-
HORMAPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
Di Yosua 12:14 ”raja Horma” disebutkan bersama raja Arad di antara 31 raja yang dikalahkan Yosua. Kecil kemungkinan bahwa ini memaksudkan kemenangan yang diraih pada masa awal sewaktu Musa masih hidup dan Yosua menjabat sebagai komandan militer, mengingat kemenangan-kemenangan yang disebutkan ini diraih setelah Israel menyeberangi S. Yordan dan memasuki Kanaan. (Yos 12:7, 8) Meskipun kemenangan Yosua ini tidak diuraikan secara spesifik, kemenangan ini mungkin tercakup dalam pernyataan di Yosua 10:40-42. Hal ini menunjukkan bahwa setelah Israel berangkat dari wilayah itu untuk mengadakan perjalanan memutar menghindari tanah Edom, orang Kanaan kembali mendiami daerah itu. Meskipun Yosua dikatakan telah mengalahkan raja Horma, catatan itu tidak menyatakan bahwa orang Israel menduduki kota Horma pada waktu itu.—Bandingkan dengan kasus Gezer di Yos 12:12; Hak 1:29.
Kota itu termasuk dalam daftar kota ”milik suku putra-putra Yehuda yang berada di bagian paling ujung, ke arah perbatasan Edom di sebelah selatan”. (Yos 15:21, 30) Akan tetapi, kota itu ditetapkan untuk suku Simeon sebagai kota ”terpisah” dalam daerah Yehuda. (Yos 19:1, 2, 4; bdk. 16:9.) Karena catatan itu hanya memperlihatkan bahwa Yosua mengalahkan raja Horma (tidak menyebutkan penaklukan atas kota itu), suku Yehuda dan suku Simeon kemudian menggabungkan kekuatan mereka untuk ”mengalahkan orang Kanaan yang mendiami Zefat dan membinasakan kota itu. Itulah sebabnya kota itu dinamai Horma”. (Hak 1:17) Penamaan kota itu di sini mungkin sekadar meneguhkan atau menyatakan kembali nama yang telah digunakan untuk kota itu sebelumnya. Menurut beberapa orang, nama Horma pada zaman Musa menunjuk kepada seluruh distrik atau wilayah itu, bukan hanya satu kota yang bernama Zefat. Ini berarti seluruh distrik itu dikhususkan untuk dibinasakan, tidak soal kapan pembinasaan itu akhirnya dilaksanakan.—Bandingkan dengan Commentary on the Old Testament, karya C. F. Keil dan F. Delitzsch, 1973, Jil. II, Joshua, Judges, Ruth, hlm. 256; lihat ZEFAT.
Lokasi Horma tidak dapat dipastikan. Ada berbagai tempat yang diusulkan. Tetapi, semuanya itu terletak lebih dari 60 km di sebelah utara Kades-barnea. Dari sana, orang Israel pada awalnya berangkat ”pagi-pagi sekali” (Bil 14:40), lalu mereka dikalahkan dan diserakkan ke Horma, tampaknya melarikan diri kembali ke Kades. Karena alasan-alasan ini, lokasi-lokasi yang jauh di utara itu sangat tidak sesuai dengan catatan Alkitab.
Meskipun masih merupakan milik suku Simeon pada zaman Daud, Horma adalah salah satu tempat yang dikunjungi Daud selama pengasingannya sebagai pelarian dan salah satu kota yang belakangan menerima pemberian darinya.—1Sam 30:26-31; 1Taw 4:24, 28-31.
-
-
HORMAT DAN TAKUTPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
HORMAT DAN TAKUT
Kata kerja Ibrani ya·reʼʹ (Im 19:30; 26:2) dan ʽa·ratsʹ (Mz 89:7; Yes 29:23; 47:12) dapat mengandung arti rasa takut yang penuh hormat. Kata kerja ʽa·ratsʹ sering kali berarti gemetar karena ngeri, takut, atau hormat, atau menyebabkan orang gemetar karena perasaan demikian.—Yes 8:12; Mz 10:18; lihat TAKUT.
Bukti yang kelihatan tentang kehadiran Yehuwa membuat para pengamat dipenuhi rasa hormat dan takut. Sewaktu berkumpul di G. Sinai, orang Israel melihat turunnya awan yang gelap, disertai guntur, kilat, dan bunyi tiupan tanduk yang semakin lama semakin keras. Seluruh gunung itu berguncang, dan asap naik darinya. Pertunjukan kuasa itu membuat orang Israel ketakutan; Musa pun gemetar. Manifestasi kemuliaan Yehuwa tersebut bertujuan untuk menanamkan perasaan takut yang sehat dalam diri orang-orang Israel agar mereka tidak melakukan dosa.—Kel 19:9, 16-19; 20:18, 20; Ibr 12:21.
