Memberikan Kesaksian kepada ”Semua Bangsa”
”Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.”—MATIUS 24:14.
1. Mengapa kata-kata Yesus yang dicatat di Matius 24:14 pasti mengejutkan para pengikutnya?
PASTILAH kata-kata Yesus di atas sangat mengejutkan murid-murid Yahudinya! Gagasan bahwa orang-orang Yahudi yang disucikan harus pergi berbicara kepada orang-orang Kafir yang ”tidak tahir”, ”bangsa-bangsa lain”, merupakan hal yang asing bagi seorang Yahudi, bahkan menjijikkan.a Ya, seorang Yahudi yang saleh bahkan tak sudi menginjak rumah seorang Kafir! Masih ada begitu banyak hal yang harus dipelajari oleh murid-murid Yahudi itu tentang Yesus, kasihnya, serta penugasannya. Dan mereka masih harus banyak belajar tentang sifat Yehuwa yang tidak pilih kasih.—Kisah 10:28, 34, 35, 45.
2. (a) Seberapa ekstensifkah pelayanan Saksi-Saksi? (b) Apa tiga faktor dasar yang telah menyumbang kepada kemajuan Saksi-Saksi?
2 Saksi-Saksi Yehuwa telah memberitakan kabar baik di antara bangsa-bangsa, termasuk Israel zaman modern, dan kini sedang mengumumkannya di antara lebih banyak bangsa daripada yang pernah sebelumnya. Pada tahun 1994, lebih dari empat setengah juta Saksi-Saksi memberitakan di kira-kira 230 negeri. Mereka memimpin sekitar empat setengah juta pengajaran Alkitab di rumah dengan para peminat. Ini dilakukan meskipun menghadapi prasangka seluas dunia, yang sering kali dilandasi ketidaktahuan akan pengajaran dan motivasi Saksi-Saksi. Sebagaimana dikatakan mengenai orang-orang Kristen masa awal, demikian pula tentang mereka dapat dikatakan, ”Sebab tentang mazhab [”sekte”, NW] ini kami tahu, bahwa di mana-manapun ia mendapat perlawanan.” (Kisah 28:22) Apa yang membuat mereka berhasil dalam pelayanan? Sedikitnya ada tiga faktor yang menyumbang kepada kemajuan mereka—mengikuti bimbingan roh Yehuwa, meniru metode-metode yang praktis dari Kristus, dan menggunakan alat-alat yang tepat untuk komunikasi yang efektif.
Roh Yehuwa dan Kabar Baik
3. Mengapa kita tidak dapat menyombongkan apa yang telah dicapai?
3 Apakah Saksi-Saksi Yehuwa menyombongkan keberhasilan mereka, seolah-olah itu adalah berkat kesanggupan istimewa apa pun yang mungkin mereka miliki? Tidak, karena kata-kata Yesus berlaku, ”Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan.” Sebagai orang-orang Kristen yang berbakti dan dibaptis, Saksi-Saksi Yehuwa dengan sukarela telah menerima tanggung jawab untuk melayani Allah, tidak soal bagaimana keadaan pribadi mereka. Bagi beberapa orang, hal itu berarti dinas sepenuh waktu sebagai utusan injil atau sebagai pekerja sukarela di kantor cabang dan fasilitas cabang untuk mencetak publikasi Kristen. Bagi orang-orang lain kerelaan Kristen demikian membawa mereka kepada pekerjaan pembangunan untuk gedung-gedung keagamaan, kepada pemberitaan sepenuh waktu sebagai rohaniwan perintis, atau kepada pemberitaan penggal waktu sebagai penyiar kabar baik di sidang-sidang setempat. Tidak seorang pun dari kita dapat membual karena melakukan kewajiban, yakni ”apa yang kami harus lakukan”.—Lukas 17:10; 1 Korintus 9:16.
