-
MESIRPemahaman Alkitab, Jilid 2
-
-
Semasa pemerintahan Aleksander, kota Aleksandria didirikan, dan setelah ia meninggal, negeri itu diperintah oleh dinasti Ptolemeus. Pada tahun 312 SM, Ptolemeus I menaklukkan Yerusalem, dan Yehuda menjadi provinsi Mesir di bawah kekuasaan dinasti Ptolemeus sampai tahun 198 SM. Kemudian, dalam pertikaian panjang dengan Imperium Seleukus di Siria, Mesir akhirnya kehilangan kendali atas Palestina sewaktu raja Siria, Antiokhus III, mengalahkan pasukan Ptolemeus V. Setelah itu, secara bertahap Mesir semakin dipengaruhi Roma. Pada tahun 31 SM, dalam pertempuran yang menentukan di Aktium, Kleopatra meninggalkan armada Markus Antonius, kekasihnya yang berkebangsaan Romawi dan yang dikalahkan oleh Oktavius, cucu sepupu Julius Caesar. Pada tahun 30 SM, Oktavius menaklukkan Mesir, dan Mesir pun menjadi sebuah provinsi Romawi. Ke provinsi Romawi inilah Yusuf dan Maria pergi bersama Yesus yang masih kecil untuk meluputkan diri dari dekret maut yang dikeluarkan Herodes, dan setelah Herodes meninggal, mereka kembali dari sana sehingga tergenaplah kata-kata Hosea, ”dari Mesir aku memanggil putraku”.—Mat 2:13-15; Hos 11:1; bdk. Kel 4:22, 23.
”Orang Mesir” penghasut, yang dikacaukan dengan Paulus oleh komandan militer di Yerusalem, mungkin sama dengan orang yang disebutkan Yosefus. (The Jewish War, II, 254-263 [xiii, 3-5]) Pemberontakan si penghasut itu dikatakan terjadi pada masa pemerintahan Nero dan sewaktu Feliks menjadi prokurator di Yudea; keadaan tersebut cocok dengan catatan di Kisah 21:37-39; 23:23, 24.
Dengan dibinasakannya Yerusalem untuk kedua kalinya oleh orang Romawi pada tahun 70 M, tergenaplah Ulangan 28:68 secara lebih jauh karena banyak orang Yahudi yang luput dibawa ke Mesir sebagai budak.—The Jewish War, VI, 418 (ix, 2).
Rujukan Lainnya yang Bersifat Nubuat dan Simbolis. Banyak di antara rujukan tentang Mesir merupakan pernyataan penghukuman, yang diutarakan dalam bahasa simbolis. (Yeh 29:1-7; 32:1-32) Bagi orang Israel, Mesir adalah gambaran tentang kekuatan dan kekuasaan militer melalui aliansi politik, sehingga ketergantungan pada Mesir menjadi lambang ketergantungan pada kuasa manusia dan bukannya pada Yehuwa. (Yes 31:1-3) Akan tetapi, di Yesaya 30:1-7, Yehuwa memperlihatkan bahwa keperkasaan Mesir lebih merupakan tipuan daripada fakta, dengan menyebutnya ”Rahab—mereka lebih suka duduk diam [”Rahab yang dibuat menganggur”, TB]”. (Bdk. Mz 87:4; Yes 51:9, 10.) Namun, selain banyak penghukuman, ada juga janji-janji bahwa banyak orang dari ”Mesir” akan mengenal Yehuwa, sampai taraf dapat dikatakan, ”Diberkatilah kiranya umatku, Mesir.”—Yes 19:19-25; 45:14.
Mesir disebutkan sebagai bagian dari wilayah ”raja selatan” simbolis. (Dan 11:5, 8, 42, 43) Di Penyingkapan 11:8, Yerusalem yang tidak setia, tempat Tuan Yesus Kristus dipantek, disebut sebagai Mesir ”dalam pengertian rohani”. Hal ini tepat jika kita mempertimbangkan bahwa Yerusalem yang tidak setia secara agama menindas dan memperbudak orang Yahudi. Korban-korban Paskah yang pertama pun dibunuh di Mesir, sedangkan domba Paskah imbangan, Yesus Kristus, dibunuh di Yerusalem.—Yoh 1:29, 36; 1Kor 5:7; 1Ptr 1:19.
