih. Apa yang akan Saudara lakukan seandainya mendengar auman singa di dekat Saudara di tengah keheningan malam? Tentu, Saudara akan bertindak tanpa menunda. Amos, salah seorang dari ke-12 nabi yang tulisannya sedang kita bahas, menyatakan analogi ini, ”Ada singa yang mengaum! Siapa yang tidak akan takut? Tuan Yang Berdaulat Yehuwa sendiri telah berfirman! Siapa yang tidak akan bernubuat?” (Amos 3:3-8) Seandainya Saudara mendengar Yehuwa sendiri berbicara, tidakkah Saudara akan menanggapinya seperti Amos? Ia segera bertindak dan bernubuat tentang kerajaan Israel sepuluh suku.
2. (a) Bagaimana Saudara bisa meniru Amos dalam melaksanakan tugasnya untuk bernubuat? (b) Apa yang akan kita bahas dalam pasal ini?
2 Saudara mungkin berkata, ’Tapi saya bukan nabi!’ Saudara mungkin merasa kurang memenuhi syarat karena tidak pernah mendapat pendidikan formal sebagai nabi. Namun, ingatlah Amos. Sewaktu ditantang oleh Amazia, imam dalam penyembahan anak lembu, Amos berkata, ”Dahulu aku bukan seorang nabi, juga bukan putra seorang nabi; tetapi aku adalah seorang penjaga kawanan domba dan penoreh buah pohon ara-hutan.” (Amos 7:14) Meskipun berasal dari latar belakang yang sederhana, Amos bersedia melaksanakan tugas sebagai nabi bagi Yehuwa. Bagaimana dengan Saudara? Apakah Saudara menyadari bahwa Saudara diberi tugas yang dalam beberapa segi serupa dengan tugas ke-12 nabi? Saudara harus mengumumkan berita Allah untuk zaman sekarang, dan juga mengajar serta membuat murid. Bagaimana Saudara memandang tugas serius itu? Berita apa yang harus Saudara umumkan di antara bangsa-bangsa? Seberapa saksamakah Saudara melaksanakan tugas tersebut? Apa faktor penentu keberhasilan pekerjaan Saudara? Mari kita bahas jawabannya.
’LEMBU-LEMBU JANTAN MUDA DARI BIBIR SAUDARA’
3. Bagaimana Saudara dapat terlibat dalam pekerjaan yang serupa dengan pekerjaan para nabi yang tulisannya sedang kita pelajari?
3 Benarkah Saudara terlibat dalam pekerjaan yang serupa dengan pekerjaan para nabi? Saudara mungkin tidak pernah mendengar singa mengaum dalam arti bahwa Saudara tidak pernah diilhami langsung oleh Yehuwa. Namun, dari Firman-Nya, Alkitab, Saudara sudah mendengar berita mendesak tentang hari Yehuwa yang sudah dekat. Sebagaimana kita perhatikan dalam Pasal 1 buku ini, kata ”nabi” memiliki berbagai arti. Meskipun Saudara bukan nabi seperti Amos atau nabi-nabi lain pada zaman dahulu, Saudara bisa juga berbicara tentang masa depan. Caranya? Saudara dapat mengumumkan berita-berita nubuat yang telah Saudara pelajari dari halaman-halaman Kitab Suci, termasuk dari tulisan ke-12 nabi. Dan, kinilah waktunya untuk melakukan hal tersebut.
