-
YITROPemahaman Alkitab, Jilid 2
-
-
Yitro adalah ”imam Midian”. Karena ia adalah kepala dari suatu keluarga besar yang sekurang-kurangnya terdiri dari tujuh anak perempuan dan satu anak lelaki yang disebutkan namanya (Kel 2:15, 16; Bil 10:29), dan bertanggung jawab bukan saja untuk memenuhi kebutuhan keluarganya secara materi melainkan juga untuk memimpin mereka dalam ibadat, tepatlah apabila ia disebut ”imam [atau pemimpin] Midian”. Hal itu tentunya tidak selalu memaksudkan ibadat kepada Allah Yehuwa; namun, bisa jadi ibadat yang sejati tertanam dalam diri nenek moyang Yitro, dan beberapa segi di antaranya diteruskan dalam keluarga itu. Dari tingkah lakunya tersirat bahwa ia sekurang-kurangnya memiliki respek yang dalam kepada Allahnya Musa dan Israel.—Kel 18:10-12.
Pergaulan Yitro dengan calon menantunya dimulai tidak lama setelah Musa melarikan diri dari Mesir pada tahun 1553 SM. Musa membantu putri-putri Yitro memberi minum kambing-domba bapak mereka, dan mereka melaporkan hal ini kepada bapak mereka, yang kemudian memperlihatkan keramahtamahan kepada Musa. Lalu, Musa tinggal bersama Yitro serta menjadi bagian dari rumah tangganya dan akhirnya memperistri putrinya, Zipora. Setelah kira-kira 40 tahun menggembalakan kambing-domba Yitro di sekitar G. Horeb (Sinai), Musa diperintahkan oleh Yehuwa untuk kembali ke Mesir, dan ia mendapat restu dari mertuanya untuk kembali ke sana.—Kel 2:15-22; 3:1; 4:18; Kis 7:29, 30.
Belakangan, Yitro menerima laporan tentang kemenangan Yehuwa yang gemilang atas orang-orang Mesir, dan ia segera menjumpai Musa di dekat G. Horeb, dengan membawa serta Zipora dan kedua putra Musa; benar-benar reuni yang sangat menyenangkan. Setelah mendengar cerita Musa mengenai tindakan penyelamatan yang hebat yang dilakukan Yehuwa, Yitro memberikan tanggapan dengan mengagungkan Allah serta mengakui, ”Sekarang aku benar-benar tahu bahwa Yehuwa lebih agung daripada semua allah lain.” Kemudian, ia mempersembahkan korban-korban kepada Allah yang benar. (Kel 18:1-12) Pada hari berikutnya, Yitro memperhatikan Musa yang sedang mendengarkan problem-problem orang Israel ”dari pagi hingga matahari terbenam”. Karena menyadari bahwa hal itu sangat melelahkan bagi Musa maupun bagi bangsa itu, Yitro menyarankan sistem pendelegasian wewenang. ’Latihlah pria-pria lain yang cakap dan layak menjadi kepala atas sepuluh, lima puluh, seratus dan seribu orang untuk memutuskan perkara, sehingga engkau hanya mendengarkan perkara yang tidak dapat mereka tangani.’ Musa setuju, dan belakangan Yitro pulang ke negerinya sendiri.—Kel 18:13-27.
Musa meminta agar Hobab, putra Yitro, menjadi penunjuk jalan. Setelah dibujuk, Hobab akhirnya setuju, dan beberapa dari antara bangsanya masuk ke Tanah Perjanjian bersama Israel. (Bil 10:29-33) Hakim-Hakim 4:11 menyebut Hobab sebagai mertua Musa dan bukannya ipar, sehingga timbul kesulitan dalam pemahaman. Akan tetapi, ungkapan dalam bahasa Ibrani yang biasa diterjemahkan menjadi ”bapak mertua”, dalam makna yang lebih luas, dapat memaksudkan kerabat lelaki melalui perkawinan dan karena itu dapat juga mengartikan ”ipar laki-laki”. Anggapan bahwa mertua Musa adalah Hobab dan bukan Yitro, tidak selaras dengan ayat-ayat lain. Jika Hobab adalah nama lain Yitro, sebagaimana pendapat beberapa orang, itu berarti bahwa ada dua orang yang bernama Hobab, yaitu bapak dan anak. Di pihak lain, sebagai anggota yang terkemuka dari generasi orang Keni yang berikutnya, bisa jadi Hobab disebutkan dalam ayat ini untuk mewakili ayahnya.—Lihat HOBAB.
-
-
YIZREELPemahaman Alkitab, Jilid 2
-
-
YIZREEL
[Allah Akan Menaburkan Benih].
