-
FRIGIAPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
Bagian barat Frigia belakangan dikuasai oleh raja-raja dinasti Atalus dari Pergamus. Kerajaan ini menjadi Asia, salah satu provinsi Romawi, tetapi bagian tenggaranya sering disebut sebagai Frigia-Asia. (Lihat ASIA.) Raja Galatia menguasai bagian Frigia yang lebih ke timur, yang akhirnya membentuk sebagian Galatia, salah satu provinsi Romawi. Bagian timur ini kadang-kadang disebut Frigia-Galatia; letaknya di sebelah utara Pisidia dan di sebelah barat laut Likaonia. Bergantung dari sudut pandangan sang penulis dan jangka waktu yang tersangkut, Antiokhia dan Ikonium dapat disebut sebagai kota-kota Frigia, walaupun Antiokhia sering dikaitkan dengan Pisidia, dan Ikonium dengan Likaonia.—Kis 13:14; lihat ANTIOKHIA No. 2; IKONIUM.
Banyak orang Yahudi yang menjadi penduduk Frigia; mereka berada di sana atas anjuran para penguasa dari dinasti Seleukus di Siria. Menurut Yosefus, Antiokhus III (223-187 SM) memindahkan ”dua ribu keluarga Yahudi beserta harta benda mereka dari Mesopotamia dan Babilonia” ke Lidia dan Frigia untuk menstabilkan situasi di kalangan para pembangkang di sana. (Jewish Antiquities, XII, 149 [iii, 4]) Orang Yahudi tampaknya terus bertambah banyak di Asia Kecil pada masa kekuasaan orang Romawi. Pada Pentakosta tahun 33 M, ada juga orang-orang Yahudi dari ”distrik Asia, dan Frigia dan Pamfilia” yang hadir di Yerusalem.—Kis 2:9, 10.
Pada perjalanan utusan injilnya yang kedua, Paulus dan rekan-rekannya pergi ke arah barat laut melalui Kilikia dan Likaonia, ”menjelajahi Frigia dan daerah Galatia, karena mereka dilarang oleh roh kudus untuk membicarakan firman di distrik Asia”. (Kis 15:41; 16:1-6) Jadi mereka telah memasuki bagian timur Frigia lama (yang pada zaman Paulus adalah Frigia-Galatia), tetapi tidak terus ke barat melalui provinsi Asia (yang mencakup Frigia-Asia), sebaliknya mereka pergi ke utara ke arah provinsi Bitinia lalu ke barat menuju Troas.
Pada perjalanannya yang ketiga, Paulus melewati Frigia-Galatia dan Frigia-Asia. Ia meninggalkan Antiokhia, Pisidia, dan ”pergi dari satu tempat ke tempat lain menjelajahi daerah Galatia dan Frigia”. (Kis 18:23) Catatan itu juga menyebutkan bahwa ia ”menjelajahi bagian pedalaman dan tiba di Efesus” di Pesisir Aegea. (Kis 19:1) Kelihatannya ia tidak mengambil jalan utama menuju Efesus yang menuruni lembah S. Likus dan melalui kota-kota Frigia yaitu Laodikia, Kolose, dan Hierapolis (Kol 2:1; 4:13), tetapi menempuh rute yang lebih pendek, agak ke utara.—Lihat KOLOSE.
-
-
GAALPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
GAAL
[mungkin, Memuakkan; Muak].
Putra Ebed yang, bersama saudara-saudaranya, datang ke Syikhem dan memperoleh kepercayaan dari para pemilik tanah di sana. (Hak 9:26) Sebelumnya, para pemilik tanah tersebut telah menguatkan tangan Abimelekh untuk membunuh putra-putra Yerubaal (Gideon) dan setelah itu menjadikan dia raja atas mereka. (Hak 9:1-6) Tampaknya Abimelekh menetapkan Zebul sebagai pembesar atas penduduk Syikhem, sedangkan ia sendiri berdiam di Aruma. Beberapa waktu kemudian, berkembanglah roh jahat di antara Abimelekh dan para pemilik tanah Syikhem. Karena itu Gaal dan saudara-saudaranya menghasut penduduk kota itu untuk memberontak terhadap Abimelekh. Sewaktu Zebul mendengar hal itu, ia segera mengirimkan berita kepada Abimelekh, disertai saran tentang cara menghadapi situasi yang sedang berkembang itu. Gaal dan orang-orang yang bersamanya ditaklukkan dalam pertempuran melawan Raja Abimelekh yang terjadi setelah itu dan mereka pun lari kembali ke kota. Akhirnya Zebul mengusir Gaal dan saudara-saudaranya keluar dari Syikhem.—Hak 9:22-41.