Gambaran kemuliaan Yehuwa dalam penglihatan memberikan pengaruh yang membangkitkan rasa hormat dan takut. Nabi Yehezkiel melihat kemuliaan Yehuwa di atas panggung kereta surgawi yang berkilau seperti es yang dahsyat. Jauh di atas kepala para makhluk hidup, yang menggambarkan para kerub, panggung itu mirip angkasa yang tembus cahaya, dengan ukuran serta rupa yang menimbulkan rasa hormat dan takut. Melalui panggung yang tembus cahaya itu terlihatlah sesuatu yang tampak seperti takhta dari batu safir. Sosok yang duduk di takhta itu berkilau kuning dengan kecemerlangan elektrum dalam api seorang pemurni logam, dan seluruh sosok juga dikelilingi kecemerlangan yang serupa. Penglihatan tentang kemuliaan Yehuwa ini menggerakkan Yehezkiel untuk sembah sujud dengan penuh rasa hormat.—Yeh 1:15-22, 25-28.
Rasa takut yang penuh hormat demikian, sampai-sampai seseorang tergugah untuk menyembah Dia, hanya boleh ditujukan kepada Yehuwa. (Mz 89:7; Yes 29:23) Orang Kristen dianjurkan untuk ”memberikan dinas suci kepada Allah dengan cara yang diperkenan, disertai rasa takut yang saleh dan hormat [salah satu bentuk kata Yn. deʹos]”. (Ibr 12:28) Hamba-hamba Allah mempertunjukkan rasa hormat dan takut ini dengan sungguh-sungguh berupaya menyenangkan Dia, mengakui bahwa Ia akan meminta pertanggungjawaban semua orang dan melaksanakan penghakiman tanpa sikap berat sebelah.—1Ptr 1:17; Pny 14:7.
Pribadi-pribadi dan bangsa-bangsa adakalanya juga dapat membangkitkan suatu perasaan hormat dan takut pada diri orang lain, entah disengaja atau tidak. Sebagai contoh, gadis Syulam meninggalkan kesan yang begitu dalam pada diri Raja Salomo sehingga ia mengatakan bahwa wanita itu sama dahsyatnya dengan pasukan-pasukan yang berkumpul di sekeliling panji-panji, siap untuk bertempur. Dalam catatan mengenai hal ini, di Kidung Agung 6:4, 10, arti kata Ibrani ʼa·yomʹ adalah ”dahsyat”, atau menimbulkan rasa hormat dan takut. Ketika bangsa Khaldea maju bertempur, hal itu membangkitkan rasa takut. (Hab 1:6, 7) Dan melalui nubuat nabi Yesaya, Babilon diminta untuk menggunakan jampi-jampi dan sihirnya guna membangkitkan rasa takut orang yang datang menyerangnya, demi menyelamatkan dirinya dari malapetaka. Namun, segala upaya untuk mencegah penaklukan itu pasti akan gagal. (Yes 47:12-15) Babilon akan jatuh ke tangan bala tentara pimpinan Kores dari Persia.—Yes 44:24–45:2.
Karena caranya Yehuwa menggunakan Musa dan berurusan dengannya, Musa melakukan kedahsyatan besar (Ibr., moh·raʼʹ) di depan mata umat Allah. (Ul 34:10, 12; Kel 19:9) Orang-orang yang beriman mempunyai rasa takut yang sehat akan wewenang Musa. Mereka sadar bahwa Allah berbicara melalui dia. Sehubungan dengan tempat suci Yehuwa, orang Israel juga harus bersikap hormat. (Im 19:30; 26:2) Artinya mereka harus merespek tempat suci dengan melaksanakan ibadat menurut cara yang Yehuwa tetapkan dan bertingkah laku selaras dengan semua perintah-Nya.
-
-
HORMAT, KEHORMATANPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
HORMAT, KEHORMATAN
Kata Ibrani yang paling utama untuk ”kehormatan” ialah ka·vohdhʹ, yang secara harfiah berarti ”sesuatu yang berat”. (Bandingkan dengan penggunaan kata-kata terkait di 1Sam 4:18 dan 2Sam 14:26.) Jadi, orang yang dihormati dianggap berbobot, atau mempunyai nilai tertentu. Dalam bahasa Yunani, kata benda ti·meʹ mengandung arti ”kehormatan”, ”nilai”, ”hal berharga”. Maka, kata kerja ti·maʹo dapat juga berarti ’menetapkan harga atas’ (Mat 27:9); kata benda ti·meʹ bisa memiliki makna ”harga”, ”nilai” (Mat 27:6; Kol 2:23); dan kata sifatnya tiʹmi·os bisa berarti ”dihormati”, ”penting”, atau ”berharga”.—Kis 5:34; 20:24; 1Kor 3:12.
