-
TANAH PENGGEMBALAANPemahaman Alkitab, Jilid 2
-
-
Namun, mengingat ukuran ini hanyalah perkiraan dari apa yang tersirat, tampaknya dibutuhkan penjelasan lain. Oleh karena itu, beberapa komentator yakin ukuran itu memaksudkan bahwa tanah penggembalaan ditentukan dengan mengukur 1.000 hasta ke arah luar dari keempat sisi kota, yaitu timur, barat, utara, dan selatan. Mengenai 2.000 hasta di setiap sisi, mereka percaya bahwa ungkapan ”di luar kota” berarti bahwa 2.000 hasta ini bukanlah ukuran yang dihitung dari tembok kota ke luar, melainkan ukuran keempat sisi daerah penggembalaan yang dihitung di sepanjang garis kelilingnya. Jika demikian, ruang yang ditempati ’kota di tengah-tengahnya’ tidak termasuk dalam perhitungan 2.000 hasta itu. Sebagaimana diperlihatkan dalam denah di halaman sebelumnya, keterangan ini dapat menyelaraskan kedua ukuran tersebut.
Dalam penglihatan Yehezkiel tentang bait, tempat suci memiliki 50 hasta ”tanah penggembalaan . . . di setiap sisinya”. (Yeh 45:2) Kota ”Yehuwa Ada di Sana” yang disaksikan nabi itu dalam penglihatan memiliki tanah penggembalaan 250 hasta di setiap sisinya. (Yeh 48:16, 17, 35) Tanah penggembalaan disebutkan di 1 Tawarikh 5:16 sehubungan dengan ”Syaron”, yang diyakini beberapa orang sebagai kawasan atau kota di sebelah timur S. Yordan. Kata Ibrani yang diterjemahkan menjadi ”tanah penggembalaan” di ayat-ayat di atas juga muncul di Yehezkiel 27:28 sehubungan dengan Tirus, kota yang terletak di pesisir dan di sebuah pulau. Dalam ayat ini, kata tersebut telah diterjemahkan menjadi ”pantai” (TL, BIS), ”daerah luar kota” (RS), ”daerah yang terbuka” (NW), ”tanah daratan” (TB), dan ”distrik pedesaan” (Le), dengan demikian nubuat itu mungkin menunjukkan bahwa orang-orang yang tinggal di sepanjang pesisir dekat Tirus akan meratapi kejatuhannya.
Kawanan ternak penting dalam kehidupan banyak orang Israel, sehingga harus ada tanah penggembalaan tempat domba dan kambing dapat merumput. (2Sam 7:8; 1Taw 4:39-41) Kesukaran timbul apabila tidak ada padang rumput untuk kawanan ternak. (Kej 47:3, 4) Sebaliknya, banyaknya padang rumput menghasilkan masa kelimpahan dan damai. (Yes 30:23; Mz 65:12, 13; 23:2) Dalam pengertian yang lebih luas, tanah penggembalaan yang ditelantarkan menunjukkan kehancuran total (Yes 27:10), tetapi pemulihan kedamaian dan perkenan ditunjukkan oleh digunakannya kembali tanah penggembalaan. (Yes 65:10; Yer 23:3; 33:12; 50:19; Mi 2:12) Sebagaimana domba dituntun oleh gembala yang pengasih ke tanah penggembalaan tempat mereka menikmati keamanan dan kelimpahan makanan, umat Allah juga dibimbing dan diperhatikan oleh Yehuwa.—Mz 79:13; 95:7; 100:3; Yeh 34:31.
-
-
TANAH TUKANG TEMBIKARPemahaman Alkitab, Jilid 2
-
-
TANAH TUKANG TEMBIKAR
Setelah Yudas yang dihantui penyesalan melemparkan upah pengkhianatannya sebesar 30 keping perak (jika syekel, $66) ke dalam bait, imam-imam kepala menggunakan uang tersebut guna membeli ”tanah tukang tembikar untuk mengubur orang-orang yang tidak dikenal”. (Mat 27:3-10) Tanah itu kemudian dikenal sebagai Akeldama, atau ”Tanah Darah”. (Kis 1:18, 19; lihat AKELDAMA.) Sejak abad keempat M, tanah ini telah dianggap sama dengan sebuah lokasi di lereng selatan Lembah Hinom, persis sebelum pertemuannya dengan Lembah Kidron.
Ungkapan ”tanah tukang tembikar” tidak secara spesifik menunjukkan apakah tanah itu memang kepunyaan seorang tukang tembikar atau disebut demikian karena dalam sejarahnya pernah menjadi tempat para tukang tembikar menekuni keterampilan mereka. Namun, alasan kedua tampaknya lebih mungkin seandainya lokasinya menurut kisah turun-temurun memang tepat. Jika demikian, berarti lokasinya terletak di dekat Gerbang Pecahan Tembikar (atau ”Gerbang Tukang Tembikar”, menurut J. Simons pada catatan kakinya dalam Jerusalem in the Old Testament, Leiden, 1952, hlm. 230), yang disebutkan di Yeremia 19:1, 2. (Bdk. Yer 18:2.) Bahkan pada masa belakangan, bahan baku yang dibutuhkan, yakni tanah liat, tersedia di daerah sekitarnya. Selain itu, pembuatan tembikar membutuhkan pasokan air yang memadai, dan lokasi itu tidak jauh dari mata air di En-rogel dan Kolam Siloam serta dekat perairan semacam itu yang mungkin ada di Lembah Hinom pada musim dingin.
