Percayalah Sepenuhnya Kepada Yehuwa pada Masa Kesesakan
”Allah adalah perlindungan dan kekuatan bagi kita, pertolongan yang siap didapat pada waktu kesesakan.”—MAZMUR 46:1.
1, 2. (a) Contoh apa memperlihatkan bahwa tidaklah cukup untuk mengaku bahwa kita percaya kepada Allah? (b) Mengapa kita harus berbuat lebih dari sekadar mengatakan bahwa kita percaya kepada Yehuwa?
MENGAKU bahwa kita percaya kepada Allah memang mudah. Namun, memperlihatkannya melalui tindakan kita tidaklah semudah itu. Misalnya, ungkapan ”In God We Trust” (”Kepada Allah Kami Percaya”) telah lama muncul pada mata uang kertas dan koin AS.a Pada tahun 1956, Kongres AS mengesahkan suatu hukum yang menyatakan ungkapan itu sebagai moto nasional Amerika Serikat. Ironisnya, banyak orang—tidak hanya di negeri itu tetapi di seluruh dunia—lebih percaya kepada uang dan kekayaan materi ketimbang kepada Allah.—Lukas 12:16-21.
2 Sebagai orang Kristen sejati, kita harus berbuat lebih dari sekadar mengatakan bahwa kita percaya kepada Yehuwa. Sama seperti ”iman tanpa perbuatan adalah mati”, demikian pula pengakuan apa pun bahwa kita percaya kepada Allah tidak ada artinya kecuali kita membuktikannya melalui tindakan kita. (Yakobus 2:26) Dalam artikel sebelumnya, kita belajar bahwa kepercayaan kita kepada Yehuwa nyata sewaktu kita berpaling kepada-Nya dalam doa, sewaktu kita mencari petunjuk dari Firman-Nya, dan sewaktu kita berpaling kepada organisasi-Nya untuk mendapat bimbingan. Sekarang, mari kita bahas bagaimana kita dapat melakukan ketiga langkah itu pada masa kesesakan.
Sewaktu Kehilangan Pekerjaan atau Berpenghasilan Minim
3. Tekanan ekonomi apa yang dihadapi hamba-hamba Yehuwa pada ”masa yang kritis” ini, dan bagaimana kita tahu bahwa Allah bersedia menolong kita?
3 Pada ”masa yang kritis” ini, kita sebagai orang Kristen menghadapi tekanan ekonomi yang juga dihadapi orang lain. (2 Timotius 3:1) Oleh karena itu, kita dapat kehilangan pekerjaan secara mendadak. Atau, kita mungkin tidak punya banyak pilihan selain bekerja selama berjam-jam demi upah yang minim. Di bawah keadaan semacam itu, kita mungkin merasa sulit ’menyediakan kebutuhan orang-orang kita sendiri’. (1 Timotius 5:8) Apakah Allah Yang Mahatinggi bersedia menolong kita pada masa-masa demikian? Pasti! Tentu saja, Yehuwa tidak melindungi kita dari semua kesukaran hidup dalam sistem ini. Akan tetapi, jika kita percaya kepada-Nya, kata-kata di Mazmur 46:1 akan berlaku bagi kita, ”Allah adalah perlindungan dan kekuatan bagi kita, pertolongan yang siap didapat pada waktu kesesakan.” Namun, bagaimana kita dapat memperlihatkan bahwa kita sepenuhnya percaya kepada Yehuwa pada masa kesesakan secara keuangan?
4. Sewaktu menghadapi problem keuangan, apa yang dapat kita doakan, dan bagaimana tanggapan Yehuwa terhadap doa-doa seperti itu?
