-
LABANPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
Yang menjadi perhatian utama Laban ialah mengambil kembali terafim, atau patung-patung berhala keluarga, yang telah dicuri oleh Rakhel, tanpa sepengetahuan Yakub. Ia tidak dapat menemukannya, sebab Rakhel menyembunyikannya. Gagasan keagamaan Laban mungkin telah dipengaruhi oleh para penyembah bulan yang tinggal di sekelilingnya, dan hal ini terlihat dari fakta bahwa ia memperhatikan pertanda dan memiliki terafim. Akan tetapi, patut diperhatikan bahwa yang membuat Laban begitu ingin menemukan dan mengambil kembali terafim itu bukanlah sekadar alasan keagamaan. Lempeng-lempeng yang ditemukan dalam penggalian di Nuzi dekat Kirkuk, Irak, menyingkapkan bahwa menurut hukum pada zaman patriarkat di daerah tersebut, apabila suami seorang wanita memiliki berhala keluarga seperti itu, ia berhak maju ke pengadilan dan menuntut harta yang ditinggalkan mendiang ayah mertuanya. Oleh karena itu, bisa jadi Laban mengira bahwa Yakub-lah yang mencuri terafim itu agar dia dapat mengambil harta putra-putranya kelak. Hal ini bisa menjelaskan mengapa setelah gagal menemukan berhala keluarga itu, Laban ingin segera mengadakan perjanjian dengan Yakub yang berisi jaminan bahwa setelah kematian Laban, Yakub tidak akan kembali dengan membawa berhala keluarga itu untuk mengambil milik pusaka putra-putranya.—Kej 31:30-35, 41-52.
Laban mengadakan perjanjian dengan Yakub sehubungan dengan perdamaian keluarga dan sebuah pilar batu dan sebuah tumpukan batu didirikan sebagai pengingat. Yakub menyebut tumpukan itu Galed, dalam bahasa Ibrani, artinya ”Tumpukan yang Menjadi Saksi”. Laban memberinya nama Aram atau Siria, ”Yegar-sahaduta”, yang sama artinya. Tumpukan itu disebut juga ”Menara Pengawal”. (Kej 31:43-53) Setelah mengucapkan selamat tinggal kepada cucu-cucunya dan putri-putrinya, Laban pulang dan ia tidak pernah disebut-sebut lagi dalam catatan Alkitab.—Kej 31:54, 55.
2. Tempat yang disebutkan di Ulangan 1:1 sehubungan dengan ”padang gurun di depan Suf”. Di mana tepatnya lokasi kota Laban ini tidak diketahui.
-
-
LABDANUMPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
LABDANUM
Getah lembut berwarna hitam atau cokelat tua yang keluar dari daun dan cabang beberapa varietas Cistus, atau rockrose (keluarga perdu berkayu yang berdaun tunggal dengan tepi daun rata dan buah berbentuk kapsul). Getah ini rasanya pahit tetapi berbau harum; digunakan untuk wewangian dan pernah dimanfaatkan secara ekstensif untuk pengobatan. Sejarawan Yunani kuno bernama Herodotus (III, 112) menulis tentang labdanum, ”[Labdanum] dikumpulkan dari janggut kambing jantan, tempat getah itu melekat; asalnya dari semak-semak yang mereka makan. [Labdanum] digunakan dalam berbagai jenis salep [minyak gosok], dan orang Arab terutama membakarnya sebagai dupa.”—Diterjemahkan oleh G. Rawlinson.
Kata Ibrani nekhoʼthʹ adalah sebutan untuk labdanum, yaitu barang dagangan yang diangkut oleh kafilah keturunan Ismael kepada siapa Yusuf dijual dan salah satu hasil terbaik yang Yakub suruh agar dibawa oleh putra-putranya sebagai pemberian kepada seseorang yang menjadi penguasa di Mesir. (Kej 37:25; 43:11) Nekhoʼthʹ antara lain diterjemahkan menjadi ”damar” (TB, Mo), ”rempah-rempah” (TL), ”getah” (AT, RS), dan, menurut Koehler dan Baumgartner, ”getah labdanum” (NW).—Lexicon in Veteris Testamenti Libros, Leiden, 1958, hlm. 615.
-
-
LABUPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
LABU
[Ibr., paq·qu·ʽothʹ, jamak].
Kata Ibrani yang diterjemahkan ”labu” disebutkan dalam Alkitab hanya sehubungan dengan peristiwa yang terjadi sewaktu ada bala kelaparan pada zaman Elisa. Seseorang telah mengumpulkan labu liar yang tidak dikenal dan memasukkan iris-irisannya ke dalam bubur. Setelah mencicipinya, ”kelompok para nabi” takut keracunan dan berhenti makan, tetapi Elisa secara mukjizat membuat masakan tersebut aman untuk disantap sehingga tidak terbuang.—2Raj 4:38-41.
Meskipun ada sejumlah pendapat lain, tanaman kolosintis (Citrullus colocynthis), yang berkerabat dengan semangka, pada umumnya dianggap sebagai tanaman yang buahnya sama dengan ”labu liar” dalam catatan Alkitab tersebut. Tanaman kolosintis merambat seperti tanaman mentimun dan juga memiliki dedaunan yang serupa. Buahnya kira-kira sebesar jeruk, berkulit tebal, licin, berbintik-bintik hijau dan kuning. Daging buahnya seperti spons, sangat pahit serta beracun, mengandung kolosintis yang diambil untuk obat. Ciri-ciri tanaman kolosintis cocok dengan kisah Alkitab tentang labu liar yang tampaknya beracun, yang dari rasanya saja sudah bisa diketahui. (2Raj 4:40) Sewaktu kebanyakan tanaman sudah layu, labu liar tetap hijau sehingga orang yang tidak mengenalnya akan tergoda untuk memetiknya.
Hiasan berbentuk labu (Ibr., peqa·ʽimʹ), yang menghiasi laut tuangan dan lapisan kayu aras di bagian dalam bait Salomo, bisa jadi berbentuk bulat seperti buah dari tanaman kolosintis.—1Raj 6:18; 7:24; 2Taw 4:3.
-
-
LABU AIR, TANAMANPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
LABU AIR, TANAMAN
[Ibr., qi·qa·yohnʹ].
Kata Ibraninya memaksudkan tanaman yang Yehuwa tumbuhkan secara mukjizat dalam satu malam untuk menjadi naungan bagi nabi Yunus sewaktu ia duduk dalam sebuah pondok sambil menantikan hasil penubuatannya tentang Niniwe. Tanaman tersebut sangat melegakan Yunus sampai Yehuwa menyebabkan seekor ulat menyerangnya sehingga layu. Akibatnya, sang nabi terkena sinar matahari yang menyengat.—Yun 4:5-11.
-