-
MAHAKUASAPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
Selaras dengan hal ini, Yehuwa belakangan dapat berfirman kepada Musa, ”Dahulu aku biasa menampakkan diri kepada Abraham, Ishak, dan Yakub sebagai Allah Yang Mahakuasa [beʼElʹ Syad·daiʹ], tetapi sehubungan dengan namaku Yehuwa aku tidak menyatakan diriku kepada mereka.” (Kel 6:3) Ayat ini tidak mungkin menunjukkan bahwa para patriark tidak mengetahui nama Yehuwa, karena nama itu sering digunakan oleh mereka dan juga oleh orang-orang lain sebelum mereka. (Kej 4:1, 26; 14:22; 27:27; 28:16) Sebenarnya, dalam buku Kejadian, yang mengisahkan kehidupan para patriark, ungkapan ”Yang Mahakuasa” hanya muncul 6 kali, sedangkan nama pribadi Yehuwa tertulis 172 kali dalam teks Ibrani asli. Namun, sekalipun para patriark itu telah mengakui, berdasarkan pengalaman pribadi, bahwa Allah berhak dan memenuhi syarat untuk menyandang gelar ”Pribadi Yang Mahakuasa”, mereka tidak berkesempatan untuk memahami sepenuhnya makna dan hal-hal yang terkait dengan nama pribadi Allah, Yehuwa. Sehubungan dengan hal ini, The Illustrated Bible Dictionary (Jil. 1, hlm. 572) berkomentar, ”Penyingkapan terdahulu, kepada para Patriark, berkaitan dengan janji-janji yang digenapi jauh di masa depan; diharapkan bahwa mereka yakin bahwa Ia, Yahweh, adalah Allah (ʼel) yang kompeten (salah satu kemungkinan arti sadday) untuk menggenapinya. Penyingkapan di semak lebih hebat dan lebih pribadi, sebab kuasa Allah dan kehadiran-Nya yang langsung dan terus-menerus di antara mereka semuanya tercakup dalam nama Yahweh yang tidak asing lagi.”—Diedit oleh J. D. Douglas, 1980.
Kuasa menyiratkan kekuatan atau kesanggupan untuk melakukan serta mencapai suatu maksud-tujuan, dan juga untuk mengatasi rintangan atau tentangan, dan kemahakuasaan Yehuwa memperlihatkan kesanggupan-Nya yang tidak dapat dilawan untuk mencapai maksud-tujuan-Nya. Kadang-kadang, tindakan keras disebutkan sehubungan dengan gelar Allah ”Pribadi Yang Mahakuasa”, seperti di Mazmur 68:14, ketika Ia ”menyerakkan raja-raja”; di Yoel 1:15, yang menggambarkan ”penjarahan [syodh] oleh Pribadi Yang Mahakuasa [mi·Syad·daiʹ]” yang akan datang pada ”hari Yehuwa”; dan di Yesaya 13:6, yang dikutip sebelumnya. Kuasa itu juga memberikan keyakinan akan kesanggupan-Nya untuk memberkati (Kej 49:25) dan merupakan jaminan keamanan bagi orang-orang yang percaya kepada-Nya, ”Siapa pun yang tinggal di tempat rahasia milik Yang Mahatinggi akan mendapat tempat menginap di bawah naungan Pribadi Yang Mahakuasa.”—Mz 91:1.
Dalam buku Ayub, Syad·daiʹ muncul 31 kali, dan digunakan oleh semua karakter dalam drama yang dikisahkan di buku itu. Kuasa Yehuwa untuk menghukum atau menimpakan penderitaan dinyatakan (Ayb 6:4; 27:13-23), sehingga orang-orang yang mengatakan, ”Apa sebenarnya Yang Mahakuasa itu, sehingga kami harus melayani dia, dan bagaimana kami memperoleh manfaat dengan berhubungan dengan dia?” dan yang karena itu mengandalkan kuasa mereka sendiri, dapat menantikan ”murka Yang Mahakuasa”. (Ayb 21:15, 16, 20) Maka Pribadi Yang Mahakuasa patut mendapatkan rasa takut dan hormat, bahkan perasaan gentar, sebab kehendak-Nya tidak dapat diabaikan dan hukum-Nya tidak dapat dilanggar tanpa hukuman (Ayb 6:14; 23:15, 16; 31:1-3), meskipun ungkapan kekuasaan-Nya tidak secara langsung kelihatan. (Ayb 24:1-3, 24; bdk. Kel 9:14-16; Pkh 8:11-13.) Namun, kuasa serta keperkasaan-Nya selalu selaras sepenuhnya dengan keadilan serta keadilbenaran, tidak pernah tanpa kendali, sewenang-wenang, tidak pasti, atau tidak bertanggung jawab. (Ayb 34:10, 12; 35:13; 37:23, 24) Jadi, tidak ada alasan yang sah bagi manusia untuk berbantah-bantah dengan-Nya atau mencari-cari kesalahan-Nya. (Ayb 40:2-5) Orang-orang yang mempraktekkan keadilbenaran dapat dengan yakin menghampiri Dia dan menikmati hubungan pribadi dengan-Nya. (Ayb 13:3; 29:4, 5; 31:35-37) Sebagai sang Pencipta, Ia adalah Sumber kehidupan dan hikmat.—Ayb 32:8; 33:4.