4 Satu cara mempertunjukkan kepercayaan kita kepada Yehuwa ialah dengan berpaling kepada-Nya dalam doa. Tetapi, apa yang dapat kita doakan? Nah, sewaktu menghadapi problem keuangan, kita mungkin membutuhkan hikmat praktis lebih dari yang sudah-sudah. Jadi, berdoalah memintanya! Firman Yehuwa meyakinkan kita, ”Jika di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, biarlah ia terus meminta kepada Allah, karena dia memberi semua orang dengan murah hati dan tanpa mencela; dan itu akan diberikan kepadanya.” (Yakobus 1:5) Ya, mintalah kepada Yehuwa untuk memberikan hikmat—kesanggupan untuk menerapkan pengetahuan, pengertian, dan daya pengamatan dengan cara yang baik—agar dapat membuat keputusan yang bijaksana dan pilihan yang benar. Bapak surgawi kita yang pengasih meyakinkan kita bahwa Ia akan mendengarkan doa-doa seperti itu. Ia senantiasa bersedia meluruskan jalan orang-orang yang percaya kepada-Nya dengan segenap hati mereka.—Mazmur 65:2; Amsal 3:5, 6.
5, 6. (a) Mengapa kita dapat berpaling kepada Firman Allah untuk mendapatkan bantuan dalam menanggulangi tekanan ekonomi? (b) Apa yang dapat kita lakukan untuk mengurangi kekhawatiran sewaktu kita kehilangan pekerjaan?
5 Berpaling kepada Firman Allah untuk mendapat bimbingan adalah cara lain untuk memperlihatkan bahwa kita percaya kepada Yehuwa. Pengingat-pengingat-Nya yang bijaksana dalam Alkitab telah terbukti ”benar-benar dapat dipercaya”. (Mazmur 93:5) Walaupun dirampungkan lebih dari 1.900 tahun yang lalu, buku terilham itu berisi saran yang dapat diandalkan dan pemahaman yang tajam yang dapat membantu kita menanggulangi tekanan ekonomi dengan lebih baik. Perhatikan beberapa contoh hikmat Alkitab.
6 Raja Salomo yang bijaksana telah lama mengamati, ”Enak tidurnya orang yang melayani, tidak soal ia makan sedikit atau banyak; tetapi kelimpahan yang dimiliki orang kaya tidak membiarkan dia tidur.” (Pengkhotbah 5:12) Dibutuhkan waktu dan uang untuk memperbaiki, membersihkan, memelihara, dan melindungi harta materi kita. Maka, sewaktu kehilangan pekerjaan, kita dapat menggunakan kesempatan itu untuk mengkaji ulang gaya hidup kita, berupaya membedakan kebutuhan dari keinginan. Untuk mengurangi kekhawatiran, mungkin bijaksana untuk membuat beberapa perubahan. Misalnya, apakah mungkin untuk menyederhanakan kehidupan kita, barangkali pindah ke rumah yang lebih kecil atau menyingkirkan harta materi yang tidak perlu?—Matius 6:22.
7, 8. (a) Bagaimana Yesus memperlihatkan pemahamannya bahwa manusia yang tidak sempurna memiliki kecenderungan untuk menjadi terlalu khawatir mengenai hal-hal materi? (Lihat juga catatan kaki.) (b) Nasihat bijaksana apa yang Yesus berikan tentang cara menghindari kekhawatiran yang berlebihan?
7 Dalam Khotbah di Gunung, Yesus menasihatkan, ”Berhentilah khawatir mengenai jiwamu sehubungan dengan apa yang akan kamu makan atau apa yang akan kamu minum, atau mengenai tubuhmu sehubungan dengan apa yang akan kamu pakai.”b (Matius 6:25) Yesus tahu bahwa manusia yang tidak sempurna sewajarnya khawatir tentang mendapatkan kebutuhan dasar. Namun, bagaimana kita dapat ’berhenti khawatir’ tentang hal-hal seperti itu? ”Teruslah cari dahulu kerajaan,” kata Yesus. Tidak soal problem apa pun yang kita hadapi, kita harus senantiasa memprioritaskan ibadat kepada Yehuwa dalam kehidupan kita. Jika kita melakukannya, semua kebutuhan sehari-hari kita ”akan ditambahkan” kepada kita oleh Bapak surgawi kita. Melalui satu atau lain cara, Ia akan menyediakan apa yang kita butuhkan.—Matius 6:33.