-
-
GAASPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
GAAS
[mungkin, Berguncang; Diguncangkan].
Nama sebuah bukit di wilayah pegunungan Efraim, di sebelah selatan Timnat-heres (atau Timnat-sera). (Yos 24:30; Hak 2:9) Wadi Gaas, yang disebutkan di 2 Samuel 23:30 dan 1 Tawarikh 11:32, tampaknya memaksudkan jurang-jurang sempit di sekitar bukit tersebut.
-
-
GABATAPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
GABATA
Lihat LANTAI BATU.
-
-
GABRIELPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
GABRIEL
[Pribadi Laki-Laki Milik Allah].
Satu-satunya malaikat kudus selain Mikhael yang namanya disebutkan dalam Alkitab; satu-satunya malaikat yang ketika menjelma memberitahukan namanya. Gabriel muncul dua kali di hadapan Daniel: yang pertama, di dekat S. Ulai ”pada tahun ketiga pemerintahan Raja Belsyazar” untuk menjelaskan penglihatan Daniel tentang kambing jantan dan domba jantan (Dan 8:1, 15-26); dan yang kedua, ”pada tahun pertama pemerintahan Darius”, orang Media, untuk menyampaikan nubuat tentang ”tujuh puluh minggu”. (Dan 9:1, 20-27) Kepada imam Zakharia, Gabriel menyampaikan kabar baik bahwa dia dan Elisabet, istrinya yang telah lanjut usia, akan memiliki seorang putra, Yohanes (sang Pembaptis). (Luk 1:11-20) Kepada Maria, perawan yang telah bertunangan dengan Yusuf, Gabriel menyatakan, ”Salam, hai, engkau yang sangat diperkenan, Yehuwa menyertai engkau.” Gabriel kemudian memberi tahu Maria bahwa dia akan melahirkan seorang anak lelaki, Yesus, yang ”akan disebut Putra dari Yang Mahatinggi; dan Allah Yehuwa akan memberikan kepadanya takhta Daud, bapaknya, . . . dan kerajaannya tidak akan berakhir”.—Luk 1:26-38.
Dari catatan Alkitab diketahui bahwa Gabriel adalah malaikat yang tinggi jabatannya yang memiliki hubungan erat dengan takhta surgawi, malaikat ”yang berdiri dekat di hadapan Allah”; bahwa dialah yang ”diutus” Allah untuk menyampaikan berita-berita istimewa kepada hamba-hamba Yehuwa di bumi ini (Luk 1:19, 26); bahwa wujudnya ketika menjelma atau dalam penglihatan, sesuai dengan arti namanya, ”seperti laki-laki”.—Dan 8:15.
-
-
GADPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
GAD
[Kemujuran].
1. Putra Yakub melalui hamba perempuan Lea, Zilpa, yang juga melahirkan Asyer, adik Gad. Pada saat ia dilahirkan di Padan-aram sekitar tahun 1770 SM, Lea berseru, ”Sungguh mujur!”; karena itu, ia dinamai Gad. (Kej 30:9-13; 35:26) Gad ikut bersama saudara-saudaranya ketika mereka dua kali pergi ke Mesir untuk mendapatkan biji-bijian dari Yusuf. (Kej 42:3; 43:15) Ia berusia kira-kira 42 tahun sewaktu ia dan keluarganya pindah ke Mesir bersama ayahnya, Yakub, pada tahun 1728 SM. (Kej 46:6, 7, 16) Tujuh belas tahun kemudian, ketika Yakub hampir meninggal, ia memberkati ke-12 putranya, dan ia mengatakan kepada Gad, ”Mengenai Gad, sekawanan penyamun akan menyergapnya, tetapi ia akan menyergap yang paling belakang.”—Kej 49:1, 2, 19.
