-
BOZEZPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
Salah satu dari dua cadas, atau tebing batu yang seperti gigi, yang dicatat di 1 Samuel 14:4-14 sehubungan dengan kemenangan Yonatan atas orang Filistin. Ketika mencari lintasan untuk menyeberang dan menyerang pos terdepan orang Filistin, Yonatan melihat kedua tebing batu itu, yang satu di sebelah utara menghadap ke kota Mikhmash (tempat orang Filistin berkemah), dan yang satu lagi di sebelah selatan menghadap ke kota Geba. (1Sam 13:16; 14:5) Di antara dua kota ini terdapat Wadi Suweinit (Nahal Mikhmas) yang turun ke S. Yordan dan menjadi ngarai yang dalam dengan tebing-tebing yang nyaris tegak lurus kira-kira di sebelah timur kota-kota itu. Ada yang berpendapat bahwa kedua tebing batu itu berada di tempat wadi itu berbelok dengan tajam, walaupun belum dapat dipastikan di mana tepatnya tebing-tebing itu.
-
-
BOZKATPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
BOZKAT
[Sesuatu yang Menyembul [yaitu, tempat yang tinggi]].
Kota di tanah milik pusaka suku Yehuda (Yos 15:39); tempat asal Adaya, kakek Raja Yosia dari pihak ibu. (2Raj 22:1) Karena disebutkan di antara Eglon dan Lakhis, kota itu tampaknya terletak di dataran rendah, atau wilayah Syefela. Lokasinya tidak diketahui dengan pasti; menurut perkiraan beberapa orang letaknya di Dawaimeh (Amazya modern), kira-kira 19 km di sebelah barat Hebron.
-
-
BOZRAPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
BOZRA
[Tempat yang Tidak Terhampiri].
1. Sebuah kota penting di Edom, kota asal ayah Yobab, seorang raja Edom pada milenium kedua SM. (Kej 36:31, 33; 1Taw 1:44) Bukti bahwa kota itu memang penting terlihat dari fakta bahwa nabi Yesaya, Yeremia, dan Amos, di bawah ilham, menyebutnya untuk memaksudkan seluruh Edom, yang akan dibinasakan.—Yes 34:5, 6; 63:1-4; Yer 49:12, 13, 17, 22; Am 1:11, 12.
Bozra dianggap sama dengan Buzera modern, yang terletak kira-kira 50 km di sebelah utara timur-laut Petra dan dekat dengan jalan kuno yang disebut Jalan Raya Raja. Jadi, kota ini berada pada posisi yang cukup sentral di kerajaan Edom dan terletak di jalan-jalan yang menuju tambang tembaga di Araba. Reruntuhan kuno di Buzera memperlihatkan bahwa dahulu Bozra adalah kota berbenteng yang dibangun di atas sebuah ekor gunung yang sempit yang menjorok dari lereng Jabal es-Syera dengan wadi-wadi yang dalam di sisi-sisinya.
Mikha 2:12 dalam King James Version memuat nama ”Bozra”, tetapi kebanyakan terjemahan modern menganggap bahwa nama itu tidak memaksudkan kota, tetapi kandang untuk domba.
2. Dalam nubuatnya mengenai Moab, Yeremia 48:24 mencantumkan Bozra di antara kota-kota ”di tanah Moab”. Kota ini termasuk di antara kota-kota lain yang terdapat di dataran tinggi atau ”negeri yang tanahnya datar” (Yer 48:21), dan kata Ibrani yang sama digunakan sehubungan dengan Bezer (Ul 4:43), sehingga beberapa pakar berpendapat bahwa keduanya mungkin adalah tempat yang sama.—Lihat BEZER No. 2.
-
-
BROSPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
BROS
Jepitan hias yang terbuat dari logam dan diperlengkapi peniti atau lidah sehingga dapat disematkan pada pakaian. Di zaman dahulu, bros dikenakan baik oleh pria maupun wanita, seperti di kalangan orang Yunani dan Romawi. Bros atau fibula orang Romawi kadang-kadang terdiri dari sebatang logam yang melengkung dengan kait pada salah satu ujungnya dan semacam jarum yang mencuat dari ujung lainnya, seperti model peniti. Selain sebagai perhiasan, bros juga berguna karena sering kali dipakai untuk menyematkan dua bagian syal atau jubah. Bros kuno terbuat dari perunggu, besi, emas, atau perak. Penggunaan bros di Palestina pada masa awal diteguhkan oleh temuan-temuan arkeologis, di antaranya ialah bros berbentuk busur yang ditemukan di Tell en-Nasbeh.
