Janganlah Jemu Berbuat Baik
”Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah [”letih,” Bode].”—GALATIA 6:9.
1. Tugas apa yang Yesus berikan kepada para pengikutnya?
BETAPA bagus kegiatan yang dilaksanakan orang Kristen sebagai bagian dari ibadat mereka! Hal itu dinyatakan dalam perintah yang jelas: ”Karena itu pergilah dan jadikanlah murid-murid dari segala bangsa, baptislah mereka . . . , ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah kuperintahkan kepadamu. Dan, ketahuilah! Aku menyertai kamu senantiasa sampai kesudahan sistem ini.” (Matius 28:19, 20, NW) Yesus Kristus sendirilah yang memberikan kepada murid-muridnya tugas untuk melaksanakan pekerjaan pengabaran seluas dunia itu.
2. (a) Mengapa kita dapat mengatakan bahwa menjadikan murid merupakan pekerjaan yang penting dan baik? (b) Apa tujuan dari pekerjaan menjadikan murid?
2 Karena tugas menjadikan murid merupakan salah satu pernyataan terakhir yang Yesus ucapkan kepada murid-muridnya yang pertama sebelum naik ke surga, bukankah itu tugas yang paling penting? Ya, karena dengan memenuhi tugas itu banyak orang akan diselamatkan. (1 Timotius 4:16) Itulah yang membuatnya suatu pekerjaan yang baik. Melalui itu pendidikan Alkitab yang sehat dapat diberikan kepada mereka yang mengindahkan berita Kerajaan, dan pekerjaan pengabaran memberi peringatan kepada orang-orang yang tidak mau menyambut. (Lukas 10:10, 11) Jadi, melakukan pekerjaan ini merupakan tanda pengenal orang Kristen sejati sama seperti mentaati ajaran-ajaran lain dari Yesus.—Yohanes 8:31.
3. (a) Bagaimana sambutan murid-murid Yesus terhadap teladan pribadinya dan perintahnya? (b) Sikap apa yang Yesus bina dalam diri murid-muridnya?
3 Sebagai Guru Agung, Yesus memberikan contoh yang sangat bagus kepada para pengikutnya. Ia mengajar di depan umum dan menjadikan murid dengan ”memberitakan Injil Kerajaan.” (Matius 9:35) Dengan meniru dia, pengikut-pengikut baru itu sendiri menjadi orang yang menjadikan murid, karena seorang murid sejati ialah ”seorang yang menerima dan membantu dalam menyebarkan doktrin-doktrin orang lain.” Mula-mula mereka hanya menjadikan murid di kalangan orang Yahudi dan proselit. Tetapi, meskipun reaksi yang tidak baik di ladang itu, apakah pengikut-pengikut Yesus melaksanakan perintahnya untuk ”terus pergi” ’dengan tiada henti’? Ya, mereka pergi ”kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel” sampai orang Kafir pertama menjadi orang beriman pada tahun 36 M. (Matius 10:5, 6, NW; Kisah 5:42, Bode) Dikatakan bahwa murid-murid itu ”telah memenuhi Yerusalem dengan ajaran [mereka].” (Kisah 5:28) Mereka tidak jemu melaksanakan pekerjaan baik mereka. Sebaliknya, mereka dengan setia menyelesaikannya sampai tuntas.
”Ladang Ialah Dunia”
4. Dengan sikap apa para pengikut Yesus melaksanakan penugasan mereka yang telah diperluas?
4 Yesus menyatakan bahwa ladangnya ialah ”orang-orang dari segala bangsa.” (Matius 28:19, NW) Dalam sebuah perumpamaan mengenai penaburan benih Kerajaan, ia mengatakan: ”Ladang ialah dunia.” (Matius 13:38) Jadi, orang Kristen akan menjadi ’saksi-saksi’ Kerajaan dari Yesus di mana-mana. Mereka sekali lagi akan ”terus pergi,” kali ini ”sampai ke ujung bumi.” (Kisah 1:8) Rasul Paulus ’dengan sepenuhnya [”mempergunakan seluruh waktunya,” BIS] memberitakan firman,’ dan kita dapat yakin bahwa orang Kristen lain juga berbuat demikian.—Kisah 18:5.
