Buku Alkitab Nomor 2—Keluaran
Penulis: Musa
Tempat Penulisan: Padang Gurun
Selesai Ditulis: 1512 S.M.
Masa yang Ditinjau: 1657-1512 S.M.
1. (a) Apa pokok-pokok penting dari Keluaran? (b) Nama-nama apa saja yang telah diberikan untuk Keluaran, dan buku ini merupakan lanjutan dari kisah apa?
KISAH yang menggetarkan hati mengenai tanda-tanda serta mukjizat-mukjizat penting yang telah dilakukan Yehuwa untuk melepaskan umat yang memakai nama-Nya dari kesengsaraan di Mesir, bagaimana Ia mengorganisasi mereka sebagai milik-Nya yang istimewa yakni ”kerajaan imam dan bangsa yang kudus,” serta permulaan dari sejarah Israel sebagai bangsa teokratis—itulah pokok-pokok penting dari buku Alkitab Keluaran. (Kel. 19:6) Dalam bahasa Ibrani buku ini disebut Weʼelʹleh shemothʹ, artinya ”Nah, inilah nama-nama,” atau hanya Shemothʹ saja, ”Nama-Nama,” yaitu menurut kata pertamanya. Nama modern dari buku ini berasal dari Terjemahan Septuagint Yunani, yang menyebut buku ini E’xo·dos, yang di-Latinkan menjadi Exodus, yang berarti ”Keluar” atau ”Keberangkatan.” Buku Keluaran merupakan kelanjutan dari kisah dalam buku Kejadian dan ini diperlihatkan oleh kata pembukaan ”Nah” (NW; secara aksara, ”Dan”), dan disebutnya lagi satu per satu nama putra-putra Yakub yang diambil dari catatan yang lebih lengkap dalam Kejadian 46:8-27.
2. Apa yang disingkapkan oleh Keluaran tentang nama YEHUWA?
2 Buku Keluaran menyingkapkan nama Allah yang agung, YEHUWA, dalam segala kecemerlangan dari kemuliaan dan kesuciannya. Pada waktu Ia memperlihatkan betapa dalam arti nama-Nya, Allah mengatakan kepada Musa, ”AKU AKAN TERNYATA APA YANG AKU AKAN TERNYATA,” dan menambahkan bahwa ia harus memberi tahu Israel, ”AKU AKAN TERNYATA [bahasa Ibrani: אהיה, ʼEh·yehʹ, dari kata kerja Ibrani ha·yahʹ] telah mengutus aku kepadamu.” Nama YEHUWA (יהוה, YHWH) berasal dari kata kerja Ibrani yang sama ha·wahʹ, ”menjadi,” dan sebenarnya berarti ”Ia yang Menyebabkan Jadi.” Memang, perbuatan-perbuatan Yehuwa yang hebat serta membangkitkan rasa takut yang kini Ia lakukan demi umat-Nya, Israel, mengagungkan dan menghias nama itu dengan kemuliaan yang gilang-gemilang, sehingga menjadi peringatan ”turun-temurun,” nama yang harus dijunjung tinggi untuk selama-lamanya. Terutama sangat bermanfaat untuk mengetahui sejarah yang mengagumkan yang berkisar pada nama itu, dan menyembah satu-satunya Allah yang benar, Pribadi yang mengatakan, ”Akulah, [Yehuwa].”a—Kel. 3:14, 15, NW; 6:6.
3. (a) Bagaimana kita tahu bahwa Musa-lah penulis Keluaran? (b) Kapan Keluaran ditulis, dan jangka waktu manakah yang ditinjau?