8 Yesus memberikan nasihat lebih lanjut ini, ”Jangan sekali-kali khawatir mengenai hari berikutnya, sebab hari berikutnya mempunyai kekhawatirannya sendiri.” (Matius 6:34) Tidaklah bijaksana untuk khawatir secara berlebihan tentang apa yang mungkin terjadi besok. Seorang pakar berkomentar, ”Apa yang benar-benar terjadi di masa depan sering kali tidak seburuk apa yang kita takutkan.” Dengan rendah hati mengindahkan nasihat Alkitab untuk berfokus pada apa yang terpenting dan menjalani kehidupan sehari demi sehari, kita dapat dibantu untuk menghindari kekhawatiran yang berlebihan.—1 Petrus 5:6, 7.
9. Sewaktu menghadapi kesulitan keuangan, bantuan apa yang dapat kita peroleh dalam publikasi-publikasi dari ”budak yang setia dan bijaksana”?
9 Sewaktu menghadapi kesulitan keuangan, kita juga dapat memperlihatkan kepercayaan kita kepada Yehuwa dengan memeriksa publikasi-publikasi dari ”budak yang setia dan bijaksana” guna mendapat bantuan. (Matius 24:45) Dari waktu ke waktu, majalah Sedarlah! telah menyajikan artikel-artikel yang memuat kiat dan saran yang berguna untuk menghadapi tantangan ekonomi. Artikel ”Tidak Punya Pekerjaan—Apa Jalan Keluarnya?” dalam terbitan 8 Agustus 1991 menguraikan delapan pedoman praktis yang telah membantu banyak orang untuk tetap stabil secara keuangan dan secara emosi sewaktu menghadapi periode menganggur.c Tentu saja, pedoman itu harus diimbangi dengan pandangan yang patut tentang seberapa penting sebenarnya uang itu. Hal ini dibahas dalam artikel ”Sesuatu yang Lebih Penting daripada Uang”, yang muncul dalam terbitan yang sama.—Pengkhotbah 7:12.
Sewaktu Tertekan akibat Problem Kesehatan
10. Bagaimana contoh Raja Daud memperlihatkan bahwa realistis untuk percaya kepada Yehuwa sewaktu menghadapi penyakit yang serius?
10 Apakah realistis untuk percaya kepada Yehuwa sewaktu menghadapi penyakit yang serius? Pasti! Yehuwa berempati terhadap orang-orang yang sakit di kalangan umat-Nya. Selain itu, Ia bersedia menolong. Contohnya, perhatikan Raja Daud. Kemungkinan ia sendiri sedang sakit parah sewaktu menulis tentang caranya Allah memperlakukan orang lurus hati yang jatuh sakit. Ia mengatakan, ”Yehuwa sendiri akan menguatkan dia di pembaringan sewaktu sakit; seluruh tempat tidurnya pasti akan engkau ubah pada waktu dia sakit.” (Mazmur 41:1, 3, 7, 8) Kepercayaan Daud kepada Allah tetap kuat, dan akhirnya sang raja pulih dari sakitnya. Namun, bagaimana kita dapat mempertunjukkan kepercayaan kepada Allah sewaktu kita tertekan akibat problem kesehatan?
11. Sewaktu diserang penyakit, apa yang dapat kita minta dari Bapak surgawi kita?
11 Sewaktu diserang penyakit, satu cara memperlihatkan kepercayaan kita kepada Yehuwa ialah berdoa memohonkan bantuan-Nya untuk bertekun. Kita dapat meminta-Nya membantu kita menggunakan ”hikmat yang praktis” sehingga kita dapat mengupayakan tingkat kesehatan yang secara realistis dapat dicapai dalam keadaan kita. (Amsal 3:21) Kita juga dapat meminta-Nya membantu kita bersabar dan bertekun untuk menghadapi penyakit itu. Yang terutama adalah kita ingin meminta agar Yehuwa menopang kita, memberi kita kekuatan untuk tetap setia kepada-Nya dan tidak kehilangan keseimbangan kita, tidak soal apa yang mungkin terjadi. (Filipi 4:13) Mempertahankan integritas kita kepada Allah jauh lebih penting daripada melindungi kehidupan kita sekarang. Jika kita menjaga integritas kita, sang Pemberi Upah yang Agung akan memberi kita kehidupan dan kesehatan yang sempurna selama-lamanya.—Ibrani 11:6.
