-
MATAPemahaman Alkitab, Jilid 2
-
-
Demikian pula, mengingat fakta bahwa Yesus mengatakan ”dunia tidak akan melihat aku lagi” (Yoh 14:19), pernyataan di Penyingkapan 1:7, ”Setiap mata akan melihatnya [Yesus Kristus],” pasti tidak memaksudkan mata harfiah, tetapi, sebaliknya, menunjuk kepada pengaruh bukti-bukti yang dapat dilihat oleh mata harfiah para pengamat manusia terhadap pikiran mereka, ketika Yesus tampil untuk membinasakan musuh-musuhnya. Namun, Alkitab dengan jelas memperlihatkan bahwa orang-orang yang Allah panggil untuk kehidupan surgawi bersama Kristus akan melihat Allah secara harfiah; untuk itu mereka perlu dibangkitkan dalam tubuh roh yang bersifat surgawi.—1Ptr 1:4; 1Kor 15:50-54; bdk. 1Ptr 3:18.
Penglihatan Rohani. Mata rohani serta mata jasmani adalah pemberian Allah. (Ams 20:12) Ia berjanji akan menyembuhkan mata rohani dan juga mata jasmani serta menyingkirkan semua penyebab air mata. (Yes 35:5; Pny 21:4) Kita tidak dapat memahami maksud-tujuan Allah tanpa pemberian berupa penglihatan rohani. Di pihak lain, Yehuwa menyembunyikan kebenaran-Nya dari mata orang-orang yang keras kepala atau suka memberontak, membiarkan ”mata mereka menjadi gelap”. (Rm 11:8-10; Luk 19:42) ”Mereka mempunyai mata [harfiah], tetapi tidak dapat melihat [secara rohani].”—Yer 5:21; Yes 59:10.
Yesus juga menunjukkan bahwa penglihatan rohani kita harus dijaga tetap tajam dan terfokus. Ia berkata, ”Pelita tubuh adalah mata. Maka, jika matamu sederhana [tulus; terpusat; ada dalam fokus; murah hati], seluruh tubuhmu akan cemerlang; tetapi jika matamu fasik, seluruh tubuhmu akan gelap. Jika dalam kenyataannya terang yang ada padamu adalah kegelapan, betapa hebat kegelapan itu!” (Mat 6:22, 23, Rbi8, ctk.) Yesus selanjutnya memberikan nasihat agar seseorang hendaknya tidak lancang menawarkan diri untuk mengeluarkan ”jerami” dari mata saudaranya dengan maksud membantunya untuk menghakimi dengan lebih baik, padahal kesanggupannya sendiri untuk menilai dengan benar terganggu karena terhalang ”kasau”.—Mat 7:3-5.
Rasul Yohanes melihat takhta Allah dan di sekelilingnya ada empat makhluk hidup yang penuh dengan mata di bagian depan dan belakangnya. (Pny 4:6, 8) Makhluk-makhluk yang mempunyai mata semacam itu dapat senantiasa berjaga-jaga, sanggup melihat segala sesuatu. Mereka dapat sepenuhnya sadar akan apa yang sedang terjadi di atas bumi ini dan dapat memperhatikan Allah dalam segala hal serta menjalankan semua petunjuk-Nya atas apa yang Ia inginkan untuk dilaksanakan. (Bdk. Mz 123:2; juga Yeh 1:18; 10:12.) Yehuwa menasihati hamba-hamba-Nya agar tidak membiarkan perkataan-Nya ’menjauh dari mata mereka’.—Ams 4:20, 21; Luk 10:23; lihat BUTA, KEBUTAAN.
-
-
MATA AIR; SUMBER AIRPemahaman Alkitab, Jilid 2
-
-
MATA AIR; SUMBER AIR
Umumnya, sebuah sumber air alam (Kel 15:27), kontras dengan sumur dan perigi yang biasanya digali (Kej 26:15); juga digunakan untuk memaksudkan sumber dari sesuatu selain air. Dua istilah Ibrani untuk ”mata air; sumber air” adalah ʽaʹyin (harfiah, mata) dan istilah yang berkaitan, maʽ·yanʹ. Istilah Yunani yang berpadanan adalah pe·geʹ. Karena sumber air kadang-kadang dibersihkan dan diperdalam, ”mata air” dan ”sumur” adakalanya digunakan secara bergantian untuk sumber air yang sama.—Kej 16:7, 14; 24:11, 13; Yoh 4:6, 12; lihat PERIGI; SUMUR.
Kepada orang Israel, Musa menggambarkan Tanah Perjanjian sebagai suatu negeri dengan ”wadi-wadi yang berair, banyak mata air dan air yang limpah, yang keluar dari dataran lembah dan wilayah pegunungan”. (Ul 8:7) Ada banyak sekali mata air di Palestina, diperkirakan rata-rata enam atau tujuh mata air untuk setiap 100 km2. Karena pegunungan di Yehuda dan Efraim sebagian besar terdiri atas gunung batu yang berpori-pori, hujan musim dingin dapat dengan mudah tersaring ke bawah hingga sangat dalam. Air itu akhirnya mencapai lapisan tanah yang kedap air, mengalir di atasnya, lalu muncul kembali sebagai mata air di sisi barat Lembah Yordan dan tepi barat L. Mati, beberapa bahkan mengalir di bawah tanah ke L. Mati. Banyak mata air yang bermuara langsung di L. Mati dan bagian hilir S. Yordan bertemperatur tinggi. Di sebelah barat pegunungan, air itu muncul sebagai mata air di sepanjang bagian timur dataran rendah pesisir yang panjang, meski beberapa di antaranya mengalir di bawah tanah menuju L. Tengah. Beberapa mata air, seperti mata air di sekeliling Yerusalem dan Hebron, menyembur persis di atau dekat puncak tanah-tanah tinggi di Palestina. Sejumlah besar mata air yang muncul akibat salju yang mencair di Peg. Lebanon dan G. Hermon menjadi hulu S. Litani, S. Yordan, dan sungai-sungai di Damaskus.
Nilai penting dari mata air, atau sumber air, tampak jelas dari seringnya nama-nama kota diawali dengan kata ”En”, artinya ”sumber air”, ”mata air”. (Yos 15:62; 17:11; 1Raj 1:9; lihat AIN.) Kota-kota dan desa-desa sering kali dibangun di dekat sumber air, karena kebanyakan ”sungai-sungai” di Palestina sesungguhnya adalah wadi yang mengering pada bulan-bulan musim panas. Untuk pertahanan, kota-kota umumnya dibangun di tempat-tempat yang tinggi sehingga sumber-sumber air sering kali terdapat di luar tembok kota, di lembah di bawahnya. Dengan demikian, melindungi persediaan air adalah hal yang sangat penting. Saluran-saluran dibangun untuk menyalurkan air dari sumbernya langsung ke dalam kota. Raja Hizkia membangun saluran semacam itu untuk menyalurkan air dari sumber air Gihon ke Kota Daud. (2Raj 20:20; 2Taw 32:30) Pada kesempatan lain, jalur-jalur atau saluran-saluran yang tersembunyi mengarah ke sumber air sehingga menjamin adanya cukup persediaan air bagi penduduk kota itu bahkan ketika terkepung. Pada saat orang Asiria menyerbu Yehuda, Hizkia menutup semua sumber air di luar kota Yerusalem agar para penyerbu itu tidak mempunyai persediaan air.—2Taw 32:2-4; lihat BENTENG; HIZKIA No. 1 (Perencanaan dan Pembangunan).
-