4. Dalam arti apa nubuat di Yoel 2:28-32 sedang digenapi dewasa ini?
4 Coba kita lihat hal ini dari sudut pandangan lain. Allah Yehuwa memberi tahu nabi Yoel tentang suatu masa ketika segala macam orang akan bernubuat dalam makna yang lebih luas. ”Setelah itu pastilah terjadi bahwa aku akan mencurahkan rohku ke atas segala macam orang, dan putra-putrimu akan bernubuat. Mengenai pria-pria tuamu, mereka akan mendapat mimpi. Mengenai pria-pria mudamu, mereka akan melihat penglihatan.” (Yoel 2:28-32) Pada hari Pentakosta 33 M, rasul Petrus menerapkan ayat ini pada pencurahan roh kudus atas orang-orang yang berkumpul di sebuah ruangan atas di Yerusalem dan pada pemberitaan ”perkara-perkara yang besar dari Allah” yang selanjutnya mereka lakukan. (Kisah 1:12-14; 2:1-4, 11, 14-21) Sekarang, perhatikan zaman kita. Nubuat Yoel telah mengalami penggenapan utamanya sejak awal abad ke-20. Orang-orang Kristen yang diurapi roh—lelaki dan perempuan, tua dan muda—mulai ”bernubuat”, yakni memberitakan ”perkara-perkara yang besar dari Allah”, termasuk kabar baik tentang Kerajaan yang kini telah berdiri di surga.
5. (a) Hak istimewa apa yang kita semua miliki? (b) Apa yang tercakup dalam mempersembahkan ”lembu-lembu jantan muda dari bibir” Saudara, dan bagaimana perasaan Saudara mengenai hak istimewa ini?
5 Walaupun tidak diperanakkan oleh roh kudus sebagai putra-putra Allah, ”kumpulan besar” dari ”domba-domba lain” mengatakan kepada para pengikut Yesus Kristus yang terurap, ”Kami mau pergi bersama kamu sekalian, karena kami telah mendengar bahwa Allah menyertai kamu sekalian.” (Penyingkapan 7:9; Yohanes 10:16; Zakharia 8:23) Tidak soal Saudara mempunyai harapan hidup abadi di surga atau di bumi, Saudara memiliki hak istimewa untuk mempersembahkan ”lembu-lembu jantan muda dari bibir” Saudara. (Hosea 14:2) Apa arti ungkapan dalam nubuat Hosea itu? ”Lembu jantan muda . . . adalah binatang terbaik untuk korban ucapan syukur,” kata pakar Alkitab bernama C. F. Keil. Rasul Paulus merujuk ke Hosea 14:2 ketika menulis, ”Biarlah kita selalu mempersembahkan korban pujian kepada Allah, yaitu buah-buah bibir yang membuat pernyataan tentang namanya di hadapan umum.” (Ibrani 13:15) Ya, ungkapan ”lembu-lembu jantan muda dari bibir” memaksudkan kata-kata terbaik yang keluar dari mulut kita, yang kita ucapkan untuk memuji Yehuwa.
6. Mengapa kita perlu memeriksa mutu korban pujian kita?
6 Saudara memberikan korban pujian kepada Yehuwa sewaktu Saudara memanjatkan doa dengan sepenuh hati, memberikan komentar yang mencerminkan penghargaan akan Allah di perhimpunan, dan berbicara dengan bersemangat dalam dinas pengabaran. Namun, kita masing-masing dapat bertanya, ’Ketika saya berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan itu, bagaimana mutu persembahan saya?’ Tentu, dari apa yang telah Saudara pelajari, Saudara merasa kesal terhadap para imam pada zaman Maleakhi yang tanpa malu membawa binatang cacat ke mezbah Allah. Melalui Maleakhi, Yehuwa sampai perlu menandaskan betapa jeleknya mutu korban mereka, sebab mereka tidak merasa bahwa mereka menghina meja Yehuwa. (Maleakhi 1:8) Maka, sebaiknya kita memeriksa mutu korban-korban kita untuk memastikan bahwa itu adalah korban terbaik dan tidak ada cacatnya.
