-
Keterangan Tambahan Kisah—Pasal 9Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru (Edisi Pelajaran)
-
-
surat: Pada abad pertama M, surat yang ditulis oleh sumber tepercaya biasanya dipakai untuk beberapa hal, misalnya untuk memperkenalkan seseorang yang tidak dikenal dan meneguhkan identitas orang itu atau wewenangnya. (Rm 16:1; 2Kor 3:1-3) Menurut catatan Alkitab, orang Yahudi yang tinggal di Roma juga memakai surat untuk tujuan tersebut. (Kis 28:21) Di ayat ini, Saul meminta surat dari imam besar untuk disampaikan ke rumah-rumah ibadah di kota Damaskus. Tujuannya adalah agar Saul punya wewenang untuk menganiaya orang Kristen Yahudi di kota itu. (Kis 9:1, 2) Dalam surat itu, para anggota rumah ibadah di Damaskus kelihatannya diminta untuk mendukung apa yang Saul lakukan.
Damaskus: Kota ini terletak di daerah yang sekarang adalah Siria. Damaskus disebut sebagai salah satu kota tertua di dunia yang terus dihuni sejak pertama kali didirikan. Abraham mungkin melewati atau melintasi Damaskus dalam perjalanannya ke Kanaan di selatan. Kemungkinan, pada saat itulah dia mengambil Eliezer, yang adalah ”orang Damaskus”, untuk menjadi salah satu hambanya. (Kej 15:2) Damaskus disebutkan lagi di Alkitab sekitar seribu tahun kemudian. (Lihat ”Aram” di Daftar Istilah.) Pada saat itu, orang Siria (Aram) berperang dengan orang Israel, dan kedua bangsa itu bermusuhan. (1Raj 11:23-25) Di abad pertama, Damaskus terletak di Siria, sebuah provinsi Romawi. Waktu itu, ada sekitar 20.000 orang Yahudi yang tinggal di Damaskus, dan di sana ada banyak rumah-rumah ibadah. Karena Damaskus terletak di persimpangan jalan-jalan utama, Saul mungkin khawatir ajaran Kristen akan cepat menyebar dari situ ke daerah-daerah lain. Bisa jadi, karena itulah dia memilih untuk menganiaya orang Kristen di Damaskus.—Lihat Lamp. B13.
Jalan Tuan: Ini adalah sebutan yang digunakan di buku Kisah untuk memaksudkan jalan hidup Kristen dan juga sidang jemaat Kristen di abad pertama. Bisa jadi, sebutan ini didasarkan atas kata-kata Yesus di Yoh 14:6: ”Akulah jalan.” Orang-orang yang menjadi murid Yesus disebut sebagai pengikut ”Jalan Tuan”, karena mereka meniru teladan Yesus dalam hidup mereka. (Kis 19:9) Sepanjang hidupnya, Yesus selalu menomorsatukan ibadah kepada Yehuwa, satu-satunya Allah yang sejati. Selain meniru Yesus, orang Kristen mengikuti ”Jalan Tuan” dengan menunjukkan iman kepada Yesus Kristus dalam seluruh hidup mereka. Mungkin sekitar tahun 44 M, di Antiokhia Siria, ”dengan bimbingan Allah murid-murid pertama kali disebut orang Kristen”. (Kis 11:26) Tapi, bahkan setelah sebutan ”orang Kristen” mulai dipakai, Lukas beberapa kali menyebut sidang jemaat sebagai ”Jalan Tuan”.—Kis 19:23; 22:4; 24:22; lihat keterangan tambahan Kis 18:25; 19:23.
-