4. Bagaimana tentangan seluas dunia kepada pelayanan Kristen telah diatasi?
4 Keberhasilan apa pun yang kita capai adalah oleh karena roh, atau tenaga aktif Yehuwa. Masih berlaku dewasa ini kata-kata yang diucapkan pada zaman nabi Zakharia, ”Inilah firman [Yehuwa] kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman [Yehuwa] semesta alam.” Oleh karena itu, tentangan seluas dunia terhadap pekerjaan pengabaran dari Saksi-Saksi telah dapat diatasi, bukan dengan upaya manusia, namun dengan petunjuk dan perlindungan Yehuwa.—Zakharia 4:6.
5. Peranan apa yang dimainkan Yehuwa dalam penyebaran berita Kerajaan?
5 Berkenaan orang-orang yang menyambut berita Kerajaan, Yesus berkata, ”Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku. . . . Tidak ada seorangpun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya.” (Yohanes 6:45, 65) Yehuwa dapat membaca hati dan pikiran, dan Ia mengetahui orang-orang yang kemungkinan besar akan menyambut kasih-Nya meskipun mereka belum mengenal-Nya. Ia juga menggunakan malaikat-malaikat untuk membimbing pelayanan yang unik ini. Itu sebabnya dalam penglihatan, Yohanes melihat partisipasi malaikat dan menulis, ”Aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum.”—Wahyu 14:6.
Sadar akan Kebutuhan Rohani
6. Sikap dasar apa yang dibutuhkan seseorang untuk menanggapi kabar baik?
6 Faktor lain dalam hal Yehuwa mengaruniakan kesempatan kepada seseorang untuk menerima kabar baik adalah apa yang dinyatakan oleh Yesus, ”Berbahagialah mereka yang sadar akan kebutuhan rohani mereka, karena kerajaan surga milik mereka.” (Matius 5:3, NW) Orang yang berpuas diri atau yang tidak mencari kebenaran tidak sadar akan kebutuhan rohani. Ia menilai segala sesuatu hanya dari sudut materi dan jasmani. Rasa puas diri menjadi kendala. Oleh karena itu, bila banyak orang yang kita jumpai sewaktu kita pergi dari rumah ke rumah menolak berita tersebut, kita harus mempertimbangkan semua alasan yang berbeda yang mungkin dimiliki orang-orang untuk reaksi mereka.
7. Mengapa banyak orang tidak menanggapi kebenaran?
7 Banyak orang menolak untuk mendengarkan karena mereka dengan keras kepala berpaut kepada agama yang mereka warisi dan tidak bersedia untuk berdiskusi. Yang lain-lain tertarik kepada agama yang cocok dengan kepribadian mereka—ada yang menginginkan agama yang penuh mistik, orang-orang lain menyukai emosionalisme, yang lain-lain lagi khususnya hanya berminat kepada kegiatan sosial di gereja mereka. Banyak orang dewasa ini telah memilih gaya hidup yang bertentangan dengan standar-standar Allah. Barangkali mereka menjalani kehidupan yang amoral, yang menjadi alasan mengapa mereka mengatakan, ”Saya tidak berminat.” Yang lain-lain lagi, yang mungkin mengaku berpendidikan dan terpelajar, menolak Alkitab karena menganggapnya terlalu sederhana.—1 Korintus 6:9-11; 2 Korintus 4:3, 4.
8. Mengapa hendaknya penolakan tidak melemahkan kegairahan kita? (Yohanes 15:18-20)
8 Haruskah penolakan dari mayoritas orang melemahkan iman dan kegairahan kita dalam pelayanan yang menyelamatkan kehidupan ini? Kita dapat memperoleh penghiburan dari kata-kata Paulus kepada orang-orang Roma, ”Jadi bagaimana, jika di antara mereka ada yang tidak setia, dapatkah ketidaksetiaan itu membatalkan kesetiaan Allah? Sekali-kali tidak! Sebaliknya: Allah adalah benar, dan semua manusia pembohong, seperti ada tertulis: ’Supaya Engkau ternyata benar dalam segala firman-Mu, dan menang, jika Engkau dihakimi.’”—Roma 3:3, 4.
9, 10. Bukti apa tersedia bahwa tentangan telah dapat diatasi di banyak negeri?