BERITA UNTUK DIUMUMKAN
7. Dibutuhkan keberanian untuk mengumumkan aspek yang mana dari berita kita?
7 Mempersembahkan ”lembu-lembu jantan muda dari bibir” kita dalam pelayanan menuntut keberanian, bukan? Halnya demikian karena berita yang kita sampaikan kepada orang-orang memiliki dua aspek, dan salah satunya memang tidak disukai banyak orang. Nabi Yoel memberi tahu umat Allah, ”Umumkan hal ini di antara bangsa-bangsa, ’Sucikan perang! Bangkitkan pria-pria yang kuat! Biarlah mereka mendekat! Biarlah mereka datang, semua prajurit!’” (Yoel 3:9) Sewaktu berita ini diumumkan pada zaman kita, bangsa-bangsa sungguh tertantang! Ini berarti pernyataan perang Yehuwa yang adil-benar terhadap para penentang Allah. Yehuwa menyuruh umat-Nya ”menempa pedang-pedang mereka menjadi mata bajak dan tombak-tombak mereka menjadi pisau pemangkas”, tetapi sebaliknya, Ia memberi tahu bangsa-bangsa musuh untuk ’menempa mata bajak mereka menjadi pedang dan pisau pemangkas mereka menjadi tombak’. (Mikha 4:3; Yoel 3:10) Ya, musuh-musuh Allah harus bersiap-siap menghadapi sang Pencipta alam semesta dalam perang. Itu sama sekali bukan berita yang menyejukkan.
8. Mengapa ”orang-orang yang tersisa dari Yakub” disamakan dengan singa?
8 Dalam berita nabi Mikha, orang-orang yang mempersembahkan ’lembu-lembu jantan muda dari bibir mereka’ disamakan dengan singa. Ia menulis, ”Orang-orang yang tersisa dari Yakub akan ada di antara bangsa-bangsa . . . seperti seekor singa di antara binatang-binatang hutan, seperti seekor singa muda yang bersurai di antara kawanan domba, yang pasti menginjak-injak dan mencabik-cabik pada waktu ia lewat; dan tidak ada pembebas.” (Mikha 5:8) Mengapa persamaan ini cocok? Pada zaman kita, umat Allah, di bawah pimpinan kaum sisa terurap, harus memperlihatkan keberanian seperti singa ketika mengumumkan berita peringatan kepada bangsa-bangsa.a
9. (a) Kapan Saudara perlu mengerahkan keberanian seperti singa? (b) Bagaimana Saudara bisa berani ketika menghadapi tentangan atau sikap apatis?
9 Apakah Saudara berani seperti singa sewaktu mengumumkan aspek peringatan dalam berita kita? Saudara mungkin membutuhkan keberanian seperti itu bukan saja ketika Saudara berdiri di hadapan kalangan berwenang, melainkan juga sewaktu berbicara kepada teman-teman di sekolah atau di tempat kerja atau kepada kerabat yang tidak seiman. (Mikha 7:5-7; Matius 10:17-21) Bagaimana caranya mengerahkan keberanian ketika menghadapi tentangan atau sikap apatis? Dengarkan bagaimana Mikha sanggup melaksanakan tugas sulit untuk memberikan peringatan tentang kebinasaan Samaria dan juga Yerusalem, ”Aku penuh kekuatan, dengan roh Yehuwa, dan roh keadilan dan keperkasaan, agar memberitahukan kepada Yakub pemberontakannya dan kepada Israel dosanya.” (Mikha 1:1, 6; 3:8) Saudara pun bisa ”penuh kekuatan” karena Saudara juga bisa menerima berlimpah roh Allah yang menguatkan. (Zakharia 4:6) Jika Saudara mengandalkan Allah dengan berdoa, Saudara akan sanggup memberitakan kata-kata yang bisa membuat telinga berdenging.—2 Raja 21:10-15.
10. Bagaimana kita bisa meniru Zefanya ketika mengumumkan berita tentang ”hari Yehuwa”?
10 Selain berani, Saudara juga perlu bijaksana ketika menyampaikan berita peringatan kepada orang-orang. Kita perlu ”lembut [atau, ”bijaksana”] terhadap semua orang”, bahkan ketika menyampaikan berita tentang ”hari Yehuwa” yang segera datang. (2 Timotius 2:24; Rbi8-E, catatan kaki; Yoel 2:1, 11; Zefanya 1:14) Sekali lagi, kita bisa belajar dari ke-12 nabi. Mereka dengan berani mengumumkan berita penghakiman dari Yehuwa, namun bertimbang rasa kepada orang-orang yang mau mendengarkan. Sebagai contoh, nabi Zefanya tidak mengencerkan beritanya ketika berbicara kepada para pembesar (atau, bangsawan) yang keras hati pada zamannya, tetapi Raja Yosia yang setia tidak ia kritik. (Zefanya 1:8) Sewaktu mengumumkan berita peringatan, dapatkah kita membantu orang-orang dengan menganggap mereka sebagai calon domba, tidak memandang mereka secara negatif?—Matius 25:32-34.