Dalam nubuat di Yesaya 9:6 mengenai sang Mesias, gelar ”Allah yang Perkasa” ditujukan untuk Pangeran Perdamaian yang dijanjikan. Namun, ungkapan itu diterjemahkan dari ungkapan Ibrani ʼEl Gib·bohrʹ, bukan ʼEl Syad·daiʹ, seperti dalam ayat-ayat di atas.
Kata Yunani. Dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen, kata Pan·to·kraʹtor muncul sepuluh kali, sembilan di antaranya dalam buku Penyingkapan. Kata itu pada dasarnya berarti ”Mahakuasa”, atau ”Paling Berkuasa”. Penggunaannya dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen lebih mendukung pendapat bahwa kata Ibrani Syad·daiʹ berarti ”Pribadi Yang Mahakuasa”, sebab kalau tidak, Pan·to·kraʹtor tidak ada padanan katanya dalam Kitab-Kitab Ibrani.
Di 2 Korintus 6:18, Paulus mengutip dari Kitab-Kitab Ibrani ketika mendesak orang-orang Kristen untuk menghindari ibadat palsu dan penggunaan berhala-berhala yang tak bernyawa dan tak berdaya, agar memenuhi syarat menjadi anak-anak dari ”Yang Mahakuasa [Pan·to·kraʹtor]”. Mengingat kutipan sang rasul, jelaslah bahwa gelar tersebut di ayat ini ditujukan untuk Allah Yehuwa.
Demikian pula di seluruh buku Penyingkapan, gelar Pan·to·kraʹtor ditujukan untuk sang Pencipta dan Raja Kekekalan, Yehuwa, seperti halnya dalam ”nyanyian Musa, budak Allah itu, dan nyanyian Anak Domba [Yesus Kristus]”, yang memuji Allah Yehuwa sebagai Pribadi yang layak disembah dan ditakuti oleh semua bangsa. (Pny 15:3; bdk. Pny 21:22.) Penyingkapan 19:6 membuat jelas bahwa gelar itu ditujukan untuk Allah Yehuwa dengan penggunaan istilah Haleluyah (Pujilah Yah, hai, kamu sekalian!). Demikian pula, ungkapan ”Pribadi yang sekarang ada dan yang dahulu ada dan yang akan datang” (Pny 1:8; 4:8) jelas menunjuk kepada Allah kekekalan (Mz 90:2), yang tidak saja ”adalah” Pribadi Yang Mahakuasa pada zaman dahulu, tetapi juga senantiasa demikian dan ”yang akan datang” sebagai Pribadi demikian dengan pernyataan kemahakuasaan-Nya. Sekali lagi tindakan keras ditunjukkan, setelah Ia ’mengambil kuasa-Nya yang besar’ untuk memerintah sebagai raja, melalui pernyataan murka-Nya terhadap bangsa-bangsa yang menentang di ”perang pada hari besar Allah Yang Mahakuasa”. (Pny 11:17, 18; 16:14) Diperlihatkan bahwa Putra-Nya, Kristus Yesus, ”Firman Allah”, menyatakan ”murka Allah Yang Mahakuasa” terhadap bangsa-bangsa dalam kedudukannya sebagai raja yang diurapi oleh Allah. (Pny 19:13-16) Namun, pernyataan keras keputusan hukum Allah tersebut tetap selaras sepenuhnya dengan standar-standar kebenaran serta keadilbenaran-Nya.—Pny 16:5-7; lihat ALLAH.
-
-
MAHALALEELPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
MAHALALEEL
Lihat MAHALALEL No. 1.
-
-
MAHALALELPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
MAHALALEL
[mungkin, Pujian dari Allah].
1. Seorang keturunan Set melalui Enos dan Kenan; jadi ia adalah cicit Set. Mahalalel hidup 895 tahun. (Kej 5:6-17; 1Taw 1:1, 2) Dalam silsilah Yesus yang disusun oleh Lukas, ia disebut dengan nama Mahalaleel.—Luk 3:37, 38.
2. Seorang keturunan Yehuda melalui Perez dan nenek moyang Ataya, seorang penduduk Yerusalem setelah Israel kembali dari pembuangan di Babilon.—Neh 11:4.
-
-
MAHALAT, IPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
MAHALAT, I
1. Putri Ismael, saudara perempuan Nebayot dan salah seorang istri Esau. (Kej 28:9) Ia mungkin orang yang sama dengan Basemat yang disebutkan di Kejadian 36:3.
