-
ABIATARPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
Meskipun belakangan catatan di 1 Raja-Raja 4:4 sekali lagi menyebutkan ”Zadok serta Abiatar” sebagai imam-imam pada masa pemerintahan Salomo, kemungkinan besar Abiatar disebutkan hanya sebagai penghormatan atau sebagai tokoh sejarah. Beberapa pakar berpendapat bahwa setelah menurunkan kedudukan Abiatar, Salomo kemudian menugasinya untuk melayani sebagai wakil Zadok; jadi, sementara yang satu bertugas di G. Zion, tempat Tabut disimpan, yang lainnya melayani di tabernakel, yang tetap ada di Gibeon sebelum bait dibangun. (Lihat 1Taw 16:37-40.) Akan tetapi, 1 Raja-Raja 2:26 memperlihatkan bahwa Salomo menyuruh Abiatar pergi ke ladangnya di Anatot, dan meskipun Anatot tidak jauh dari Gibeon, titah Salomo menunjukkan bahwa Abiatar disingkirkan dari semua partisipasi aktif dalam keimaman.
Di Markus 2:26, menurut kebanyakan terjemahan, Yesus mengatakan bahwa Daud masuk ke dalam rumah Allah dan memakan roti pertunjukan ”waktu Abiatar menjabat sebagai imam besar”. Karena Ahimelekh, ayah Abiatar, adalah imam besar ketika peristiwa itu terjadi, terjemahan seperti itu dapat menimbulkan kekeliruan sejarah. Patut diperhatikan bahwa sejumlah manuskrip masa awal tidak memuat frasa di atas, dan frasa itu tidak ditemukan dalam kisah yang sama di Matius 12:4 dan Lukas 6:4. Akan tetapi, struktur frasa Yunani yang serupa muncul di Markus 12:26 dan Lukas 20:37, dan di sini, banyak terjemahan menggunakan frasa ”dalam ceritera tentang” dan ”dalam peristiwa tentang”. (TB; RS; AT; JB) Jadi kelihatannya, Markus 2:26 dapat dengan tepat diterjemahkan seperti dalam Terjemahan Dunia Baru, yang berbunyi, ”Bagaimana ia masuk ke dalam rumah Allah, dalam kisah tentang Abiatar, sang imam kepala.” Karena kisah mengenai kegiatan Abiatar pada masa awal dimulai segera setelah catatan tentang masuknya Daud ke dalam rumah Allah untuk memakan roti pertunjukan, dan karena Abiatar belakangan memang menjadi imam besar Israel pada masa pemerintahan Daud, terjemahan ini mempertahankan keakuratan catatan tersebut dari segi sejarah.
-
-
ABIBPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
ABIB
[Bulir-Bulir Hijau].
Nama asli bulan kamariah pertama menurut kalender suci Yahudi dan bulan ketujuh menurut kalender sekuler. (Kel 13:4; 23:15; 34:18; Ul 16:1) Pada umumnya, Abib jatuh pada sebagian bulan Maret dan sebagian bulan April.
Orang-orang sependapat bahwa nama Abib berarti ”Bulir-Bulir Hijau”, yaitu bulir biji-bijian yang sudah masak tetapi masih lembek. (Bdk. Im 2:14.) Pada bulan inilah barli dituai, diikuti oleh panen gandum beberapa minggu sesudahnya. Hujan akhir atau hujan musim semi juga mulai turun dan ini ikut menyebabkan S. Yordan meluap. (Yos 3:15) Yehuwa menentukan bulan ini sebagai bulan pertama dari tahun suci pada saat Eksodus dari Mesir. (Kel 12:1, 2; 13:4) Setelah masa pembuangan di Babilon, nama ini diganti menjadi Nisan.—Lihat NISAN.
-
-
ABIDAPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
ABIDA
[Bapak Telah Mengenal (Aku)].
Abida adalah putra Midian dan cucu Abraham melalui istrinya, Ketura. Ia mempunyai empat saudara laki-laki yang bernama Efa, Efer, Hanokh, dan Eldaa.—Kej 25:1, 2, 4; 1Taw 1:33.
-
-
ABIDANPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
ABIDAN
[Bapak(-ku) Telah Menghakimi].
Pemimpin suku Benyamin ketika sensus diadakan atas Israel pada tahun kedua setelah Eksodus dari Mesir. (Bil 1:11, 16) Ia menjadi kepala atas 35.400 pria Benyamin yang berusia 20 tahun ke atas, yang berkemah di sisi barat tabernakel.—Bil 2:18, 22, 23.
Setelah tabernakel selesai dibangun dan pada waktu peresmiannya (1512 SM), selama 12 hari setiap pemimpin mempersembahkan persembahan, yang tujuannya tidak untuk bersaing, berupa peralatan makan dari perak dan emas, yang nilainya sekitar $1.720, di samping persembahan biji-bijian, minyak, dupa, dan ternak. Abidan melakukan hal ini pada hari kesembilan. (Bil 7:10, 60-65) Ia meninggal pada waktu 40 tahun pengembaraan di padang belantara.—Bil 14:29, 30.
-
-
ABIELPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
ABIEL
[Bapak(-ku) Adalah Allah].
1. Seorang putra Zeror, dan keturunan Bekorat dan Afia, dari suku Benyamin. Perbandingan antara 1 Tawarikh 8:29-33 dan 9:35-39 dengan 1 Samuel 9:1, 2 dan 14:50, 51 memberikan dasar untuk percaya bahwa Abiel juga disebut ”Yeiel” dalam catatan di Tawarikh, karena di sana disebutkan bahwa Yeiel adalah ayah Ner, yang menjadi ayah Kis, ayah Saul. Satu Samuel 14:50, 51 juga memperlihatkan bahwa Abiel (atau Yeiel) adalah ayah Ner. Catatan di Tawarikh menunjukkan bahwa Yeiel (atau Abiel) mempunyai sembilan putra yang lain, yang salah seorangnya bernama Kis. Jadi, Kis yang lebih tua ini adalah paman dari putra Ner yang namanya sama.
Dengan anggapan bahwa Abiel dan Yeiel adalah nama dari orang yang sama, kita sampai kepada silsilah seperti yang tertera pada bagan ini.
[Bagan]
(Untuk keterangan lengkap, lihat publikasinya)
Afia (keturunan Benyamin)
Bekorat
Zeror
Abiel atau Yeiel
Abdon Zur Kis Baal Ner Nadab Gedor Ahio Zakharia Miklot
(Zekher)
Abner Kis
Saul
Karena itu, apabila kita membaca di 1 Samuel 9:1 bahwa Kis (yaitu Kis yang kedua, ayah Saul) adalah ”putra Abiel”, tampaknya itu berarti ia cucu Abiel. Kasus seperti ini sering terjadi dalam silsilah Alkitab, yaitu diabaikannya satu mata rantai atau lebih dalam silsilah. (Jadi, meskipun ”keluarga keturunan Matri” yang disebutkan di 1 Samuel 10:21 mencakup Kis dan Saul, nama Matri dalam Alkitab hanya muncul sebagai nama keluarga.)
-