12. Prinsip-prinsip Alkitab apa yang dapat membantu kita mengambil keputusan yang bijaksana sehubungan dengan perawatan medis?
12 Kepercayaan kita kepada Yehuwa juga menggerakkan kita untuk memeriksa Firman-Nya, Alkitab, guna mendapat bimbingan yang praktis. Prinsip-prinsip yang terdapat dalam Alkitab dapat membantu kita mengambil keputusan yang bijaksana mengenai perawatan kesehatan. Misalnya, karena tahu bahwa Alkitab mengutuk ”praktek spiritisme”, kita akan menghindari diagnosis atau prosedur terapi apa pun yang melibatkan spiritisme. (Galatia 5:19-21; Ulangan 18:10-12) Ada lagi contoh hikmat Alkitab yang dapat dipercaya, ”Orang yang kurang berpengalaman percaya pada setiap perkataan, tetapi orang yang cerdik mempertimbangkan langkah-langkahnya.” (Amsal 14:15) Oleh karena itu, sewaktu mempertimbangkan perawatan medis, tindakan yang bijaksana adalah mencari keterangan yang dapat diandalkan ketimbang ”percaya pada setiap perkataan”. ”Pikiran yang sehat” semacam itu dapat membantu kita menimbang pilihan kita dengan cermat dan mengambil keputusan yang terinformasi.—Titus 2:12.
13, 14. (a) Artikel informatif apa saja tentang masalah kesehatan yang telah diterbitkan dalam Menara Pengawal dan Sedarlah!? (Lihat kotak di halaman 17.) (b) Saran apa tentang menangani penyakit kronis yang disajikan dalam Sedarlah! 22 Januari 2001?
13 Kita juga dapat memanifestasikan kepercayaan kita kepada Yehuwa dengan menelaah publikasi-publikasi dari budak yang setia. Majalah Menara Pengawal dan Sedarlah! sewaktu-waktu menerbitkan artikel yang informatif tentang beragam problem kesehatan dan penyakit yang spesifik.d Sesekali, jurnal-jurnal ini menyajikan artikel tentang individu-individu yang telah berhasil mengatasi berbagai gangguan kesehatan, penyakit, dan keterbatasan fisik. Selain itu, artikel tertentu memberikan saran-saran Alkitab serta nasihat praktis tentang caranya hidup dengan problem kesehatan yang kronis.
14 Contohnya, Sedarlah! terbitan 22 Januari 2001 menyajikan seri utama ”Penghiburan bagi Orang Sakit”. Artikel-artikelnya menyajikan prinsip-prinsip Alkitab yang berguna serta informasi yang diperoleh secara langsung dari wawancara dengan orang-orang yang berpengetahuan luas yang telah hidup dengan penyakit yang melumpuhkan selama bertahun-tahun. Artikel ”Menghadapi Penyakit Anda dengan Sukses—Caranya?” memberikan saran berikut: Pelajari sebanyak mungkin tentang penyakit Anda. (Amsal 24:5) Tetapkan tujuan-tujuan yang praktis, termasuk tujuan untuk membantu orang lain, tetapi sadarilah bahwa Saudara mungkin tidak dapat meraih tujuan yang sama dengan yang dapat diraih orang lain. (Kisah 20:35; Galatia 6:4) Jangan mengasingkan diri. (Amsal 18:1) Buatlah acara menjenguk Saudara sebagai pengalaman yang menyenangkan bagi orang lain. (Amsal 17:22) Yang terutama adalah peliharalah ikatan yang erat dengan Yehuwa dan dengan sidang Kristen. (Nahum 1:7; Roma 1:11, 12) Bukankah kita bersyukur atas bimbingan yang dapat dipercaya yang Yehuwa sediakan melalui organisasi-Nya?