Pada waktu orang Israel mendapat hak istimewa untuk memberikan sumbangan bagi pembangunan tabernakel, pria dan wanita membawa berbagai perhiasan termasuk ”bros” atau ”gesper”. (Kel 35:21, 22; lihat Rbi8, ctk.) Bros-bros itu tampaknya adalah semacam perhiasan berkait, karena kata Ibrani yang sama (khakh) diterjemahkan menjadi ’kait’ di ayat-ayat lain. (2Raj 19:28) Akan tetapi, Tulisan-Tulisan Kudus tidak mendeskripsikan bros-bros tersebut.—Lihat HIASAN; PERHIASAN.
-
-
BUAH DADA; DADAPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
BUAH DADA; DADA
Buah dada merupakan kelenjar susu, sedangkan dada sering kali hanya memaksudkan bagian depan tubuh manusia (pria atau wanita) antara leher dan perut. Dua kata Ibrani untuk buah dada dan dada manusia ialah syadh dan syodh. (Kid 8:1; Ayb 24:9) Kata Yunani untuk buah dada dan dada adalah ma·stosʹ (Luk 11:27) dan steʹthos. (Pny 15:6) Dalam Alkitab, buah dada dan dada manusia digunakan untuk memaksudkan keakraban, keintiman, dan perkenan (Kid 1:13; Yoh 13:25; 21:20); kematangan (Kid 8:8, 10; Yeh 16:7); keindahan (Kid 4:5; 7:3, 7, 8); hubungan seks (”dari antara buah dadanya” [Hos 2:2]; ’buah dada diremas-remas’, ’dada dipegang-pegang’ [Yeh 23:3, 21]); kesuburan (Kej 49:25; Hos 9:14); kesukaan besar dan kemakmuran (Yes 60:16; 66:11). ’Memukuli dada’ atau ’mengoyak buah dada’ menunjukkan kehinaan, penderitaan, dan kepedihan hati yang luar biasa.—Yes 32:12; Yeh 23:34; Luk 18:13; 23:48.
Seorang wanita, yang mendengar Yesus berbicara, berseru, ”Berbahagialah rahim yang telah mengandung engkau dan buah dada yang telah menyusui engkau!” Mengingat hasrat setiap wanita adalah memiliki seorang putra yang terhormat, dan kaum wanita Yahudi ingin memperoleh hak istimewa menjadi ibu dari seorang nabi dan terutama dari sang Mesias, dapat dimengerti apabila wanita Yahudi tersebut membuat pernyataan semacam itu. Tetapi jawaban Yesus, ”Tidak, sebaliknya: Berbahagialah mereka yang mendengar firman Allah dan memeliharanya!” memperlihatkan bahwa kedekatan secara jasmani bukan hal yang bernilai; kerohanian itulah yang penting. Prinsip itu menutup segala kemungkinan untuk memuja Maria sebagai ibu dari Tuan kita.—Luk 11:27, 28.
Karena kebinasaan Yerusalem sudah begitu dekat, yang akan disertai dengan pembantaian tanpa belas kasihan atas penduduknya, Yesus berkata, ”Lihat! masanya akan datang manakala orang-orang akan mengatakan, ’Berbahagialah wanita-wanita yang mandul, dan rahim yang tidak pernah melahirkan dan buah dada yang tidak pernah menyusui!’”—Luk 23:29; bdk. Yer 16:1-4.
Kitab-Kitab Ibrani, dengan istilah yang lain, membedakan dada manusia dari dada binatang, yang secara anatomi memang berbeda. Dalam korban persekutuan yang dipersembahkan oleh orang Israel, dada (Ibr., kha·zehʹ) binatang korban adalah jatah makanan bagi para imam.—Im 7:29-35; 10:14, 15.
”Dada” sering kali memaksudkan lipatan pakaian bagian atas, terjemahan dari kata Ibrani khehq (1Raj 1:2), khoʹtsen (Neh 5:13), dan dengan bentuk ganda dadh (Yeh 23:3); dalam bahasa Yunani, kolʹpos. (Yoh 13:23) Pribadi yang amat dikasihi atau disayangi akan didekap di dada seseorang (Ibr., khehq), seperti yang dilakukan Naomi terhadap Obed, bayi Rut, yang menunjukkan bahwa ia mengakui bayi itu sebagai ahli waris yang sah dari almarhum suami Naomi, Elimelekh. (Rut 4:16) Dalam kebiasaan duduk berbaring di perjamuan, pribadi yang duduk di depan dada seseorang adalah yang akrab dengan orang itu; biasanya ini adalah posisi yang istimewa. (Yoh 13:23) Yesus menggunakan kebiasaan yang dikenal dengan baik itu sewaktu memberikan gambaran mengenai Lazarus yang berada pada ”posisi dada Abraham”, maksudnya diperkenan oleh Allah. (Luk 16:22, 23) Rasul Yohanes menggambarkan bahwa Yesus ”berada pada posisi dada Bapak”, sebagai pribadi yang akrab dengan Yehuwa, satu-satunya yang dapat menjelaskan mengenai Allah secara lebih lengkap dan lebih saksama daripada siapa pun.—Yoh 1:18; lihat POSISI DADA.
