-
KANONPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
Dengan kesatuan dan keseimbangannya yang harmonis, ke-66 buku yang kanonis dalam Alkitab kita membuktikan keterpaduan dan kelengkapan Alkitab dan merekomendasikannya kepada kita sebagai buku yang sesungguhnya adalah Firman Yehuwa tentang kebenaran terilham, yang terpelihara hingga sekarang meskipun mendapat serangan semua musuhnya. (1Ptr 1:25) Untuk daftar lengkap ke-66 buku yang membentuk seluruh kanon Alkitab, para penulisnya, kapan selesai ditulis, dan waktu yang ditinjau dalam setiap buku, lihat ”Tabel Buku-Buku Alkitab menurut Tahun Penyelesaiannya” di bawah judul ALKITAB.—Lihat juga setiap buku Alkitab di bawah judul masing-masing.
-
-
KANTONGPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
KANTONG
Terbuat dari berbagai jenis kulit, kain, atau bahan tenunan, kantong pada zaman dahulu digunakan untuk menyimpan biji-bijian dan makanan, anak timbangan, barang berharga, bongkah emas dan perak, dan pada masa-masa selanjutnya, mata uang logam. Kantong untuk menyimpan air dan anggur biasanya terbuat dari kulit binatang yang telah disamak.—Yos 9:4; Mat 9:17.
Kata bahasa Inggris ”sack” (bahasa Indonesia ”sak”), berasal dari bahasa Ibrani saq. Dalam Alkitab, kata Ibrani ini digunakan terutama sehubungan dengan kain goni (Im 11:32), tetapi sama seperti pada zaman sekarang, kata ini juga digunakan untuk memaksudkan wadah makanan dan biji-bijian. (Kej 42:25, 27, 35) Kata Ibrani ʼam·taʹkhath (”kantong”; yang berasal dari kata kerja yang artinya ”membentangkan” [Yes 40:22]) digunakan dalam kisah tentang kunjungan saudara-saudara Yusuf ke Mesir dan tampaknya kurang lebih bersinonim dengan saq, mungkin untuk menggambarkan bentuknya, bukan bahannya.—Kej 42:27, 28; 43:18-23.
Sewaktu mempersiapkan diri untuk menghadapi Goliat, Daud menaruh lima buah batu dalam ”kantong” gembalanya (Ibr., keliʹ), yang diperkirakan adalah semacam ransel yang disangkutkan pada bahu dan biasanya terbuat dari kulit binatang yang tidak disamak. (1Sam 17:40, 49) Kata Ibrani yang digunakan di ayat-ayat itu mempunyai arti yang sangat umum dan lebih sering hanya memaksudkan sebuah wadah, atau bejana dari tembikar, kayu, logam, atau kulit.—Im 6:28; 11:32, 33; Bil 31:20; 1Raj 10:21.
Naaman, perwira pasukan Siria, memberi Gehazi yang tamak ”dua talenta perak dalam dua kantong [Ibr., khari·timʹ], beserta dua pakaian untuk ganti, dan memberikan semua itu kepada dua dari antara para pelayannya, agar mereka mengangkutnya”. Karena satu talenta beratnya kira-kira 34 kg, kantong tersebut (kha·ritʹ) tentunya besar dan kuat untuk dapat menampung satu talenta ditambah dengan pakaian, dan apabila diisi penuh kantong ini pasti cukup berat untuk diangkut oleh satu orang. (2Raj 5:23) Akan tetapi, kata yang sama juga digunakan untuk ”pundi-pundi” yang merupakan perhiasan mewah putri-putri Zion yang angkuh.—Yes 3:16, 22.
Ada juga kantong (Ibr., kis) yang dibawa oleh para saudagar, yang kemungkinan besar sangat mirip dengan kantong yang sampai sekarang masih dipakai di negeri-negeri Timur. Ditinjau dari jenis-jenis yang ada pada masa belakangan ini, mungkin kantong itu terbuat dari katun tenunan, dari tangkai daun kercut yang lentur, atau dari kulit. Kantong-kantong ini digunakan oleh para pedagang, atau saudagar, untuk membawa anak timbangan yang diperlukan dalam transaksi bisnis, yaitu untuk menimbang barang, biji-bijian, atau logam berharga. Kata kis digunakan dalam Hukum Musa sehubungan dengan peringatan terhadap praktek bisnis yang curang, ”Jangan ada pada kantongmu dua macam anak-timbangan, yang besar dan yang kecil.” (Ul 25:13) Melalui nabi-Nya, Yehuwa bertanya, ”Dapatkah aku bersih secara moral dengan timbangan yang fasik dan dengan sekantong batu timbangan yang bersifat menipu?” (Mi 6:11; Ams 16:11) Kis juga dapat digunakan sebagai ”kantong” atau ”pundi-pundi” untuk membawa uang dan barang berharga.—Ams 1:13, 14; Yes 46:6.
Kata Ibrani tserohrʹ berasal dari kata kerja yang berarti ”membungkus” (Kel 12:34) dan melukiskan sebuah wadah biasa yang diikat dengan tali, seperti ’pundi-pundi’ (Kej 42:35) atau seperti ’kantong’ yang bagian lehernya saja yang ditarik dan diikat. (Ams 7:20; Kid 1:13) Tampaknya uang yang diterima dari peti yang berisi sumbangan untuk bait dimasukkan ke dalam kantong-kantong seperti itu dan diikat, dan kemungkinan besar tiap kantong berisi jumlah uang yang sama. (2Raj 12:10; bdk. TB) Pada zaman dahulu, dalam transaksi bisnis yang melibatkan sejumlah besar uang, uang logam itu kadang-kadang ditimbang, lalu dimasukkan ke dalam kantong-kantong yang diikat, kemudian simpulnya dimeteraikan. Jika dikehendaki, kantong itu nantinya dapat dialihkan dari satu orang ke orang lain, dengan jaminan bahwa kantong itu berisi jumlah yang telah ditetapkan. Jadi, meterai yang masih utuh dapat menjadi jaminan bahwa kantong itu berisi perak, emas, atau logam lain yang jumlahnya telah ditetapkan. Ayub tampaknya merujuk kepada hal itu dalam kata-kata kiasannya di Ayub 14:17, ketika ia mengatakan kepada Allah, ”Pemberontakanku termeterai dalam kantong, dan engkau membubuhkan lem pada kesalahanku.” Abigail menyatakan keyakinan bahwa Yehuwa akan melindungi Daud, dengan mengatakan bahwa apabila musuh mengejar Daud, jiwanya ”pasti akan terbungkus dalam kantong kehidupan pada Yehuwa, Allah[-nya]”.—1Sam 25:29.
Kitab-Kitab Yunani Kristen menyebutkan tentang sebuah ”kantong makanan” (NW), ”kantong” (AT, RS), atau ”tempat bekal” (TL). (Mat 10:10; Luk 9:3) Dalam Vine’s Expository Dictionary of Old and New Testament Words (1981, Jil. 4, hlm. 196) kata Yunani peʹra digambarkan sebagai ”kantong kulit seorang pelancong untuk wadah bekalnya”.—Lihat KANTONG MAKANAN.
-