3 Musa adalah penulis buku Keluaran, yang nyata dari fakta bahwa ini adalah jilid kedua dari Pentateuch. Buku ini sendiri tiga kali mencatat bahwa Musa membuat catatan tertulis atas perintah Yehuwa. (17:14; 24:4; 34:27) Menurut sarjana Alkitab Westcott dan Hort, Yesus dan para penulis Kitab-Kitab Yunani Kristen mengutip atau menunjuk kepada Keluaran lebih dari 100 kali, seperti ketika Yesus mengatakan: ”Bukankah Musa yang telah memberikan hukum Taurat kepadamu?” Keluaran ditulis di padang gurun Sinai, pada tahun 1512 S.M., satu tahun sesudah orang-orang Israel meninggalkan Mesir. Jangka waktu yang ditinjaunya 145 tahun, mulai dari kematian Yusuf pada tahun 1657 S.M. hingga didirikannya tabernakel untuk ibadat Yehuwa pada tahun 1512 S.M.—Yoh. 7:19; Kel. 1:6; 40:17.
4, 5. Bukti arkeologi apa menunjang kisah di Keluaran?
4 Mengingat bahwa peristiwa-peristiwa dalam buku Keluaran terjadi sekitar 3.500 tahun yang lalu, mengherankan bahwa ada begitu banyak bukti arkeologi dan bukti-bukti lain di luar Alkitab yang memperlihatkan kesaksamaan catatan tersebut. Nama-nama Mesir dipakai dengan tepat dalam buku Keluaran, dan gelar-gelar yang disebut cocok dengan prasasti Mesir. Arkeologi memperlihatkan bahwa pada waktu itu merupakan kebiasaan orang Mesir untuk mengizinkan orang-orang asing tinggal di Mesir tetapi tetap terpisah dari mereka. Air Sungai Nil dipakai untuk mandi, yang mengingatkan bahwa putri Firaun mandi di sana. Batu-batu bata telah diketemukan, yang dibuat dengan maupun tanpa jerami. Juga, ahli-ahli sihir sangat terkemuka pada zaman kejayaan Mesir.—Kel. 8:22; 2:5; 5:6, 7, 18; 7:11.
5 Monumen-monumen memperlihatkan bahwa para Firaun secara pribadi memimpin pasukan kereta perang dalam pertempuran, dan Keluaran menunjukkan bahwa Firaun dari zaman Musa mengikuti tradisi ini. Betapa ia telah dipermalukan pada waktu itu! Tetapi, mengapa berkas-berkas Mesir kuno tidak menyebut bahwa orang-orang Israel pernah diam di negeri mereka atau mengenai malapetaka yang menimpa Mesir? Arkeologi memperlihatkan bahwa pada waktu itu merupakan kebiasaan dari setiap dinasti Mesir yang baru untuk menghapus apa pun yang sifatnya menurunkan derajat dalam berkas-berkas terdahulu. Mereka tidak pernah mencatat kekalahan-kekalahan yang memalukan. Pukulan terhadap ilah-ilah Mesir—seperti misalnya dewa Sungai Nil, dewa katak, dan dewa matahari—yang menjatuhkan ilah-ilah palsu ini dan memperlihatkan bahwa Yehuwa mahatinggi, tidak akan cocok untuk dokumen-dokumen sejarah dari suatu bangsa yang angkuh.—14:7-10; 15:4.b
6. Dengan lokasi-lokasi apa perkemahan bangsa Israel purba secara umum dikenali?
6 Pekerjaan Musa selama 40 tahun sebagai gembala di bawah Yitro membuat ia mengenal lingkungan hidup dan tempat-tempat adanya air serta makanan di daerah itu, sehingga ia betul-betul memenuhi syarat untuk memimpin orang Israel ke luar dari Mesir. Rute perjalanan keluar yang tepat tidak dapat ditelusuri dengan pasti dewasa ini, karena lokasi berbagai tempat yang disebutkan dalam kisah itu tidak dapat diketemukan dengan pasti. Namun, Mara, salah satu tempat perkemahan di Semenanjung Sinai, pada umumnya dikenal dengan ’Ain Huwarah,’ 80 kilometer sebelah Tenggara Selatan dari terusan Suez modern. Elim, lokasi perkemahan kedua, secara turun-temurun dikenal dengan Wadi Garandel, kira-kira 88 kilometer sebelah Tenggara Selatan dari terusan Suez. Menarik, tempat modern ini dikenal sebagai tempat berair yang ditumbuhi sayur-sayuran dan pohon-pohon palem, mengingatkan kita pada Elim dalam Alkitab, yang mempunyai ”dua belas mata air dan tujuh puluh pohon palem.”c Namun, autentisitas dari catatan Musa tidak bergantung pada bukti-bukti dari para arkeolog yang membenarkan tempat-tempat yang dilalui dalam perjalanan itu.—15:23, 27.