11. (a) Apa aspek kedua dari berita yang kita sampaikan? (b) Bagaimana Saudara dapat meniru ke-12 nabi sewaktu mengumumkan hari Yehuwa?
11 Apa aspek kedua dari berita yang kita sampaikan? Aspek itu ditandaskan di Mikha pasal 5. ”Orang-orang yang tersisa dari Yakub akan ada di tengah-tengah banyak suku bangsa seperti embun dari Yehuwa, seperti hujan lebat ke atas tumbuh-tumbuhan, yang tidak mengharapkan manusia atau menanti-nantikan putra-putra manusia.” (Mikha 4:1; 5:7) Karena kabar baik yang mereka beritakan kepada ”banyak suku bangsa” dewasa ini, ”orang-orang yang tersisa” dari Yakub rohani, atau Israel rohani, bersama rekan-rekan mereka dapat disamakan dengan ”embun dari Yehuwa” yang menyegarkan dan ”hujan lebat ke atas tumbuh-tumbuhan”. Kita tentu dapat belajar banyak dari ke-12 buku terakhir dalam Kitab-Kitab Ibrani tentang aspek kedua dari berita kita karena para nabi itu tidak hanya mengumumkan pembinasaan tetapi juga pemulihan. Dalam pelayanan, apakah Saudara menekankan aspek positif dari berita tentang hari Yehuwa?
BAGAIMANA CARA SAUDARA MENGUMUMKAN BERITA INI?
12, 13. (a) Dalam pengertian apa umat Allah disamakan dengan sekawanan serangga? (b) Bagaimana perasaan Saudara setelah membaca Yoel 2:7, 8?
12 Lalu, bagaimana caranya mengumumkan berita yang memiliki dua aspek ini? Nabi Yoel mengumpamakan pekerjaan umat Allah dengan serangkaian tulah serangga, termasuk belalang. (Yoel 1:4) Tetapi, mengapa umat Yehuwa disamakan dengan sekawanan serangga? Karena, sebagaimana disebutkan di Yoel 2:11, Allah menganggap serangga ini sebagai ”pasukan militernya”. (Umat Allah juga dilambangkan dengan belalang di buku Penyingkapan. Lihat Penyingkapan 9:3, 4.) Kegiatan serangga yang Yoel gambarkan disamakan dengan api yang melalap, dan apa pun yang mereka lalui, yang semula tampak seperti ”taman Eden”, berubah menjadi ”padang belantara yang gersang”. (Yoel 2:2, 3) Bagaimana Saudara dapat menunjukkan bahwa Saudara menyadari makna nubuat Yoel?
13 Renungkan betapa saksamanya kegiatan makhluk-makhluk kecil ini. Menurut Yoel, ”Seperti pria-pria yang kuat mereka berlari. Seperti prajurit-prajurit mereka menaiki tembok. Masing-masing berjalan di jalannya sendiri, dan mereka tidak mengubah jalur mereka. Mereka tidak saling menyorong. Bagaikan laki-laki pada jalurnya, mereka terus maju; dan andaikata ada yang jatuh bahkan di antara senjata-senjata lempar, yang lain-lain tidak memutuskan jalur mereka.” (Yoel 2:7, 8) Tidak ada ”tembok” tentangan yang bisa membendung mereka maupun tulah yang mereka datangkan. ”Andaikata ada yang jatuh bahkan di antara senjata-senjata lempar”, sebagaimana telah dialami oleh orang-orang Kristen loyal yang dieksekusi oleh para musuh yang menindas, yang lain akan melanjutkan pekerjaan mereka, menyelesaikan misi yang telah Yehuwa berikan. Apakah Saudara bertekad untuk terus melakukan tugas mengumumkan hari Yehuwa sampai Allah menganggapnya selesai? Saudara bahkan mungkin sedang meneruskan pekerjaan beberapa orang Kristen setia yang telah meninggal.