Sewaktu Kelemahan Daging Sulit Diatasi
15. Bagaimana rasul Paulus dapat menang dalam pergumulannya melawan kelemahan daging yang tidak sempurna, dan keyakinan apa yang dapat kita miliki?
15 ”Dalam tubuhku, tidak ada sesuatu pun yang baik yang tinggal di sana,” tulis rasul Paulus. (Roma 7:18) Paulus tahu dari pengalamannya sendiri betapa sulitnya berjuang melawan hasrat dan kelemahan daging yang tidak sempurna. Akan tetapi, Paulus juga memiliki keyakinan bahwa ia dapat menang. (1 Korintus 9:26, 27) Bagaimana? Dengan menaruh kepercayaan mutlak pada Yehuwa. Itulah sebabnya Paulus dapat mengatakan, ”Aku ini manusia sengsara! Siapakah yang akan menyelamatkan aku dari tubuh yang pasti akan mati ini? Syukur kepada Allah melalui Yesus Kristus, Tuan kita!” (Roma 7:24, 25) Bagaimana dengan kita? Kita pun bergumul melawan kelemahan daging. Seraya kita berjuang mengatasi kelemahan tersebut, kita mudah kehilangan keyakinan, merasa pasti bahwa kita tidak akan pernah dapat berhasil. Tetapi, Yehuwa akan menolong kita jika kita, seperti Paulus, benar-benar bersandar pada-Nya dan tidak bersandar pada kekuatan kita sendiri.
16. Sewaktu kelemahan daging sulit diatasi, apa yang perlu kita doakan, dan apa yang hendaknya kita lakukan seandainya kelemahan kita kambuh?
16 Sewaktu kelemahan daging sulit diatasi, kita dapat memperlihatkan bahwa kita percaya kepada Yehuwa dengan memohon kepada-Nya dalam doa. Kita perlu meminta, bahkan memohon dengan sangat, kepada Yehuwa untuk mendapatkan bantuan roh kudus-Nya. (Lukas 11:9-13) Kita dapat secara spesifik meminta pengendalian diri, yang adalah bagian dari buah roh Allah. (Galatia 5:22, 23) Apa yang hendaknya kita lakukan seandainya kelemahan kita kambuh? Tentu saja, kita tidak boleh menyerah. Kita hendaknya tidak pernah bosan berdoa dengan rendah hati kepada Allah kita yang berbelaskasihan, meminta pengampunan dan pertolongan-Nya. Yehuwa tidak akan pernah menolak, atau menampik, hati yang ”patah dan remuk” akibat beratnya hati nurani yang bersalah. (Mazmur 51:17) Jika kita memohon kepada-Nya dengan hati yang tulus dan penuh penyesalan, Yehuwa akan menolong kita melawan godaan.—Filipi 4:6, 7.
17. (a) Mengapa bermanfaat untuk merenungkan bagaimana perasaan Yehuwa tentang kelemahan tertentu yang mungkin sedang kita lawan? (b) Ayat-ayat apa yang dapat kita hafalkan seandainya kita sedang berjuang untuk mengendalikan watak yang cepat naik pitam? untuk menjaga lidah kita? untuk melawan hati yang cenderung kepada hiburan yang tidak sehat?
17 Kita juga dapat memperlihatkan bahwa kita percaya kepada Yehuwa dengan menelaah Firman-Nya untuk memperoleh bantuan. Dengan menggunakan konkordansi Alkitab atau Indeks Publikasi Menara Pengawal, kita dapat mencari jawaban untuk pertanyaan, ’Bagaimana perasaan Yehuwa tentang kelemahan tertentu yang sedang saya lawan?’ Merenungkan bagaimana perasaan Yehuwa tentang masalah itu dapat memperkuat hasrat kita untuk menyenangkan Dia. Dengan demikian, kita dapat mulai merasakan apa yang Ia rasakan, membenci apa yang Ia benci. (Mazmur 97:10) Ada yang mendapat manfaat dengan menghafalkan ayat-ayat Alkitab yang relevan dengan kelemahan tertentu yang sedang mereka lawan. Apakah kita sedang berjuang untuk mengendalikan watak yang cepat naik pitam? Kalau begitu, kita dapat menghafalkan ayat-ayat seperti Amsal 14:17 dan Efesus 4:31. Apakah kita merasa sulit menjaga lidah kita? Kita dapat menghafalkan ayat-ayat seperti Amsal 12:18 dan Efesus 4:29. Apakah hati kita cenderung kepada hiburan yang tidak sehat? Kita dapat mencoba mengingat ayat-ayat seperti Efesus 5:3 dan Kolose 3:5.