7. Bukti-bukti lain manakah, termasuk pembuatan tabernakel, meneguhkan Keluaran sebagai buku yang terilham?
7 Catatan mengenai pembuatan tabernakel di dataran yang berhadapan dengan Sinai cocok dengan keadaan setempat. Seorang sarjana mengatakan: ”Dalam hal bentuk, struktur, dan bahannya, tabernakel itu memang benar-benar cocok dengan keadaan di padang gurun. Kayu yang dipakai dalam bangunan tersebut memang banyak terdapat di situ.”d Apakah itu dalam segi nama, kebiasaan, agama, tempat, geografi, ataupun bahan-bahan baku, banyaknya bukti di luar Alkitab menegaskan kebenaran catatan Keluaran yang terilham, yang kini sudah berumur kira-kira 3.500 tahun.
8. Bagaimana Keluaran nyata berhubungan erat dengan selebihnya dari Alkitab sebagai buku yang terilham dan bermanfaat?
8 Penulis-penulis Alkitab yang lain terus menunjuk kepada buku Keluaran, dengan memperlihatkan arti serta nilai nubuatnya. Lebih dari 900 tahun kemudian, Yeremia menulis tentang ”Allah yang [benar, NW] besar dan perkasa, namaMu adalah [Yehuwa] semesta alam,” yang telah membawa umat-Nya, Israel, ke luar dari Mesir ”dengan tanda-tanda dan mujizat-mujizat, dengan tangan yang kuat dan lengan yang teracung dan dengan kedahsyatan yang besar.” (Yer. 32:18-21) Lebih dari 1.500 tahun kemudian Stefanus menggunakan keterangan-keterangan dalam buku Keluaran sebagai dasar dari banyak kesaksian yang menyebabkan ia mati sebagai martir. (Kis. 7:17-44) Kehidupan Musa diungkapkan bagi kita sebagai teladan iman di Ibrani 11:23-29, dan Paulus sering menunjuk kepada buku Keluaran dalam memberikan contoh-contoh dan peringatan bagi kita dewasa ini. (Kis. 13:17; 1 Kor. 10:1-4, 11, 12; 2 Kor. 3:7-16) Ini semua membantu kita untuk mengerti bagaimana berbagai bagian dari Alkitab terjalin satu sama lain, masing-masing bagian ikut menyingkapkan maksud-tujuan Yehuwa dengan cara yang bermanfaat.
ISI BUKU KELUARAN
9. Di bawah keadaan-keadaan apa Musa dilahirkan dan dibesarkan?
9 Yehuwa memberi tugas kepada Musa, menekankan Nama Peringatan-Nya sendiri (1:1-4:31). Sesudah menyebut nama orang-orang Israel yang datang ke Mesir, buku Keluaran kemudian mengisahkan kematian Yusuf. Setelah itu seorang raja yang baru mulai memerintah atas negeri Mesir. Ketika ia melihat bahwa orang-orang Israel terus ”bertambah banyak dan dengan dahsyat berlipat ganda,” ia mulai mengambil tindakan yang bersifat menindas, antara lain dengan kerja paksa, dan mencoba mengurangi jumlah penduduk laki-laki Israel dengan memerintahkan agar semua anak laki-laki yang baru lahir dibunuh. (1:7) Di bawah keadaan inilah seorang anak laki-laki dilahirkan dalam keluarga Israel dari suku Lewi. Anak ini yang ketiga dalam keluarga tersebut. Pada waktu berumur tiga bulan, ibunya menyembunyikan dia dalam sebuah peti dari papirus di antara rumput-rumput yang panjang di tepi Sungai Nil. Ia ditemukan oleh putri Firaun, yang menyukai anak ini dan mengangkatnya sebagai anak. Ibu anak ini sendiri menjadi inang pengasuhnya, dan karena itu, ia dibesarkan dalam keluarga Israel. Kemudian ia dibawa ke istana Firaun. Ia diberi nama Musa, yang berarti ”Ditarik Ke Luar [yakni, diselamatkan dari air].”—Kel. 2:10; Kis. 7:17-22.