14. Dengan cara apa saja Saudara dapat mendukung kesaksamaan pekerjaan pengabaran?
14 Kesaksamaan, itulah kuncinya. Bagaimana Saudara sendiri juga bisa saksama dalam pekerjaan pengabaran yang digambarkan dalam nubuat Yoel? Dengan ikut dalam pelayanan dari rumah ke rumah lalu berkunjung kembali untuk mengajar orang-orang yang menunjukkan minat. Saudara juga datang lagi untuk menemui orang-orang yang sebelumnya tidak ada di rumah. Dengan demikian nyatalah bahwa Saudara memahami gambaran nubuat itu. Selain itu, sewaktu memberikan kesaksian di jalan, Saudara bisa menjumpai orang-orang yang tidak dapat ditemui di tempat lain. Cara lain: Saudara mungkin bisa membantu orang-orang dari negeri lain yang tinggal di lingkungan Saudara.b Apakah Saudara tanggap untuk memanfaatkan semua kesempatan tersebut, mendukung kesaksamaan pekerjaan pengabaran dewasa ini?
APA PENENTU KEBERHASILAN SAUDARA?
15. Apa yang patut disimak mengenai tanggapan orang-orang atas berita ke-12 nabi?
15 Bagaimana tanggapan orang atas berita tentang hari Yehuwa yang menakutkan? Saudara tidak perlu heran jika mendapatkan tentangan atau sikap apatis. Itulah yang dialami oleh banyak nabi Allah, yang kebanyakan harus menyampaikan berita peringatan yang keras. (Yeremia 1:17-19; 7:27; 29:19) Sekalipun demikian, beberapa nabi memperoleh hasil yang positif! Setidaknya lima nabi—Yunus, Mikha, Zefanya, Hagai, dan Zakharia—dapat menggugah hati beberapa orang untuk bertobat dari dosa-dosa mereka di masa lalu dan mengubah haluan hidup mereka.
16. Upaya Mikha sebagai nabi membuahkan hasil apa?
16 Pekerjaan Zefanya sebagai nabi tampaknya menggugah Raja Yosia untuk memprakarsai pemulihan ibadat yang murni. Mikha dengan berani mengumumkan berita penghakiman kepada para pemuka di Yehuda, dan Raja Hizkia bertindak selaras dengan kata-kata Mikha. (Mikha 3:1-3) Sungguh menarik, beberapa tua-tua pada zaman Yeremia menyebutkan tanggapan Hizkia sebagai contoh baik sewaktu mereka mengatakan bahwa sang raja ”takut akan Yehuwa lalu melembutkan muka Yehuwa”. (Yeremia 26:18, 19; 2 Raja 18:1-4) Di bawah kepemimpinan Hizkia, penduduk Yehuda dan orang-orang yang rela dari kerajaan utara merayakan Paskah dan Perayaan Kue Tidak Beragi, bahkan memperpanjang perayaan itu selama seminggu lagi. Apa hasilnya setelah mereka kembali ke ibadat sejati? ”Ada sukacita besar di Yerusalem.” (2 Tawarikh 30:23-26) Mikha mulai mengumumkan berita kebinasaan dari Allah kepada bangsa yang murtad itu ketika Raja Ahaz memerintah. Namun, sang nabi bisa melihat hasil baik upayanya sewaktu putra Ahaz, Hizkia, memberikan tanggapan yang baik.