2. Seorang cucu Daud melalui Yerimot, putranya. Ia menjadi salah seorang istri Rehoboam.—2Taw 11:18.
-
-
MAHALAT, IIPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
MAHALAT, II
Barangkali istilah musik, mungkin bersifat teknis, yang terdapat dalam superskripsi Mazmur 53 dan 88. Ada yang percaya bahwa istilah tersebut bisa jadi berkaitan dengan kata kerja dasar Ibrani yang artinya ”menjadi lemah; jatuh sakit”, dengan demikian menyiratkan nada yang sedih dan melankolis. Hal ini selaras dengan lirik kedua lagu tersebut yang agak sendu, khususnya lirik Mazmur 88.
-
-
MAHANAIMPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
MAHANAIM
[Dua Perkemahan].
Sebuah lokasi di sebelah timur S. Yordan; di sini Yakub bertemu dengan sekelompok malaikat setelah berpisah dari Laban. Yakub kemudian menamai tempat itu ”Mahanaim”. (Kej 32:1, 2) Arti nama Mahanaim (”Dua Perkemahan”) mungkin secara tidak langsung menunjuk kepada ”perkemahan Allah”, yang diwakili oleh para malaikat-Nya, dan kepada perkemahan Yakub. Tampaknya, beberapa waktu kemudian sebuah kota dibangun di lokasi itu. Pada abad ke-15 SM, kota ini mula-mula ditetapkan bagi orang Gad lalu bagi orang Lewi keturunan Merari.—Yos 13:24, 26; 21:34, 38.
Sewaktu Daud memerintah dari Hebron, Mahanaim menjadi ibu kota kerajaan tandingan Is-bosyet, putra dan penerus Saul. Hal ini menyiratkan bahwa Mahanaim adalah kota berbenteng dan menempati posisi yang strategis. (2Sam 2:8-11, 29) Kelihatannya di kota inilah Is-bosyet dibunuh. (2Sam 4:5-7) Belakangan, ketika Daud melarikan diri ke Gilead akibat pemberontakan Absalom, putranya, ia diterima dengan ramah di Mahanaim. Ia tetap tinggal di sana atas permintaan para pendukungnya dan tidak ikut dalam pertempuran yang berhasil menggagalkan sama sekali upaya Absalom untuk merebut takhta. (2Sam 17:24–18:16; 19:32; 1Raj 2:8) Pada masa pemerintahan Salomo, putra Daud, Mahanaim berada di bawah yurisdiksi pejabat daerah bernama Ahinadab.—1Raj 4:7, 14.
Di Kidung Agung 6:13, ”tarian dua pasukan” juga bisa diterjemahkan menjadi ”tarian Mahanaim”. (AS, AT) Mungkin yang dimaksud adalah tarian yang berkaitan dengan perayaan tertentu yang diselenggarakan di Mahanaim.—Bdk. Hak 21:19, 21.
Di mana tepatnya lokasi Mahanaim tidak diketahui dengan pasti, tetapi kota itu berada di sebelah timur S. Yordan dan di sebelah utara Wadi Yabok. (2Sam 2:29; Kej 31:21; 32:2, 22) Ada yang mengusulkan Khirbet Mahneh (atau, Mihna), sekitar 19 km di sebelah utara Wadi Yabok dan kira-kira pada jarak yang sama di sebelah timur S. Yordan, tetapi banyak orang merasa tempat ini terlalu jauh di sebelah utara Wadi Yabok. Yohanan Aharoni menganggap Mahanaim sama dengan Tell edh-Dhahab el-Gharbi, di tepi utara Wadi Yabok, kira-kira 12 km di sebelah timur S. Yordan.—The Land of the Bible, diterjemahkan dan diedit oleh A. Rainey, 1979, hlm. 314, 439.
-
-
MAHANE-DANPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
MAHANE-DAN
[Perkemahan Dan].
Tempat yang pernah disebutkan terletak ”di antara Zora dan Estaol” (Hak 13:25) tetapi kemudian disebutkan berada di sebelah barat Kiriat-yearim. (Hak 18:11, 12) Ada yang menganggap bahwa ada dua tempat yang berbeda, karena lokasi yang diusulkan untuk Estaol dan Zora terletak beberapa kilometer di sebelah barat daya Kiriat-yearim. Bagaimanapun, lokasi(-lokasi) Mahane-dan tidak diketahui. Namanya berarti ”Perkemahan Dan” sehingga bisa saja semata-mata memaksudkan permukiman sementara atau tempat perkemahan; karena itu tidak heran apabila nama tersebut digunakan untuk lebih dari satu tempat.
-
-
MAHARAIPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
MAHARAI
[dari kata dasar yang artinya ”bergegas; cepat-cepat”].
Seorang prajurit Daud yang perkasa; orang Netofa. (2Sam 23:8, 28; 1Taw 11:26, 30) Ia keturunan Zerah dan belakangan diberi tanggung jawab atas regu yang terdiri dari 24.000 orang yang melayani raja selama bulan kesepuluh.—1Taw 27:1, 13.
-
-
MAHATPemahaman Alkitab, Jilid 1
-
-
MAHAT
[mungkin dari kata dasar yang artinya ”sangat menakutkan”].
1. Orang Lewi keturunan Kohat serta nenek moyang dari Samuel dan Heman, sang penyanyi di rumah Yehuwa.—1Taw 6:31-35.
-