-
SAUDAGARPemahaman Alkitab, Jilid 2
-
-
Kata Yunani emʹpo·ros (poʹros berarti ”perjalanan”) memaksudkan saudagar keliling, atau orang ”dalam perjalanan”. Suatu contoh ialah saudagar keliling dalam perumpamaan Yesus yang mencari mutiara indah yang sangat mahal. (Mat 13:45) Menurut buku Penyingkapan yang menggunakan banyak istilah simbolis, para pedagang keliling itulah yang menjadi kaya oleh ”sundal besar . . . ’Babilon Besar, ibu para sundal’”, dan yang menangis serta berkabung atas kejatuhan dan kehancurannya. (Pny 17:1, 5; 18:3, 11-15) Babilon Besar juga mempunyai saudagar-saudagar kelilingnya, yaitu ”orang-orang berpangkat tinggi di bumi”.—Pny 18:23.
-
-
SAUDARA LAKI-LAKIPemahaman Alkitab, Jilid 2
-
-
SAUDARA LAKI-LAKI
Laki-laki yang sama ibu dan/atau bapaknya; dalam bahasa Ibrani, ʼakh, dan dalam bahasa Yunani, a·del·fosʹ. Saudara-saudara kandung, yaitu putra-putra yang seibu sebapak, yang disebutkan dalam Alkitab antara lain ialah Kain dan Habel, dari Adam dan Hawa (Kej 4:1, 2; 1Yoh 3:12); Yakub dan Esau, putra-putra kembar Ishak dan Ribka (Kej 25:24-26); Yakobus dan Yohanes, dari Zebedeus dan istrinya (Mat 4:21; 27:56; bdk. Hak 8:19). Musa dan Harun adalah saudara laki-laki Miriam (Bil 26:59); Lazarus adalah saudara laki-laki Marta dan Maria. (Yoh 11:1, 19) ”Saudara” juga memaksudkan saudara tiri, yang sebapak tetapi tidak seibu, seperti halnya ke-12 putra Yakub dari empat wanita (Kej 35:22-26; 37:4; 42:3, 4, 13); selain itu, keturunan seibu tetapi tidak sebapak, seperti halnya Yesus dan saudara-saudara lelakinya, dan mungkin seperti hubungan Daud dengan saudara-saudara perempuannya.—Mat 13:55; 1Taw 2:13-16; 2Sam 17:25; lihat ”Saudara-Saudara Yesus” di bawah.
Akan tetapi, istilah ”saudara” tidak terbatas pada hubungan kakak beradik. Abraham dan Laban menyebut kemenakan mereka masing-masing, Lot dan Yakub, sebagai saudara. (Kej 11:27; 13:8; 14:14, 16; 29:10, 12, 15; bdk. Im 10:4.) Rekan satu suku di Israel menikmati hubungan persaudaraan (2Sam 19:12, 13; Bil 8:26), dan dalam arti yang lebih luas lagi seluruh bangsa Israel bersaudara karena mereka adalah keturunan dari satu bapak, yaitu Yakub, dan mereka dipersatukan dalam ibadat kepada Allah yang sama, yaitu Yehuwa. (Kel 2:11; Ul 15:12; Mat 5:47; Kis 3:17, 22; 7:23; Rm 9:3) Bahkan orang Edom, keturunan Abraham melalui Esau, saudara kembar Yakub, disebut saudara karena masih berkerabat dengan Israel. (Bil 20:14) Kerajaan Yehuda dan Israel yang telah bersatu kembali dikatakan berada dalam satu ”persaudaraan” (Ibr., ʼa·khawahʹ).—Za 11:14.