17. Apa yang berhasil dilakukan oleh Hagai dan Zakharia?
17 Perhatikan juga nabi Hagai dan Zakharia. Mereka melayani orang-orang Yahudi pascapembuangan, yang telah menjadi apatis serta mementingkan diri. (Hagai 1:1, 2; Zakharia 1:1-3) Sewaktu kedua nabi itu mulai bertugas, 16 tahun sudah berlalu sejak fondasi bait dibuat. Tetapi, orang-orang ”sibuk, masing-masing demi rumahnya sendiri” sementara bait Yehuwa masih ”dalam keadaan hancur”. Hagai berseru kepada orang-orang Yahudi itu, ”’Hendaklah kamu kuat, hai, segenap rakyat negeri ini,’ demikian ucapan Yehuwa, ’dan bekerjalah.’” Apa yang selanjutnya terjadi? Yehuwa ”membangkitkan semangat” Gubernur Zerubabel, Imam Besar Yosua, dan ”semua orang yang tersisa dari umat itu”. Alhasil, mereka bisa merampungkan pembangunan bait.—Hagai 1:9, 12, 14; 2:4.
18, 19. (a) Bagaimana sambutan orang di beberapa negeri terhadap pemberitaan tentang hari Yehuwa? (b) Bagaimana Saudara menanggapi adanya kebutuhan untuk mengumumkan berita peringatan kepada semua orang?
18 Sebagian besar dari ke-12 nabi mengumumkan berita kepada bangsa yang semula berbakti kepada Yehuwa itu. Kita mungkin mengabar kepada orang-orang yang belum pernah mengenal Allah yang benar, tetapi kita tetap bisa belajar dari hasil kegiatan para nabi itu. Demikian juga dewasa ini, orang-orang di banyak daerah menyambut berita yang mendesak tentang hari Yehuwa. Kita melihat hasil-hasil seperti yang dinubuatkan Zakharia, ”Banyak bangsa pasti akan bergabung kepada Yehuwa pada hari itu, dan mereka sesungguhnya akan menjadi umatku; dan aku akan berdiam di tengah-tengahmu.” (Zakharia 2:11) Sekarang ini, dalam arti harfiah, orang-orang dari ”banyak bangsa” menyambut berita yang diumumkan oleh umat Allah. (Penyingkapan 7:9) Zakharia meramalkan, ”Banyak suku bangsa dan bangsa yang perkasa akan datang untuk mencari Yehuwa yang berbala tentara di Yerusalem dan melembutkan muka Yehuwa.” Mereka digambarkan sebagai ”sepuluh pria dari segala bahasa bangsa-bangsa” yang memegang punca baju seorang Israel rohani, dengan mengatakan, ”Kami mau pergi bersama kamu sekalian, karena kami telah mendengar bahwa Allah menyertai kamu sekalian.”—Zakharia 8:20-23.
19 Perhatikan frasa ”segala bahasa bangsa-bangsa”. Alkitab dan lektur Alkitab diterjemahkan ke dalam banyak bahasa, dan Saksi-Saksi Yehuwa melatih para rohaniwan untuk mengajar orang dari ”segala bahasa bangsa-bangsa”. (Matius 28:19, 20; Kisah 1:8) Saudara mungkin telah mempelajari bahasa lain guna membantu orang-orang di daerah Saudara yang berbicara bahasa itu. Dan, tidak sedikit yang rela mempelajari satu atau dua bahasa baru lalu pindah ke negeri-negeri yang banyak di antara penduduknya menyambut kabar baik dengan antusias. Apakah keadaan Saudara memungkinkan untuk pindah ke daerah yang produktif seperti itu sehingga dapat ’mengumumkan hal ini di antara bangsa-bangsa’? Pertimbangkan hal itu dengan sungguh-sungguh. Jika Saudara sudah berkeluarga, adakanlah diskusi berulang kali bersama seluruh keluarga tentang kemungkinan untuk pindah, sehingga anak-anak memiliki cita-cita itu seraya mereka semakin besar.