5. Bagaimana Yesus memperlihatkan bahwa ia berharap agar murid-muridnya benar-benar sibuk dengan pekerjaan kesaksian sampai akhir sistem sekarang?
5 Yesus mengharap agar kegiatan kesaksian akan dengan sepenuhnya mengisi waktu orang Kristen sampai tiba akhir sistem ini. Ini diperlihatkan dalam apa yang ia ramalkan berkenaan pelayanan Kristen dan daerah yang akan dikerjakan. Yesus mengatakan: ”Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.”—Matius 24:14.
6. Berapa lama pekerjaan pengabaran Kerajaan akan dilakukan, dan bagaimana hal ini seharusnya mempengaruhi sikap kita terhadap itu?
6 Ketika Yesus memberikan perintah untuk melaksanakan pengabaran Kerajaan dan kegiatan menjadikan murid di seluruh dunia, ia tahu bahwa pekerjaan yang demikian bagus pada suatu saat akan mencapai klimaksnya, sama seperti yang telah terjadi dalam ladang Yahudi. Namun tujuan pekerjaan itu akan tercapai. ”Sesudah itu,” seperti ia katakan, ”barulah tiba kesudahannya.” Jadi, sampai kesudahan atau akhir, Saksi-Saksi Yehuwa dengan yakin dan sukacita terus melaksanakan pekerjaan yang ditugaskan. Ini membantu mereka untuk terus melaksanakan pekerjaan itu pada jaman kita sampai selesai.
Cara Melakukan Pekerjaan Itu
7. Tema apa menjadi ciri pelayanan Yesus dan pelayanan murid-muridnya?
7 Yesus mengajar murid-muridnya yang pertama cara melaksanakan pelayanan mereka kepada umum. Mereka dengan bergairah menyambut perintahnya untuk ”pergi.” Ketika melatih mereka untuk pekerjaan kesaksian, Yesus mengatakan: ”Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat.” (Matius 10:7) Dengan demikian berita mereka mempunyai tema Kerajaan yang sama yang menjadi ciri pelayanan Yesus. Itu merupakan kabar baik bagi orang-orang berhati jujur. Setelah pengikut-pengikut Yesus memulai pekerjaan mereka, apakah ia sendiri berhenti melakukannya? Tidak, sama sekali tidak, karena ”setelah Yesus selesai berpesan kepada kedua belas muridNya, pergilah Ia dari sana untuk mengajar dan memberitakan Injil di dalam kota-kota mereka.”—Matius 11:1.
8. (a) Di mana dan bagaimana para pemberita Kerajaan akan melakukan pendekatan mereka? (b) Mengapa cocok untuk membawa kabar baik ke rumah seseorang? (c) Keuntungan apakah yang ada bila memberi salam kepada penghuni rumah dengan sepatutnya?
8 Di mana dan bagaimana para pemberita Kerajaan ini akan membuat pendekatan mereka? Yesus memberitahu mereka: ”Apabila kamu masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka.” (Matius 10:12) Pergi ke rumah seseorang dengan kabar baik menaikkan martabat penghuni rumah tersebut, ia diberi kesempatan untuk menanggapi berita Kerajaan di rumahnya sendiri. Bentuk-bentuk salam yang biasa dan diterima umum tidak hanya merupakan cara yang sopan dan penuh perhatian untuk memulai percakapan melainkan ada juga keuntungan yang dapat diperoleh karena salam yang ramah dan menyenangkan mengubah kunjungan yang tidak diundang menjadi kunjungan yang hangat dan diinginkan. (Bandingkan Matius 28:9; Lukas 1:28.) Nada suara dan jawaban orang di depan pintu juga memberitahu saudara banyak hal mengenai sikapnya. Saudara perlu memperhatikan hal itu sebelum melanjutkan pembicaraan karena dengan mengetahuinya saudara akan lebih mudah menyesuaikan komentar saudara dengan kebutuhan penghuni rumah.—Bandingkan Kisah 22:1, 2; 23:6.
9. Apa yang memperlihatkan bahwa tidak semua orang akan mendengar berita Kerajaan dan menghargainya, dan bagaimana seharusnya reaksi terhadap mereka yang tidak memperlihatkan minat kepada hal itu?
