-
ADIL-BENAR, NYATAKANPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
Orang-Orang Lain yang Adil-Benar. Dalam salah satu perumpamaan Yesus yang berkaitan dengan waktu kedatangannya dalam kemuliaan Kerajaan, orang-orang yang disamakan dengan domba disebut ”orang-orang yang adil-benar”. (Mat 25:31-46) Akan tetapi, patut diperhatikan bahwa dalam perumpamaan tersebut, ”orang-orang yang adil-benar” ini diperkenalkan sebagai suatu kelompok yang terpisah dan berbeda dengan mereka yang Kristus sebut sebagai ”saudara-saudaraku”. (Mat 25:34, 37, 40, 46; bdk. Ibr 2:10, 11.) Karena orang-orang yang seperti domba ini memberikan bantuan kepada ”saudara-saudara” rohani Kristus, dengan demikian memperlihatkan iman akan Kristus, mereka diberkati oleh Allah dan disebut ”orang-orang yang adil-benar”. Seperti Abraham, mereka dianggap, atau dinyatakan, adil-benar sebagai sahabat Allah. (Yak 2:23) Kedudukan yang adil-benar ini akan berarti keselamatan bagi mereka sewaktu ”kambing-kambing” masuk ”ke dalam kemusnahan abadi”.—Mat 25:46.
Situasi yang sejajar dengan ini dapat kita lihat dalam penglihatan yang dicatat di Penyingkapan 7:3-17. Di sini, suatu ”kumpulan besar” yang jumlahnya tidak tertentu diperlihatkan sebagai kelompok yang berbeda dengan 144.000 ’orang yang dimeteraikan’. (Bdk. Ef 1:13, 14; 2Kor 5:1.) ”Kumpulan besar” ini memiliki kedudukan yang adil-benar di hadapan Allah, yang ditunjukkan oleh fakta bahwa mereka digambarkan telah ”mencuci jubah mereka dan membuatnya putih dalam darah Anak Domba”.—Pny 7:14.
”Kumpulan besar” ini, yang selamat melewati ”kesengsaraan besar”, belum dinyatakan adil-benar untuk memperoleh kehidupan—yaitu, layak mendapat hak kehidupan abadi di bumi. Mereka perlu terus ambil bagian dari ”sumber air kehidupan”; ke sanalah mereka akan dituntun oleh Anak Domba, Kristus Yesus. Mereka perlu melakukan hal ini selama Pemerintahan Milenium Kristus. (Pny 7:17; 22:1, 2) Jika mereka terbukti loyal kepada Yehuwa melalui ujian akhir pada akhir seribu tahun itu, nama mereka akan tetap tertulis dalam buku kehidupan Allah secara permanen, dengan demikian Yehuwa menyatakan, atau mengakui, bahwa mereka akhirnya adil-benar dalam arti selengkapnya.—Pny 20:7, 8; lihat HIDUP, KEHIDUPAN (Pohon-Pohon Kehidupan).
Allah Terbukti Adil-Benar dalam Semua Tindakan-Nya. Jelas terlihat bahwa sewaktu berurusan dengan manusia yang tidak sempurna, Allah tidak pernah melanggar standar-Nya sendiri sehubungan dengan keadilbenaran dan keadilan. Orang-orang berdosa tidak Ia nyatakan adil-benar atas dasar perbuatan baik mereka sendiri, sehingga mengabaikan atau menganggap remeh dosa. (Mz 143:1, 2) Sebagaimana dijelaskan oleh rasul Paulus, ”Semua orang telah berbuat dosa dan gagal mencapai kemuliaan Allah, dan sebagai karunia cuma-cuma mereka dinyatakan adil-benar, yaitu karena kebaikan hatinya yang tidak selayaknya diperoleh, melalui kelepasan oleh tebusan yang dibayar oleh Kristus Yesus. Allah menetapkan dia sebagai persembahan untuk pendamaian berdasarkan iman kepada darahnya. Hal ini adalah demi mempertunjukkan keadilbenarannya sendiri, karena ia mengampuni dosa-dosa yang dilakukan di masa lampau ketika Allah berlaku sabar; untuk mempertunjukkan keadilbenarannya pada masa sekarang ini, supaya ia adil-benar, yaitu pada waktu menyatakan adil-benar orang yang mempunyai iman kepada Yesus.” (Rm 3:23-26) Jadi, melalui kebaikan hati-Nya yang tidak selayaknya diperoleh, Allah menyiapkan suatu penyelenggaraan hukum atas dasar korban Kristus, sebagai sarana untuk dapat mengampuni dosa orang-orang yang memperlihatkan iman, tetapi dalam hal ini Ia sepenuhnya tetap berpegang pada keadilan dan keadilbenaran-Nya.
