-
TUA-TUAPemahaman Alkitab, Jilid 2
-
-
Setiap sidang Kristen memiliki badan ”tua-tua”, atau ”pengawas”; mereka sering kali disebutkan dalam bentuk jamak, seperti di Yerusalem (Kis 11:30; 15:4, 6; 21:18), di Efesus (Kis 20:17, 28), di Filipi (Flp 1:1). ”Badan para tua-tua” (Yn., pre·sby·teʹri·on) disebutkan sehubungan dengan ’peletakan tangan’ ke atas Timotius. (1Tim 4:14) ”Para tua-tua”, sebagai pengawas sidang, ”memimpin” saudara-saudara mereka.—Rm 12:8; 1Tes 5:12-15; 1Tim 3:4, 5; 5:17.
Paulus dan Petrus, sebagai ”tua-tua” yang memiliki wewenang kerasulan, kadang-kadang menjalankan kepengawasan atas ”tua-tua” lain di sidang-sidang tertentu (bdk. 1Kor 4:18-21; 5:1-5, 9-13; Flp 1:1; 2:12; 1Ptr 1:1; 5:1-5), seperti yang dilakukan oleh rasul Yohanes dan sang murid Yakobus serta Yudas—semuanya menulis surat kepada sidang-sidang. Paulus menugasi Timotius dan Titus untuk mewakilinya di beberapa tempat. (1Kor 4:17; Flp 2:19, 20; 1Tim 1:3, 4; 5:1-21; Tit 1:5) Sering kali pria-pria ini berurusan dengan sidang-sidang yang baru dibentuk; tugas Titus ialah ”mengoreksi perkara-perkara yang kurang baik [atau yang belum memenuhi standar]” di sidang-sidang di Kreta.
Menurut catatan, Paulus, Barnabas, Titus, dan tampaknya Timotius ikut menetapkan orang-orang untuk menjadi ”tua-tua” di sidang-sidang. (Kis 14:21-23; 1Tim 5:22; Tit 1:5) Tidak ada catatan bahwa sidang-sidang itu melakukan pelantikan demikian secara independen. Sewaktu menceritakan kunjungan ulang Paulus dan Barnabas ke Listra, Ikonium, dan Antiokhia, Kisah 14:23 menyatakan bahwa ”mereka menetapkan para tua-tua [Yn., khei·ro·to·neʹsan·tes] di setiap sidang jemaat” (”di tiap-tiap jemaat rasul-rasul itu menetapkan penatua-penatua bagi jemaat itu”, TB). Sehubungan dengan makna kata kerja Yunani khei·ro·to·neʹo, berikut ini adalah komentar yang terdapat dalam The Acts of the Apostles, karya F. F. Bruce (1970, hlm. 286), ”Walaupun secara etimologi makna [khei·ro·to·neʹo] adalah ’memilih dengan mengacungkan tangan’, kata ini kemudian digunakan dalam pengertian ’menunjuk’, ’menetapkan’: bdk. kata yang sama dengan prefiks [pro, ”sebelum”] di x. 41.” Greek-English Lexicon karya Liddell dan Scott, setelah pertama-tama memberikan definisi umum untuk khei·ro·to·neʹo, menyatakan, ”belakangan, secara umum, berarti menetapkan, . . . menetapkan untuk suatu jabatan di Gereja”. (Direvisi oleh H. Jones, Oxford, 1968, hlm. 1986) Demikian pula, Greek and English Lexicon to the New Testament karya Parkhurst (London, 1845, hlm. 673) mengatakan, ”Jika diikuti dengan bentuk akusatif, artinya adalah menetapkan untuk suatu jabatan, meskipun tanpa pemungutan suara.” Jabatan yang diterima oleh pria-pria Kristen yang terlantik ini adalah ”tua-tua”, atau penatua, tanpa dukungan suara orang-orang lain yang mengacungkan tangan mereka.
Ketika menyurati Timotius, Paulus berkata, ”Biarlah para tua-tua yang memimpin dengan baik dianggap layak untuk dihormati dua kali lipat, teristimewa mereka yang bekerja keras dalam hal berbicara dan mengajar.” (1Tim 5:17) Mengingat ayat berikutnya (18) dan juga pembahasan sebelumnya mengenai menghormati para janda dengan memberikan bantuan materi (ay. 3-16), ”dihormati dua kali lipat” tampaknya mencakup bantuan materi.
Siapakah ”dua puluh empat penatua” yang ada di takhta-takhta surgawi?
Dalam buku Penyingkapan, kata pre·sbyʹte·roi muncul 12 kali dan digunakan untuk makhluk-makhluk roh. Keadaan sekeliling mereka, pakaian, dan tindakan mereka memberikan petunjuk berkenaan dengan identitas mereka.
Rasul Yohanes mendapat penglihatan tentang takhta Yehuwa di surga, yang dikelilingi oleh 24 takhta yang lebih rendah yang diduduki oleh 24 penatua yang mengenakan pakaian luar putih dan mahkota-mahkota emas di atas kepala mereka. (Pny 4:1-4) Seraya penglihatan itu berlanjut, Yohanes melihat ke-24 penatua ini tidak hanya berulang-ulang sujud menyembah di hadapan takhta Yehuwa tetapi juga ikut serta dalam berbagai corak penglihatan ini, yang kian berkembang. (Pny 4:9-11; 5:4-14; 7:9-17; 14:3; 19:4) Yang teristimewa adalah mereka terlihat ikut serta dalam pemberitaan Kerajaan, yaitu bahwa Yehuwa telah mengambil kuasa-Nya yang besar dan mulai memerintah sebagai raja.—Pny 11:15-18.
Di Israel kuno, ”para tua-tua [penatua] Israel” mewakili dan menjadi juru bicara seluruh bangsa itu. (Kel 3:16; 19:7) Dengan cara yang sama ”para penatua” bisa memaksudkan, atau mewakili, seluruh jemaat Israel rohani. Oleh karena itu, ke-24 penatua yang duduk di atas takhta-takhta di sekeliling Allah dapat mewakili seluruh badan orang Kristen terurap yang, setelah terbukti setia sampai mati, menerima upah yang dijanjikan berupa kebangkitan surgawi dan takhta-takhta dekat takhta Yehuwa. (Pny 3:21) Angka 24 juga bermakna, karena merupakan jumlah regu imam yang diorganisasi oleh Raja Daud untuk melayani di bait Yerusalem. Orang-orang Kristen terurap akan menjadi suatu ”keimaman kerajaan”.—1Ptr 2:9; 1Taw 24:1-19; Luk 1:5-23, 57-66; Pny 20:6; lihat PENGAWAS.
-