-
AZARIAPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
21. Salah seorang pemuda Ibrani yang dibawa sebagai tawanan ke Babilon pada tahun 617 SM. Namanya diganti menjadi Abednego, yang mungkin artinya ”Hamba Nebo [dewa Babilonia]”. (Dan 1:3-7) Setelah mendapat pendidikan khusus selama tiga tahun, Azaria dan teman-temannya (Daniel, Hanania, Misyael) didapati ”sepuluh kali lebih baik daripada semua imam yang mempraktekkan ilmu gaib dan dukun” di Babilon. (Dan 1:5, 14-20) Mula-mula Azaria diancam akan dibunuh (Dan 2:13-18), kemudian diberi kenaikan jabatan menjadi administrator (Dan 2:49), dan belakangan menghadapi ujian terbesar dalam hal loyalitas kepada Yehuwa sewaktu ia dilemparkan ke dalam tanur yang dipanaskan secara luar biasa karena menolak menyembah patung yang didirikan oleh Nebukhadnezar. (Dan 3:12-30) Ia benar-benar orang yang beriman, dan rasul Paulus menyebutnya sebagai orang yang ”memadamkan kekuatan api”.—Ibr 11:34.
22. Orang yang kembali ke Yerusalem bersama Zerubabel pada tahun 537 SM setelah pembuangan di Babilon. (Neh 7:6, 7) Di Ezra 2:2, ia disebut Seraya.
23. Salah seorang imam yang tinggal di Yerusalem setelah pembuangan. (1Taw 9:11) Dalam daftar yang paralel (Neh 11:11), namanya adalah Seraya. Mungkin sama dengan No. 22 di atas.
24. Putra Maaseya putra Anania. Di bawah pengawasan Nehemia, ia memperbaiki bagian tembok Yerusalem yang ada di dekat rumahnya pada tahun 455 SM.—Neh 3:23, 24.
25. Orang yang ditetapkan oleh Nehemia untuk berjalan bersama Ezra dan orang-orang lainnya dalam arak-arakan di atas tembok Yerusalem yang telah dibangun kembali pada waktu tembok tersebut diresmikan; mungkin sama dengan No. 27.—Neh 12:31-36.
26. Salah satu di antara 13 orang Lewi yang membantu Ezra menjelaskan Hukum sewaktu itu dibacakan kepada orang-orang.—Neh 8:7, 8.
27. Seorang imam, atau bapak leluhur seorang imam, yang pada zaman Gubernur Nehemia mengesahkan ”pengaturan yang dapat dipercaya” dengan meterai.—Neh 9:38; 10:1, 2, 8.
-
-
AZAZELPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
AZAZEL
[Kambing yang Lenyap].
Kata ”Azazel” muncul empat kali dalam Alkitab, yakni dalam peraturan-peraturan mengenai Hari Pendamaian.—Im 16:8, 10, 26.
Tidak ada kesepakatan mengenai etimologi kata itu. Jika kita berpegang pada ejaan yang terdapat dalam teks Masoret Ibrani, tampaknya ʽazaʼ·zelʹ merupakan gabungan dari dua kata dasar yang artinya ”kambing” dan ”lenyap”, jadi berarti ”Kambing yang Lenyap”. Pendapat lain mengatakan bahwa kata tersebut berasal dari transposisi dua konsonan, yang artinya ”Kekuatan Allah”. Vulgata Latin menerjemahkan kata Ibrani tersebut menjadi caper emissarius, yaitu ”kambing utusan”, atau ”kambing hitam”. Dan ungkapan Yunani yang digunakan dalam Septuaginta berarti ”yang membawa pergi (mengelakkan) kejahatan”.
Dua ekor kambing (anak kambing jantan) diambil dari himpunan putra-putra Israel oleh imam besar untuk Hari Pendamaian tahunan. Melalui pengundian, salah satunya ditetapkan ”bagi Yehuwa”, dan yang lain ”bagi Azazel”. Mula-mula seekor lembu jantan dikorbankan bagi imam besar dan keluarganya (tidak diragukan lagi, termasuk bagi semua orang Lewi), setelah itu kambing bagi Yehuwa dikorbankan sebagai persembahan dosa. Namun, kambing bagi Azazel dibiarkan hidup untuk suatu waktu ”di hadapan Yehuwa untuk mengadakan pendamaian dengannya, dengan melepaskannya bagi Azazel ke padang belantara”. (Im 16:5, 7-10) Pendamaian bagi kambing yang hidup ini dihasilkan dari darah kambing bagi Yehuwa, yang baru saja dibunuh sebagai persembahan dosa, mengingat kehidupan makhluk ada di dalam darahnya. (Im 17:11) Dengan demikian, nilai darah, atau nilai kehidupan, kambing yang telah disembelih itu dipindahkan kepada kambing yang hidup, atau kambing bagi Azazel itu. Jadi, sekalipun tidak dibunuh oleh sang imam, kambing yang hidup ini membawa nilai pendamaian bagi dosa atau nilai kehidupan. Fakta bahwa semua ini dibawa ke hadapan Yehuwa tampaknya menunjukkan bahwa Ia mengakui pemindahan nilai itu atau pemindahan kuasa pendamaian bagi dosa. Yang sejajar dengan hal ini adalah cara pentahiran yang ditetapkan bagi orang Israel yang sembuh dari penyakit kustanya, atau bagi rumah yang sembuh dari tulah itu. Dalam hal ini, burung yang hidup dicelupkan ke dalam darah burung yang telah dibunuh. Burung yang hidup kemudian dibiarkan terbang, sambil membawa pergi dosa.—Im 14:1-8, 49-53.
Kedua ekor kambing tersebut harus tidak bercacat, sehat, dan sebisa mungkin mirip. Sebelum undi dilemparkan, kedua kambing itu mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai kambing bagi Yehuwa. Setelah kambing bagi Yehuwa dikorbankan, imam besar meletakkan kedua tangannya di atas kepala kambing yang hidup dan mengakui di atasnya semua dosa bangsa itu. Kambing tersebut kemudian dilepaskan, dibawa ke padang belantara oleh ”orang yang sudah siap sedia”. (Im 16:20-22) Dengan demikian, kambing bagi Azazel secara kiasan membawa pergi dosa-dosa bangsa itu selama tahun sebelumnya; kambing itu lenyap bersama dosa-dosa tersebut ke padang belantara.
-