18. Mengapa kita hendaknya tidak membiarkan rasa malu menahan kita dari meminta bantuan para penatua untuk menanggulangi kelemahan kita?
18 Mencari bantuan dari para penatua di sidang yang dilantik dengan roh adalah cara lebih lanjut untuk mempertunjukkan kebergantungan kita pada Yehuwa. (Kisah 20:28) Lagi pula, ”pemberian berupa manusia” ini adalah persediaan dari Yehuwa melalui Kristus untuk melindungi dan memelihara domba-Nya. (Efesus 4:7, 8, 11-14) Memang, tidaklah mudah meminta bantuan untuk mengatasi kelemahan. Kita mungkin merasa malu, takut kalau-kalau para penatua akan kurang merespek kita. Tetapi, tidak diragukan bahwa pria-pria yang matang secara rohani ini akan merespek kita karena memiliki keberanian untuk meminta bantuan. Selain itu, para penatua berupaya mencerminkan sifat-sifat Yehuwa dalam berurusan dengan kawanan. Bisa jadi, nasihat serta bimbingan mereka yang menghibur dan praktis dari Firman Allah itulah yang kita butuhkan untuk memperkuat tekad kita hingga dapat menanggulangi kelemahan kita.—Yakobus 5:14-16.
19. (a) Dengan cara apa Setan berupaya memanfaatkan kesia-siaan kehidupan dalam sistem ini? (b) Apa yang tercakup dalam kepercayaan, dan apa yang hendaknya menjadi tekad bulat kita?
19 Jangan pernah lupa, Setan tahu bahwa waktunya tinggal sedikit. (Penyingkapan 12:12) Ia ingin memanfaatkan kesia-siaan kehidupan dalam dunia ini untuk mengecilkan hati kita dan membuat kita menyerah. Semoga kita semua memiliki keyakinan penuh akan apa yang dinyatakan di Roma 8:35-39, ”Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Apakah kesengsaraan atau penderitaan atau penganiayaan atau kelaparan atau keadaan telanjang atau bahaya atau pedang? . . . Sebaliknya, dalam semua perkara ini kami keluar dengan kemenangan penuh karena dia yang mengasihi kita. Sebab aku yakin bahwa baik kematian atau kehidupan atau malaikat-malaikat atau pemerintah-pemerintah atau perkara-perkara yang ada sekarang atau perkara-perkara yang akan datang atau kuasa-kuasa atau ketinggian atau kedalaman atau apa pun yang diciptakan, tidak ada yang akan sanggup memisahkan kita dari kasih Allah yang ada dalam Kristus Yesus, Tuan kita.” Sungguh pernyataan yang luar biasa akan kepercayaan kepada Yehuwa! Namun, kepercayaan semacam ini lebih dari sekadar suatu perasaan. Sebaliknya, itu adalah kepercayaan yang mencakup keputusan-keputusan bijaksana yang kita ambil dalam kehidupan kita hari demi hari. Jadi, marilah kita membulatkan tekad kita untuk percaya sepenuhnya kepada Yehuwa pada masa kesesakan.