9 Kita dapat memperoleh anjuran melalui banyak contoh dari negeri-negeri di seputar dunia yang tampaknya sangat tidak menyambut, namun pada akhirnya, terbukti justru sebaliknya. Yehuwa dan malaikat-malaikat mengetahui bahwa di sana akan ditemukan orang-orang yang berhati baik—namun Saksi-Saksi Yehuwa harus pantang menyerah dan bertekun dalam pelayanan mereka. Misalnya, perhatikan beberapa negeri tempat agama Katolik yang tampaknya memberikan rintangan yang tak dapat diatasi 50 tahun yang lalu—Argentina, Brasil, Irlandia, Italia, Kolombia, Meksiko, Portugal, dan Spanyol. Saksi-Saksi berjumlah sedikit pada tahun 1943, hanya 126.000 di seluas dunia, dengan 72.000 Saksi-Saksi di Amerika Serikat. Kurangnya pengetahuan dan prasangka yang dihadapi Saksi-Saksi tampaknya bagaikan tembok yang tidak dapat ditembus. Namun, dewasa ini, beberapa dari hasil-hasil pengabaran yang paling sukses terjadi di negeri-negeri ini. Demikian pula halnya dengan banyak negara bekas Komunis. Pada tahun 1993 pembaptisan 7.402 orang di kebaktian di Kiev, Ukraina, membuktikan hal ini.
10 Metode apa yang digunakan Saksi-Saksi agar dapat mengkomunikasikan kabar baik kepada sesama mereka? Apakah mereka menggunakan bujukan secara materi untuk mendapatkan orang-orang yang bertobat, seperti yang telah dituduhkan oleh beberapa orang tanpa bukti? Apakah mereka hanya mengunjungi orang-orang miskin dan tak berpendidikan, seperti yang dituduhkan oleh orang-orang lain?
Metode-Metode yang Berhasil untuk Menyampaikan Kabar Baik
11. Teladan bagus apa disediakan Yesus dalam pelayanannya? (Lihat Yohanes 4:6-26.)
11 Yesus dan murid-muridnya menetapkan pola yang diikuti oleh Saksi-Saksi sampai hari ini dalam pekerjaan mereka menjadikan murid. Yesus pergi ke mana pun terdapat orang-orang, kaya atau miskin—ke rumah-rumah, ke tempat-tempat umum, ke tepi danau, ke lereng-lereng gunung, bahkan ke sinagoge-sinagoge.—Matius 5:1, 2; 8:14; Markus 1:16; Lukas 4:15.
12, 13. (a) Bagaimana Paulus menyediakan pola bagi orang-orang Kristen? (b) Bagaimana Saksi-Saksi Yehuwa meniru teladan Paulus?
12 Berkenaan pelayanannya sendiri, rasul Paulus dapat dengan tepat berkata, ”Kamu tahu, bagaimana aku hidup di antara kamu sejak hari pertama aku tiba di Asia ini: dengan segala rendah hati aku melayani Tuhan . . . , aku tidak pernah melalaikan apa yang berguna bagi kamu. Semua kuberitakan dan kuajarkan kepada kamu, baik di muka umum maupun dalam perkumpulan-perkumpulan di rumah kamu.”—Kisah 20:18-20.
13 Saksi-Saksi Yehuwa terkenal di seluruh dunia karena mereka mengikuti pola para rasul, pelayanan dari rumah ke rumah. Sebaliknya daripada berkonsentrasi kepada pelayanan melalui TV yang mahal, dangkal, dan tidak bersifat pribadi, Saksi-Saksi mendatangi orang-orang, kaya serta miskin, dan bertatap muka dengan mereka. Mereka berupaya berbicara tentang Allah dan Firman-Nya.b Mereka tidak berupaya menghasilkan orang-orang Kristen beras, dengan membagikan barang-barang secara cuma-cuma. Kepada orang-orang yang bersedia bertukar pikiran, mereka memperlihatkan bahwa satu-satunya jalan keluar yang sejati dari problem-problem umat manusia adalah pemerintahan oleh Kerajaan Allah, yang akan mengubah keadaan bumi kita menjadi lebih baik.—Yesaya 65:17, 21-25; 2 Petrus 3:13; Wahyu 21:1-4.
