-
KAMBINGPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
Kambing Gunung, Kambing Liar. Kata Ibrani yeʽe·limʹ, yang diterjemahkan ”kambing-kambing gunung” (NW) dan ”kambing-kambing liar” (KJ), pada umumnya memaksudkan ibeks Nubia (Capra ibex nubiana), kambing liar yang tinggal di gunung, tanduknya besar dan melengkung ke belakang dengan tonjolan-tonjolan di atasnya. Habitat binatang ini di gunung-gunung yang tinggi (Mz 104:18), tempat ia dapat bergerak dengan mudah dan anggun di antara tebing-tebing batu yang tajam serta landasan-landasan sempit di gunung. Selama masa kehamilan kambing-kambing ini mencari tempat-tempat yang tidak mudah dicapai manusia. Bisa jadi inilah yang disinggung di Ayub 39:1; di ayat ini pertanyaan yang diajukan menunjukkan fakta bahwa makhluk ini sama sekali tidak bergantung pada manusia, karena kelahiran anak-anak mereka terjadi tanpa sepengetahuan manusia.
Catatan di 1 Samuel pasal 24 mengisahkan upaya Saul mengejar Daud sampai ke daerah berbatu-batu di En-gedi (artinya ”Sumber Air (Mata Air) Anak Kambing”) di tepi barat L. Mati. Para pengejar mencari Daud serta anak buahnya di atas ”gunung batu gundul tempat kambing-kambing gunung” (1Sam 24:2), yang menyiratkan bahwa kambing gunung berdiam di daerah ini. Bahkan pada masa-masa belakangan ibeks terlihat di sana.
Bentuk feminin kata Ibrani ya·ʽalahʹ digunakan di Amsal 5:18, 19. Di ayat-ayat itu istri masa muda seseorang disamakan dengan ”kambing gunung yang memesonakan”, yang mungkin menyiratkan keanggunan binatang ini.
Di Ulangan 14:4, 5, yang menyebutkan tentang binatang yang boleh dimakan, kata Ibrani ʼaq·qohʹ diterjemahkan menjadi ”kambing liar”. (AS, KJ, NW, RS) Banyak pakar percaya bahwa ʼaq·qohʹ bisa memaksudkan binatang yang sama dengan yeʽe·limʹ, yakni ibeks Nubia.
-
-
KAMONPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
KAMON
Tempat Hakim Yair dikuburkan. (Hak 10:5) Yosefus menyebut Kamon sebagai ”kota di Gilead”. (Jewish Antiquities, V, 254 [vii, 6]) Tampaknya ini cocok dengan keterangan Alkitab bahwa Yair adalah ”orang Gilead”. (Hak 10:3) Dua tempat di sebelah timur S. Yordan biasanya diajukan sebagai lokasi Kamon kuno. Yang pertama adalah Qamm, kira-kira 18 km di sebelah tenggara L. Galilea. Tetapi reruntuhannya tidak memberikan petunjuk bahwa tempat itu dihuni sebelum zaman Romawi. Yang lainnya adalah Qumeim, kira-kira 3 km lebih ke selatan; reruntuhan di situs ini tidak sebesar yang pertama dan tidak dapat ditentukan berasal dari zaman mana.
-
-
KANAPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
KANA
[mungkin dari Ibr. qa·nehʹ, ”buluh”, karena itu, Tempat Buluh].
Kota asal Natanael. (Yoh 21:2) Tampaknya hanya tiga hari setelah Natanael diperkenalkan kepada Yesus dan menjadi murid, Yesus berada di Kana dan menghadiri sebuah pesta pernikahan, yang juga dihadiri ibu dan saudara-saudaranya. Di sini Yesus melakukan tanda mukjizatnya yang pertama, dengan mengubah air menjadi anggur yang bagus. Dari sini ia dan keluarga serta murid-muridnya ”pergi ke Kapernaum”. (Yoh 1:43-49; 2:1-12) Belakangan, sewaktu berada di Kana lagi, Yesus didekati seorang pelayan raja yang memohon agar ia ”datang” ke Kapernaum untuk menyembuhkan putranya yang sekarat. Yesus melakukan penyembuhan tanpa pergi ke Kapernaum.—Yoh 4:46-54.
Kota itu disebut ”Kana di Galilea” dalam semua catatan tersebut, tampaknya untuk membedakannya dari Kanah di daerah Asyer. (Yos 19:28) Menurut kisah turun-temurun, Kafr Kanna, sebuah kota yang terletak 6,5 km di sebelah timur laut Nazaret, adalah lokasi Kana. Di sana terdapat mata-mata air yang menyediakan cukup banyak air. Akan tetapi, menurut para leksikograf, kecil kemungkinan kata Kanna adalah transisi dari Kana, khususnya karena huruf ganda ”n”. Kemungkinan besar, Kafr Kanna sampai dianggap sama dengan Kana karena tempat itu mudah dicapai oleh para peziarah dari Nazaret, sehingga anggapan ini diterima gereja secara turun-temurun.
Setelah mempertimbangkan berbagai opini dan bukti, kesimpulan yang lebih cocok adalah menganggap Kana sama dengan Khirbet Qana, kira-kira 13 km di sebelah utara Nazaret. Di sini, di atas bukit di tepi Dataran Asokhis, yang pada zaman modern disebut el-Battuf (Biqat Bet Netofa), terdapat reruntuhan sebuah desa kuno. Tanaman buluh banyak sekali tumbuh di dataran berawa yang berdekatan, sehingga nama Kana sangat cocok. Tempat itu masih dikenal dalam bahasa Arab sebagai Qana el-Jelil, berpadanan dengan Kana di Galilea. Yosefus, sejarawan Yahudi pada abad pertama M, menceritakan bahwa ia tinggal ”di sebuah desa di Galilea yang bernama Kana” dan belakangan menyebutkan tentang ”dataran luas, disebut dataran Asokhis; di sinilah letak kampung saya”. (The Life, 86 [16]; 207 [41]) Kesaksian ini juga mendukung pendapat bahwa Kana di Galilea sama dengan Khirbet Qana, bukan Kafr Kanna. Meskipun tidak ada mata air di Khirbet Qana, reruntuhannya menyingkapkan adanya sisa-sisa kolam-kolam penampung air zaman dahulu; menurut laporan, di sana ditemukan juga pecahan tembikar dan uang logam yang diyakini berasal dari abad pertama M.—GAMBAR, Jil. 2, hlm. 738.
Pada zaman dahulu, sebuah jalan melewati Khirbet Qana lalu menuju pesisir L. Galilea dan menyusuri garis pantai ke Kapernaum, yang terletak kira-kira 206 m di bawah permukaan laut. (Yoh 4:46, 47) Jalan tersebut panjangnya kira-kira 40 km.
-