-
SAKIT BERSALINPemahaman Alkitab, Jilid 2
-
-
Siapa ”putra, seorang laki-laki” ini? Ia akan ”menggembalakan semua bangsa dengan tongkat besi”. Hal ini dinubuatkan di Mazmur 2:6-9 sehubungan dengan Raja Mesianik Allah. Tetapi Yohanes melihat penglihatan ini lama setelah kelahiran Kristus di bumi dan kematiannya serta kebangkitannya. Oleh karena itu, penglihatan tersebut tampaknya menunjuk kepada kelahiran Kerajaan Mesianik di tangan Putra Allah, Yesus Kristus, yang setelah dibangkitkan dari antara orang-orang mati, ”duduk di sebelah kanan Allah, sejak waktu itu menanti hingga musuh-musuhnya ditempatkan sebagai tumpuan bagi kakinya”.—Ibr 10:12, 13; Mz 110:1; Pny 12:10.
Peristiwa ini telah ditunggu-tunggu, dan seraya waktu mendekat, penantian akan hal itu di surga dan di bumi akan semakin besar, karena tanda yang pasti bahwa hal itu sudah dekat adalah tergenapnya nubuat-nubuat. Hal itulah yang akan terjadi sehubungan dengan kedatangan ”hari Yehuwa”, sebagaimana ditunjukkan oleh sang rasul kepada orang-orang Kristen, ”Saudara-saudara, tentang masa dan musim, tidak ada yang perlu dituliskan kepadamu.” ”Kamu, saudara-saudara, kamu tidak berada dalam kegelapan, sehingga hari itu tiba-tiba menimpa kamu seperti pencuri.”—1Tes 5:1, 4.
-
-
SAKIT, RASA SAKITPemahaman Alkitab, Jilid 2
-
-
SAKIT, RASA SAKIT
Perasaan tidak nyaman secara fisik, pada tingkat sedang ataupun parah; juga perasaan susah yang akut secara mental atau emosi, yang kadang-kadang dinyatakan dengan ungkapan ”pedih hati” atau ”penderitaan”.
Manusia mengalami rasa sakit secara mental, emosi, dan fisik karena kerja keras yang meletihkan ketika menggarap tanah yang terkutuk (Kej 3:17-19; 5:29), karena kata-kata yang memedihkan (Ams 15:1), karena orang lain tidak menanggapi perbuatan baik kita (Rm 9:2), dan karena penyakit serta kesengsaraan lain (Ayb 2:13; 16:6). Rasa sakit bisa juga timbul karena situasi yang menakutkan atau mengerikan, entah nyata ataupun yang dibayangkan.—Mz 55:3, 4; Yes 21:1-3; Yer 4:19, 20; Yeh 30:4, 9; lihat juga SAKIT BERSALIN.
’Tidak Ada Lagi Rasa Sakit.’ Meskipun tidak menyenangkan, rasa sakit secara fisik berguna untuk membuat orang mewaspadai bahaya kerusakan dalam tubuhnya, sehingga ia bisa mengambil tindakan guna menghindari cedera serius. Oleh karena itu, sewaktu janji Allah bahwa ”tidak akan ada lagi . . . rasa sakit” (Pny 21:4) digenapi, tidak berarti manusia akan menjadi tidak sensitif atau tidak sanggup mengalami rasa sakit. Sebaliknya, rasa sakit secara mental, emosi, dan fisik akibat dosa dan ketidaksempurnaan (Rm 8:21, 22) ”tidak akan ada lagi” dalam arti bahwa penyebabnya (seperti penyakit dan kematian) akan disingkirkan. Bukti bahwa kesempurnaan badani tidak berarti bebas sepenuhnya dari rasa sakit adalah fakta bahwa Yesus pun, sebagai manusia sempurna, mengalami rasa sakit secara fisik dan emosi sehubungan dengan kematiannya dan sewaktu tidak ada tanggapan dari orang-orang yang ia layani. (Mat 26:37; Luk 19:41) Ia bahkan dinubuatkan sebagai ”seseorang yang harus merasa sakit”. (Yes 53:3) Dengan menyembuhkan orang-orang yang ”menderita berbagai penyakit dan siksaan” (Mat 4:24), Yesus menanggung rasa sakit orang lain.—Yes 53:4.
Sebagai Kiasan. Alkitab sering berbicara tentang rasa sakit secara kiasan. Bergantung pada konteksnya, rasa sakit dapat memaksudkan kerja keras (Ams 5:10) atau rasa takut yang sehat dan hormat yang dalam kepada Allah Yehuwa. (1Taw 16:30; Mz 96:9; 114:7) Air, gunung-gunung, dan bumi, sewaktu dalam keadaan bergelora atau berguncang, digambarkan berada dalam kesakitan. (Mz 77:16; 97:4; Yer 51:29; Hab 3:10) Yehuwa menganggap Yehuda yang tidak setia menderita rasa sakit yang tidak dapat disembuhkan, yang dapat mendatangkan kematian.—Yer 30:15.
Rasa sakit, atau sengatan, bisa juga memaksudkan keadaan yang menyesakkan. Sehubungan dengan Yesus Kristus, rasul Petrus menyatakan, ”Allah membangkitkan dia dengan melepaskan sengatan kematian, sebab tidak mungkin dia tetap dibelenggu oleh itu.” (Kis 2:24) Meskipun orang mati tidak sadar, kematian adalah keadaan yang menggetirkan dan menyesakkan, karena rasa sakit yang mendahuluinya dan juga karena hilangnya semua aktivitas dan kebebasan akibat cengkeramannya yang melumpuhkan.—Bdk. Mz 116:3.
-
-
SAKSIPemahaman Alkitab, Jilid 2
-
-
SAKSI
Lihat KASUS HUKUM.
-
-
SAKUTPemahaman Alkitab, Jilid 2
-
-
SAKUT
Mungkin dewa bintang, sebagaimana tersirat dari fakta bahwa ”Sakut” disejajarkan dengan frasa ”bintang dari allahmu”. (Am 5:26) Dalam teks Masoret Ibrani, nama ini sengaja diberi penanda bunyi vokal sehingga mirip dengan syiq·qutsʹ, yang artinya ”perkara yang menjijikkan”. Sakut ini mungkin sama dengan ”Sakkut”, yaitu sebutan yang diberikan orang Babilonia untuk Saturnus (dewa bintang). Akan tetapi, dalam Septuaginta Yunani, ungkapan ”Sakut, rajamu” diterjemahkan menjadi ”kemah Molokh”, dan Stefanus, yang mungkin mengutip dari Septuaginta, juga menggunakan kata-kata ”kemah Molokh”. (Kis 7:43) Hal ini menyiratkan bahwa ”Sakut” mungkin adalah tempat pemujaan portabel, semacam kemah atau pondok, untuk menaruh patung berhala Molokh di dalamnya.—Lihat AHLI NUJUM (Molekh dan Ilmu Nujum di Israel).
-