-
-
TANAMAN ANGGUR SODOMPemahaman Alkitab, Jilid 2
-
-
TANAMAN ANGGUR SODOM
Lihat ANGGUR, TANAMAN.
-
-
TANAMAN ASAMPemahaman Alkitab, Jilid 2
-
-
TANAMAN ASAM
Tanaman mana pun yang termasuk famili Polygonaceae yang rasanya asam karena kandungan asam oksalat dalam daun dan batangnya yang berair. Daun-daun tanaman asam (Rumex acetosella) yang keluar dari dasar batangnya tumbuh membentuk gugusan. Daun-daunnya agak lonjong, berbentuk mirip anak panah di bagian dasarnya, dan panjangnya kira-kira 10 cm. Tangkai bunganya bisa mencapai tinggi kira-kira 0,6 m atau lebih. Pada zaman dahulu, orang Israel mencampurkan tanaman asam pada pakan untuk lembu-sapi dan keledai mereka.—Yes 30:24.
-
-
TANAMAN BERACUNPemahaman Alkitab, Jilid 2
-
-
TANAMAN BERACUN
Meskipun ada yang menyamakan kata Ibrani roʼs (atau, rohs) dengan cemara beracun (hemlock), kolosintis, atau tumbuhan opium, tanaman mana yang dimaksud tidak dapat diketahui dengan pasti. Kata Ibraninya kadang-kadang memaksudkan (1) tanaman yang pahit dan beracun (Rat 3:5, 19), (2) racun atau ”bisa” (Ul 32:33; Ayb 20:16), dan (3) apabila dikaitkan dengan air, air beracun (Yer 8:14; 9:15; 23:15). Kata itu muncul dalam arti kiasan untuk memaksudkan penyelewengan keadilan (Hos 10:4; Am 6:12) dan memaksudkan orang-orang yang murtad.—Ul 29:18; bdk. Kis 8:23; Ibr 12:15.
Mengenai Mesias, telah dinubuatkan bahwa kepadanya akan diberikan ”tanaman beracun” sebagai makanan. (Mz 69:21) Hal itu terjadi sewaktu Yesus Kristus, sebelum pemantekannya, ditawari anggur yang dicampur dengan empedu tetapi, setelah mengecapnya, ia menolak minuman yang membius itu yang mungkin dimaksudkan untuk meringankan penderitaannya. Ketika mencatat penggenapan nubuat tersebut, Matius (27:34) menggunakan kata Yunani kho·leʹ (empedu), kata yang juga muncul dalam Septuaginta Yunani di Mazmur 69:21. Akan tetapi, catatan Injil Markus menyebut mur (Mrk 15:23), dan hal itu telah menimbulkan pendapat bahwa dalam kasus tersebut, ”tanaman beracun” atau ”empedu” itu adalah ”mur”. Kemungkinan lain ialah minuman yang diberi obat bius itu mengandung empedu serta mur.
-
-
TANAMAN BERDURIPemahaman Alkitab, Jilid 2
-
-
TANAMAN BERDURI
Dalam Alkitab ungkapan ”tanaman berduri” digunakan untuk semua jenis tanaman berduri. Menurut laporan, lebih dari 70 jenis tanaman berduri tumbuh di Israel, antara lain burnet berduri, kapri berduri, jeruju, perdu berduri, dan hawthorn (perdu berduri dari genus Crataegus). Meskipun menyusahkan bagi manusia, tanaman berduri bukannya sama sekali tidak berguna. Tanaman berduri digunakan sebagai pagar hidup (Hos 2:6) dan sebagai bahan bakar (Pkh 7:6), serta menjadi pakan untuk keledai, unta, dan kambing. Pada masa-masa belakangan, dan mungkin juga pada zaman dahulu, perdu berduri dan belukar berduri khususnya digunakan sebagai pagar hidup, dan burnet berduri dipotong-potong menjadi bahan bakar untuk perapian kapur.—Yes 33:12.