Upaya untuk Membuktikan Diri Adil-Benar. Mengingat bahwa hanya Allah yang dapat menyatakan seseorang adil-benar, upaya untuk membuktikan diri adil-benar atas dasar perbuatan baik diri sendiri atau atas dasar penilaian orang lain akan keadilbenaran seseorang tidak ada gunanya. Walaupun Ayub tidak menuduh Allah berbuat salah, ia ditegur karena ”menyatakan bahwa jiwanya sendiri adil-benar, sebaliknya daripada Allah”. (Ayb 32:1, 2) Pria yang mahir dalam Hukum, yang bertanya kepada Yesus tentang jalan menuju kehidupan abadi, secara tidak langsung ditegur oleh Yesus karena berupaya membuktikan dirinya adil-benar. (Luk 10:25-37) Yesus mengutuk orang-orang Farisi karena mereka berupaya menyatakan diri adil-benar di hadapan manusia. (Luk 16:15) Rasul Paulus, khususnya, memperlihatkan bahwa keadaan seluruh umat manusia tidak sempurna dan berdosa, sehingga tidak seorang pun dapat dinyatakan adil-benar dengan mencoba menetapkan keadilbenaran mereka sendiri melalui perbuatan menurut Hukum Musa. (Rm 3:19-24; Gal 3:10-12) Sebaliknya, ia menandaskan iman akan Kristus Yesus sebagai dasar yang sejati untuk dapat dinyatakan adil-benar. (Rm 10:3, 4) Surat yang terilham dari Yakobus melengkapi pernyataan Paulus dengan memperlihatkan bahwa iman itu harus dibuat hidup, bukan dengan perbuatan menurut Hukum, melainkan dengan perbuatan iman, seperti halnya Abraham dan Rahab.—Yak 2:24, 26.
Orang-orang tertentu, yang mengaku-aku rasul, dengan tidak sepatutnya mempertanyakan kerasulan dan kegiatan Kristen Paulus, karena melalui itu mereka berupaya menarik sidang Korintus menjadi pengikut mereka. (2Kor 11:12, 13) Paulus, yang yakin bahwa ia telah melaksanakan kepengurusan bagi Kristus dengan setia, menyatakan bahwa ia tidak khawatir akan penilaian manusia yang, sepenuhnya tanpa wewenang, sebetulnya menghakimi dia menurut ”pengadilan manusia”. Ia bahkan tidak mengandalkan penilaiannya sendiri, tetapi ia bersandar pada Yehuwa sebagai Pemeriksanya. (1Kor 4:1-4) Jadi, prinsip telah ditetapkan bahwa untuk menentukan apakah seseorang adil-benar atau tidak, penilaian manusia tidak dapat diandalkan, kecuali hal itu didukung oleh Firman Allah. Orang tersebut harus meneliti Firman Allah dan membiarkan Firman itu memeriksa dirinya. (Ibr 4:12) Akan tetapi, apabila nyata bahwa ada dukungan dari Firman Allah, seseorang yang ditegur oleh seorang saudara Kristen, terutama oleh seorang penatua di sidang, tidak sepatutnya mengesampingkan teguran tersebut dengan mencoba membuktikan dirinya adil-benar. (Ams 12:1; Ibr 12:11; 13:17) Selain itu, siapa pun yang memiliki kedudukan yang disertai tanggung jawab, yang mengadili suatu masalah atau pertikaian, akan dihukum oleh Allah jika ia menyatakan ”orang fasik adil-benar karena mempertimbangkan suap”.—Yes 5:23; Yak 2:8, 9.
-
-
ADINPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
ADIN
[Mencintai Kesenangan].
Seorang kepala dari keluarga pihak bapak di Israel; ratusan dari antara keturunannya kembali dari pembuangan di Babilon bersama Zerubabel. (Ezr 2:15; Neh 7:20) Belakangan, 51 orang dari garis keturunannya kembali bersama Ezra pada tahun 468 SM. (Ezr 8:6) Seorang pembesar yang mewakili keluarga pihak bapak Adin, termasuk di antara orang-orang yang mengesahkan ”pengaturan yang dapat dipercaya” yang dibuat pada zaman Nehemia.—Neh 9:38; 10:1, 16.
-
-
ADINAPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
ADINA
[dari kata dasar yang artinya ”bermewah-mewahan” [yaitu, memperoleh kesenangan]].