9 Yesus memberitahu murid-muridnya bahwa tidak semua orang dalam suatu daerah akan memberikan sambutan yang baik. Ia mengatakan: ”Apabila kamu masuk kota atau desa, carilah di situ seorang yang layak.” Jika semua orang akan menerima berita Kerajaan, tidak akan ada alasan untuk menggunakan ungkapan ”carilah.” Reaksi apakah yang harus diberikan kepada mereka yang tidak memperlihatkan minat kepada berita itu? ”Apabila seorang tidak menerima kamu dan tidak mendengar perkataanmu, keluarlah dan tinggalkanlah rumah atau kota itu dan kebaskanlah debunya dari kakimu,” pergi dengan damai dan menyerahkan akibatnya kepada penghakiman Yehuwa.—Matius 10:11, 14.
Keadaan Dewasa Ini
10. Apa yang dikatakan tentang kegiatan pengabaran Kerajaan dari Saksi-Saksi Yehuwa?
10 Dalam memenuhi tugas Kristen dengan setia, Saksi-Saksi Yehuwa meliputi bumi dengan berita Kerajaan. A. P. Wisse, seorang jurnalis di negeri Belanda, memberi komentar: ”Mereka berbeda dari orang-orang lain. Sebagian dari perbedaan ini merupakan hasil penginjilan mereka yang bergairah. Mereka memandang Kekristenan sejati bukan sebagai agama dengan katedral-katedral, dengan anggota-anggota jemaat yang masing-masing mempunyai tempatnya sendiri yang tetap dan yang agamanya tidak menuntut lebih banyak darinya selain mendengarkan. Seperti rasul Paulus mereka dengan terus terang berbicara kepada siapapun yang mau mendengarkan.” Gairah demikian untuk pelayanan pasti telah diberkati oleh Allah Yehuwa.
11, 12. (a) Hasil-hasil apa yang telah diperoleh dalam pelayanan pada tahun-tahun belakangan ini? (b) Seraya jumlah kita makin bertambah, apa yang terjadi dengan daerah yang dapat kita kabari? (c) Pertanyaan-pertanyaan apa yang diajukan?
11 Lebih dari 3.000.000 penyiar Kerajaan sekarang bekerja dengan bergairah dalam 210 negeri. Kita melihat pertambahan yang bagus dalam murid-murid baru—1.246.204 telah dibaptis dalam tujuh tahun terakhir. Berkat Yehuwa atas upaya yang rajin memang nyata. (Yesaya 60:8-10, 22) Ya, dalam sedikitnya 40 negeri dan kepulauan, terdapat satu Saksi untuk tiap 300 penduduk atau kurang, atau satu untuk kira-kira 100 rumah tangga! Selain itu, di beberapa daerah dari negeri-negeri seperti misalnya Guadeloupe dan Kanada, perbandingannya ialah satu Saksi untuk 45 atau 50 orang dalam satu daerah sidang—hanya kira-kira 15 rumah atau kurang untuk dikunjungi tiap penyiar! Banyak dari daerah-daerah ini dikerjakan tiap bulan. Bahkan di negeri-negeri dengan angka perbandingan yang lebih tinggi, beberapa daerah di kota sangat sering dikerjakan dalam pekerjaan kesaksian kita. Di Seoul, Republik Korea, beberapa daerah di kota dikerjakan tiap lima hari! Seraya jumlah kita berkembang, dan seraya makin lebih banyak Saksi terjun dalam pekerjaan perintis dan perintis ekstra, kita akan makin lebih sering berkunjung ke rumah sesama kita. Apakah hal itu menimbulkan problem?
12 Memang harus diakui bahwa ada problem-problem di beberapa daerah, bagi Saksi-Saksi Yehuwa maupun mereka yang kita kunjungi. Selain problem-problem terdapat pula sikap acuh tak acuh yang makin meningkat di antara orang-orang di banyak negeri. Nah, seraya jumlah kita meningkat, apakah kita dengan perlahan-lahan akan berhenti melakukan pekerjaan baik kita? Apakah kita menyimpulkan bahwa pekerjaan kita hampir selesai dan bahwa kita sudah ’mencari’ semua yang mau menyambut dan menjadi murid? Apakah saudara secara pribadi menjadi jemu dan mungkin bahkan frustrasi dalam mengunjungi orang yang sama yang tidak memberikan sambutan? Apa yang dapat dilakukan untuk mempertahankan tingkat kegiatan kita tetap baik sekali?