14. (a) Bagaimana banyak utusan injil dan perintis telah membubuh dasar yang kokoh? (b) Apa yang kita pelajari dari pengalaman Saksi-Saksi Yehuwa di Jepang?
14 Untuk menunaikan pekerjaan ini di sebanyak mungkin negeri, para utusan injil dan perintis telah mendirikan tempat berpijak di banyak negeri. Mereka telah meletakkan dasar, dan kemudian Saksi-Saksi setempat mengambil pimpinan. Dengan demikian, tidak dibutuhkan Saksi-Saksi asing dalam jumlah besar untuk terus melaksanakan pengabaran dan untuk memeliharanya terorganisasi dengan baik. Sebuah contoh yang menonjol adalah Jepang. Pada tahun 1940-an, para utusan Injil yang sebagian besar berasal dari Australia, Selandia Baru dan sekitarnya, serta Inggris, pergi ke sana, mempelajari bahasanya, menyesuaikan diri dengan keadaan yang agak primitif pada era pasca perang tersebut, dan memulai pekerjaan kesaksian dari rumah ke rumah. Selama Perang Dunia II, Saksi-Saksi telah dilarang dan dianiaya di Jepang. Maka, setibanya di sana, para utusan injil hanya menjumpai sejumlah kecil Saksi-Saksi Jepang yang aktif. Namun dewasa ini mereka telah berkembang menjadi lebih dari 187.000 orang dalam lebih dari 3.000 sidang! Apa rahasia keberhasilan mereka dahulu? Seorang utusan injil dengan pelayanan lebih dari 25 tahun di sana berkata, ”Yang terpenting adalah belajar bercakap-cakap dengan orang-orang. Dengan mengetahui bahasa mereka, kita dapat menyelami perasaan mereka, memahami dan menghargai cara hidup mereka. Kita harus memperlihatkan bahwa kita mengasihi orang-orang Jepang. Kami dengan rendah hati berupaya menjadi bagian dari masyarakat setempat, tentu saja tanpa mengkompromikan nilai-nilai Kristen kita.”
Tingkah Laku Kristen Juga Suatu Kesaksian
15. Bagaimana Saksi-Saksi telah mempertunjukkan tingkah laku Kristen?
15 Namun, orang-orang tidak hanya menyambut berita Alkitab saja. Mereka juga telah melihat kekristenan dalam perbuatan. Mereka telah mengamati kasih, kerukunan, dan persatuan dari Saksi-Saksi bahkan di bawah keadaan yang paling menguji ketahanan, seperti perang sipil, perang suku, dan permusuhan etnis. Saksi-Saksi telah mempertahankan kenetralan Kristen yang jelas dalam segala konflik dan telah menggenapi kata-kata Yesus, ”Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.”—Yohanes 13:34, 35.
16. Pengalaman apa menggambarkan kasih Kristen yang praktis?
16 Kasih kepada sesama diperlihatkan dalam hal yang dialami seorang pria lanjut usia yang menulis kepada sebuah surat kabar setempat tentang ”Tuan dan Nyonya Baik Hati”. Ia menjelaskan bahwa tetangga-tetangganya telah berbaik hati kepadanya sewaktu istrinya sedang mendekati ajal. ”Sejak ia meninggal dunia . . . mereka benar-benar luar biasa,” ia menulis. ”Sejak itu mereka telah ’mengadopsi’ saya . . . , melakukan segala macam pekerjaan rutin dan membantu mengatasi problem-problem dari seorang pensiunan berusia 74 tahun. Apa yang membuat semua ini bahkan menjadi lebih tidak lazim adalah bahwa mereka orang-orang kulit hitam, sedangkan saya berkulit putih. Mereka adalah Saksi-Saksi Yehuwa, sedangkan saya seorang Katolik yang tidak aktif lagi.”
