-
RANTAIPemahaman Alkitab, Jilid 2
-
-
RANTAI
Lihat BELENGGU; IKATAN.
-
-
RASAMALAPemahaman Alkitab, Jilid 2
-
-
RASAMALA
Kata Ibrani na·tafʹ dalam Keluaran 30:34, yang diterjemahkan ”tetesan getah rasamala” (Liquidambar orientalis), memaksudkan salah satu bahan dupa yang khusus digunakan di tempat suci. Bentuk kata kerja Ibrani yang terkait berarti ”menetes”. (Hak 5:4) Septuaginta Yunani menerjemahkan kata ini menjadi sta·kteʹ, yang artinya ”minyak mur”, dari kata kerja Yunani staʹzo, ”menetes”. Jadi kata Ibrani dan Yunaninya menunjukkan bahwa ini adalah suatu balsam yang menetes dari pohon-pohon yang bergetah. Vulgata Latin menerjemahkan kata itu menjadi stacte.
Tetapi, ada sumber-sumber yang mengatakan bahwa bisa jadi pula getah yang digunakan berasal dari perdu pistasia mastik (Pistacia lentiscus).
-
-
RASULPemahaman Alkitab, Jilid 2
-
-
RASUL
Kata Yunani a·poʹsto·los berasal dari kata kerja umum a·po·stelʹlo, yang artinya ”mengutus”. (Mat 10:5; Mrk 11:1) Arti dasarnya dengan jelas diilustrasikan dalam pernyataan Yesus, ”Seorang budak tidak lebih besar daripada majikannya dan seorang yang diutus [a·poʹsto·los] juga tidak lebih besar daripada pribadi yang mengutusnya.” (Yoh 13:16) Dalam arti ini kata itu juga berlaku untuk Kristus Yesus sebagai ”rasul dan imam besar yang kita akui”. (Ibr 3:1; bdk. Mat 10:40; 15:24; Luk 4:18, 43; 9:48; 10:16; Yoh 3:17; 5:36, 38; 6:29, 57; 7:29; 8:42; 10:36; 11:42; 17:3, 8, 18, 21-25; 20:21.) Yesus diutus oleh Allah sebagai wakil-Nya yang terlantik dan pengemban tugas.
Akan tetapi, kata ini terutama diterapkan pada murid-murid yang Yesus pilih secara pribadi sebagai sekelompok wakil terlantik yang terdiri dari 12 orang. Nama ke-12 orang yang mula-mula dipilih disebutkan di Matius 10:2-4; Markus 3:16-19, dan Lukas 6:13-16. Salah satu di antara ke-12 rasul mula-mula itu, Yudas Iskariot, ternyata menjadi pengkhianat, dengan demikian menggenapi nubuat-nubuat terdahulu. (Mz 41:9; 109:8) Ke-11 rasul yang tetap setia sekali lagi disebutkan namanya di Kisah 1:13.
Beberapa rasul adalah murid-murid Yohanes Pembaptis sebelum menjadi murid-murid Yesus. (Yoh 1:35-42) Sebelas di antara mereka rupanya berasal dari Galilea (Kis 2:7), sedangkan Yudas Iskariot dianggap satu-satunya rasul yang berasal dari Yudea. Mereka berasal dari golongan pekerja; empat di antaranya jelas bekerja sebagai nelayan; salah satunya pernah menjadi pemungut pajak. (Mat 4:18-21; 9:9-13) Setidaknya dua dari mereka tampaknya adalah saudara sepupu Yesus (Yakobus dan Yohanes, putra-putra Zebedeus). Mereka adalah orang-orang yang oleh para pemimpin agama dianggap sebagai ”orang biasa yang tidak terpelajar”, yang menunjukkan bahwa mereka hanya mengenyam pendidikan dasar dan tidak berasal dari sekolah-sekolah tinggi. Beberapa di antara mereka, termasuk Petrus (Kefas), telah berumah tangga.—Kis 4:13; 1Kor 9:5.