Memelihara Sikap yang Benar
13, 14. (a) Hasil-hasil apa yang telah diperoleh dalam pelayanan pada tahun-tahun belakangan ini? (b) Seraya jumlah kita makin bertambah, apa yang terjadi dengan daerah yang dapat kita kabari? (c) Pertanyaan-pertanyaan apa yang diajukan?
13 Pemecahannya terutama menyangkut sikap kita sebagai saksi-saksi Yehuwa. Pertama-tama, mari kita selalu melihat sisi yang cerah. Di banyak tempat, daerah pasti akan makin sering dikerjakan karena angka perbandingan yang tinggi dari jumlah penyiar untuk tiap penduduk seraya pekerjaan kita mencapai klimaksnya. Tetapi bukankah kita telah mendoakan hal ini? (2 Tesalonika 3:1) Apa yang kita lihat sekarang seharusnya membuat kita bersukacita dan meyakinkan kita bahwa kita berada pada tahap-tahap akhir dari pekerjaan menjadikan murid! Kerajaan memang sedang diberitakan, seperti Yesus nubuatkan. Dan bahkan di tempat-tempat orang ’tidak mendengar perkataan kita,’ mereka diperingatkan melalui kegiatan pengabaran Kerajaan. Ingat, selain menjadikan murid, kita memberitakan kabar baik ’sebagai kesaksian.’—Matius 10:14; 24:14.
14 Selain itu, memang telah diharapkan bahwa makin lebih banyak orang akan menolak berita Kerajaan seraya akhir mendekat. Ramalan-ramalannya jelas, dan pengalaman Yesus maupun Paulus meyakinkan kita bahwa akan ada orang yang akan ”berat mendengar” dan yang hatinya akan ”keras.” Jadi, pada masa sekarang kita harus berhati-hati agar kita tidak berat mendengar atau tidak menyambut penugasan kita. Bahkan kepada mereka yang berat mendengar, kita akan pergi ”berulang kali.” (Yesaya 6:9-11, NW; Matius 13:14, 15; Amsal 10:21) Memang, dibutuhkan keberanian untuk sering pergi kepada orang-orang yang tidak menyukai kunjungan kita. Namun, tidak ada keadaan di daerah manapun yang akan menyatakan kepada kita, ’Berhentilah berbicara.’ Sebaliknya, seperti rasul-rasul, kita seharusnya berdoa memohon keberanian untuk ”terus memberitakan”—meskipun adanya perasaan kesal atau permusuhan—sampai pekerjaan itu selesai.—Kisah 4:18-20, 24-31, NW.
15. Anjuran apakah yang diberikan dalam Galatia 6:9, dan bagaimana hendaknya hal itu mempengaruhi pandangan kita terhadap mengunjungi sesama kita dengan kabar baik?
15 Pada dasarnya, hanya ada dua macam orang di semua daerah kita—mereka yang pada saat itu berminat dan mereka yang tidak. Karena itu, kita perlu meneruskan pekerjaan ’mencari orang yang layak.’ Melakukan hal ini merupakan salah satu dari banyak pekerjaan yang sangat bagus yang harus kita laksanakan sebagai orang Kristen untuk memperlihatkan kasih kita kepada Yehuwa dan keloyalan kita kepadaNya. Karena itu, ”janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah [”letih,” Bode].” (Galatia 6:9) Karena kita sekarang sudah begitu dekat kepada akhir sistem ini, bukan waktunya untuk berhenti atau jemu mengunjungi sesama kita dengan kabar baik dari Kerajaan. Yehuwa masih belum mengatakan bahwa pekerjaan ini sudah selesai.
Mengapa Kita Perlu ”Terus Memberitakan”
16. (a) Apa beberapa keadaan yang dapat mengubah sambutan orang dalam suatu daerah? (b) Contoh-contoh apa yang dapat saudara berikan yang terjadi setempat mengenai perubahan dalam sambutan?