Orang-orang yang mempunyai haluan, tujuan, dan maksud yang sama juga disebut ”saudara”. Sebagai contoh, Raja Hiram dari Tirus menyebut Raja Salomo saudaranya, tidak hanya karena ia mempunyai derajat dan kedudukan yang sama tetapi mungkin juga karena mempunyai kepentingan yang sama dalam hal penyediaan kayu dan barang-barang lain untuk bait. (1Raj 9:13; 5:1-12) ”Lihat! Betapa baik dan menyenangkan apabila saudara-saudara tinggal bersama dalam persatuan!” tulis Daud, yang menyiratkan bahwa kedamaian dan kesatuan di antara saudara-saudara jasmani tidak sekadar terwujud karena hubungan darah. (Mz 133:1) Malah, kasih sayang timbal balik dan minat yang sama itulah, bukan orang tua yang sama, yang menggerakkan Daud untuk menyebut Yonatan saudaranya. (2Sam 1:26) Teman yang mempunyai sifat dan watak yang mirip, sekalipun itu buruk, cocok disebut saudara.—Ams 18:9.
Dalam masyarakat patriarkat dan di bawah Hukum Musa, saudara jasmani memperoleh hak-hak istimewa dan kewajiban-kewajiban tertentu. Jika sang bapak meninggal, saudara tertua, atau putra sulung, menerima dua bagian milik pusaka keluarga dan bertanggung jawab menjadi kepala keluarga. Saudara jasmani memiliki hak pertama untuk membeli kembali, melakukan perkawinan levirat, dan menuntut balas darah. (Im 25:48, 49; Ul 25:5) Hubungan inses antara laki-laki dan perempuan yang bersaudara sama sekali dilarang oleh Hukum Musa.—Im 18:9; Ul 27:22.
Semua anggota sidang Kristen menikmati hubungan rohani yang dapat disamakan dengan hubungan saudara. Yesus menyebut murid-muridnya saudara. (Mat 25:40; 28:10; Yoh 20:17) Ia sangat menandaskan hubungan itu, dengan mengatakan, ”Barang siapa melakukan kehendak Bapakku . . . , dia adalah saudara lelakiku, dan saudara perempuanku, dan ibuku.” (Mat 12:48-50) Jadi, kasih terhadap sanak keluarga jasmani tidak boleh lebih besar daripada kasih terhadap Kristus, dan jika perlu, mereka hendaknya ditinggalkan demi Kristus. (Mat 10:37; 19:29; Luk 14:26) Bahkan, ada saudara yang dapat menyerahkan saudaranya untuk dibunuh. (Mrk 13:12) Istilah ”saudara” mencakup bukan saja orang-orang yang secara langsung bergaul dengan Yesus melainkan juga seluruh sidang jemaat orang percaya (Mat 23:8; Ibr 2:17), ”segenap persekutuan saudara-saudara” ”yang mempunyai pekerjaan memberikan kesaksian tentang Yesus”. (1Ptr 2:17; 5:9; Pny 19:10) Persekutuan saudara-saudara rohani demikian memperlihatkan ”kasih persaudaraan” sepenuhnya.—Rm 12:10; Ibr 13:1.
Pada hari Pentakosta, Petrus menyapa semua orang dari negeri-negeri yang jauh, dan juga para proselit, dengan sebutan ”saudara-saudara”. (Kis 2:8-10, 29, 37) Adakalanya laki-laki Kristen yang seiman disebut ”saudara” dan yang perempuan disebut ”saudari” (1Kor 7:14, 15), tetapi pada umumnya, ”saudara-saudara” adalah sapaan yang berterima untuk suatu kelompok campuran dan tidak terbatas pada laki-laki saja. (Kis 1:15; Rm 1:13; 1Tes 1:4) Istilah itu digunakan dengan makna tersebut dalam semua surat Kristen yang terilham, kecuali dalam tiga surat (Titus, 2 Yohanes, Yudas) dan dalam karya para penulis dari kalangan gereja masa awal. Para rasul memperingatkan tentang ”saudara-saudara palsu” yang menyusup ke dalam sidang-sidang.—2Kor 11:26; Gal 2:4.
-