[Catatan Kaki]
a Dalam sepucuk surat yang ditujukan kepada Percetakan Uang Logam AS, tertanggal 20 November 1861, Menteri Keuangan Salmon P. Chase menulis, ”Tidak ada bangsa yang dapat kuat kecuali dengan kekuatan Allah, atau aman kecuali dengan pembelaan-Nya. Kepercayaan rakyat kita kepada Allah hendaknya dinyatakan di atas koin-koin nasional kita.” Alhasil, moto ”In God We Trust” muncul pertama kali pada koin AS yang beredar pada tahun 1864.
b Kekhawatiran yang diuraikan di sini dikatakan sebagai ”rasa takut disertai cemas, yang merampas semua sukacita dari kehidupan”. Beberapa penerjemah mengatakan ”janganlah khawatir” atau ”janganlah cemas”. Tetapi, terjemahan semacam itu menyiratkan bahwa kita hendaknya tidak mulai menjadi khawatir atau cemas. Sebuah karya referensi mengatakan, ”Kata kerja Yunaninya menggunakan bentuk imperatif kala kini (present imperative), yang menyiratkan perintah untuk berhenti melakukan suatu tindakan yang sedang berlangsung.”
c Kedelapan pokok itu adalah: 1) Jangan panik; (2) berpikir positif; (3) buka pikiran Anda untuk jenis pekerjaan baru; (4) hidup sesuai dengan kemampuan Anda—bukan kemampuan orang lain; (5) waspada terhadap kredit; (6) pertahankan persatuan keluarga; (7) pertahankan harga diri Anda; dan (8) menyusun anggaran.
d Jurnal-jurnal Alkitab ini tidak merekomendasikan atau mempromosikan perawatan medis tertentu apa pun, karena sadar bahwa hal ini adalah keputusan pribadi. Sebaliknya, artikel-artikel yang membahas penyakit atau gangguan yang spesifik bertujuan untuk menginformasikan kepada para pembaca tentang fakta-fakta yang diketahui sekarang ini.
Ingatkah Saudara?
• Sewaktu menghadapi problem ekonomi, dengan cara apa saja kita dapat mempertunjukkan bahwa kita percaya kepada Yehuwa?
• Bagaimana kita dapat mempertunjukkan kepercayaan kepada Allah sewaktu kita tertekan oleh problem kesehatan?
• Sewaktu kelemahan daging sulit diatasi, bagaimana kita dapat memperlihatkan bahwa kita benar-benar bersandar pada Yehuwa?
[Kotak di hlm. 17]
Ingatkah Saudara akan Artikel-Artikel Ini?
Sewaktu kita menderita problem kesehatan, sungguh membesarkan hati untuk membaca tentang orang-orang lain yang telah berhasil menanggulangi gangguan kesehatan, penyakit, atau keterbatasan fisik. Berikut ini adalah beberapa artikel yang telah diterbitkan dalam majalah Menara Pengawal dan Sedarlah!
”Mengatasi Kelemahan Saya” mengulas tentang menghadapi cara berpikir yang negatif dan depresi.—Menara Pengawal, 1 Mei 1990.
”Bahkan Paru-Paru Besi Tidak Dapat Menghentikan Pengabarannya.”—Sedarlah!, 8 Januari 1993.
”Ditopang oleh Yehuwa Sepanjang Hayatku” mengisahkan bagaimana menghadapi kelumpuhan.—Menara Pengawal, 1 Maret 2001.
”Kamu Tidak Tahu Bagaimana Hidupmu Besok” membahas tentang menanggulangi kelainan dwikutub (bipolar disorder).—Menara Pengawal, 1 Desember 2000.
”Perjalanan Loida Menembus Kebisuan” berkisar pada cara menghadapi kelumpuhan otak besar.—Sedarlah!, 8 Mei 2000.
”Perjuanganku Melawan Endometriosis.”—Sedarlah!, 22 Juli 2000.
”Perjuangan Saya Menghadapi Skleroderma.”—Sedarlah!, 8 Agustus 2001.
”Saya Berhasil Memerangi Depresi Pascapersalinan.”—Sedarlah!, 22 Juli 2002.
[Gambar di hlm. 15]
Sewaktu menghadapi kehilangan pekerjaan, mungkin bijaksana bagi kita untuk mengkaji ulang gaya hidup kita
[Gambar di hlm. 16]
Kisah Loida memperlihatkan bagaimana kepercayaan kepada Yehuwa membantu seseorang untuk bertekun. (Lihat kotak di halaman 17)
[Gambar di hlm. 18]
Kita tidak perlu malu untuk meminta bantuan guna menanggulangi kelemahan kita