-
PERUTPemahaman Alkitab, Jilid 2
-
-
”Perut” secara kiasan digunakan untuk nafsu, atau keinginan daging (Rm 16:18; Flp 3:19), dan sumber dari pembicaraan atau percekcokan. (Ayb 15:2; 32:18, 19) Ketika berada di dalam perut ikan, Yunus membandingkan bagian dalam ikan dengan Syeol sewaktu ia berkata, ”Dari perut Syeol aku berseru meminta tolong,” karena ia sama seperti sudah mati andaikata Yehuwa tidak melepaskannya secara mukjizat.—Yun 2:2; lihat RAHIM; USUS.
-
-
PERWIRAPemahaman Alkitab, Jilid 2
-
-
PERWIRA
Kata ini adalah terjemahan dari istilah Yunani he·ka·ton·tarʹkhes (atau he·ka·tonʹtar·khos) dan ken·ty·riʹon, dan memaksudkan seorang perwira yang mengepalai seratus prajurit, seorang senturion. Legiun Romawi, berapa pun besarnya, selalu dibagi dalam 60 senturi, yang masing-masing dikepalai seorang senturion. Apabila legiun menyusut menjadi kurang dari 6.000 prajurit, seperenam puluh legiun tetap dikepalai seorang senturion, walaupun ada kurang dari 100 prajurit. Para perwira tersebut diusulkan oleh para tribun dan disetujui oleh kalangan berwenang pemerintah yang lebih tinggi. Jabatan senturion adalah pangkat tertinggi yang dapat dicapai seorang prajurit biasa, meskipun ada kesempatan untuk promosi di kalangan senturion sendiri.
Senturion memegang kedudukan kunci dan menjalankan peranan yang sangat penting dalam legiun. Meskipun berada di bawah wewenang tribun dan bertanggung jawab melaksanakan perintah-perintahnya, perwira adalah atasan yang secara langsung mengepalai para prajurit. Ia menggembleng para prajurit; bekerja bersama mereka; memeriksa persenjataan, suplai, dan makanan mereka; mengorganisasi mereka. Ia adalah penegak disiplin yang mengawasi pencambukan dan hukuman mati, orang yang berwenang menghukum tentaranya. Lebih daripada yang lain, para senturion itulah yang terutama menjadi faktor penentu kesiapan dan efisiensi bala tentara Romawi; mereka umumnya yang paling berpengalaman dan berperan dalam bala tentara Romawi.—Lihat BALA TENTARA.
Dalam kisah di Kitab-Kitab Yunani Kristen, perwira disebutkan dalam beberapa peristiwa. Perwira dari Kapernaum yang meminta Yesus menyembuhkan budaknya dipuji oleh sang Majikan karena imannya yang patut diteladani. (Mat 8:5-13) Pernyataan orang-orang Yahudi, ”Dia mengasihi bangsa kita dan dialah yang membangun sinagoga bagi kami”; pengakuan sang senturion bahwa ”aku tidak layak menyuruh engkau masuk ke bawah atapku”; dan komentar Yesus, ”Bahkan di Israel tidak pernah kutemukan iman yang begitu besar,” semuanya itu menunjukkan bahwa perwira tersebut adalah orang non-Yahudi. Akan lebih mengagumkan lagi andaikan ia orang Romawi, mengingat orang Romawi tidak dikenal suka beriba hati kepada para budak.—Luk 7:1-9.
Ada seorang perwira yang mengepalai empat prajurit yang melaksanakan hukuman mati atas Yesus. (Yoh 19:23) Kemungkinan besar senturion itu hadir ketika di hadapan Pilatus dibahas bahwa Yesus telah mengaku sebagai Putra Allah. (Yoh 19:7) Setelah menyaksikan persidangan itu dan kejadian-kejadian lain di sekitar pemantekan, dan juga fenomena mukjizat pada waktu kematian Yesus, ”perwira itu memuliakan Allah”, sambil mengatakan, ”Pria ini sesungguhnya adil-benar,” ”Pastilah ini Putra Allah.” (Luk 23:47; Mat 27:54) Tidak diragukan, kepadanyalah Pilatus mencari informasi apakah Yesus sudah mati, sebelum menyerahkan mayatnya untuk dikubur.—Mrk 15:44, 45.
Kornelius, seorang senturion dari pasukan Italia yang ditempatkan di Kaisarea, adalah orang non-Yahudi tidak bersunat yang pertama menjadi orang Kristen. (Kis 10:1-48) Fakta bahwa ia memiliki rumah sendiri dan prajurit-prajurit bawahan menunjukkan bahwa para perwira dengan pangkat demikian diizinkan hidup terpisah dari tentara-tentara biasa.—Lihat KORNELIUS.
Para perwira yang ditempatkan di Menara Antonia, bersama para prajurit mereka dan sang komandan militer, bergegas ke wilayah bait yang bersebelahan dan menyelamatkan Paulus dari gerombolan massa, kira-kira tahun 56 M. (Kis 21:32) Belakangan, Paulus luput dari pencambukan yang diperintahkan seorang komandan militer karena ia memberi tahu perwira yang sedang bertugas bahwa ia warga negara Romawi. (Kis 22:25, 26) Setelah mengetahui adanya rencana pembunuhan terhadapnya, Paulus memanggil seorang perwira untuk membawa keponakannya kepada komandan militer guna melaporkan hal tersebut. Selanjutnya, dua perwira diperintahkan untuk menyiapkan pasukan yang terdiri atas 470 prajurit, penunggang kuda, dan orang yang bersenjatakan tombak untuk memastikan bahwa Paulus dapat meninggalkan Yerusalem dengan aman.—Kis 23:17, 23.
Yulius, seorang perwira dari pasukan Agustus (lihat AGUSTUS, PASUKAN), bertanggung jawab untuk membawa Paulus dari Kaisarea ke Roma. Ia memperlakukan Paulus dengan baik hati, meskipun pada mulanya mengabaikan saran sang rasul. Akan tetapi, akhirnya senturion itu mulai merespek penilaian Paulus, dan ia berperan dalam menyelamatkan kehidupan sang rasul.—Kis 27:1, 6, 11, 31, 43.
-