10. Peristiwa-peristiwa apa mengawali penugasan Musa untuk dinas yang istimewa?
10 Musa berminat akan kesejahteraan sesama orang Israel. Ia membunuh seorang Mesir karena telah menganiaya seorang Israel. Akibatnya, ia harus melarikan diri, dan sampai di tanah Midian. Di sana ia mengawini Zipora, putri Yitro, imam Midian. Setelah itu Musa menjadi bapa dari dua orang putra, Gersom dan Eliezer. Kemudian, pada usia 80 tahun, sesudah 40 tahun tinggal di padang gurun, Musa mendapat tugas dari Yehuwa, suatu pekerjaan istimewa guna menyucikan nama Yehuwa. Pada suatu hari ketika sedang menggembalakan kawanan domba Yitro di dekat Horeb, yakni ”gunung Allah [yang benar, NW],” Musa melihat semak duri yang terbakar tetapi tidak menjadi hangus. Pada waktu ia memeriksanya, ia disapa oleh malaikat Yehuwa yang memberitahukan kepadanya maksud-tujuan Allah untuk membawa umat-Nya ”orang Israel, keluar dari Mesir.” (Kel. 3:1, 10) Musa akan digunakan sebagai alat dari Yehuwa untuk memerdekakan Israel dari belenggu Mesir.—Kis. 7:23-35.
11. Dalam arti istimewa apa Yehuwa kini memperkenalkan nama-Nya?
11 Lalu Musa bertanya bagaimana ia harus memperkenalkan Allah kepada orang Israel. Di sini, untuk pertama kali, Yehuwa memperkenalkan arti yang sebenarnya dari nama-Nya, menghubungkannya dengan maksud-tujuan-Nya yang spesifik dan menetapkannya sebagai suatu peringatan. ”Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: ’AKULAH AKU [”AKU AKAN TERNYATA,” NW] telah mengutus aku kepadamu . . . [Yehuwa], Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu.’” Nama-Nya, Yehuwa, kini akan menjadi jaminan bahwa Ia akan menyebabkan terlaksana maksud-tujuan-Nya sehubungan dengan umat dari nama-Nya. Kepada umat inilah, keturunan Abraham, Ia akan memberikan negeri yang dijanjikan kepada nenek moyang mereka, ”suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.”—Kel. 3:14, 15, 17.
12. Apa yang dijelaskan Yehuwa kepada Musa berkenaan pembebasan orang Israel, dan bagaimana umat tersebut menerima tanda-tanda itu?
12 Yehuwa menjelaskan kepada Musa bahwa raja Mesir tidak akan membebaskan orang-orang Israel, tetapi bahwa Ia akan terlebih dahulu memukul Mesir dengan segala perbuatan-Nya yang ajaib. Kakak Musa, Harun, disediakan bagi Musa sebagai juru bicara, dan mereka menerima tiga tanda yang harus diperlihatkan untuk meyakinkan orang-orang Israel bahwa mereka datang atas nama Yehuwa. Dalam perjalanan ke Mesir, putra Musa harus disunat untuk mencegah kematian dalam keluarga, yang mengingatkan Musa kepada tuntutan Allah. (Kej. 17:14) Musa dan Harun mengumpulkan para tua-tua Israel dan memberi tahu mereka mengenai maksud-tujuan Yehuwa untuk membawa mereka ke luar dari Mesir dan mengantarkan mereka ke Negeri Perjanjian. Mereka mempertunjukkan tanda-tanda itu, dan umat tersebut percaya.