Pakaian yang dikenakan orang Israel pada zaman Alkitab agak longgar pada bagian dadanya sehingga dalam lipatan-lipatannya seseorang dapat memasukkan tangannya, uang, atau barang-barang lain serta dapat mendekap bayi atau seekor anak domba. (Kel 4:6, 7; Bil 11:12; 2Sam 12:3) Yehuwa mengatakan bahwa Ia akan membawa anak-anak domba di dada-Nya, suatu gambaran mengenai kasih dan perhatian-Nya yang lembut bagi mereka. (Yes 40:11) Ungkapan ”istri pada dada [seseorang]”, seperti dalam beberapa terjemahan (KJ; Ro; RS; AT), dapat diperjelas maknanya apabila diterjemahkan menjadi, ”istri pada dadamu yang kausayangi” (Kx), ”istri yang kausayangi”. (NW) (Ul 13:6; 28:54) Kadang-kadang yang dimaksud adalah hubungan seks.—Kej 16:5; 2Sam 12:8.
”Memberikan ganjaran ke dada mereka” atau ”menakar upah ke dalam dada mereka” merupakan ungkapan yang dapat kita pahami jika kita tahu bahwa saku baju tidak terdapat pada rok atau bagian bawah baju seperti halnya zaman sekarang. (Yes 65:6, 7; Mz 79:12; Yer 32:18) Demikian pula, ungkapan ’membawa celaan dalam dada seseorang’, ”menumpuk api ke dadanya”, dan ”mengambil suap dari balik dada” berkaitan dengan penggunaan lipatan pakaian bagian atas.—Mz 89:50; Ams 6:27; 17:23; 21:14.
-
-
BUAH PELIRPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
BUAH PELIR
Kelenjar alat kelamin pria. Menurut hukum Allah kepada Israel, pria yang buah pelirnya rusak tidak boleh melayani dalam keimaman karena itu adalah salah satu cacat fisik yang membuatnya tidak memenuhi syarat sebagai imam. (Im 21:17-21, 23) Standar Allah yang tinggi untuk keimaman tersebut selaras dengan kekudusan jabatan para imam yang mewakili kekudusan Yehuwa di hadapan Israel. Standar ini juga sesuai dengan fakta bahwa keimaman Israel melambangkan keimaman surgawi Kristus dan sidang jemaatnya yang terdiri dari para imam bawahan, yang di antaranya tidak ada yang kedapatan bercacat. (Ibr 7:26; Ef 5:27; Pny 14:1, 5; 20:6) Lagi pula, Allah menghendaki imam-imam yang dapat memiliki anak-anak sebagai penerus jabatan mereka. Akan tetapi, menurut Hukum, orang yang cacat demikian diperbolehkan makan dari perkara-perkara kudus yang disediakan untuk menunjang keimaman.—Im 21:21, 22.
Untuk alasan yang sama, binatang yang buah pelirnya terjepit, remuk, dipotong, atau dikeluarkan tidak boleh dipersembahkan sebagai korban. (Im 22:24; bdk. Mal 1:6-8; 1Ptr 1:19.) Oleh karena itu orang Israel tidak mengebiri binatang mereka, sebab menurut Hukum semua binatang peliharaan yang disembelih untuk dimakan harus dibawa ke tempat suci untuk dibunuh dan dimakan sebagai persembahan persekutuan. Hukum yang sama berlaku di Tanah Perjanjian bagi orang-orang yang tinggal tidak jauh dari Yerusalem.—Im 17:3-5; Ul 12:20-25.
Lebih lanjut Hukum itu berbunyi, ”Seorang pria yang dikebiri dengan cara diremukkan buah pelirnya atau yang organ prianya dipotong tidak boleh menjadi bagian dari jemaat Yehuwa.” (Ul 23:1) ’Pengebirian’ semacam itu tidak ada hubungannya dengan cacat bawaan atau cedera. (Bdk. Im 21:17-21; Ul 25:11, 12.) Jadi, tampaknya ini berhubungan dengan pengebirian yang disengaja untuk tujuan amoral, seperti homoseksualitas. Orang seperti itulah yang tidak boleh ada di dalam jemaat dan tidak diperbolehkan bergabung dengannya, agar kemurnian jemaat terjaga.
-