-
PERMAINAN DAN PERTANDINGANPemahaman Alkitab, Jilid 2
-
-
Sebagai Ilustrasi. Corak-corak beberapa pertandingan dengan tepat digunakan oleh Paulus dan Petrus sebagai ilustrasi untuk pokok-pokok pengajaran mereka. Berbeda dengan hadiah yang diupayakan para peserta dalam pertandingan Yunani, hadiah yang diperjuangkan seorang Kristen terurap bukanlah mahkota dedaunan yang akan layu, melainkan upah berupa kehidupan yang tak berkematian. (1Ptr 1:3, 4; 5:4) Ia harus berlari dengan tekad untuk meraih hadiah itu dan matanya harus terus menatapnya; menoleh ke belakang berarti bencana. (1Kor 9:24; Flp 3:13, 14) Ia harus bertanding sesuai dengan peraturan untuk kehidupan yang bermoral agar tidak didiskualifikasi. (2Tim 2:5) Pengendalian diri, disiplin diri, dan pelatihan, semuanya sangatlah penting. (1Kor 9:25; 1Ptr 5:10) Upaya seorang Kristen harus dikerahkan ke arah yang benar, dengan kemenangan dalam benaknya, sama seperti seorang petinju yang terlatih dengan baik akan melayangkan pukulannya tanpa memboroskan energi; walaupun sasaran pukulan seorang Kristen bukan manusia lain, melainkan segala sesuatu yang dapat mengakibatkan ia gagal, termasuk yang ada dalam dirinya sendiri. (1Kor 9:26, 27; 1Tim 6:12) Semua beban yang merintangi dan dosa yang menjerat berupa ketiadaan iman harus ditanggalkan, sama seperti para peserta perlombaan menanggalkan pakaian yang merepotkan. Seorang pelari Kristen harus membuat persiapan untuk perlombaan yang menuntut daya tahan, bukan lari jarak pendek dengan kecepatan tinggi.—Ibr 12:1, 2.
Patut diperhatikan bahwa di Ibrani 12:1 Paulus berbicara tentang begitu banyak ”saksi [Yn., mar·tyʹron] bagaikan awan yang mengelilingi kita”. Ia tidak hanya memaksudkan sekumpulan penonton, sebagaimana jelas dari isi pasal sebelumnya yang Paulus rujuk, ketika ia mengatakan, ”Maka, . . . ” Jadi, Paulus menganjurkan orang Kristen agar terus maju dalam perlombaan dengan menunjuk, tidak hanya kepada para penonton, tetapi kepada teladan orang-orang lain yang juga adalah pelari, dan khususnya mendesak orang Kristen untuk menatap pribadi yang sudah keluar sebagai pemenang dan yang sekarang adalah Hakim mereka, Kristus Yesus.
Ilustrasi di 1 Korintus 4:9 mungkin diambil dari pertandingan Romawi, karena di sini Paulus dan sesama rasul disamakan dengan mereka yang tampil dalam pertunjukan terakhir di arena—sebab pertunjukan yang paling berdarah biasanya disimpan sampai saat-saat terakhir, dan mereka yang dikhususkan untuk itu pasti akan mati. Pertandingan Romawi mungkin juga menjadi latar belakang untuk Ibrani 10:32, 33. (Lihat TEATER.) Sebenarnya, Paulus sendiri mungkin secara langsung dihadapkan pada bahaya dalam pertandingan Romawi mengingat bahwa di 1 Korintus 15:32 ia menyebutkan tentang ”bertarung dengan binatang-binatang buas di Efesus”. Ada yang menganggap bahwa tidak mungkin seorang warga negara Romawi diserahkan kepada binatang-binatang buas di arena, dan menurut mereka, pernyataan ini digunakan secara kiasan untuk memaksudkan para penentang di Efesus yang seperti binatang buas. Tetapi, pernyataan Paulus di 2 Korintus 1:8-10 tentang bahaya yang sangat besar yang dialami di distrik Asia, yaitu lokasi kota Efesus, dan tentang keselamatan yang Allah berikan dari ”perkara yang demikian berat, yaitu kematian”, tentu lebih tepat untuk pengalaman dengan binatang-binatang buas harfiah di arena daripada untuk tentangan dari manusia yang dihadapi Paulus di Efesus. (Kis 19:23-41) Jadi, hal itu mungkin adalah salah satu dari beberapa keadaan ”nyaris mati” yang dialami Paulus dalam pelayanannya.—2Kor 11:23; lihat HIBURAN.