Penemuan Papirus yang Berharga. Tanah Mesir yang luar biasa kering telah memungkinkan terpeliharanya manuskrip-manuskrip papirus, yang di bawah kondisi yang lebih lembap pasti sudah hancur. Sejak akhir abad ke-19, banyak papirus telah ditemukan di sana, termasuk sejumlah besar papirus Alkitab, seperti koleksi Chester Beatty. Temuan-temuan ini menjadi mata-mata rantai yang sangat penting antara tulisan asli Alkitab dengan salinan yang dibuat dalam bentuk manuskrip vellum yang belakangan.
-
-
MESIR, WADIPemahaman Alkitab, Jilid 2
-
-
MESIR, WADI
Sebuah wadi (atau jurang sempit) yang panjang yang ditetapkan oleh Allah sebagai batas barat daya Tanah Perjanjian, yaitu, ”tanah Kanaan”. (Bil 34:2, 5; 1Raj 8:65; Yes 27:12) Wadi ini sebenarnya tidak terletak di Mesir, tetapi kekuasaan bangsa Mesir tampaknya meluas, paling tidak pada masa-masa tertentu, sampai ke tempat itu. (2Raj 24:7) Ungkapan yang dipersingkat ”wadi”, yang digunakan untuk menentukan batas-batas tanah Israel dalam penglihatan Yehezkiel, tampaknya memaksudkan jurang sempit yang sama ini.—Yeh 47:19; 48:28.
Wadi Mesir umumnya dianggap sama dengan Wadi el-Aris, yang berhulu lebih dari 200 km di pedalaman Sem. Sinai, dekat Jabal et-Tih. Wadi itu mengalir ke arah utara sampai bertemu dengan L. Tengah di kota el-Aris (Rinokolura), kira-kira 150 km di sebelah timur Port Said. Pada musim panas wadi itu kering. Akan tetapi, selama musim hujan, ketika banyak anak sungai mengairinya, Wadi el-Aris meluap-luap hingga ke tepi-tepinya, bahkan pohon-pohon tercabut dan terbawa alirannya yang deras. Karena itu wadi tersebut dianggap sama dengan ”sungai di Mesir” dalam daftar batas Tanah Perjanjian yang disebutkan di Kejadian 15:18.—Akan tetapi, lihat SYIHOR.
-
-
MESOPOTAMIAPemahaman Alkitab, Jilid 2
-
-
MESOPOTAMIA
[dari Yn., artinya ”[Tanah] di antara Dua Sungai”].
Istilah Yunani untuk tanah yang membentang di antara S. Tigris dan S. Efrat. Tampaknya, istilah itu sama dengan nama Ibraninya yang maknanya berkaitan, Aram-naharaim. (Mz 60:Sup.) Sebenarnya, para penerjemah Septuaginta Yunani biasanya mengalihbahasakan ”Aram-naharaim” sebagai ”Mesopotamia”.—Lihat ARAM No. 5.
Istilah ”Mesopotamia” digunakan secara beragam pada zaman dahulu maupun zaman modern. Pada dasarnya, dalam pengertian yang luas, istilah itu mencakup seluruh wilayah yang terletak di antara S. Tigris dan S. Efrat dan yang terbentang dari Tel. Persia di sebelah selatan sampai pegunungan di Turki dan Iran di sebelah utara. Ini termasuk dataran aluvial Babilonia kuno yang terbentang kira-kira 400 km di sebelah selatan Bagdad. (Lihat BABILON No. 2.) Akan tetapi, dalam pengertian yang lebih sempit, Babilonia tidak termasuk, hanya wilayah di utara yang disebut Mesopotamia. Wilayah di bagian utara ini terdiri dari sebuah plato rendah yang bergelombang dan dikelilingi banyak lembah. Daerah itu juga berbatu-batu.
-