Putra Syiza, dan seorang perwira yang mengepalai 30 orang Ruben dalam bala tentara Daud.—1Taw 11:26, 42.
-
-
ADINOPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
ADINO
Lihat YOSYEB-BASSYEBET.
-
-
ADITAIMPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
ADITAIM
Salah satu kota di Yehuda yang terletak di Syefela, atau dataran rendah. (Yos 15:33, 36) Lokasi persisnya tidak diketahui dengan pasti.
-
-
ADLAIPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
ADLAI
Ayah dari Syafat, yang mengawasi lembu-sapi Daud di lembah-lembah.—1Taw 27:29.
-
-
ADMAPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
ADMA
[Tanah].
Salah satu di antara lima kota di wilayah ”Lembah Sidim” yang dihuni orang Kanaan. (Kej 10:19; 14:1-3) Lembah atau dataran rendah ini mungkin terletak dekat ujung selatan L. Garam.
Bersama dengan kota-kota di sekitarnya, yaitu Sodom, Gomora, Zeboyim, dan Bela (Zoar), kota Adma dan Syinab, rajanya, mengalami kekalahan pada waktu diserbu oleh empat raja dari timur. (Kej 14:8-11) Ulangan 29:23 memperlihatkan bahwa Adma belakangan dibinasakan bersama Sodom, Gomora, dan Zeboyim ketika Yehuwa menurunkan hujan api dan belerang ke atas seluruh lembah itu. (Kej 19:25) Di Hosea 11:8, Adma, bersama Zeboyim, disebutkan sebagai contoh peringatan.
Banyak pakar percaya bahwa lokasi semula kota Adma dan ’kota-kota lainnya di Distrik itu’, sekarang terbenam di dasar L. Garam, meskipun belakangan ini beberapa pakar lainnya menyatakan bahwa reruntuhan kota-kota itu bisa jadi terdapat di situs-situs sepanjang wadi-wadi di sebelah timur dan tenggara L. Mati.—Kej 13:12.
-
-
ADMATAPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
ADMATA
[dari bhs. Persia, artinya ”Tak Terkalahkan”].
Salah satu dari tujuh pembesar di kerajaan Persia dan Media yang boleh menemui Raja Ahasweros. Para pembesar ini sependapat untuk menghukum Ratu Wasti, dan tampaknya panitia seperti itu, yang terdiri dari tujuh orang, secara tetap melayani sebagai penasihat raja-raja Persia.—Est 1:14; Ezr 7:14.
-
-
ADMINISTRASIPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
ADMINISTRASI
Prosedur pengelolaan atau pengaturan untuk pengawasan dalam memenuhi suatu tanggung jawab atau dalam mencapai suatu tujuan.
Kata Ibrani yang diterjemahkan ”administrasi” dalam 1 Tawarikh 26:30 (pequd·dahʹ) berasal dari kata dasar pa·qadhʹ, artinya ”mengunjungi; mengarahkan perhatian kepada”. (Rut 1:6, Rbi8, ctk.) Kata itu juga diterjemahkan ”pengawasan; menjadi pengawas”.—2Taw 24:11; Bil 3:32; bdk. 2Raj 11:18, Rbi8, ctk.; lihat PENGAWAS.
Dari awal sejarah manusia, Allah memberikan wewenang kepada manusia yang sempurna untuk mengurus bumi dan menundukkan makhluk-makhluk di atasnya. (Kej 1:26-28) Setelah pemberontakan manusia, khususnya sejak Air Bah dan seterusnya, sistem administrasi patriarkat berkembang dan menjadi penting. Sistem tersebut mengelola urusan keluarga serta harta benda dan menegakkan standar tingkah laku.
Caranya Musa menangani masalah nasional Israel selaras dengan kehendak ilahi selama 40 tahun pengembaraan di padang belantara menjadi contoh yang bagus mengenai administrasi, termasuk pendelegasian wewenang kepada bawahan yang dapat diandalkan. (Kel 18:19-26) Sehubungan dengan keimaman, tanggung jawab utama untuk menjalankan administrasi dipegang oleh imam besar (Bil 3:5-10); akan tetapi, orang-orang lain diberi tanggung jawab untuk mengawasi dan memperhatikan departemen-departemen dinas tertentu. (Bil 3:25, 26, 30-32, 36, 37; 4:16) Setelah Israel memasuki Tanah Perjanjian, para hakim bertindak sebagai administrator bangsa itu, dengan dukungan ilahi.—Hak 2:16, 18; Rut 1:1.
-