-
LALAI; MENGABAIKANPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
Matius menggunakan sebuah bentuk kata Yunani itu sewaktu menceritakan perumpamaan Yesus mengenai pesta pernikahan. Orang-orang yang diundang oleh sang raja ke pesta pernikahan putranya tidak datang. Mengapa? Mereka bukannya khilaf, melainkan mereka ’tanpa peduli pergi, yang seorang ke ladangnya, yang lain ke usaha dagangnya’. Sikap tidak peduli inilah yang membuat mereka dianggap tidak layak.—Mat 22:5, 8.
Pria muda bernama Timotius diberi tanggung jawab yang berat sebagai pengawas di Efesus. Paulus menasihatinya, ”Janganlah mengabaikan [atau, tidak acuh terhadap] karunia dalam dirimu yang diberikan kepadamu melalui ramalan dan pada waktu badan para tua-tua meletakkan tangan mereka ke atasmu.” Timotius harus berupaya keras untuk tidak bersikap masa bodoh. Ia harus sibuk membaca, mengajar dan menasihati dengan benar, menjaga tingkah laku, dan menjadi teladan, memperlihatkan kepedulian dengan perhatian yang konstan dan tidak tersimpangkan. Kalau tidak, ia bisa gagal karena lalai, karena tidak benar-benar peduli akan perkenan Allah yang dikaruniakan kepadanya.—1Tim 4:11-16, Int.
Paulus mengutip kata-kata Yehuwa mengenai Israel ketika Ia berbicara tentang perjanjian Hukum, dengan mengatakan, ”yaitu perjanjianku yang mereka langgar, meskipun akulah pemilik dan suami mereka”. (Yer 31:32) Sebagai ganti ”meskipun akulah pemilik dan suami mereka”, terjemahan Septuaginta mencantumkan ”dan aku tidak lagi memperhatikan mereka”. Pastilah hal itu menjelaskan mengapa kutipannya, di Ibrani 8:9, berbunyi, ”Karena mereka tidak setia kepada perjanjianku, sehingga aku tidak lagi memperhatikan [tidak mempedulikan] mereka.” Yehuwa tentunya tidak lalai dalam pengertian ceroboh atau khilaf; sebaliknya, Ia sangat memperhatikan umat perjanjian-Nya sampai mereka tidak menghiraukan firman-Nya dan memberontak terhadap-Nya. Baru pada saat itulah dan atas dasar tersebut Ia ”tidak lagi memperhatikan [Yn., e·meʹle·sa] mereka”.
-
-
LALANGPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
LALANG
Pada umumnya, tanaman-tanaman pengganggu yang tidak memberikan manfaat yang nyata di tempat tumbuhnya. Meskipun beberapa pakar berupaya mengaitkan berbagai kata dalam bahasa aslinya, yang di Alkitab diterjemahkan ”lalang”, dengan tanaman-tanaman tertentu, tidak dapat dipastikan tanaman mana yang dimaksud.
Kata Ibrani boʼ·syahʹ dianggap berasal dari kata dasar yang artinya ”bau busuk” dan oleh karena itu mungkin mencakup berbagai jenis tanaman yang bau, ”lalang yang berbau busuk”. Ayub yang setia, pada dasarnya, menyatakan bahwa seandainya ia tidak menempuh haluan hidup yang berintegritas, sebagai ganti barli, biarlah tumbuh lalang yang berbau busuk.—Ayb 31:40.
Kata Ibrani lain, khohʹakh, diperkirakan memaksudkan tanaman-tanaman berduri secara umum, lalang berduri yang tumbuh di tanah yang telah digarap dan dengan cepat mendominasi tanah yang telantar. (Ayb 31:40; Yes 34:13; Hos 9:6) Kata yang sama muncul di Ayub 41:2, yang tampaknya sedang menyinggung tentang duri yang dimasukkan ke dalam insang seekor ikan supaya mudah dibawa. Khohʹakh juga digunakan dalam arti kiasan. (Kid 2:2) Lalang berduri di tangan pemabuk dapat mencelakai dirinya dan orang lain; demikian pula halnya dengan orang yang menggunakan peribahasa secara keliru karena tidak memahaminya. (Ams 26:9) Raja Yehoas dari Israel menyamakan tindakan angkuh Raja Amazia dari Yehuda, yang menantangnya untuk berperang, dengan lalang berduri yang ingin mengadakan persekutuan dengan pohon aras di Lebanon melalui pernikahan.—2Raj 14:8, 9; 2Taw 25:18.
Nama Ibrani syaʹyith tampaknya memaksudkan berbagai jenis lalang yang tumbuh di tanah yang ditelantarkan atau tidak digarap. (Yes 5:6; 7:23-25; 27:4) Kata itu, yang diterjemahkan ”lalang”, digunakan secara kiasan untuk menggambarkan orang-orang yang karena ketidaksetiaannya menjadi tidak berguna dan hanya cocok untuk dibinasakan.—Yes 9:18, 19; 10:17-19; bdk. Dan 4:20-22.
Di Amsal 24:31, bentuk jamak kata Ibrani qim·mohsʹ, yang biasanya diterjemahkan ”jelatang”, tampaknya memaksudkan segala jenis lalang.—Lihat JELATANG.
Lalang (Yn., zi·zaʹni·a) dalam perumpamaan Yesus di Matius 13:24-30, 36-43 biasanya dianggap sama dengan rumput semusim (Lolium temulentum), yang sangat mirip gandum dan baru pada waktu matang dapat dengan mudah dibedakan dari gandum karena bijinya berwarna hitam dan lebih kecil. Selain itu, akar-akar lalang berlilitan dengan akar gandum, maka sangat tidak bijaksana untuk mencabut lalang pada tahap awal. Jika biji rumput semusim tercampur dengan biji gandum setelah dipanen, akibatnya bisa serius atas orang yang memakannya. Roti yang mengandung terlalu banyak tepung rumput semusim dapat menyebabkan pusing-pusing dan bahkan keracunan yang fatal. Racun yang terkandung dalam biji rumput semusim biasanya dianggap berasal dari fungi yang tumbuh di dalamnya.
-
-
LALATPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
LALAT
[Ibr., zevuvʹ].
Serangga bersayap-dua dari genus Musca yang biasanya bertelur pada kotoran atau sampah yang sudah membusuk. Bulu-bulu yang sangat kecil di sekujur tubuh dan kaki lalat, serta bantalan bulu-bulu lengket pada setiap telapak kakinya membawa bakteri—jumlahnya jutaan pada satu ekor lalat rumah saja.
-