Allah Yehuwa dan Putra-Nya. Karena Ia adalah Pencipta dan Penguasa, Allah Yehuwa layak menerima hormat, atau respek. (1Tim 1:17; Ibr 3:3, 4; Pny 4:9-11) Manusia memberikan penghormatan ini dengan melakukan apa yang diperkenan dalam pandangan-Nya, seperti yang selalu dilakukan oleh Putra-Nya. (Yoh 8:29, 49) Ketika perjanjian Hukum masih berlaku, bangsa Israel dapat menghormati Yehuwa dengan mempersembahkan milik yang terbaik sebagai korban.—Ams 3:9; Mal 1:6-8.
Sekadar menjalankan ibadat secara lahiriah sebagai formalitas bukanlah penghormatan yang sungguh-sungguh kepada Allah Yang Mahakuasa. Perlu juga ada kasih sejati akan jalan-jalan Yehuwa dan keinginan sepenuh hati untuk melakukan kehendak-Nya. Inilah yang tidak dimiliki para pemimpin agama Yudaisme pada masa pelayanan Yesus di bumi.—Mrk 7:6; Yes 29:13.
Yesus Kristus memberikan teladan yang sempurna dalam menghormati Bapaknya, dengan melaksanakan kehendak-Nya tanpa cacat hingga taraf menyerahkan kehidupannya sebagai korban. (Mat 26:39; Yoh 10:17, 18) Karena ia senang melakukan kehendak sang Bapak, Bapaknya menghormatinya dengan mengakuinya sebagai Putra-Nya yang dikasihi dan diperkenan. (2Ptr 1:17; Mat 17:5) Setelah Yesus menyelesaikan kehidupan di bumi, Allah menganugerahkan kepada Putra-Nya kehormatan dan martabat yang jauh lebih besar daripada yang Yesus miliki sebelum menjadi manusia. (Flp 2:9-11) Kasus Yesus Kristus ini memberi kita gambaran bagaimana Yang Mahatinggi akan menghormati semua makhluk yang menghormati Dia, dengan mengakui mereka sebagai hamba-hamba-Nya yang diperkenan dan memberi mereka berkat yang tak terkira.—1Sam 2:30.
Karena Allah Yehuwa-lah yang sangat meninggikan Putra-Nya, semua yang menolak mengakui Yesus Kristus sebagai Raja segala raja dan Tuan segala tuan yang tidak berkematian berarti tidak menghormati sang Bapak. Mengingat siapa dia sebenarnya dan apa yang telah dia laksanakan, sang Putra layak mendapatkan penghormatan dan dukungan yang loyal. (Yoh 5:23; 1Tim 6:15, 16; Pny 5:11-13) Semua orang yang ingin dihormati oleh sang Putra sebagai murid yang ia perkenan harus meniru teladannya dan dengan setia berpaut pada ajarannya.—Rm 2:7, 10.
Pribadi-Pribadi Lain yang Harus Dihormati. Allah Yehuwa dan Putra-Nya layak mendapatkan penghormatan terbesar, namun ada juga hubungan antarmanusia yang menuntut penghormatan. Anak-anak harus menghormati orang tua mereka dengan berlaku taat. (Ul 5:16; Ef 6:1, 2) Apabila orang tua membutuhkan bantuan materi, anak-anak mereka yang sudah dewasa dapat memperlihatkan hormat dengan memenuhinya secara sukarela. (Mat 15:4-6; 1Tim 5:3, 4) Suami menghormati istrinya dengan memperlakukan dia dengan penuh kasih dan bermartabat, sedangkan sang istri akan menghormati suaminya dengan tunduk dan memperlihatkan respek yang dalam. (1Ptr 3:1-7) Para penatua yang bekerja keras dalam hal mengajar harus ”dihormati dua kali lipat”, yang tampaknya mencakup bantuan materi. (1Tim 5:17, 18) Budak-budak Kristen harus menghormati majikan mereka dengan menunaikan tugas mereka dengan penuh respek. (1Tim 6:1, 2) Para penguasa dan kalangan berwenang lainnya harus dihormati, atau direspek, sesuai dengan kedudukan mereka. (Rm 13:7) Tidak soal status sosial mereka, segala macam orang, sebagai bagian dari ciptaan Allah, layak dihormati.—1Ptr 2:17.
-