Pengaruh tanah yang terkutuk, dengan tanaman berduri dan rumput durinya, sangat dirasakan oleh keturunan Adam (Kej 3:17, 18), sehingga Lamekh, bapak Nuh, berbicara tentang ”rasa sakit tangan kita karena tanah yang telah Yehuwa kutuk”. (Kej 5:29) Setelah Air Bah, Yehuwa memberkati Nuh dan putra-putranya serta menyatakan maksud-tujuan-Nya agar mereka memenuhi bumi. (Kej 9:1) Kutukan Allah atas tanah tampaknya telah dicabut. (Kej 13:10) Akan tetapi, berbeda dengan kasus Adam yang sempurna, Yehuwa tidak memerintahkan Nuh serta keluarganya untuk ’menaklukkan bumi’. (Bdk. Kej 1:28 dengan Kej 8:21–9:2.) Hal ini menyiratkan bahwa tanpa bimbingan ilahi, manusia yang tidak sempurna tidak akan pernah berhasil menaklukkan bumi selaras dengan maksud-tujuan Allah yang semula. Manusia akan terus mengalami kesulitan dalam menggarap tanah, termasuk harus berjuang menghadapi tanaman-tanaman yang menyusahkan seperti tanaman berduri dan rumput duri. Tidak diragukan, akibat salah mengelola sumber-sumber daya bumi, manusia telah menambah problemnya dalam hal ini.
Di Tanah Perjanjian, ”suatu negeri yang berlimpah dengan susu dan madu” (Kel 3:8), orang Israel harus menggarap tanah agar tidak ditumbuhi tanaman berduri dan lalang-lalang lainnya, karena tanaman-tanaman tersebut cepat mendominasi tanah yang terbengkalai dan tidak digarap. (Yes 5:6; 7:23-25; 34:13) Akhirnya, karena tidak patuh kepada Yehuwa, bangsa Israel, ’milik pusaka’ Allah, mengalami keruntuhan rohani dan hal ini tercermin secara kiasan dan secara harfiah dalam kerja keras mereka yang sia-sia, menabur gandum tetapi menuai tanaman berduri.—Yer 12:7, 13.
Sebagaimana ditonjolkan oleh perumpamaan Yesus tentang si penabur, tanaman berduri mengancam pertumbuhan tanaman budi daya. (Mat 13:7; Luk 8:7) Jadi, sebelum sebidang ladang yang dipenuhi tanaman berduri dan rumput duri digarap, tanaman-tanaman pengganggu ini harus disingkirkan, biasanya dengan membakar seluruh ladang itu. (Ibr 6:8) Tanaman berduri juga bisa mengakibatkan bahaya kebakaran. Khususnya pada waktu panen, tanaman berduri bersama biji-bijian yang belum dituai mudah terbakar karena kering sehingga seluruh ladang bisa habis terbakar seraya api menyebar dari tanaman berduri ke biji-bijian yang belum dituai.—Kel 22:6.
Untuk mencemooh Yesus, para prajurit Romawi menganyam sebuah mahkota dari tanaman berduri dan menaruhnya di atas kepala Yesus. (Mrk 15:17; Yoh 19:2) Belum dapat dipastikan tanaman berduri mana yang digunakan, meskipun banyak yang mengaitkannya dengan Paliurus spina-christi, sebuah semak yang tumbuh setinggi 6 m dan memiliki cabang-cabang yang lentuk dengan duri-duri yang kaku.
Sebagai Kiasan. ”Tanaman berduri” sering kali disebutkan sebagai kiasan atau ilustrasi. Orang Asiria, meskipun berjalinan seperti tanaman berduri, bakal dimusnahkan seperti jerami yang benar-benar kering. (Nah 1:10) Tanaman berduri digunakan untuk memaksudkan rakyat, bahkan para penguasa, yang perbuatannya buruk sehingga bakal dihukum. (2Raj 14:9, 10; Yes 9:18, 19; 10:17-19) Orang-orang fasik yang menentang hamba Yehuwa digambarkan akan dipadamkan seperti api pada semak berduri. (Mz 118:10, 12) Yesus Kristus menggunakan tanaman berduri untuk mengilustrasikan kebenaran bahwa orang dapat dikenali dari buah-buahnya.—Mat 7:16.
Tanaman berduri memaksudkan orang dan perkara yang menyebabkan celaka dan yang menyusahkan. (Bil 33:55; Ams 22:5; Yeh 28:24) ”Duri dalam daging” Paulus (2Kor 12:7) bisa jadi adalah penyakit pada matanya atau bagian lain dari tubuhnya (lihat Kis 23:1-5; Gal 4:15; 6:11) atau mungkin rasul-rasul palsu dan para pengganggu lainnya yang menantang kerasulan Paulus dan pekerjaannya. (Lihat 2Kor 11:5, 6, 12-15; Gal 1:6-9; 5:12; 6:17.) Yehuwa, melalui nabi-Nya, Yeremia, menyamakan hati orang-orang Yehuda dan penduduk Yerusalem dengan tanah yang dipenuhi tanaman berduri, yakni dipenuhi kepalsuan, ketidakadilan, dan ketidakadilbenaran. (Yer 4:1-4; bdk. Hos 10:12, 13.) Dengan tepat, digantikannya tanaman berduri dengan pohon-pohon menggambarkan pemulihan perkenan ilahi.—Yes 55:13; lihat BELUKAR BERDURI; BIDARA, POHON; LALANG; ONAK; dan SEMAK.
-