17. Haluan apa hendaknya kita hindari?
17 Pengalaman ini menggambarkan bahwa kita dapat memberikan kesaksian dengan banyak cara, termasuk tingkah laku kita sehari-hari. Sebenarnya, seandainya tingkah laku kita tidak seperti Kristus, pelayanan kita akan bersifat seperti orang Farisi yang munafik, tanpa ada pengaruhnya. Kita tidak ingin menjadi seperti orang-orang yang Yesus gambarkan, ”Turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya.”—Matius 22:37-39; 23:3.
Golongan Hamba Menyediakan Alat-Alat yang Tepat
18. Bagaimana lektur Alkitab memperlengkapi kita untuk membantu orang-orang yang berhati jujur?
18 Satu faktor penting lain dalam memberitakan kabar baik kepada segala bangsa adalah tersedianya lektur Alkitab yang dihasilkan oleh Lembaga Alkitab dan Risalah Menara Pengawal. Kita memiliki buku-buku, brosur, risalah, dan majalah-majalah yang dapat memuaskan hampir setiap orang yang bertanya dengan tulus. Jika kita berjumpa dengan seorang Muslim, seorang beragama Hindu, seorang Buddhis, atau penganut Taoisme, atau seorang Yahudi, kita dapat menggunakan buku Pencarian Manusia Akan Allah atau berbagai macam risalah dan buku kecil untuk memulai suatu percakapan dan mungkin pengajaran Alkitab. Jika seorang penganut evolusi bertanya tentang penciptaan, kita dapat menggunakan buku Kehidupan—Bagaimana Asal Mulanya? Melalui Evolusi Atau Melalui Penciptaan? Jika seorang remaja bertanya, ’Apa tujuan hidup ini?’ kita dapat mengarahkan perhatiannya kepada buku Pertanyaan Kaum Muda—Jawaban yang Praktis. Jika seseorang sangat terpukul oleh masalah-masalah pribadi—depresi, kelelahan, pemerkosaan, perceraian—kita memiliki majalah-majalah yang dengan praktis membahas topik-topik demikian. Benar, golongan hamba yang setia yang menurut nubuat Yesus akan menyediakan ”makanan pada waktunya” sedang melaksanakan tugasnya.—Matius 24:45-47.
19, 20. Bagaimana pekerjaan Kerajaan dipercepat di Albania?
19 Namun untuk menjangkau bangsa-bangsa, menghasilkan lektur dalam banyak bahasa merupakan keharusan. Bagaimana penerjemahan Alkitab dan lektur Alkitab ke dalam lebih dari 200 bahasa dimungkinkan? Sebagai bahan pertimbangan singkat, sebuah contoh, Albania, menggambarkan bagaimana golongan hamba yang setia dan bijaksana dapat memajukan kabar baik meskipun terdapat kesulitan yang besar dan tidak ada suatu Pentakosta modern untuk dapat menguasai bahasa-bahasa ini dalam sekejap.—Kisah 2:1-11.
20 Baru beberapa tahun yang lalu, Albania masih dipandang sebagai satu-satunya negeri Komunis yang benar-benar ateis. Majalah National Geographic berkata pada tahun 1980, ”Albania melarang [agama], dengan memproklamasikan dirinya pada tahun 1967 sebagai ’negeri ateis pertama di dunia’. . . . Generasi baru Albania hanya mengenal ateisme.” Kini setelah Komunisme mengalami kemunduran, orang-orang Albania yang menyadari kebutuhan rohani mereka menyambut pemberitaan yang dilakukan oleh Saksi-Saksi Yehuwa. Sebuah tim kecil dari penerjemah yang terdiri dari Saksi-Saksi muda yang menguasai bahasa Italia dan Inggris dibentuk di Tirana pada tahun 1992. Saudara-saudara yang mahir yang datang dari negeri-negeri lain mengajar mereka cara menggunakan komputer-komputer laptop untuk memasukkan naskah dalam bahasa Albania. Mereka memulai penerjemahan risalah dan Menara Pengawal. Setelah mereka mendapatkan pengalaman, mereka selanjutnya menerjemahkan publikasi-publikasi Alkitab yang bernilai lainnya. Kini, terdapat 200 Saksi-Saksi aktif di negeri yang kecil tersebut (jumlah penduduk 3.262.000), dan 1.984 orang yang menghadiri Peringatan (Perjamuan Malam) pada tahun 1994.