20. Perasaan apa yang Yehuwa tonjolkan dalam kasus orang-orang Niniwe?
20 Nabi lain yang beritanya mendapat sambutan baik, padahal kelihatannya tidak mungkin, adalah Yunus. Orang-orang Niniwe, bahkan rajanya, menyambut berita Yunus, dan beriman kepada Yehuwa. Allah sendiri bertanya, ”Tidakkah seharusnya aku merasa kasihan kepada Niniwe, kota besar itu, yang di dalamnya terdapat lebih dari seratus dua puluh ribu orang yang sama sekali tidak mengetahui perbedaan antara tangan kanan dan kiri mereka?” (Yunus 4:11) Pikirkan kata-kata itu sehubungan dengan apa yang memotivasi Saudara memberitakan hari Yehuwa yang menakutkan. Apakah Saudara merasa berutang kepada Yehuwa karena Ia menyelamatkan Saudara melalui tebusan? Apakah Saudara merasa bertanggung jawab sebagai hamba Yehuwa yang berbakti? (1 Korintus 9:16, 17) Ada alasan-alasan kuat untuk mengumumkan hari Yehuwa. Tetapi, selain itu, apakah Saudara ”merasa kasihan” kepada orang-orang yang Saudara beri tahu tentang hari Yehuwa? Alangkah bahagianya Saudara apabila belas kasihan yang saleh menggerakkan Saudara untuk berbicara kepada orang-orang tentang hari itu!
21. Apa yang dapat Saudara pelajari dari Amos ketika menghadapi ancaman Amazia?
21 Kita tidak tahu banyak tentang tanggapan yang diterima oleh Yoel, Obaja, Nahum, Habakuk, dan Maleakhi. Kita tahu bahwa setidaknya ada satu tanggapan yang Amos terima. Amazia menentang keras Amos, ia menuduh sang nabi berkomplot menentang raja dan ia mencoba melarang Amos mengabar di Betel. (Amos 7:10-13) Dengan berani Amos menghadapi tentangan itu. Dewasa ini pun, kalangan agamawan mungkin mencoba mempengaruhi beberapa pemimpin politik untuk menganiaya umat Yehuwa atau bahkan melarangkan pekerjaan pengabaran mereka yang bermanfaat. Apakah Saudara akan meniru Amos yang dengan berani memberitakan kabar baik sekalipun ada tentangan?
22. Mengapa Saudara dapat mengatakan bahwa pelayanan di daerah Saudara berhasil?
22 Meskipun ke-12 nabi mendapatkan berbagai tanggapan, semuanya memenuhi tugas yang mereka emban. Yang penting bukan tanggapan orang atas dua aspek berita yang kita sampaikan, melainkan bahwa kita mempersembahkan kepada Yehuwa ”lembu-lembu jantan muda dari bibir” kita, yakni ”korban pujian” yang terbaik. (Hosea 14:2; Ibrani 13:15) Selanjutnya, kita dapat menyerahkan hasilnya kepada Allah. Ia akan menarik orang yang benar-benar bersifat seperti domba. (Yohanes 6:44) Selain itu, Saudara dapat berhasil sebagai pengabar berita dari Allah tidak soal bagaimana tanggapan orang. Saudara bisa yakin bahwa ”kaki orang yang membawa kabar baik, orang yang memberitakan damai”, indah di mata orang-orang yang menghargai kabar baik dan menyambutnya. Tetapi, yang paling penting, kaki Saudara indah di mata Yehuwa. (Nahum 1:15; Yesaya 52:7) Karena hari besar Yehuwa sudah begitu dekat, bertekadlah untuk terus melakukan apa yang Yoel nubuatkan untuk zaman kita, ”Umumkan hal ini di antara bangsa-bangsa, ’Sucikan perang! Bangkitkan pria-pria yang kuat!’” Perang itu adalah perang Allah melawan bangsa-bangsa.—Yoel 3:9.
a Nubuat ini mungkin mengalami penggenapan pertamanya pada zaman Makabe ketika orang Yahudi di bawah pimpinan kaum Makabe mengusir musuh dari Yudea dan menahbiskan kembali bait. Karena itu, sisa orang Yahudi bisa menyambut sang Mesias ketika ia muncul.—Daniel 9:25; Lukas 3:15-22.
b Buku kecil Kabar Baik bagi Orang-Orang dari Segala Bangsa, yang diterbitkan oleh Saksi-Saksi Yehuwa, telah berhasil membantu orang-orang yang tidak bisa berbicara dengan bahasa yang umum di daerah Saudara.