-
BENAR, KEBENARANPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
’Berjalan menurut Kebenaran.’ Orang-orang yang ingin memperoleh perkenan Allah harus berjalan menurut kebenaran-Nya dan melayani Dia dalam kebenaran. (Yos 24:14; 1Sam 12:24; Mz 25:4, 5; 26:3-6; 43:3; 86:11; Yes 38:3) Hal itu akan mencakup berpegang pada tuntutan-tuntutan Allah dan melayani Dia dalam kesetiaan dan ketulusan. Kepada seorang wanita Samaria Yesus Kristus berkata, ”Jamnya akan tiba, dan itu adalah sekarang, bahwa para penyembah yang benar akan menyembah Bapak dengan roh dan kebenaran, karena, sesungguhnya, Bapak mencari orang-orang yang seperti itu supaya mereka menyembah dia. Allah adalah Roh, dan orang yang menyembah dia harus menyembah dengan roh dan kebenaran.” (Yoh 4:23, 24) Ibadat semacam itu tidak dapat didasarkan atas khayalan tetapi harus selaras dengan keadaan yang sebenarnya, konsisten dengan apa yang telah Allah singkapkan dalam Firman-Nya mengenai diri-Nya dan maksud-tujuan-Nya.
Kekristenan adalah ”jalan kebenaran” (2Ptr 2:2), dan orang-orang yang membantu orang lain memajukan kepentingan Kekristenan menjadi ”rekan-rekan sekerja dalam kebenaran”. (3Yoh 8) Seluruh ajaran Kristen, yang belakangan menjadi bagian dari Firman Allah yang tertulis, adalah ”kebenaran” atau ”kebenaran kabar baik”. Sangat penting untuk berpaut kepada kebenaran ini, ”berjalan” menurutnya, apabila seseorang ingin memperoleh keselamatan. (Rm 2:8; 2Kor 4:2; Ef 1:13; 1Tim 2:4; 2Tim 4:4; Tit 1:1, 14; Ibr 10:26; 2Yoh 1-4; 3Yoh 3, 4) Mengenai orang-orang yang bertingkah laku dengan benar, kebenaran—penyesuaian jalan-jalan mereka menurut Firman Allah dan hasil-hasil nyata dari haluan mereka—memberi kesaksian tentang fakta bahwa mereka adalah teladan yang patut ditiru. (3Yoh 11, 12) Di pihak lain, seseorang yang meninggalkan ajaran-ajaran dasar Kekristenan, baik dengan bertingkah laku secara tidak pantas ataupun dengan menganjurkan doktrin palsu, tidak lagi ”berjalan” menurut kebenaran. Demikianlah keadaan orang-orang yang berkukuh bahwa seseorang perlu disunat untuk memperoleh keselamatan. Ajaran ini bertentangan dengan kebenaran Kristen, dan orang-orang yang menerima ajaran tersebut tidak lagi menaati kebenaran atau berjalan menurutnya. (Gal 2:3-5; 5:2-7) Demikian pula, sewaktu rasul Petrus, melalui tindakannya, membuat perbedaan yang tidak patut antara orang Yahudi dan orang non-Yahudi, rasul Paulus mengoreksinya karena ia tidak ”berjalan” sesuai dengan ”kebenaran kabar baik”.—Gal 2:14.
”Pilar dan Penopang Kebenaran.” Sidang Kristen berfungsi sebagai ”pilar dan penopang kebenaran”, dengan menjaga kemurnian kebenaran dan membela serta mendukungnya. (1Tim 3:15) Untuk alasan itulah khususnya orang-orang yang dipercayakan kepengawasan sidang harus sanggup menangani ”firman kebenaran” dengan tepat. Dengan menggunakan Firman Allah secara tepat, mereka akan dapat memerangi ajaran palsu dalam sidang, mengajar ”orang-orang yang cenderung bersikap tidak setuju; karena Allah mungkin akan memberikan kepada mereka pertobatan yang mengarah kepada pengetahuan yang saksama tentang kebenaran”. (2Tim 2:15-18, 25; bdk. 2Tim 3:6-8; Yak 5:13-20.) Tidak semua orang memenuhi syarat untuk memberikan bimbingan, atau pengajaran, semacam itu di sidang. Pria-pria yang memendam kecemburuan yang pahit dan suka bertengkar tidak mempunyai alasan untuk membual bahwa mereka memenuhi syarat untuk mengajar. Pengakuan itu tidak benar. Seperti yang ditulis sang murid, Yakobus, ”Siapa yang berhikmat dan berpengertian di antara kamu? Dari tingkah lakunya yang baik, biarlah ia memperlihatkan perbuatannya yang disertai kelemahlembutan yang berkaitan dengan hikmat. Akan tetapi, jika ada kecemburuan yang pahit dan sifat suka bertengkar dalam hatimu, janganlah membual dan berdusta menentang kebenaran.”—Yak 3:13, 14.