Kita Semua Memiliki Tanggung Jawab
21. Dalam periode macam apa kita sekarang hidup?
21 Peristiwa-peristiwa dunia sedang mencapai klimaksnya. Dengan meningkatnya kejahatan dan kekerasan, pembantaian dan pemerkosaan dalam perang-perang setempat, moral yang bebas yang kini meluas dan buah-buahnya berupa penyakit-penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual, kurangnya respek terhadap wewenang yang sah, dunia ini tampaknya menjadi anarkistis, tidak dapat diatur. Kita berada pada periode yang sama dengan masa sebelum Air Bah yang dilukiskan dalam buku Kejadian, ”Ketika dilihat [Yehuwa], bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, maka menyesallah [Yehuwa], bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya.”—Kejadian 6:5, 6; Matius 24:37-39.
22. Tanggung jawab Kristen apa dimiliki oleh semua Saksi-Saksi Yehuwa?
22 Sebagaimana pada zaman Nuh, Yehuwa akan bertindak. Namun dalam keadilan dan kasih-Nya, Ia ingin agar kabar baik dan berita peringatan diumumkan dahulu kepada segala bangsa. (Markus 13:10) Dalam hal ini, Saksi-Saksi Yehuwa memiliki tanggung jawab—untuk menjumpai orang-orang yang layak mendapatkan perdamaian dari Allah dan mengajar mereka jalan-jalan-Nya yang penuh damai. Segera, pada waktu yang Allah tentukan, perintah untuk memberitakan akan dituntaskan dengan sukses. ”Barulah tiba kesudahannya.”—Matius 10:12, 13; 24:14; 28:19, 20.
[Catatan Kaki]
a Untuk keterangan lebih lanjut tentang orang-orang Kafir, lihat topik ”Bangsa-Bangsa” dalam Insight on the Scriptures, Jilid II, halaman 472-4, yang diterbitkan oleh Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc.
b Untuk saran-saran yang praktis tentang pelayanan Kristen, lihat wIN-s2, halaman 22, ”Bagaimana Caranya Menjadi Rohaniwan-Rohaniwan Yang Efektif”, dan halaman 26, ”Pelayanan Yang Efektif Menghasilkan Lebih Banyak Murid”.
Apakah Saudara Mengingat?
◻ Keberhasilan apa yang dicapai oleh Saksi-Saksi zaman modern dalam pelayanan mereka?
◻ Mengapa banyak orang menolak berita Kristen?
◻ Metode pemberitaan apa dari para rasul digunakan oleh Saksi-Saksi?
◻ Alat-alat apa yang kita miliki untuk pelayanan yang efektif?
◻ Apa yang kita semua harus lakukan selaras dengan Markus 13:10?
[Kotak di hlm. 19]
NEGERI SAKSI-SAKSI AKTIF PADA TAHUN 1943 TAHUN 1993
Argentina 374 102.043
Brasil 430 366.297
Cile 72 44.668
Kolombia ?? 60.854
Prancis Perang Dunia II 122.254
—tidak ada laporan
Irlandia 150? 4.224
Italia Perang Dunia II 201.440
—tidak ada laporan
Meksiko 1.565 380.201
Peru Tidak ada laporan kegiatan 45.363
Filipina Perang Dunia II 116.576
—tidak ada laporan
Polandia Perang Dunia II 113.551
—tidak ada laporan
Portugal Tidak ada laporan kegiatan 41.842
Spanyol Tidak ada laporan kegiatan 97.595
Uruguay 22 9.144
Venezuela Tidak ada laporan kegiatan 64.081
[Gambar di hlm. 17]
Jumlah Saksi-Saksi Yehuwa bertambah di banyak negeri Katolik, misalnya di Spanyol
[Gambar di hlm. 18]
Saksi-Saksi Yehuwa aktif di negeri-negeri di seputar bola bumi