-
GOLIATPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
Tidak lama setelah Daud diurapi oleh Samuel, dan setelah roh Yehuwa meninggalkan Raja Saul (1Sam 16:13, 14), orang Filistin berkumpul untuk berperang melawan Israel di Sokoh dan kemudian berkemah di Efes-damim. Ketika barisan tempur orang Filistin berhadap-hadapan dengan pasukan Saul, dengan lembah memisahkan mereka, Goliat, pejuang berbadan raksasa itu, muncul dari tengah-tengah pasukan Filistin dan berteriak menantang Israel agar mengajukan seorang pria untuk bertarung dengannya satu lawan satu, dan hasilnya akan menentukan pasukan mana yang harus menjadi hamba pasukan yang lain. Pagi dan petang, selama 40 hari, pasukan Israel harus menelan tantangan ini dengan perasaan sangat takut. Tidak ada satu pun prajurit Israel yang berani menerima tantangan itu.—1Sam 17:1-11, 16.
Dengan menantang pasukan Yehuwa, Allah yang hidup, Goliat sebenarnya memeteraikan kematiannya sendiri. Daud, si pemuda gembala, dengan roh Allah pada dirinya, memenuhi tantangan Goliat. Goliat, didahului oleh orang yang membawakan sebuah perisai besar baginya, maju sambil menyumpahi Daud demi allah-allahnya. Mendengar ini, Daud menjawab, ”Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak serta lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama Yehuwa yang berbala tentara, Allah barisan tempur Israel, yang telah kautantang.” (GAMBAR, Jil. 1, hlm. 745) Daud melemparkan sebuah batu dengan umbannya; batu itu terbenam ke dalam dahi Goliat, dan ia jatuh ke tanah. Kemudian, Daud berdiri di dekat Goliat dan memenggal kepalanya dengan pedang si raksasa itu sendiri. Hal ini segera disusul dengan kekacauan besar dan pembantaian orang Filistin.—1Sam 17:26, 41-53.
”Kemudian Daud mengambil kepala orang Filistin itu dan membawanya ke Yerusalem, dan senjata-senjata orang itu ditaruhnya dalam kemahnya.” (1Sam 17:54) Walaupun memang baru belakangan benteng Zion direbut oleh Daud (2Sam 5:7), kota Yerusalem sendiri telah lama dihuni oleh orang Israel, bersama orang Yebus. (Yos 15:63; Hak 1:8) Belakangan, Daud menyerahkan pedang Goliat ke tempat suci. Hal ini ditunjukkan oleh fakta bahwa imam Ahimelekh memberikan pedang itu kepada Daud sewaktu Daud melarikan diri dari Saul.—1Sam 21:8, 9.
Satu ayat yang telah menimbulkan problem adalah 2 Samuel 21:19, yang menyatakan, ”Elhanan putra Yaare-oregim, orang Betlehem, membunuh Goliat, orang Gat, yang tangkai tombaknya seperti kayu penggulung pada alat tenun.” Catatan yang paralel di 1 Tawarikh 20:5 berbunyi, ”Elhanan putra Yair membunuh Lahmi, saudara Goliat, orang Gat, yang tangkai tombaknya seperti kayu penggulung pada alat tenun.”
Ada beberapa pendapat yang telah diajukan untuk menjelaskan problem ini. Targum melestarikan kisah turun-temurun bahwa Elhanan adalah Daud. Soncino Books of the Bible, yang diedit oleh A. Cohen (London, 1951, 1952), berkomentar bahwa orang dapat menerima asumsi bahwa ada dua Goliat, dan juga menyatakan bahwa Goliat mungkin adalah gelar deskriptif seperti ”Firaun”, ”Rabsyake”, ”Sultan”. Fakta bahwa ayat yang satu menyebut ”Yaare-oregim”, sedangkan ayat yang lain menyatakan ”Yair”, dan juga bahwa hanya kisah di Dua Samuel yang memuat kata-kata ”orang Betlehem [Ibr., behth hal·lakh·miʹ]”, sedangkan kisah di Tawarikh saja yang memuat nama ”Lahmi [ʼeth-Lakh·miʹ]”, menurut pendapat sebagian besar komentator, adalah akibat kekeliruan penyalin.—Lihat LAHMI; YAARE-OREGIM.
-
-
GOMER.Pemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
GOMER.
1. Cucu Nuh dan putra Yafet yang disebutkan pada urutan pertama; ia lahir setelah Air Bah. (Kej 10:1, 2; 1Taw 1:4, 5) Ia dan putra-putranya, yakni Askenaz, Rifat, dan Togarma, termasuk di antara ”keluarga putra-putra Nuh menurut silsilah keluarga mereka” yang menurunkan bangsa-bangsa yang tersebar setelah Air Bah.—Kej 10:3, 32.
Menurut sejarah, bangsa keturunan Gomer dikaitkan dengan orang Kimeri kuno, yaitu ras Arya yang tampaknya menetap di wilayah sebelah utara L. Hitam. Pada abad kedelapan SM, semasa pemerintahan Raja Sargon dari Asiria, mereka kelihatannya dihalau oleh orang Skit ke seberang Kaukasus (wilayah pegunungan di antara L. Hitam dan L. Kaspia). Orang Kimeri menyapu bersih Asia Kecil, dengan menyerang kerajaan Urartu (Ararat) dan menembus bagian timur Asia Kecil. Nama Kapadokia dalam bahasa Armenia, yaitu Gamirkʽ, merupakan bukti adanya serbuan tersebut. Karena berhadapan dengan Imperium Asiria yang kuat di timur, orang Kimeri terdesak ke arah barat dan berperang melawan orang Frigia dan orang Lidia. Mereka akhirnya diusir dari Lidia oleh rajanya, yaitu Alyates (pendahulu Kroesus).
Dalam nubuat Yehezkiel (yang tampaknya selesai ditulis sekitar tahun 591 SM) mengenai serangan yang dilancarkan ”Gog dari tanah Magog” terhadap umat Yehuwa yang dikumpulkan kembali, ”Gomer dan seluruh pasukannya” disebutkan di antara bala tentara Gog serta Togarma ”dari bagian-bagian yang paling jauh di utara, dan seluruh pasukannya”.—Yeh 38:2-8; lihat GOG No. 2; MAGOG No. 2; TOGARMA.
-