-
SETANPemahaman Alkitab, Jilid 2
-
-
Pelemparan ke dalam Jurang yang Tidak Terduga Dalamnya dan Pembinasaan Akhir. Pada waktu Setan membuat Hawa dan kemudian Adam memberontak terhadap Allah, Allah berfirman kepada si ular (sebenarnya kepada Setan, mengingat binatang semata tidak dapat mengerti sengketa yang tersangkut), ”Debulah yang akan kaumakan sepanjang hari-hari kehidupanmu. Dan aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan wanita itu dan antara benihmu dan benihnya. Ia akan meremukkan kepalamu dan engkau akan meremukkan tumitnya.” (Kej 3:14, 15) Di ayat ini Allah memberi tahu bahwa Setan, yang dikeluarkan dari organisasi kudus Allah, tidak akan memiliki harapan untuk hidup tetapi, seolah-olah, akan ’makan debu’ sampai ia mati. ’Benih’ itu akhirnya akan meremukkan kepalanya, yang artinya mengakibatkan luka yang memautkan. Ketika Kristus berada di bumi, hantu-hantu mengidentifikasinya sebagai Pribadi yang akan mencampakkan mereka ke dalam ”jurang yang tidak terduga dalamnya”, yang rupanya adalah keadaan terkungkung dan disebut sebagai ’penyiksaan’ dalam kisah paralelnya.—Mat 8:29; Luk 8:30, 31; lihat SIKSA, MENYIKSA.
Dalam buku Penyingkapan, kita melihat uraian tentang hari-hari terakhir Setan dan kesudahannya. Penyingkapan melaporkan bahwa pada waktu Kristus mengambil kuasa Kerajaan, Setan dicampakkan dari surga ke bumi, tidak dapat lagi pergi ke surga, sebagaimana yang dahulu ia lakukan pada zaman Ayub dan selama berabad-abad setelah itu. (Pny 12:7-12) Setelah kekalahan itu ’waktu Setan tinggal sedikit’, dan selama waktu itu ia akan memerangi ”orang-orang yang masih tersisa dari antara benih [wanita], yang menjalankan perintah-perintah Allah dan mempunyai pekerjaan memberikan kesaksian tentang Yesus”. Karena upayanya untuk melahap orang-orang yang masih tersisa dari antara benih wanita itu, ia disebut ”naga”, penelan atau penghancur. (Pny 12:16, 17; bdk. Yer 51:34, ketika Yeremia berbicara demi Yerusalem dan Yehuda, dengan mengatakan, ”Nebukhadrezar, raja Babilon, . . . telah menelan aku bagaikan ular yang besar [atau, ”naga”, Rbi8, ctk.].”) Dalam uraian awal tentang peperangannya melawan sang wanita dan upayanya untuk melahap putranya, ia digambarkan sebagai ”seekor naga besar berwarna merah menyala”.—Pny 12:3.
Penyingkapan pasal 20 menguraikan saat manakala Setan diikat dan dilemparkan ke dalam jurang yang tidak terduga dalamnya selama seribu tahun oleh malaikat yang berkuasa—pastilah Yesus Kristus, yang memiliki kunci jurang yang tidak terduga dalamnya dan yang adalah ’benih’ yang akan meremukkan kepala Setan.—Bdk. Pny 1:18; lihat JURANG YANG TIDAK TERDUGA DALAMNYA.
Upaya terakhir Setan memuncak dalam kekalahan yang permanen. Nubuat itu mengatakan bahwa ia akan dilepaskan untuk ”waktu yang singkat” segera setelah berakhirnya Pemerintahan Seribu Tahun Kristus dan bahwa ia akan memimpin pribadi-pribadi yang suka memberontak dalam serangan lain atas kedaulatan Allah; tetapi ia dicampakkan (bersama hantu-hantunya) ke dalam danau api dan belerang, kebinasaan abadi.—Pny 20:1-3, 7-10; bdk. Mat 25:41; lihat DANAU API.
Apa yang dimaksud dengan ’menyerahkan seseorang kepada Setan supaya daging itu binasa’?
Dalam instruksinya kepada sidang di Korintus tentang caranya menindak seorang anggota sidang yang berbuat fasik, yang melakukan inses dengan istri bapaknya, rasul Paulus menulis, ’Serahkan orang tersebut kepada Setan supaya daging itu binasa.’ (1Kor 5:5) Yang Paulus maksudkan adalah perintah untuk mengusir pria tersebut dari sidang dan memutuskan semua pergaulan dengannya. (1Kor 5:13) Dengan menyerahkannya kepada Setan berarti ia dikeluarkan dari sidang dan masuk ke dalam dunia yang allah dan penguasanya adalah Setan. Seperti ”sedikit ragi” dalam ”seluruh adonan”, orang ini adalah ”daging”, atau elemen bersifat daging di dalam sidang; dan dengan menyingkirkan pria yang melakukan hubungan inses itu, sidang yang berpikiran rohani ini akan membinasakan ”daging” dari tengah-tengah mereka. (1Kor 5:6, 7) Demikian pula, Paulus menyerahkan Himeneus dan Aleksander kepada Setan, karena mereka telah mengesampingkan iman dan hati nurani yang baik sehingga iman mereka binasa bagaikan kapal yang karam.—1Tim 1:20.
Belakangan, pria yang melakukan inses di Korintus tampaknya bertobat dari perbuatan salahnya dan membersihkan dirinya sehingga rasul Paulus terdorong untuk merekomendasikan agar dia diterima kembali ke dalam sidang. Ia mendesak mereka untuk mengampuninya dan ia memberikan salah satu alasannya, ”agar kita tidak dikalahkan oleh Setan, sebab kita bukannya tidak mengetahui siasatnya”. (2Kor 2:11) Pada peristiwa pertama, Setan telah membawa sidang ke dalam keadaan yang buruk sehingga mereka harus ditegur oleh sang rasul, sebab mereka terlalu lunak dan bahkan telah membiarkan pria yang fasik itu meneruskan prakteknya tanpa memikirkan celaan yang ditimbulkan, menjadi ”besar kepala” dengan membiarkan hal itu. (1Kor 5:2) Namun, di pihak lain, apabila mereka kemudian beralih ke ekstrem lainnya dan menolak mengampuni orang yang bertobat itu, Setan akan mengalahkan mereka dengan cara lain, yakni ia dapat memanfaatkan sikap mereka yang menjadi keras dan tidak pengampun. Melalui Firman Allah, orang-orang Kristen diterangi untuk menyadari keberadaan Setan, kuasanya, rancangan serta tujuannya, dan cara dia beroperasi, sehingga mereka dapat memerangi musuh rohani tersebut dengan persenjataan rohani yang Allah sediakan.—Ef 6:13-17.
-
-
SETURPemahaman Alkitab, Jilid 2
-
-
SETUR
[dari kata dasar yang artinya ”melindungi; menyembunyikan”].
Seorang pemimpin Asyer yang ditunjuk untuk memata-matai Kanaan bersama para wakil dari suku-suku lainnya; ia putra Mikhael.—Bil 13:2, 3, 13.
-
-
SIAPemahaman Alkitab, Jilid 2
-
-
SIA
Siaha.
Salah seorang Netinim yang keturunannya kembali dari pembuangan di Babilon bersama Zerubabel pada tahun 537 SM.—Ezr 2:1, 2, 43, 44; Neh 7:47.
-