• GAT
    Pemahaman Alkitab, Jilid 1

    • Pada suatu waktu yang tidak disebutkan, orang Efraim maupun orang Benyamin pernah terlibat dalam pertikaian kecil dengan orang Gat, sebagaimana disebutkan sepintas lalu dalam silsilah mereka.—1Taw 7:20, 21; 8:13.

      Pada zaman Samuel, tabut perjanjian yang sudah direbut dibawa ke Gat, yang mengakibatkan bencana atas penduduk kota itu. (1Sam 5:8, 9) Tidak lama kemudian, orang Israel menaklukkan orang Filistin, dan beberapa kota yang pernah direbut oleh orang Filistin dari Israel ”berangsur-angsur kembali kepada orang Israel, dari Ekron sampai Gat”. (1Sam 7:14) Belakangan, sewaktu Daud membunuh Goliat, si raksasa dari Gat, Israel mengejar orang Filistin sampai ke Ekron dan Gat.—1Sam 17:23, 48-53.

      Setelah itu, sewaktu terpaksa melarikan diri dari Saul, Daud mencari perlindungan di Gat. Ketika hamba-hamba Akhis, raja Gat, mengatakan, ”Bukankah ini Daud, raja negeri itu?” Daud menjadi takut dan berpura-pura tidak waras agar dapat terluput. (1Sam 21:10-15) Daud menggubah dua mazmur untuk mengenang apa yang ia alami di Gat. (Mz 34:Sup.; 56:Sup.) Akan tetapi, pada kunjungan Daud berikutnya ke Gat, ia tidak datang seorang diri sebagai pelarian, tetapi sebagai kepala atas 600 pejuang beserta keluarga mereka. Tentunya karena sangat ingin mendapatkan dukungan Daud untuk melawan Saul, Akhis mengizinkan Daud dan anak buahnya tinggal dengan aman di kota Ziklag sampai Saul tewas 16 bulan kemudian; setelah itu, Daud pindah ke Hebron. (1Sam 27:2–28:2; 29:1-11; 2Sam 1:1; 2:1-3) Dalam nyanyiannya untuk meratapi Saul dan Yonatan, Daud menyebutkan bahwa berita tentang kematian Saul akan mendatangkan sukacita dan sukaria di kota-kota di Filistia, yaitu Gat dan Askelon.—2Sam 1:20.

      Pada masa pemerintahan Daud, Gat serta anak-anak kotanya jatuh ke tangan orang Israel. (1Taw 18:1) Beberapa pria dari Gat menjadi pendukung loyal Daud, dan sewaktu Daud melarikan diri dari Absalom, ada 600 orang Gat yang pergi menyertai dia. (2Sam 15:18) Tetapi pada masa pemerintahan Salomo, Akhis masih disebut sebagai raja Gat. (1Raj 2:39-41) Agaknya Akhis menjadi pemimpin bawahan dan bukan raja dalam makna biasa. (Lihat PENGUASA KOTA POROS.) Pengganti Salomo, Rehoboam, membangun kembali dan membentengi Gat.—2Taw 11:5-8.

      Raja Hazael dari Siria merebut Gat dari Yehoas, raja Yehuda, beberapa waktu setelah tahun ke-23 pemerintahan Yehoas (876 SM). (2Raj 12:6, 17) Belakangan kota itu pasti dikuasai kembali oleh orang Filistin, sebab Uzzia merebutnya kembali dalam kampanye militernya melawan mereka. (2Taw 26:3, 6) Nabi Amos dan belakangan nabi Mikha berbicara tentang Gat sebagai kota orang asing. (Am 6:2; Mi 1:10) Raja Sargon dari Asiria memegahkan diri bahwa ia telah menaklukkan kota itu tidak lama setelah tahun 740 SM. Sesudah itu, Gat tidak disebut-sebut lagi dalam catatan sejarah, dan Alkitab tidak mencantumkannya ketika belakangan menyebutkan tentang kota-kota di Filistia.—Zef 2:4; Yer 25:17, 20; Za 9:5, 6.

      Di mana tepatnya lokasi Gat tidak diketahui. Meskipun ada beberapa situs yang diusulkan, penggalian arkeologis di kebanyakan situs-situs ini tidak cocok dengan gambaran historis tentang kota Gat. Beberapa pakar kini cenderung menyamakannya dengan Tell es-Safi (Tel Zafit), yang letaknya 18,5 km di sebelah timur tenggara Asdod. Yohanan Aharoni menyatakan, ”Karena tidak ada lagi tell yang cocok di daerah yang lebih ke selatan ini, kita harus mempertimbangkan kembali usulan sebelumnya, yaitu untuk menyamakan Gat dengan Tell es-Safi. Ini adalah situs yang besar dan mencolok dengan sebuah kota pada bagian dasarnya dan di sana ditemukan banyak sekali tembikar Filistia. Posisinya, yakni di tempat masuknya Wadi es-San (Lembah Elah) ke bagian barat Syefela, cocok sekali dengan kisah tentang kemenangan Daud atas Goliat, orang Gat. Perkelahian mereka terjadi di sebuah tempat yang lebih ke timur antara Sokho dan Azeka (1 Sam. 17.1), dan setelah itu orang Israel mengejar orang Filistin ’sampai dekat Gat dan sampai pintu gerbang Ekron. Dan orang-orang yang terbunuh dari orang Filistin bergelimpangan di jalan ke Saaraim, sampai Gat dan sampai Ekron’ (ay. 52).”—The Land of the Bible, diterjemahkan dan diedit oleh A. Rainey, 1979, hlm. 271.