16 Kita juga akan dibantu untuk memelihara sikap yang baik jika kita ingat bahwa keloyalan kepada Yehuwa diperlihatkan melalui kegiatan pengabaran Kerajaan yang bergairah. Selain itu, daerah-daerah terus berubah dalam banyak hal. Ada yang pindah, atau keadaan mereka mungkin berubah. Mereka mungkin tidak berminat pada waktu kunjungan kita yang terakhir, namun kehilangan pekerjaan, kematian seorang yang dikasihi, perubahan yang penting dalam pertarungan antar negara-negara adidaya, penyakit yang serius—hal-hal tersebut dan perubahan lain dapat membuat mereka mau menerima kunjungan kita pada kesempatan lain. Yang lain-lain, setelah mendengar bahwa seorang teman atau seorang yang dikasihi telah menjadi salah seorang dari Saksi-Saksi Yehuwa, mungkin sekarang ingin berbicara dengan kita untuk mencari tahu apa yang kita percayai yang dapat menghasilkan perubahan tersebut.
17. Bagaimana reaksi beberapa orang sekarang terhadap berita Kerajaan? Berikan contoh-contoh setempat.
17 Ingat juga, bahwa mereka yang menjadi dewasa pada tahun-tahun belakangan ini sekarang telah berkeluarga. Mereka memandang kehidupan dengan serius, dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang hanya dapat dijawab oleh Firman Allah. Sebagai contoh, seorang ibu muda mengundang dua Saksi ke rumahnya dan mengatakan: ’Ketika masih kecil, saya tidak pernah dapat mengerti mengapa ibu saya menolak Saksi-Saksi dan mengatakan kepada mereka bahwa ia tidak berminat, padahal kalian hanya ingin berbicara tentang Alkitab. Saya memutuskan pada waktu itu bahwa bila saya sudah dewasa, menikah, dan mempunyai rumah sendiri, saya akan minta Saksi-Saksi Yehuwa untuk masuk dan menjelaskan Alkitab kepada saya.’
18. Bagaimana perubahan dalam keadaan agama mempengaruhi daerah yang kita beritakan dan ajar?
18 Apakah saudara memperhatikan bahwa orang-orang yang tidak mau berbicara kepada kita selama bertahun-tahun dan berpikir bahwa mereka sudah ”selamat,” sekarang mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tulus? Mengapa? Telah terjadi perubahan dalam pemikiran mereka mengenai agama. Mereka mengatakan bahwa mereka sangat kecewa dan terkejut ketika diungkapkan tingkah laku yang imoral, kegiatan politik, dan pemborosan dana gereja yang dilakukan oleh beberapa penginjil televisi yang terkemuka yang pernah mereka percayai. Kemungkinan besar, akan ada lebih banyak gejala semacam ini seraya keadaan dalam Babel Besar terus memburuk sampai saat kehancurannya.—Wahyu 18:1-8.
19, 20. Apa yang memperlihatkan mengapa kita tidak boleh merasa kecil hati untuk berulang kali kembali kepada orang-orang yang menolak berita ini?
19 Bagaimanapun juga, kita tidak boleh menjadi kecil hati bila kebanyakan orang tidak menyambut. Setelah kita meninggalkan rumah mereka, bisa jadi kunjungan kita masih ada dalam pikiran mereka. Seorang penghuni rumah di Kanada yang dikunjungi dua Saksi menyatakan dengan jelas sekali bahwa dia tidak berminat. Kemudian, ia mulai memikirkan apa yang telah mereka katakan dan ingin mencari mereka agar pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam pikirannya dapat mereka jawab. Ia masuk ke dalam mobilnya dan pergi mencari mereka sepanjang jalan-jalan di sekitar rumahnya tetapi tidak dapat menemukan mereka. Apakah ia menyerah? Tidak, ia singgah ke rumah seorang teman untuk bertanya apakah mereka sudah ke sana. Mereka tidak berkunjung ke sana, tetapi teman itu mengatakan bahwa ada seorang Saksi di tempat kerjanya dan ia akan mengenalkan wanita yang berminat itu dengan Saksi tersebut. Hasilnya ialah serentetan kunjungan di rumah peminat itu, dan tiap kali ia mengundang teman-teman, tetangga, sanak-keluarga, dan rekan-rekan sekerjanya. Kadang-kadang sebanyak 15 orang hadir, dan kira-kira 430 buku dan Alkitab maupun 2.015 majalah telah ditempatkan.