1. Salah seorang keturunan Yehuda; mungkin leluhur penduduk Yizreel (No. 3) atau seorang penghuni yang terkemuka.—1Taw 4:1, 3.
2. Putra nabi Hosea melalui istrinya, Gomer (Hos 1:3, 4); untuk mengetahui makna nubuat nama ”Yizreel”, lihat No. 4.
3. Kota di wilayah pegunungan Yehuda yang tidak diketahui lokasinya, mungkin didirikan oleh No. 1. (Yos 15:20, 48, 56) Dari kota Yizreel yang inilah Ahinoam, istri Daud, berasal.—1Sam 25:43; 27:3.
4. Kota di perbatasan daerah Isakhar. (Yos 19:17, 18) Dewasa ini, Yizreel dianggap sama dengan Zerin (Tel Yizreel), letaknya sekitar 11 km di sebelah utara timur-laut Yenin (En-ganim). Tepat di sebelah tenggaranya terdapat sederetan bukit batu kapur berbentuk bulan sabit yang secara turun-temurun dianggap sama dengan G. Gilboa.
Selama paruh kedua abad kesepuluh SM, Yizreel menjadi tempat kediaman Raja Ahab dari Israel dan penerusnya, Yehoram, walaupun sebenarnya Samaria-lah ibu kota kerajaan utara. (1Raj 18:45, 46; 21:1; 2Raj 8:29) Di kebun anggur Nabot dekat istana di Yizreel, nabi Elia menyampaikan penghakiman dari Yehuwa atas keluarga Ahab. (1Raj 21:17-29) Nubuat itu tergenap. Yehu membunuh putra Ahab, Raja Yehoram, lalu menyuruh agar mayatnya dilemparkan ke ladang Nabot. Istri Ahab, Izebel, dimangsa oleh anjing-anjing pemakan bangkai di Yizreel sewaktu ia dilemparkan dari jendela atas perintah Yehu. Ke-70 putra Ahab dieksekusi oleh para pengasuh mereka di Samaria, dan kepala mereka ditaruh menjadi dua tumpukan di gerbang Yizreel. Orang-orang terpandang, kenalan-kenalan, dan imam-imam Ahab di Yizreel, tidak ada yang selamat.—2Raj 9:22-37; 10:5-11.
Nubuat Hosea. Firman Yehuwa kepada Hosea (1:4) mengenai ”penumpahan darah di Yizreel” tidak ada kaitannya dengan tindakan Yehu membinasakan keluarga Ahab yang tidak saleh. Yehu digunakan oleh Yehuwa sebagai alat untuk melaksanakan penghakiman ilahi. Akan tetapi, motivasi salah Yehu dalam membiarkan penyembahan anak lembu bisa jadi turut menyebabkan dia bersalah karena penumpahan darah.—2Raj 10:30, 31.
Nama Yizreel yang mengandung nubuat, yang Hosea berikan atas perintah Yehuwa kepada putranya melalui Gomer, menunjukkan bahwa perhitungan akan diadakan dengan keluarga Yehu. Allah akan ”menaburkan benih” dalam arti bahwa Ia akan membuat keluarga itu tersebar. Waktu untuk mengadakan perhitungan dengan keluarga Yehu tiba sewaktu canggah (anak dari cicit) Yehu, Zakharia, dibunuh setelah memerintah selama enam bulan, dan Syalum, sang pembunuh, merebut takhtanya. (2Raj 15:8-10) Dengan demikian, berakhirlah dinasti Yehu. Sekitar 50 tahun kemudian, pada tahun 740 SM, sewaktu kerajaan utara jatuh ke tangan Asiria dan penduduknya dibawa ke pembuangan, kekuasaan kerajaan keturunan Israel dihentikan sepenuhnya. Pada waktu itu, ”busur Israel”, yaitu kekuatan militernya, sama sekali dipatahkan. Nubuat itu telah menunjukkan bahwa hal itu akan terjadi di Lembah Yizreel, mungkin karena Asiria memperoleh kemenangan telak di tempat itu.—Hos 1:4, 5.
Akan tetapi, melalui nabi-Nya, Hosea, Yehuwa juga menunjukkan makna bagus nama Yizreel. Dengan mengumpulkan kembali sisa orang Israel dan Yehuda lalu membawa umat-Nya kembali ke negeri mereka, Yehuwa akan menaburkan benih, membuat mereka berlipat ganda di sana.—Hos 1:11; 2:21-23; bdk. Za 10:8-10.
