-
ZAKURPemahaman Alkitab, Jilid 2
-
-
7. Seorang Lewi; putranya, Hanan, dipercayakan untuk mengawasi agar pembagian sepersepuluhan dilakukan dengan cara yang benar sewaktu Nehemia menjadi gubernur. (Neh 13:10-13) Mungkin sama dengan No. 6.
-
-
ZALAFPemahaman Alkitab, Jilid 2
-
-
ZALAF
Ia sekurang-kurangnya mempunyai enam putra dan salah seorang di antaranya membantu Nehemia memperbaiki tembok Yerusalem.—Neh 3:30.
-
-
ZALMONPemahaman Alkitab, Jilid 2
-
-
ZALMON
1. Seorang pejuang Daud; ia keturunan Ahohi. (2Sam 23:8, 28) Tampaknya ia disebut Ilai di 1 Tawarikh 11:29.
2. Gunung dekat Syikhem. Abimelekh dan pasukannya memotong kayu dari G. Zalmon untuk membakar bangunan berkubah milik kota Syikhem. (Hak 9:48, 49) Yang terletak dekat Syikhem hanyalah G. Ebal dan G. Gerizim, jadi Zalmon adalah puncak atau lereng dari salah satu di antara kedua gunung tersebut, atau bisa jadi sebuah bukit yang kurang penting di dekatnya.
3. Puncak yang tinggi, tampaknya di Basyan, di sebelah timur S. Yordan. (Mz 68:14, 15) Mungkin puncak tertinggi G. Hauran (Jabal ed Druz).
-
-
ZALMONAPemahaman Alkitab, Jilid 2
-
-
ZALMONA
Salah satu tempat perkemahan orang Israel di padang belantara setelah meninggalkan G. Hor dan sebelum pindah ke Punon. (Bil 33:41, 42) Menurut Y. Aharoni, Zalmona diperkirakan sama dengan es-Salmaneh, kira-kira 20 km di sebelah utara barat-laut dari lokasi yang dianggap sebagai Punon.
-
-
ZALMUNAPemahaman Alkitab, Jilid 2
-
-
ZALMUNA
Salah seorang raja Midian; pasukan dan sekutunya menindas Israel selama tujuh tahun sebelum Gideon menjadi hakim. (Hak 6:1) Dengan pasukan yang kecil, Gideon mengacaubalaukan para penyerbu dan mengejar pasukan yang melarikan diri; ia menangkap dan membunuh Raja Zebah serta Raja Zalmuna.—Hak 6:33; 8:4-21; Mz 83:11, 12; lihat ZEBAH.
-
-
ZAMAN AKHIRPemahaman Alkitab, Jilid 2
-
-
ZAMAN AKHIR
Ungkapan yang muncul sebanyak enam kali dalam buku Daniel, yang menunjuk ke suatu periode waktu yang menandai penutup suatu sistem dan mencapai puncaknya pada kehancurannya. Nabi Daniel diberi gambaran pendahuluan tentang peristiwa-peristiwa yang akan terjadi jauh di masa depan. Setelah itu ia diberi tahu, ”Dan engkau, hai, Daniel, rahasiakanlah perkataan ini dan meteraikanlah buku ini, sampai zaman akhir. Banyak orang akan menjelajah dan pengetahuan yang benar akan berlimpah.”—Dan 12:4.
Mengenai ayat itu, komentator bernama Thomas Scott, pada paruh pertama abad ke-19, menyatakan, ”Malaikat itu, melalui kata-kata penutupnya, memberi tahu Daniel, bahwa nubuat itu akan tetap tidak jelas, dan seperti ’buku yang termeterai’, yang hanya sedikit dimengerti, ’sampai zaman akhir’ . . . Fakta membuktikan demikianlah halnya: diakui adanya kesulitan yang sangat besar untuk memahami banyak nubuat Daniel, dan [nubuat-nubuat itu] adalah ’seperti keterangan yang tertutup’ bahkan bagi orang-orang yang percaya pada umumnya. . . . Pada abad-abad belakangan ini, banyak orang dengan susah payah meneliti sejarah, untuk menjelaskan bagian-bagian dalam nubuat-nubuat itu yang sudah tergenap; dan membandingkannya dengan ayat-ayat lain, untuk mengevaluasi apa yang masih akan digenapi: dan dengan demikian terang besar telah dipancarkan ke atas [nubuat-nubuat itu].
Seraya makin banyak nubuat yang secara bertahap tergenap, semakin jelas pula pemahaman akan nubuat-nubuat itu: dan apabila dibandingkan dengan kita, generasi-generasi di masa depan akan lebih dibuat heran dan lebih banyak diajar oleh nubuat-nubuat itu.” (Explanatory Notes karya Scott, 1832) Fakta bahwa nubuat-nubuat Daniel belum begitu dimengerti pada awal abad ke-19 menunjukkan bahwa ”zaman akhir” yang dinubuatkan itu akan tiba di masa depan, sebab orang-orang ”yang memiliki pemahaman”, yaitu hamba-hamba sejati Allah, sudah akan memahami nubuat itu pada ”zaman akhir”.—Dan 12:9, 10.
Ungkapan ”zaman akhir” juga digunakan sehubungan dengan perkembangan-perkembangan khusus yang berkaitan dengan pemerintahan manusia. Daniel 11:40 menyatakan, ”Pada zaman akhir, raja selatan akan menekan [raja utara], dan raja utara akan menggempur dia dengan kereta dan penunggang kuda dan banyak kapal.” Setelah itu, nubuat tersebut membahas tindakan ”raja utara” dan menunjukkan bahwa ia akan menemui akhirnya. (Dan 11:41-45) Maka ”zaman akhir” di ayat itu jelas harus dipahami sebagai suatu periode yang mencapai puncaknya sewaktu ”raja utara” dibinasakan. Yang meneguhkan hal itu adalah fakta bahwa ”raja utara” sebelumnya digambarkan sedang menganiaya hamba-hamba Allah, yaitu orang-orang ”yang memiliki pemahaman”, sampai ”zaman akhir”, yaitu sampai akhir eksistensinya.—Dan 11:33-35.
Corak lain yang berkaitan dengan ”zaman akhir” adalah bangkit berdirinya ”seorang raja yang berwajah garang” yang akan bertindak melawan ”Pangeran atas segala pangeran”, dan akhirnya dipatahkan atau dibinasakan. ”Raja” itu akan bangkit berdiri pada bagian akhir pemerintahan keempat kerajaan yang berasal dari Imperium Yunani yang bakal terbagi. (Dan 8:8-25) Karena ”raja utara” dan ”raja selatan” berasal dari sumber yang sama, masuk akal bahwa ”raja yang berwajah garang” itu adalah salah satu dari ’raja-raja’ itu pada ”zaman akhir”, atau akhir eksistensinya.
-