Dari antara ke-12 rasul itu, Petrus, Yakobus, dan Yohanes kelihatannya menikmati hubungan yang paling akrab dengan Yesus. Hanya mereka yang menyaksikan kebangkitan putri Yairus (Mrk 5:35-43) dan transfigurasi Yesus (Mat 17:1, 2), dan merekalah yang menemani Yesus masuk lebih jauh ke taman Getsemani dibandingkan dengan rasul-rasul lain pada malam Yesus ditangkap. (Mrk 14:32, 33) Tampaknya terjalin keakraban yang sangat khusus antara Yesus dan Yohanes, dan Yohanes diakui sebagai orang yang disebut ”murid yang dikasihi Yesus”.—Yoh 21:20-24; 13:23.
Pemilihan dan Pelayanan Masa Awal. Ke-12 orang itu dipilih dari sekelompok besar murid dan Yesus menamai mereka ”rasul-rasul”, ”agar mereka dapat terus bersamanya dan agar ia dapat mengutus [a·po·stelʹlei] mereka untuk memberitakan dan memiliki wewenang untuk mengusir hantu-hantu”. (Mrk 3:13-15) Setelah itu mereka memang ”terus bersamanya”, bergaul dengan sangat akrab selama sisa pelayanannya di bumi, dan menerima pengajaran serta pelatihan dalam pelayanan secara pribadi dan ektensif. (Mat 10:1-42; Luk 8:1) Karena mereka terus belajar dari Yesus, mereka tetap disebut ”murid-murid”, khususnya dalam catatan peristiwa-peristiwa sebelum Pentakosta. (Mat 11:1; 14:26; 20:17; Yoh 20:2) Setelah itu mereka secara konsisten disebut ”rasul-rasul”. Pada waktu mengangkat mereka sebagai rasul, Yesus memberi mereka kuasa mukjizat untuk menyembuhkan, dan juga untuk mengusir hantu-hantu, dan mereka menggunakan kuasa ini hingga taraf tertentu selama pelayanan Yesus. (Mrk 3:14, 15; 6:13; Mat 10:1-8; Luk 9:6; bdk. Mat 17:16.) Namun, diperlihatkan bahwa kegiatan tersebut tidak pernah menjadi lebih penting daripada pekerjaan utama mereka, yaitu mengabar. Meskipun para rasul adalah pengikut yang paling dekat dengan Yesus, tidak ada ritus atau upacara misterius dalam pengajaran dan pelatihan mereka.
Kelemahan Manusiawi. Meskipun mendapat perkenan besar sebagai rasul-rasul bagi Putra Allah, mereka memperlihatkan kegagalan dan kelemahan manusiawi. Petrus cenderung gegabah dan cepat naik darah (Mat 16:22, 23; Yoh 21:7, 8); Tomas tidak mudah diyakinkan (Yoh 20:24, 25); Yakobus dan Yohanes memperlihatkan sikap tidak sabar yang biasanya dimiliki kaum muda (Luk 9:49, 54). Mereka berselisih mengenai masalah kedudukan tinggi dalam kerajaan yang mereka harap akan didirikan oleh Yesus di bumi. (Mat 20:20-28; Mrk 10:35-45; bdk. Kis 1:6; Luk 24:21.) Mereka mengaku bahwa mereka membutuhkan iman yang lebih besar. (Luk 17:5; bdk. Mat 17:20.) Meskipun selama bertahun-tahun mereka bergaul akrab dengan Yesus dan tahu bahwa ia adalah sang Mesias, mereka semua meninggalkan Yesus pada saat ia ditangkap (Mat 26:56); hal-hal seputar pemakamannya ditangani oleh orang-orang lain. Pada mulanya, para rasul enggan mempercayai kesaksian para wanita yang sudah lebih dahulu melihat Yesus setelah kebangkitannya. (Luk 24:10, 11) Karena takut, mereka mengadakan pertemuan di ruangan yang terkunci. (Yoh 20:19, 26) Yesus yang telah dibangkitkan memberi mereka pencerahan lebih lanjut, dan setelah kenaikannya ke surga pada hari ke-40 sejak kebangkitannya, mereka sangat bersukacita dan ”terus-menerus berada di bait mengagungkan Allah”.—Luk 24:44-53.
-