5. Daerah geografis yang dicakup oleh Lembah Yizreel. Sebutan ini sering ditujukan hanya kepada lembah yang membentang ke arah tenggara dari kota Yizreel di daerah Isakhar sampai ke Bet-syean di tepi barat Lembah Yordan. Tetapi dewasa ini, sebutan ”Lembah Yizreel” juga digunakan untuk mencakup lembah di sebelah barat Yizreel, yaitu Lembah Esdrelon (bentuk Yunani dari nama Ibrani Yizreel). Karena itu, dalam arti luas, ”Lembah Yizreel” mencakup seluruh dataran dari Peg. Karmel sampai ke S. Yordan.
Kota Yizreel (Zerin) terletak di tepi tempat berbatu-batu yang menurun, sehingga dari kota itu seseorang dapat melihat seluruh bagian timur Lembah Yizreel yang membentang ke arah tenggara sepanjang hampir 19 km dan selebar kira-kira 3 km. Pada zaman Yosua, daerah ini dikuasai oleh orang Kanaan yang memiliki kereta-kereta perang yang berperalatan lengkap dan kuat. (Yos 17:16) Di Lembah Yizreel ini juga, Gideon dan 300 anak buahnya menyaksikan tangan Yehuwa menyelamatkan mereka ketika pasukan musuh yang terdiri atas orang Midian, orang Amalek, dan orang dari Timur saling menyerang karena bingung. (Hak 6:33; 7:12-22) Belakangan sewaktu menghadapi musuh mereka, orang Filistin, pasukan Israel di bawah pimpinan Raja Saul berkemah dekat mata air di Yizreel (mungkin Ain Jalud di ekor gunung di sisi barat laut Gilboa atau Ain el-Meiyiteh di bawah kota Zerin). Setelah itu, dari Yizreel datang laporan tentang kematian Saul dan putranya, Yonatan. (1Sam 29:1, 11; 2Sam 4:4) Yizreel dan daerah sekitarnya kemudian menjadi bagian wilayah yang dikuasai putra Saul, Is-bosyet. (2Sam 2:8, 9) Dan selama pemerintahan Salomo, daerah yang ditugaskan kepada Baana, seorang pejabat daerah, mencakup Dataran Yizreel yang subur.—1Raj 4:7, 12.
-
-
YOABPemahaman Alkitab, Jilid 2
-
-
YOAB
[Yehuwa Adalah Bapak].
1. Putra Seraya, salah seorang keturunan Kenaz dari suku Yehuda. Yoab adalah ”bapak Ge-harasyim” (artinya ”Lembah para Perajin”), ”sebab”, menurut catatan Alkitab, ”mereka menjadi perajin”. Kelihatannya, Yoab adalah ”bapak” atau cikal bakal masyarakat perajin yang tinggal di lembah itu.—1Taw 4:1, 13, 14; lihat GE-HARASYIM.
2. Yang kedua dari tiga putra Zeruya, saudara kandung atau tiri Daud (mungkin anak perempuan ibu Daud dari perkawinan sebelumnya dengan Nahas; 2Sam 17:25). Jadi, Yoab adalah kemenakan Daud. Saudara-saudaranya adalah Abisyai dan Asahel. (2Sam 8:16; 1Taw 2:13-16) Sewaktu menyatakan identitas ketiga pria ini, nama ibu merekalah yang disebutkan sebaliknya dari nama ayah mereka, karena sang ibu adalah kakak Daud; dengan demikian, hubungan Daud dengan ketiga pria ini menjadi lebih jelas.
Sifat-sifatnya. Yoab adalah seorang jenderal yang cakap, ahli berorganisasi, cerdik, dan tegas. Namun, ia juga seorang oportunis yang ambisius, pendendam, licik, dan kadang-kadang tidak bermoral.
Yoab mengepalai anak buah Daud pada waktu Is-bosyet, putra Saul, memerintah atas seluruh Israel, kecuali suku Yehuda yang berpaut kepada Daud. (2Sam 2:10) Pada suatu waktu, hamba-hamba Is-bosyet berhadapan dengan hamba-hamba Daud di Kolam Gibeon. Komandan pasukan Is-bosyet itu adalah Abner, paman Saul, yang mendudukkan Is-bosyet di takhta. Seraya orang-orang itu duduk berhadap-hadapan, Abner mengusulkan suatu perang tanding antara 12 pria dari kedua belah pihak. Kemudian mereka saling mencengkeram kepala lawannya, dan masing-masing menikam lawannya dengan pedang, sehingga mereka semua tewas bersama-sama. (2Sam 2:12-16) Karena perang tanding itu tidak menyelesaikan masalahnya, terjadilah pertempuran besar-besaran. Penghitungan sesudahnya menyingkapkan bahwa pasukan Is-bosyet kehilangan 360 orang, sedangkan pasukan Daud, hanya 20 orang.—2Sam 2:30, 31.
-