-
YEHUWAPemahaman Alkitab, Jilid 2
-
-
Meskipun diimbangi dengan keadilan, sebenarnya kasih, kesabaran, dan kepanjangsabaran itulah yang merupakan aspek-aspek yang menonjol dalam kepribadian Yehuwa sebagaimana disingkapkan oleh sejarah Israel, suatu bangsa yang sangat diperkenan tetapi yang sebagian besar ternyata sangat ”tegar tengkuk” dan ”keras hati” terhadap Pencipta mereka. (Kel 34:8, 9; Neh 9:16, 17; Yer 7:21-26; Yeh 3:7) Kecaman dan penghukuman keras yang berkali-kali Yehuwa tujukan terhadap Israel melalui para nabi-Nya sebenarnya justru menandaskan betapa besar belas kasihan Allah dan betapa luar biasa kepanjangsabaran-Nya. Setelah lebih dari 1.500 tahun bersabar terhadap mereka, dan bahkan setelah Putra-Nya sendiri dibunuh atas hasutan para pemimpin agama bangsa itu, Yehuwa tetap memperkenan mereka selama tiga setengah tahun lagi, dengan penuh belas kasihan membatasi pemberitaan kabar baik hanya kepada mereka, sehingga mereka mendapat kesempatan lebih lanjut untuk memperoleh hak istimewa memerintah bersama Putra-Nya—suatu kesempatan yang diterima oleh ribuan orang yang bertobat.—Kis 2:1-5, 14-41; 10:24-28, 34-48; lihat TUJUH PULUH MINGGU.
Yesus Kristus rupanya menunjuk ke pernyataan Yehuwa yang dikutip di atas berkenaan dengan ’menjatuhkan hukuman kepada keturunan para pelanggar hukum’ sewaktu ia mengatakan kepada para penulis dan kaum Farisi yang munafik, ”Kamu mengatakan, ’Jika kami berada pada zaman bapak-bapak leluhur kami, kami tidak akan ambil bagian dalam kesalahan mereka berkenaan dengan penumpahan darah para nabi.’ Karena itu kamu memberikan kesaksian menentang dirimu sendiri bahwa kamu adalah putra dari orang-orang yang membunuh para nabi. Maka, penuhilah takaran bapak-bapak leluhurmu.” (Mat 23:29-32) Tidak soal dalih-dalih mereka, orang-orang seperti itu mempertunjukkan melalui tindak tanduk mereka bahwa mereka menyetujui perbuatan salah bapak-bapak leluhur mereka dan membuktikan bahwa mereka sendiri tetap berada di antara ’orang-orang yang membenci Yehuwa’. (Kel 20:5; Mat 23:33-36; Yoh 15:23, 24) Jadi, tidak seperti orang-orang Yahudi yang bertobat dan mengindahkan perkataan Putra Allah, mereka mengalami dampak akumulatif penghakiman oleh Allah ketika, bertahun-tahun kemudian, Yerusalem dikepung, dibinasakan, dan kebanyakan penduduknya tewas. Mereka sebenarnya dapat luput, tetapi mereka memilih untuk tidak memanfaatkan belas kasihan Yehuwa.—Luk 21:20-24; bdk. Dan 9:10, 13-15.
Kepribadian-Nya tercermin dalam Putra-Nya. Dalam segala hal, Yesus Kristus adalah cerminan yang tepat dari kepribadian indah Bapak yang ia wakili, Allah Yehuwa. (Yoh 1:18; Mat 21:9; Yoh 12:12, 13; bdk. Mz 118:26.) Yesus mengatakan, ”Putra tidak dapat melakukan satu perkara pun atas prakarsanya sendiri, tetapi ia hanya melakukan apa yang ia lihat dilakukan oleh Bapak. Karena perkara apa pun yang dilakukan oleh Pribadi itu, perkara-perkara itu juga yang dilakukan Putra dengan cara yang sama.” (Yoh 5:19) Karena itu, dapat dikatakan bahwa kebaikan hati dan keibaan hati, kelemahlembutan dan kehangatan, serta kasih yang kuat akan keadilbenaran dan kebencian akan kefasikan yang Yesus perlihatkan (Ibr 1:8, 9), semuanya adalah sifat-sifat yang telah diamati Putra dalam diri Bapaknya, Allah Yehuwa.—Bdk. Mat 9:35, 36 dengan Mz 23:1-6 dan Yes 40:10, 11; Mat 11:27-30 dengan Yes 40:28-31 dan Yes 57:15, 16; Luk 15:11-24 dengan Mz 103:8-14; Luk 19:41-44 dengan Yeh 18:31, 32; Yeh 33:11.
