-
PERKEMAHANPemahaman Alkitab, Jilid 2
-
-
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi perkemahan militer. Daerah yang tinggi dan terbatas jalan masuknya memberikan perlindungan alami serta tidak perlu dijaga seketat tempat yang terbuka dan mudah dicapai. (1Sam 26:3) Air harus mudah didapat. (2Raj 3:9) Yosua mengalahkan suatu federasi raja-raja yang berkemah dekat sumber air Merom. (Yos 11:5) Pasukan Gideon berkemah dekat sumur Harod (Hak 7:1), dan sepertiga bala tentara Daud berkemah di Wadi Besor sampai rekan-rekan mereka kembali setelah meraih kemenangan.—1Sam 30:9, 10.
Pagar pelindung, seperti yang ada di sekeliling perkemahan Saul, mungkin terdiri dari barang-barang, pedati, dan binatang. (1Sam 26:5, 7) Bala tentara yang memiliki kereta-kereta perang dapat menggunakannya sebagai pagar di sekeliling perkemahan mereka. Lokasi perkemahan yang lebih permanen kadang-kadang dilindungi dengan parit dan kubu dari tanah di sekelilingnya. Pertempuran biasanya tidak dilakukan di lokasi perkemahan, kecuali jika terjadi serangan mendadak. (Yos 11:7) Oleh karena itu, parit yang ekstensif dan pagar tembok yang kuat biasanya tidak dibangun.
Sejarah sekuler memberikan sedikit gambaran tentang kehidupan di perkemahan militer bangsa-bangsa kafir pada zaman Alkitab. Perkemahan pasukan Ramses II dari Mesir, misalnya, dipagari dengan perisai. Perkemahan Asiria biasanya berbentuk lingkaran dan diperkuat dengan tembok dan menara. Semua kemah tentara Persia menghadap ke timur, dan perkemahan mereka dilindungi dengan parit dan kubu. Perkemahan militer Yunani juga berbentuk lingkaran, dan kemah sang komandan ada di tengah-tengahnya. Apabila pasukan Romawi mendirikan perkemahan, mereka juga menggali parit yang cukup besar di sekeliling seluruh lokasi perkemahan yang baru.
-
-
PERKOSA, PEMERKOSAANPemahaman Alkitab, Jilid 2
-
-
PERKOSA, PEMERKOSAAN
Definisi pemerkosaan ialah hubungan seks yang tidak sah di luar kemauan sang wanita, yang dilakukan dengan kekerasan, pemaksaan disertai ancaman, intimidasi; tipu muslihat juga digunakan terhadap pihak yang belum memahami perbuatan itu.
Yehuwa memberikan peringatan tentang akibat yang akan menimpa Israel jika bangsa itu tidak menaati hukum-Nya. Ia menubuatkan bahwa, selain menderita penyakit dan malapetaka, mereka akan jatuh ke tangan musuh mereka, dan Ia berfirman, ”Engkau akan bertunangan dengan seorang wanita, tetapi pria lain akan memperkosa [suatu bentuk sya·ghalʹ] dia.” (Ul 28:30) Hal ini terjadi ketika Yehuwa mencabut perlindungan-Nya dari bangsa itu karena ketidaktaatan mereka, sehingga orang-orang kafir, musuh mereka, menyerbu kota-kota mereka. (Bdk. Za 14:2.) Babilon juga dinubuatkan akan menderita perlakuan demikian, yang terjadi ketika negeri itu jatuh ke tangan Media dan Persia. (Yes 13:1, 16) Menurut Hukum, hal semacam itu tidak akan terjadi atas bangsa-bangsa yang ditaklukkan oleh Israel, karena para prajurit dilarang melakukan hubungan seks selama kampanye militer.—1Sam 21:5; 2Sam 11:6-11.
Suatu kasus pemerkosaan oleh banyak orang di kota Gibeah di daerah Benyamin pada zaman Hakim-Hakim memicu serangkaian kejadian sebagai tindakan pembalasan, yang mengakibatkan hampir punahnya suku Benyamin. Pria-pria yang tidak berguna di kota itu, yang memiliki kelainan dalam hasrat seksual, menuntut untuk melakukan hubungan seks dengan seorang Lewi yang sedang berkunjung. Ia tidak menyerahkan dirinya tetapi memberikan kepada mereka gundiknya, yang sebelumnya telah berlaku serong terhadapnya. Pria-pria itu memperlakukan wanita itu dengan sewenang-wenang sepanjang malam sampai ia mati. Kata Ibrani ʼa·nahʹ, yang diterjemahkan ’perkosa’ dalam kisah ini, juga memiliki arti ”membuat menderita”, ”merendahkan”, dan ”menindas”.—Hak psl. 19, 20.
Amnon, putra Raja Daud, secara paksa menodai Tamar, adik tirinya; akibatnya, Absalom, kakak Tamar, membunuh Amnon. (2Sam 13:1-18) Ketika pengkhianatan yang dirancang oleh Haman, orang Agag itu, terhadap orang Yahudi dan terutama terhadap Ester, permaisuri Ahasweros, raja Persia, disingkapkan di hadapan Ahasweros, sang raja menjadi murka. Karena tahu bahwa ia tidak dapat mengharapkan belas kasihan dari raja, dalam keputusasaannya Haman menjatuhkan diri pada pembaringan tempat Ester berada dan memohon-mohon kepadanya. Ketika sang raja masuk kembali ke dalam ruangan, ia melihat Haman di sana dan berseru, ”Apakah juga akan ada pemerkosaan atas ratu, sementara aku berada dalam rumah?” Saat itu juga ia menjatuhkan hukuman mati ke atas Haman. Hukuman itu dilaksanakan, dan setelah itu Haman digantung di atas tiang yang telah ia dirikan untuk menggantung Mordekai, sepupu Ester. (Est 7:1-10) Dalam catatan tentang pernyataan sang raja (Est 7:8), kata Ibrani ka·vasʹ digunakan, yang berarti ’taklukkan, tundukkan’ (Kej 1:28; Yer 34:16) tetapi juga dapat berarti ”perkosa”.
Di bawah Hukum, jika seorang gadis yang telah bertunangan melakukan percabulan dengan pria lain, dia sendiri maupun pria itu harus dihukum mati. Tetapi jika gadis itu berteriak meminta tolong, hal ini dianggap sebagai bukti bahwa ia tidak bersalah. Pria itu harus dihukum mati untuk dosanya karena memaksa gadis itu, dan gadis itu dibebaskan dari kesalahan.—Ul 22:23-27.
-
-
PERLINDUNGANPemahaman Alkitab, Jilid 2
-
-
PERLINDUNGAN
Lihat KOTA PERLINDUNGAN.
-
-
PERLOMBAANPemahaman Alkitab, Jilid 2
-
-
PERLOMBAAN
Lihat PERMAINAN DAN PERTANDINGAN.
-