-
KARUNIA DARI ALLAHPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
Karunia berbicara dengan bahasa-bahasa lain terbukti sangat bermanfaat bagi orang Kristen abad pertama sewaktu mengabar kepada orang-orang yang berbicara bahasa lain. Karunia itu sebenarnya adalah tanda bagi orang yang tidak percaya. Akan tetapi, ketika menulis surat kepada sidang Kristen di Korintus, Paulus memberikan petunjuk bahwa sewaktu berkumpul bersama, hendaknya tidak semua berbicara dengan bahasa-bahasa lain, karena orang asing dan orang tidak percaya yang ikut masuk dan tidak memahaminya akan menyimpulkan bahwa mereka gila. Ia juga merekomendasikan agar yang berbicara dengan bahasa-bahasa lain hendaknya ”dibatasi sampai dua atau paling banyak tiga orang, dan secara bergiliran”. Namun, jika tidak ada yang dapat menerjemahkan, orang yang berbicara dengan bahasa asing itu hendaknya berdiam diri dalam sidang, berbicara kepada dirinya sendiri dan kepada Allah. (1Kor 14:22-33) Jika tidak ada penerjemahan, perkataannya dalam bahasa asing tidak akan membina orang lain, mengingat tidak seorang pun akan mendengarkan kata-katanya karena tidak ada artinya bagi orang-orang yang tidak sanggup memahaminya.—1Kor 14:2, 4.
Jika orang yang berbicara dalam bahasa asing itu tidak sanggup menerjemahkan, ia tidak memahami apa yang ia sendiri katakan dan orang lain yang tidak mengenal baik bahasa itu juga tidak memahaminya. Maka, Paulus menganjurkan orang-orang yang memiliki karunia berbicara dengan bahasa-bahasa lain untuk berdoa agar mereka juga dapat menerjemahkan dan dengan demikian membina semua pendengarnya. Dari keterangan di atas, jelaslah mengapa Paulus, di bawah ilham, menempatkan karunia berbicara dengan bahasa-bahasa lain sebagai karunia yang kurang penting dan menunjukkan bahwa di sidang, ia lebih baik mengucapkan lima kata dengan pikirannya (pemahaman) ketimbang 10.000 kata dalam bahasa asing.—1Kor 14:11, 13-19.
”Kemampuan untuk menjelaskan berbagai bahasa.” Karunia berupa kemampuan untuk menjelaskan berbagai bahasa dimanifestasikan dalam kesanggupan seseorang untuk menerjemahkan bahasa yang tidak diketahui oleh orang yang memiliki karunia ini. (1Kor 12:10) Karunia ini benar-benar meningkatkan karunia berbicara dengan bahasa-bahasa lain, karena seluruh sidang akan dibina dengan mendengarkan terjemahannya.—1Kor 14:5.
Kegiatan Lain Roh Itu. Sewaktu menyebutkan beberapa kegiatan roh sehubungan dengan penempatan para anggota tubuh Kristus secara individu, Paulus menyatakan, ”Allah telah menempatkan masing-masing dalam sidang jemaat, pertama, rasul; kedua, nabi; ketiga, guru; lalu perbuatan penuh kuasa; lalu karunia penyembuhan; pelayanan bantuan, kesanggupan untuk memimpin, berbicara dengan berbagai bahasa.” (1Kor 12:27, 28) ”Pelayanan bantuan” mungkin mencakup penyelenggaraan yang terorganisasi untuk membantu saudara-saudara yang membutuhkan secara materi, seperti pembagian makanan kepada para janda yang miskin; untuk pelayanan itu tujuh pria ”yang penuh dengan roh dan hikmat” dilantik di sidang Yerusalem. (Kis 6:1-6) ”Kesanggupan untuk memimpin” dibutuhkan guna menindaklanjuti tugas yang Yesus uraikan, yakni membuat murid. (Mat 28:19, 20) Pekerjaan utusan injil serta pembentukan sidang baru dan kemudian pembimbingan kegiatan sidang ini menuntut pengarahan yang terampil. Dalam hal ini, patut diperhatikan bahwa Paulus, sehubungan dengan bagiannya dalam program pembangunan dari Allah, menyebut dirinya ”pengawas pembangunan yang berhikmat”.—1Kor 3:10.
Kendali atas Karunia Roh. Tampaknya, orang-orang yang memiliki karunia roh dapat menggunakannya hanya apabila roh Yehuwa bekerja atas mereka untuk menjalankan karunia itu. Misalnya, di Kaisarea, sekalipun Paulus tinggal di rumah Filipus, yang ”mempunyai empat anak perempuan, perawan-perawan, yang bernubuat”, bukan salah satu dari anak-anak perempuan itu, melainkan Agabus, seorang nabi yang telah datang dari Yudea, yang menubuatkan bahwa Paulus akan ditangkap. (Kis 21:8-11) Dalam perhimpunan sidang, seorang nabi dapat menerima penyingkapan sementara nabi lain berbicara; tetapi mereka yang memiliki karunia roh dapat mengendalikan karunia ini sewaktu roh Allah meliputi mereka, yakni mereka dapat menahan diri untuk berbicara hingga ada kesempatan. Jadi, karunia bernubuat, berbicara dengan bahasa-bahasa asing, dan menerjemahkan dapat dilakukan dengan cara yang tertib dalam sidang, untuk membina semuanya.—1Kor 14:26-33.
-
-
KASIFIAPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
KASIFIA
[mungkin, Tempat para Perajin Perak].
Suatu ”tempat” yang terletak di Babilonia dan tampaknya dekat dengan tempat berkumpulnya orang-orang buangan sewaktu mereka akan kembali ke Yerusalem bersama Ezra pada tahun 468 SM. (Ezr 8:17-20) Alkitab tidak menyebutkan apakah Kasifia itu sebuah kota atau distrik, tetapi hanya menyatakan bahwa dari daerah itulah Ezra merekrut orang-orang Lewi dan kaum Netinim pada waktu berkemah di S. Ahawa.
-
-
KASIHPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
KASIH
Rasa keterikatan yang hangat dan bersifat pribadi, atau kasih sayang yang dalam, misalnya terhadap sahabat, orang tua atau anak, dan lain-lain; perasaan senang atau suka yang hangat; selain itu, kasih sayang penuh kebaikan yang Allah miliki terhadap ciptaan-Nya atau kasih sayang penuh hormat yang sepatutnya mereka berikan kepada Allah; selain itu, kasih sayang penuh kebaikan hati yang dengan patut diperlihatkan oleh ciptaan Allah kepada satu sama lain; kasih sayang atau cinta yang kuat atau penuh gairah terhadap lawan jenis, yang menjadi dorongan emosi untuk ikatan suami istri. Salah satu sinonim kasih adalah ”pengabdian”.
-