-
AJARAN TURUN-TEMURUNPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
Ajaran Turun-temurun Kristen. Jika ajaran turun-temurun dianggap sebagai pedoman yang disampaikan secara lisan atau melalui contoh, informasi yang rasul Paulus terima secara langsung dari Yesus dapat dengan tepat diteruskan kepada sidang-sidang Kristen sebagai ajaran turun-temurun Kristen yang berterima. Contohnya, dalam hal perayaan Perjamuan Malam Tuan. (1Kor 11:2, 23) Ajaran dan contoh yang diberikan para rasul merupakan ajaran turun-temurun yang sah. Maka Paulus, yang secara pribadi telah berjerih lelah dengan tangannya agar tidak menjadi beban finansial bagi saudara-saudaranya (Kis 18:3; 20:34; 1Kor 9:15; 1Tes 2:9), dapat mendesak orang-orang Kristen di Tesalonika ”untuk menarik diri dari setiap saudara yang berjalan dengan tidak tertib dan tidak sesuai dengan ajaran turun-temurun [pa·raʹdo·sin]” yang telah mereka terima. Orang yang tidak mau bekerja, jelas tidak mengikuti teladan atau ajaran turun-temurun para rasul.—2Tes 3:6-11.
Setelah suatu waktu, ”ajaran turun-temurun” yang perlu untuk ibadat yang bersih dan tidak tercemar kepada Allah dimasukkan sebagai bagian dari Tulisan-Tulisan Kudus yang terilham. Jadi, ajaran turun-temurun atau prinsip-prinsip yang disampaikan oleh Yesus serta para rasul dan yang penting sekali untuk kehidupan tidak dibiarkan dalam bentuk lisan sehingga dapat diputarbalikkan seraya waktu berlalu, tetapi dicatat dengan saksama dalam Alkitab demi orang-orang Kristen yang hidup di kemudian hari.—Yoh 20:30, 31; Pny 22:18.
-
-
AJUDANPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
AJUDAN
Kata Ibrani sya·lisʹ (orang ketiga, yang menunjuk kepada pejuang ketiga dalam sebuah kereta perang) telah dialihbahasakan dalam berbagai terjemahan Alkitab menjadi ”kapten”, ”pemimpin kereta”, ”tuan”, ”pejuang”, ”ajudan”.
Pada beberapa monumen terdapat pahatan yang menggambarkan kereta-kereta perang ”orang Het” dan orang Asiria dengan tiga penumpang: pertama, si pengemudi; kedua, pejuang yang membawa pedang, tombak, atau busur; dan ketiga, pembawa perisai. Pada monumen-monumen Mesir, biasanya tidak terlihat adanya kereta dengan tiga penumpang, tetapi istilah ini digunakan di Keluaran 14:7 sehubungan dengan orang-orang yang mengendarai kereta-kereta Firaun. Pejuang ketiga yang biasanya membawa perisai adalah seorang ajudan, yaitu asisten komandan di kereta perang itu. Kata ”ajudan” dalam bahasa Indonesia secara harfiah berarti ”orang yang membantu; asisten”.
Setelah menyebutkan bahwa tidak ada putra Israel yang dijadikan budak oleh Salomo, 1 Raja-Raja 9:22 menyatakan, ”Sebab mereka adalah pejuang dan hambanya dan pembesarnya dan ajudannya serta kepala atas para pengendara keretanya dan atas penunggang kudanya.” Ketika mengomentari ayat ini, C. F. Keil menyatakan bahwa kata sya·li·syimʹ (jamak), yang digunakan di ayat ini, dapat memaksudkan ”ajudan-ajudan kerajaan”.—Commentary on the Old Testament, 1973, Jil. III, 1 Kings, hlm. 146.
Pada zaman Raja Yehoram dari Israel, orang Siria mengepung Samaria, yang akhirnya mengakibatkan bala kelaparan di dalam kota itu. Pada waktu Elisa menubuatkan bahwa akan ada banyak makanan, ajudan khusus Yehoram mengejek sang nabi. Sebagaimana dinubuatkan Elisa, sang ajudan melihat penggenapan nubuat tersebut tetapi sama sekali tidak makan dari makanan itu; malah ia mati terinjak-injak di gerbang.—2Raj 7:2, 16-20.
Atas perintah Yehu, para pelari dan para ajudannya, mungkin termasuk Bidkar, membunuh para penyembah Baal. (2Raj 9:25; 10:25) Pekah, ajudan lain yang disebutkan dalam Alkitab, membunuh Pekahia, raja Israel, lalu menggantikan dia sebagai raja.—2Raj 15:25; lihat Yeh 23:15, Rbi8, ctk.
[Gambar di hlm. 76]
Tiga pria dalam kereta perang Asiria
-
-
AKADPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
AKAD
Salah satu di antara empat kota yang didirikan oleh Nimrod, yang membentuk ’kerajaannya yang mula-mula’. (Kej 10:10) Akad dianggap sama dengan kota Agade kuno. Lokasi persisnya tidak diketahui secara pasti.
-