-
HANTU BERBENTUK KAMBINGPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
Akan tetapi, apa tepatnya ”makhluk-makhluk berbulu” (seʽi·rimʹ) itu, tidak pernah disebutkan. Ada yang menganggapnya kambing harfiah atau patung berhala berbentuk kambing, tetapi hal itu tidak ditunjukkan dengan jelas, dan tidak ada ayat-ayat lain yang mendukung pendapat tersebut. Kata itu bisa jadi hanya digunakan untuk menunjukkan bahwa dalam benak para penyembahnya, allah-allah palsu itu dianggap berbentuk seperti kambing atau berbulu. Atau, digunakannya kata ”kambing-kambing” di ayat-ayat itu bisa jadi sekadar cara untuk menyatakan penghinaan atas semua objek berhala secara umum, sama seperti kata untuk berhala di banyak ayat diambil dari kata yang pada mulanya berarti ”butiran-butiran tahi”, tetapi tidak berarti berhala itu secara harfiah terbuat dari tahi.—Im 26:30; Ul 29:17.
Sehubungan dengan kata sa·ʽirʹ dan seʽi·rimʹ dalam dua ayat lainnya (Yes 13:21; 34:14), tidak ada kesepakatan umum bahwa artinya berkaitan dengan ibadat palsu. Di ayat-ayat itu digambarkan bahwa puing-puing Babilon dan Edom yang telantar dihuni oleh binatang-binatang liar, termasuk seʽi·rimʹ. Beberapa terjemahan mengalihbahasakan kata itu dengan arti yang umum, yaitu ”kambing(-kambing)” (Yg) atau ”kambing(-kambing) liar” (AS), sedangkan Rotherham, meskipun menggunakan kata ”hantu-hantu” di Imamat dan Dua Tawarikh, memilih kata ”makhluk(-makhluk) berbulu lebat” di Yesaya. Mereka yang memilih terjemahan demikian di ayat-ayat itu menunjukkan bahwa kata ini disebutkan bersama makhluk-makhluk lain yang jelas adalah binatang atau unggas harfiah. G. R. Driver (Palestine Exploration Quarterly, London, 1959, hlm. 57), yang tidak menyetujui kata ”satir” untuk menerjemahkan sa·ʽirʹ di Yesaya 34:14, menunjukkan bahwa di dalam mitologi, satir tidak pernah digunakan sebagai lambang keadaan telantar, tetapi lambang hawa nafsu dan pesta pora; ia cenderung berpendapat bahwa sa·ʽirʹ adalah kambing harfiah, dan untuk itu ia memperlihatkan bahwa kambing dapat berkembang biak di tempat-tempat tandus dan bahwa menurut laporan, kambing liar banyak terdapat di ujung selatan L. Mati, jadi mendekati wilayah Edom yang telantar, yang tentangnya Yesaya (34:14) bernubuat.
Orang-orang yang cenderung menerjemahkan ayat di Yesaya sesuai dengan yang terdapat di Imamat dan Dua Tawarikh memperlihatkan bahwa terjemahan Septuaginta menggunakan kata ”hantu-hantu” untuk seʽi·rimʹ di Yesaya dan bahwa Yohanes menggunakan istilah yang sama dengan Septuaginta (Yes 13:21) sewaktu menggambarkan Babilon Besar yang telantar sebagai habitat burung-burung najis dan ”hantu-hantu”. (Pny 18:2) Memang, tidak dapat dinyatakan secara pasti apakah rasul Yohanes benar-benar mengutip ayat ini dari Septuaginta. Akan tetapi, patut disimak bahwa sebagaimana dinyatakan dalam Theological Dictionary of the New Testament, ”LXX menganggapnya sebagai hal yang lumrah . . . bahwa [dai·moʹni·on, yang diterjemahkan sebagai ”hantu”] adalah istilah hinaan untuk dewa-dewa kafir”.—Diedit oleh Gerhard Kittel, 1971, Jil. II, hlm. 12.
Jadi, masalah ini tidak dapat dipastikan secara mutlak. Yesaya mungkin telah memasukkan kata ”hantu-hantu” dalam daftar binatang dan burung harfiah, bukan untuk memaksudkan bahwa hantu-hantu itu benar-benar menjelma dalam bentuk kambing melainkan bahwa dalam benak orang-orang kafir di sekitarnya, tempat-tempat yang telantar itu dihuni oleh hantu-hantu. Sejarah memperlihatkan bahwa orang Siria dan orang Arab sejak dahulu mengaitkan monster-monster dengan tempat-tempat yang telantar, dan jin yang dipercayai orang Arab digambarkan sebagai monster berbulu. Sebaliknya, seʽi·rimʹ yang mendiami puing-puing Edom dan Babilon yang telantar bisa jadi adalah binatang yang sebenarnya, yang berbulu lebat dan yang penampilannya mungkin telah menyebabkan orang yang melihatnya mengiranya sebagai hantu.
-
-
HANUNPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
HANUN
[Ia Telah Memperlihatkan Perkenan; Ia Telah Bermurah Hati].
1. Putra Nahas, raja Ammon, yang mewarisi takhta ayahnya. Oleh karena kebaikan hati yang penuh kasih yang telah Nahas tunjukkan kepada Daud, Daud mengirim beberapa utusan untuk menghibur Hanun atas kematian ayahnya. Tetapi, Hanun, yang diyakinkan oleh para pembesarnya bahwa ini hanyalah akal bulus Daud untuk memata-matai kota itu, menghina hamba-hamba Daud dengan mencukur separuh janggut mereka dan memotong pakaian mereka menjadi dua sampai ke pantat dan menyuruh mereka pergi. Sewaktu putra-putra Ammon melihat bahwa mereka telah menjadi bau yang sangat busuk bagi Daud karena penghinaan mereka terhadap para utusannya, Hanun mulai bersiap-siap untuk berperang dan menyewa orang Siria untuk bertempur melawan Israel. Dalam perang yang terjadi sesudahnya, orang Ammon dan orang Siria dikalahkan secara telak oleh Israel; orang-orang Ammon di Raba yang masih hidup dijadikan pekerja paksa oleh Daud.—2Sam 10:1–11:1; 12:26-31; 1Taw 19:1–20:3.
2. Seseorang yang, bersama penduduk Zanoa, memperbaiki Gerbang Lembah dan sebagian tembok Yerusalem.—Neh 3:13.
3. ”Putra Zalaf yang keenam”; ia melakukan perbaikan tembok Yerusalem.—Neh 3:30.
-