2. Suku yang muncul dari ketujuh putra Gad. Pejuang dalam suku ini berjumlah 45.650 orang pada tahun kedua setelah Eksodus dari Mesir. (Kej 46:16; Bil 1:1-3, 24, 25) Gad tergabung dalam kelompok tiga suku bersama Ruben dan Simeon. Perkemahan mereka berlokasi di sebelah selatan tabernakel. (Bil 2:10-16) Pada waktu akan pindah, kelompok Yehuda berangkat paling pertama, diikuti oleh orang-orang Lewi dari keluarga Gersyon dan Merari yang mengusung tabernakel, dan setelah mereka barulah kelompok yang mencakup Gad. Eliasaf, putra Deuel, adalah pemimpin pasukan mereka. (Bil 10:14-20) Pada akhir perjalanan di padang belantara, prajurit Gad hanya berjumlah 40.500 orang, jadi berkurang 5.150 orang.—Bil 26:15-18.
Daerah Gad. Pria-pria suku Gad adalah pemelihara ternak, sama seperti bapak leluhur mereka. (Kej 46:32) Karena alasan ini, mereka memohon agar daerah peternakan di sebelah timur S. Yordan diberikan sebagai jatah daerah mereka. Musa menanggapi hal tersebut dengan menetapkan daerah ini untuk Gad, Ruben, dan setengah dari suku Manasye, yang juga memiliki banyak ternak. Akan tetapi, Musa menyatakan bahwa syaratnya ialah suku-suku itu harus membantu suku-suku lainnya menaklukkan daerah di sebelah barat S. Yordan. Mereka langsung menyetujui hal ini, dan setelah membangun kandang-kandang batu untuk ternak mereka dan kota-kota untuk anak-anak mereka, mereka mengirimkan sejumlah pejuang untuk menyeberangi S. Yordan dan turut menaklukkan negeri itu. (Bil 32:1-36; Yos 4:12, 13) Daerah Gad pernah diduduki orang Amori, tetapi orang Israel telah mengalahkan mereka pada masa kepemimpinan Musa.—Bil 32:33; Ul 2:31-36; 3:8-20.
Gad menempati sebagian besar dataran rendah di sepanjang tepi timur S. Yordan; batasnya di sebelah selatan hampir sampai di L. Mati, dan batasnya di sebelah utara mendekati L. Khineret. Daerah Gad juga mencakup dataran-dataran yang lebih tinggi, antara lain Wadi Yabok. Oleh karena itu, sebagian besar Gilead ada di wilayah yang diberikan kepada Gad. (Ul 3:12, 13) Gad berbatasan dengan Manasye di sebelah utara dan dengan Ruben di sebelah selatan.—Yos 13:24-28.
Setelah negeri itu ditaklukkan, Yosua memberi Gad sebagian dari hasil jarahan dan menyuruh mereka pulang. Selanjutnya, Gad ikut bersama Ruben dan Manasye membangun mezbah yang besar di dekat S. Yordan. Hal ini meresahkan suku-suku lainnya, tetapi mereka tenang kembali setelah dijelaskan bahwa mezbah itu didirikan sebagai saksi bahwa seperti suku-suku di sebelah barat S. Yordan, mereka akan beribadat kepada Yehuwa secara eksklusif. Mezbah itu dimaksudkan untuk memberikan jaminan bahwa suku-suku di sebelah timur dan di sebelah barat S. Yordan tidak terpisah.—Yos 22:1-34.
Ini semua cocok dengan berkat Yakub untuk Gad, ”Mengenai Gad, sekawanan penyamun akan menyergapnya, tetapi ia akan menyergap yang paling belakang.” (Kej 49:19) Suku itu tidak takut mempunyai daerah yang salah satu sisinya (sebelah timur) terbuka bagi kawanan penyamun. Mereka tidak memilih untuk tinggal di dataran tinggi di sebelah timur hanya untuk menghindari pertempuran merebut tanah Kanaan. Kata-kata perpisahan Yakub kepada Gad adalah seperti perintah untuk dengan yakin membalas serangan para penyamun yang juga melanggar perbatasannya. Selain itu, orang Gad menyergap para penyergap, dan membuat mereka berbalik melarikan diri dan setelah itu orang Gad akan mengejar pasukan yang paling belakang.
Musa juga berbicara tentang sifat-sifat baik Gad, demikian, ”Diberkatilah orang yang memperluas daerah Gad. Ia akan berdiam bagaikan seekor singa, dan ia akan mencabik lengan, ya, puncak kepala. Ia akan memilih bagian pertama bagi dirinya, sebab di sanalah tersedia bagian dari orang yang memberi ketetapan. Dan para pemimpin bangsa itu akan berkumpul. Keadilbenaran Yehuwa pasti akan ia laksanakan juga keputusan-keputusan hukumnya sehubungan dengan Israel.”—Ul 33:20, 21.
-