PERTANYAAN ANAK MUDA
Kenapa Aku Harus Minta Maaf?
Apa yang akan kamu lakukan dalam situasi berikut?
Gurumu memarahimu di depan teman-temanmu karena kamu nakal di kelas.
Apa kamu harus minta maaf ke gurumu, padahal kamu merasa dia berlebihan?
Kamu buat komentar negatif tentang temanmu, dan akhirnya dia tahu.
Apa kamu harus minta maaf ke temanmu, padahal kamu merasa kata-katamu tidak ada salahnya?
Kamu kesal sama papamu, dan kamu bicaranya jadi kasar sama dia.
Apa kamu harus minta maaf ke papamu, padahal kamu merasa dia yang membuatmu kesal?
Iya, kamu harus minta maaf. Tapi, buat apa minta maaf, padahal kamu rasa kamu ada benarnya juga?
Kenapa minta maaf?
Itu tandanya kamu dewasa. Kita semua perlu bertanggung jawab atas kata-kata atau perbuatan kita. Dengan begitu, kita belajar sifat-sifat penting yang kita butuhkan saat kita dewasa nanti.
”Kalau kita rendah hati dan sabar, kita jadi lebih rela minta maaf dan mau dengar pendapat orang lain.”—Rachel.
Kamu bisa punya hubungan yang baik lagi dengan orang lain. ”Maaf ya.” Kalau orang mau bilang begitu, itu berarti dia menganggap hubungannya dengan orang lain lebih penting daripada soal siapa benar atau salah.
”Walaupun kita merasa kita enggak salah, hubungan kita sama orang lain itu lebih penting. Minta maaf itu enggak mahal kok. Malah itu bisa memperbaiki hubungan kita sama orang lain.”—Miriam.
Kamu akan merasa lebih lega. Sewaktu kita menyakiti perasaan seseorang, kita biasanya merasa bersalah. Itu bisa jadi beban berat bagi kita. Tapi begitu kita minta maaf, beban itu seperti terangkat dari bahu kita.a
”Kadang, aku bicara kasar sama Mama atau Papa, dan aku menyesal. Memang sih minta maaf itu susah. Tapi begitu aku minta maaf, aku merasa lebih lega, dan suasana di rumah jadi enak lagi’.”—Nia.
Apakah minta maaf itu mudah? Tidak. Seorang gadis bernama Dena harus berkali-kali minta maaf karena tidak sopan sama mamanya. Dia bilang, ”Mau bilang maaf saja susah sekali. Rasanya seperti ada yang nyangkut di tenggorokanku, dan aku jadi susah ngomong.”
Caranya minta maaf
Kalau bisa, ketemu langsung sama orangnya. Kalau kita ketemu langsung dengan orangnya, orang itu bisa melihat apakah kita tulus minta maaf atau tidak. Tapi kalau kita minta maaf lewat pesan singkat, orang itu bisa jadi tidak yakin. Kalaupun pesan itu ditambah emoji muka sedih, orang itu bisa tetap merasa kita tidak tulus atau sungguh-sungguh.
Tips: Kalau kamu tidak bisa langsung ketemu sama orangnya, kamu bisa menelepon dia atau menulis permintaan maafmu di kartu. Apa pun caranya, pikirkan baik-baik dulu kata-katanya.
Kata Alkitab: ”Hati orang benar berpikir sebelum berbicara.”—Amsal 15:28.
Minta maaf secepatnya. Kalau kamu tidak segera minta maaf, masalahnya akan jadi lebih parah. Selain itu, hubungan kamu dengan orang itu juga jadi lebih jauh.
Tips: Buat rencana, misalnya, ’Aku mau minta maaf hari ini juga.’ Tetapkan kapan kamu mau lakukan itu. Setelah itu, langsung minta maaf.
Kata Alkitab: ”Cepatlah selesaikan masalahnya.”—Matius 5:25.
Minta maaf dengan sungguh-sungguh. Kalau kita bilang ”Maaf ya kalau kamu merasa begitu”, itu sebenarnya tidak tulus. Seorang gadis bernama Janelle bilang, ”Kalau kita benar-benar bertanggung jawab sama tindakan kita, orang yang kita sakiti biasanya akan lebih mau memaafkan kita.”
Tips: Jangan pakai syarat. Dengan kata lain, jangan bilang, ”Aku mau minta maaf, tapi kamu juga harus minta maaf, karena kamu juga ada salahnya.”
Kata Alkitab: ”Lakukanlah semua hal yang menghasilkan perdamaian.”—Roma 14:19.
a Kalau kamu merusak atau menghilangkan barang orang lain, selain minta maaf, lebih baik kamu juga memberikan ganti rugi.