20 Banyak orang menghargai kunjungan kita. Dalam sepucuk surat kepada kantor cabang dari Lembaga Menara Pengawal, seorang wanita mengatakan: ”Terima kasih [bahwa anda] telah menanamkan pengabdian yang besar dalam hati rekan-rekan seiman anda. Terima kasih untuk datang berkunjung . . . dan membagikan kasih Tuhan kepada orang-orang lain. Tindakan yang sederhana itu sangat banyak artinya bagi orang lain. . . . Meskipun ada yang mungkin bersikap kejam, yang lain-lain acuh tak acuh, dan yang lain lagi tidak mau menerima, . . . benar-benar baik bahwa ada seseorang yang berkunjung untuk mengingatkan kami kepada hal-hal rohani. Saya merasa hal ini baik, berbicara tentang Tuhan kepada satu sama lain.” Dalam surat lain, seorang penghuni rumah meminta agar kita ’tidak jemu terhadap orang-orang,’ tidak soal bagaimana mereka memperlakukan kita. Jadi, ”janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah [”letih,” Bode].” (Galatia 6:9) Pekerjaan ini diperkenan dan diberkati Yehuwa, dan peran serta kita di dalamnya membuktikan kasih kita untukNya dan sesama kita. (Matius 22:37-39) Jadi marilah kita melaksanakan pekerjaan ini sampai selesai. —Bandingkan Filipi 1:6.
21. (a) Kemungkinan besar, di mana letak sedikitnya dari tantangan untuk pergi lagi ke daerah yang sudah sering dikerjakan? (b) Apa yang akan kita bahas dalam artikel berikut?
21 Kita harus menghadapi kenyataan bahwa tidak selalu penghuni yang membuat seolah-olah berat untuk sering mengerjakan daerah. Kadang-kadang masalahnya adalah diri kita sendiri. Apakah kita mulai bekerja dengan pikiran negatif, merasa bahwa kita sudah mengenal semua orang dan bagaimana reaksi mereka? Hal itu dapat mempengaruhi sikap kita dan kemungkinan nada suara dan ekspresi muka kita. Apakah kita masih menggunakan cara-cara dan kata-kata yang sama selama bertahun-tahun? Sekarang dengan berubahnya daerah, apa yang dulu pernah mendatangkan sukses mungkin tidak akan mencapai ’orang-orang yang layak’ lainnya. Mungkin kita membutuhkan pendekatan dan pandangan baru atas pekerjaan kita. Marilah kita melihat apa yang dapat kita lakukan agar kita ’tidak jemu-jemu berbuat baik melainkan menuai pada waktunya.’
Dapatkah Saudara Menjelaskan?
◻ Mengapa kita tidak boleh ’jemu’ pergi kepada sesama kita dengan kabar baik?
◻ Siapa yang memerintahkan agar kita menjadikan murid dengan cara yang kita lakukan, dan apa corak-corak utama dari cara itu?
◻ Keadaan apa telah berkembang di banyak daerah, dan apa yang akan membantu kita memelihara sikap yang benar terhadap keadaan itu?
◻ Mengapa kita harus ”terus memberitakan” kabar baik ’dengan tiada henti’?
[Kotak di hlm. 23]
KITA ’TIDAK AKAN JEMU’ MEMBERITAKAN KERAJAAN JIKA KITA INGAT:
◻ Siapa yang memberi kita penugasan dan instruksi tentang cara melakukan pekerjaan ini
◻ Bahwa Yehuwa memberkati apa yang telah dilaksanakan di seluruh dunia
◻ Untuk memelihara sikap yang benar meskipun ada orang yang ”berat mendengar”
◻ Untuk berdoa agar dapat ”terus memberitakan” seperti yang dilakukan oleh rasul-rasul