Oleh karena itu, setiap pencinta keadilbenaran yang membaca Tulisan-Tulisan Kudus terilham dan yang benar-benar ”mengetahui” makna lengkap nama Yehuwa disertai pemahaman (Mz 9:9, 10; 91:14; Yer 16:21) memiliki alasan yang kuat untuk mengasihi dan mengagungkan nama itu (Mz 72:18-20; 119:132; Ibr 6:10), memuji dan meninggikannya (Mz 7:17; Yes 25:1; Ibr 13:15), takut akan nama itu dan menyucikannya (Neh 1:11; Mal 2:4-6; 3:16-18; Mat 6:9), percaya kepadanya (Mz 33:21; Ams 18:10), dan setuju dengan perkataan sang pemazmur, ”Aku akan melantunkan melodi bagi Allahku selama aku ada. Biarlah renunganku akan dia menyenangkan. Aku, aku akan bersukacita karena Yehuwa. Orang-orang berdosa akan dilenyapkan dari bumi; dan mengenai orang-orang fasik, mereka tidak akan ada lagi. Agungkanlah Yehuwa, hai, jiwaku. Pujilah Yah, hai, kamu sekalian!”—Mz 104:33-35.
-
-
YEHUWA ADA DI SANAPemahaman Alkitab, Jilid 2
-
-
YEHUWA ADA DI SANA
Ungkapan ini adalah terjemahan dari Yehwahʹ Syamʹmah, yang merupakan nama kota yang dilihat oleh nabi Yehezkiel dalam penglihatannya yang dicatat di pasal 40 sampai 48. (Yeh 48:35) Kota dalam penglihatan itu digambarkan berbentuk bujur sangkar (setiap sisinya 4.500 hasta panjang [2.331 m]) dan mempunyai 12 gerbang, masing-masing menyandang nama salah satu suku Israel. (Yeh 48:15, 16, 31-34) Kota dalam penglihatan nubuat Yehezkiel itu adalah milik ”seluruh keturunan Israel”. (Yeh 45:6) Nama Yehuwa-Syamah, atau ”Yehuwa Ada di Sana”, melambangkan kehadiran Allah sebagaimana dinyatakan di ayat-ayat lain, seperti Mazmur 46:5; 132:13, 14; Yesaya 24:23; Yoel 3:21; dan Zakharia 2:10, 11; di ayat-ayat itu Yehuwa, sebagai pribadi yang ’langit segala langit pun tidak dapat memuat dirinya’, disebutkan seolah-olah berdiam di sebuah kota atau tempat di bumi.—1Raj 8:27; lihat juga BANGSAWAN; PANGERAN; PEMBESAR; PEMIMPIN.
-
-
YEHUWA ADALAH KEADILBENARAN KITAPemahaman Alkitab, Jilid 2
-
-
YEHUWA ADALAH KEADILBENARAN KITA
Ungkapan yang diterjemahkan dari dua kata yaitu Yehwahʹ Tsidh·qeʹnu, terdapat di Yeremia 23:6 dan 33:16.
Yeremia 23:5, 6 berisi nubuat tentang Mesias yang menggambarkan bahwa calon raja itu akan bertunas dari garis keturunan Daud dan akan ”melaksanakan keadilan serta keadilbenaran di negeri ini”. Karena ia memerintah sebagai wakil Allah (sama seperti Daud, dan raja-raja lainnya, duduk ”di atas takhta Yehuwa” sebagai raja yang diurapi Allah; 1Taw 29:23), nubuat itu mengatakan, ”Ia akan disebut dengan nama Yehuwa Adalah Keadilbenaran Kita.” Beberapa orang menyatakan bahwa hal ini berarti Yesus, sang Mesias, sama dengan Yehuwa, dan membentuk satu Allah, tetapi tidak ada dasar untuk pernyataan itu. Hal ini dapat terlihat dari fakta bahwa nubuat serupa tentang Mesias di Yeremia 33:14-16 menggunakan ungkapan serupa untuk Yerusalem, demikian, ”Dengan nama inilah ia akan disebut: Yehuwa Adalah Keadilbenaran Kita.” Dalam kedua kasus itu, ungkapan tersebut memperlihatkan bahwa nama Allah, Yehuwa, yang ditaruh atas raja yang dijanjikan-Nya maupun atas ibu kota pilihan-Nya, merupakan jaminan keadilbenaran raja dan ibu kota itu. Selain itu, keadilan dan keadilbenaran yang terpancar dari atau dinyatakan oleh sumber-sumber tersebut adalah hasil dari pengabdian total kepada Yehuwa dan kehendak-Nya, sehingga mendatangkan berkat serta bimbingan Yehuwa.
-