-
-
PERMATA DAN BATU BERHARGAPemahaman Alkitab, Jilid 2
-
-
PERMATA DAN BATU BERHARGA
Permata dapat berupa batu berharga atau semiberharga yang dipotong dan diasah, atau hiasan dari logam mulia (terutama emas atau perak) yang ditatahi batu-batu tersebut. Sejak masa awal dalam Alkitab, pria dan wanita telah mengenakan permata sebagai perhiasan. Dewasa ini, yang dianggap batu berharga hanyalah intan, zamrud, mirah, dan safir, sedangkan batu-batu langka dan indah lain dianggap semiberharga. Namun, istilah Ibrani yang diterjemahkan ”batu berharga” memiliki penerapan yang lebih luas, sebagaimana diperlihatkan di Yehezkiel 28:12, 13. Batu-batu berharga ini dianggap berbeda dari mineral-mineral lain terutama karena batu-batu ini langka, indah, dan tahan lama.
Alkitab pertama kali menyebutkan tentang batu berharga di Kejadian 2:11, 12, sewaktu mengidentifikasi Hawila sebagai tanah yang mengandung emas yang baik, ”damar bedolah dan batu oniks”.
Salah satu tolok ukur kekayaan seseorang adalah kepemilikan batu-batu berharga; raja-raja seperti Salomo dan Hizkia tampaknya memiliki sejumlah besar batu berharga. (1Raj 10:11; 2Taw 9:10; 32:27) Batu-batu berharga diberikan sebagai hadiah (1Raj 10:2, 10; 2Taw 9:1, 9), menjadi bagian rampasan perang (2Sam 12:29, 30; 1Taw 20:2), dan, di kalangan orang Tirus zaman dahulu, digunakan sebagai komoditas dagang (Yeh 27:16, 22). Dalam nyanyian ratapan terilham tentang ”raja Tirus”, Yehezkiel menyatakan, ”Selubungmu adalah segala batu berharga: batu mirah, topas dan yaspis; batu krisolit, oniks dan batu giok; batu safir, batu turkuois dan zamrud; tempat tatahanmu dan ikatmu terbuat dari emas.” (Yeh 28:12, 13) Babilon Besar simbolis digambarkan penuh berhiaskan batu-batu berharga.—Pny 17:3-5; 18:11-17.
Meskipun orang zaman dahulu membulatkan dan mengasah batu-batu berharga, pada umumnya mereka tidak membuatnya bersegi-segi seperti yang dilakukan para perajin modern. Batu amril (korundum) atau serbuk amril digunakan oleh orang Ibrani dan orang Mesir untuk mengasah batu-batu berharga. Sering kali, batu-batu ini dipahat dan diukir. Orang Ibrani tampaknya tahu caranya mengukir batu-batu berharga jauh sebelum mereka diperbudak di Mesir, tempat seni ukir juga dikenal. Cincin meterai Yehuda tampaknya diukir. (Kej 38:18) Untuk pembahasan lebih lanjut tentang perhiasan zaman dahulu, lihat ANTING-ANTING; ANTING HIDUNG; BROS; CINCIN; GELANG; GELANG KAKI; dan HIASAN; PERHIASAN; serta KALUNG; MANIK-MANIK.
-
-
PERMAISURIPemahaman Alkitab, Jilid 2
-
-
PERMAISURI
Lihat RATU.
-