-
CABANG; TUNASPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
Rasul Paulus menyamakan mereka yang menjadi bagian dari keturunan Abraham yang akan mewarisi Kerajaan surgawi dengan cabang-cabang pada pohon zaitun kiasan. Cabang-cabang pohon zaitun liar (orang-orang dari berbagai bangsa, yang non-Yahudi) dicangkokkan untuk menggantikan cabang-cabang asli (orang-orang Yahudi) yang ”dipatahkan” mengingat hanya sedikit yang menerima Kristus, sedangkan mayoritas tidak mau menerimanya. Dengan demikian, jumlah lengkap yang Allah lantik terpenuhi, yang pada akhirnya terdiri atas orang-orang Yahudi dan non-Yahudi.—Rm 11:17-24.
”Cabang” atau ”dahan” dan istilah-istilah lain yang berkaitan yang disebutkan di atas digunakan dalam Alkitab untuk memaksudkan seorang putra atau keturunan. Sewaktu memberkati putra-putranya, Yakub menyebut Yusuf sebagai cabang (Ibr., ben, ”putra”). (Kej 49:22, Rbi8, ctk.) Tindakan pembinasaan tanpa menyisakan akar ataupun dahan melambangkan dilenyapkannya keluarga atau seluruh jenis tertentu, atau kebinasaan yang tuntas tanpa dapat dipulihkan.—Mal 4:1; bdk. Yes 5:24; Hos 9:16.
Dalam Kitab-Kitab Ibrani, Yesus Kristus secara nubuat disebut sebagai ”Tunas” hamba Yehuwa (NW, Le; bdk. TB, BIS) atau ”Cabang itu” (KJ, AT), ”Pucuk itu” (TL). (Za 3:8) Di Zakharia 6:12, 13, ”pria yang bernama Tunas” dikatakan membangun bait Yehuwa dan duduk di atas takhtanya sebagai imam. Ayat ini berlaku hanya untuk Yesus Kristus karena dia sajalah yang dapat menduduki jabatan Raja dan Imam sesuai dengan pengaturan Allah. Yesus Kristus telah dijanjikan sebagai ”tunas” yang adil-benar yang akan bangkit bagi Daud. Pribadi ini akan melaksanakan keadilbenaran dan keadilan. (Yer 23:5; 33:15; bdk. Yes 53:2; Pny 22:16.) Ia juga disebut ranting dan tunas Isai, ayah Daud.—Yes 11:1.
Dalam gambaran tentang akhir dari dinasti raja-raja Babilon, mereka digambarkan sebagai ”tunas yang sangat dibenci” yang dibuang tanpa penguburan yang layak.—Yes 14:19.
Sebagaimana Yehuwa, sang Pencipta, menumbuhkan tunas-tunas dari tanaman dan pohon-pohon yang ada di taman, demikianlah ”tunas”, ’dahan’, dan istilah-istilah yang serupa dihubungkan dengan kemakmuran, pertambahan, dan berkat dari Yehuwa. (Yes 4:2; 60:21, 22; Ayb 29:19) Ia berjanji bahwa ”sama seperti dedaunan [”cabang”, KJ; ”daun muda”, TB; ”tunas muda”, BIS; ”daun hijau”, RS] orang-orang adil-benar akan tumbuh subur”.—Ams 11:28.
-
-
CACATPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
CACAT
Kekurangan, ketidaksempurnaan fisik atau moral; keadaan bercela; ”sesuatu yang buruk”.—Ul 17:1.
Kata Ibrani untuk ”cacat” fisik atau moral adalah mum. (Im 21:17; Ayb 31:7) Kata Yunani moʹmos artinya ”cacat”, sedangkan kata yang berkaitan, aʹmo·mos, artinya ”tanpa cacat”. (2Ptr 2:13; Ef 1:4) Kedua kata tersebut berkaitan dengan kata dasar mo·maʹo·mai, artinya ”mengecam”.—2Kor 6:3; 8:20.
Berbeda dengan Yehuwa, yang ”sempurna kegiatannya [”tanpa cacat (tanpa noda) pekerjaannya”, Sy]”, tentang Israel Allah berfirman, ”Mereka sendirilah yang bertindak bejat; mereka bukan anak-anaknya, cacat itu berasal dari mereka sendiri.”—Ul 32:4, 5.
Karena itu, seorang imam Lewi yang melayani di hadapan Allah yang sempurna, harus bebas dari cacat fisik; ia tidak boleh memiliki mata yang buta, kaki yang timpang, hidung yang sumbing, ketidaknormalan seperti sebelah tangan terlalu panjang, punggung yang bungkuk, tangan yang patah, badan yang kurus, penyakit mata atau kulit, tangan atau kaki patah, dan buah pelir yang rusak atau remuk. (Im 21:18-20) Karena bebas dari cacat yang demikian, imam besar Israel dengan tepat menggambarkan Imam Besar Agung, Yesus Kristus, yang ”tanpa kecurangan, tidak tercemar”.—Ibr 7:26.
Di bawah Hukum Musa, binatang korban harus tidak bercela, bebas dari cacat. (Kel 12:5; Im 4:3, 28; Ul 15:21) Hal yang sama juga berlaku bagi korban-korban sehubungan dengan bait gambaran dalam penglihatan Yehezkiel. (Yeh 43:22, 23) Dengan cara yang sama, Kristus, ”anak domba yang tidak bercacat dan tidak bernoda”, ”mempersembahkan dirinya tanpa cacat kepada Allah”.—1Ptr 1:19; Ibr 9:14.
Di antara orang-orang yang disebutkan ”tidak ada cacat” pada penampilan fisiknya adalah Absalom, gadis Syulam, dan beberapa putra Israel yang berada di Babilon. (2Sam 14:25; Kid 4:7; Dan 1:4) Setiap orang yang berada di bawah Hukum dianjurkan untuk menjaga dan melindungi satu sama lain, agar dengan satu atau lain cara tidak menjadi cacat. ”Apabila seseorang membuat rekannya cacat, sebagaimana yang telah dia lakukan, demikianlah harus dilakukan terhadapnya. Patah tulang ganti patah tulang, mata ganti mata, gigi ganti gigi; jenis cacat yang sama yang dibuatnya pada orang itu, itu juga yang harus dibuat padanya.” (Im 24:19, 20) Rasul Paulus menyatakan keprihatinannya dalam hal menjaga sidang Kristen tetap bebas dari cacat dalam makna rohani.—Ef 1:4; 5:27; Kol 1:22; lihat juga Yud 24.
-
-
CACIANPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
CACIAN
Berasal dari kata Yunani bla·sfe·miʹa, dan kata kerja bla·sfe·meʹo, yang pada dasarnya memaksudkan perkataan yang merusak reputasi, memfitnah, dan kasar.—Lihat HUJAH.
-