Agar sidang Kristen menjadi ”pilar dan penopang kebenaran”, anggota-anggotanya harus memperlihatkan kebenaran dalam kehidupan mereka melalui tingkah laku yang baik. (Ef 5:9) Mereka harus konsisten dan tidak menyimpang dari tingkah laku yang benar, seakan-akan ’berikatpinggangkan kebenaran’. (Ef 6:14) Selain mempertahankan kemurnian pribadi, orang Kristen harus peduli akan kemurnian sidang. Sewaktu menandaskan perlunya memelihara sidang Kristen bersih dari pencemaran oleh para pelanggar hukum, rasul Paulus menulis, ”Singkirkan ragi yang lama, agar kamu menjadi adonan baru, sebab kamu memang tidak beragi. Karena sesungguhnya, Kristus, korban paskah kita, telah dikorbankan. Oleh karena itu, marilah kita melaksanakan perayaan, tidak dengan ragi yang lama, tidak juga dengan ragi keburukan dan kefasikan, melainkan dengan kue-kue tidak beragi, yaitu ketulusan hati dan kebenaran.” (1Kor 5:7, 8) Mengingat Yesus Kristus, sebagai perwujudan anak domba Paskah, dikorbankan hanya satu kali (bdk. Ibr 9:25-28), seluruh haluan kehidupan orang Kristen, yang dapat disamakan dengan Perayaan Kue Tidak Beragi, harus bebas dari hal-hal yang merugikan dan yang fasik. Ia harus rela menyingkirkan apa yang fasik agar menjaga kemurnian pribadi dan sidang dan dengan demikian ’melaksanakan perayaan kue tidak beragi dengan ketulusan hati dan kebenaran’.
-
-
BENAYAPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
BENAYA
[Yehuwa Telah Membangun].
1. Putra seorang imam kepala dari suku Lewi yang bernama Yehoyada dan ayah dari sedikitnya dua putra, yaitu Amizabad dan Yehoyada. (1Taw 27:5, 6, 34) Benaya adalah seorang pejuang perkasa yang sangat gagah berani, ”lebih terpandang daripada ketiga puluh” prajurit Daud yang perkasa, walaupun ”dia tidak menyamai peringkat ketiga pria itu”.—2Sam 23:20-23.
Benaya menunjukkan keberaniannya dengan tiga cara: membunuh dua pahlawan Moab yang kuat, tanpa gentar turun ke dalam sebuah lubang air lalu membunuh seekor singa, dan berhasil mengatasi keadaan yang sangat tidak berimbang, yaitu membunuh seorang raksasa Mesir dengan tombak si korban. (1Taw 11:22-24) Daud mengangkat pria yang berani ini sebagai kepala pasukan pengawal pribadinya. (1Taw 11:24, 25) Orang Khereti dan orang Peleti, yang dikepalai oleh Benaya, tetap loyal kepada raja selama pemberontakan Absalom dan Adoniya. (2Sam 8:18; 15:18; 20:23; 1Raj 1:8, 10, 26; 1Taw 18:17) Selain itu, Benaya diangkat untuk mengepalai regu ketiga dari pasukan yang bertugas secara bergilir, yang terdiri atas 24.000 pria. (1Taw 27:5, 6) Pada masa tua Daud, Benaya beserta orang Khereti dan orang Peleti mendukung penobatan Salomo. (1Raj 1:32-40) Belakangan, di bawah pemerintahan Salomo, Benaya diberi tugas untuk mengeksekusi Adoniya, Yoab, serta Syimei, dan ia juga diangkat oleh Salomo menjadi kepala bala tentara.—1Raj 2:24, 25, 28-46; 4:4.
-