13. Apa hasil dari pertemuan Musa yang pertama dengan Firaun?
13 Pukulan-pukulan atas Mesir (5:1-10:29). Musa dan Harun kini pergi menghadap Firaun dan memberitahukan bahwa Yehuwa, Allah Israel, telah mengatakan: ”Biarkanlah umatKu pergi.” Dengan nada mengejek, Firaun yang angkuh menjawab: ”Siapakah [Yehuwa] itu yang harus kudengarkan firmanNya untuk membiarkan orang Israel pergi? Tidak kenal aku [Yehuwa] itu dan tidak juga aku akan membiarkan orang Israel pergi.” (5:1, 2) Sebaliknya dari membebaskan orang-orang Israel, ia menyuruh mereka bekerja lebih keras lagi. Namun, Yehuwa menegaskan kembali janji mengenai kelepasan, sekali lagi menghubungkan ini dengan penyucian nama-Nya: ”Akulah, [Yehuwa], . . . Aku akan menjadi Allahmu . . . Akulah [Yehuwa].”—6:5-7.
14. Bagaimana orang-orang Mesir terpaksa mengakui ”jari Allah”?
14 Mukjizat yang dilakukan Musa di hadapan Firaun, dengan menyuruh Harun melemparkan tongkatnya sehingga menjadi seekor ular besar, ditiru oleh imam-imam Mesir yang mempraktikkan ilmu sihir. Meskipun ular-ular mereka ditelan oleh ular Harun yang besar, hati Firaun tetap keras. Lalu Yehuwa mendatangkan sepuluh pukulan hebat atas Mesir secara berturut-turut. Mula-mula, Sungai Nil dan semua air di Mesir berubah menjadi darah. Kemudian mereka ditimpa tulah katak. Kedua tulah ini ditiru imam-imam yang mempraktikkan ilmu sihir, tetapi pukulan yang ketiga tidak dapat mereka tiru, yaitu nyamuk-nyamuk besar yang hinggap pada manusia dan binatang. Imam-imam Mesir terpaksa mengakui bahwa ini adalah ”tangan [”jari,” NW] Allah.” Tetapi, Firaun tidak mau menyuruh Israel pergi.—8:19.
15. Tulah-tulah yang mana hanya menimpa orang-orang Mesir, dan mengapa Yehuwa membiarkan Firaun tetap hidup?
15 Ketiga pukulan pertama menimpa orang Mesir maupun orang Israel, tetapi mulai dari yang keempat hanya orang-orang Mesir yang kena dan Israel terpisah di bawah perlindungan Yehuwa. Pukulan yang keempat ialah serbuan lalat-lalat pikat secara besar-besaran. Lalu penyakit sampar atas semua ternak orang Mesir, disusul dengan bisul-bisul yang melepuh pada manusia dan binatang, sehingga bahkan imam-imam yang melakukan sihir tidak dapat berdiri di hadapan Musa. Sekali lagi Yehuwa mengeraskan hati Firaun, dan menyatakan kepadanya melalui Musa: ”Tetapi inilah sebabnya Aku membiarkan engkau hidup, yakni supaya memperlihatkan kepadamu kekuatanKu, dan supaya namaKu dimasyhurkan di seluruh bumi.” (9:16) Musa kemudian mengumumkan pukulan berikut kepada Firaun, yaitu ”hujan es yang sangat dahsyat,” dan di sini Alkitab untuk pertama kali mencatat bahwa beberapa dari antara hamba-hamba Firaun takut akan firman Yehuwa dan bertindak sesuai dengan itu. Pukulan yang kedelapan dan kesembilan—serangan belalang dan kegelapan yang pekat—terjadi secara berturut-turut dengan cepatnya, dan Firaun yang keras kepala dan marah itu mengancam akan membunuh Musa jika ia mencoba menghadap kepadanya lagi.—9:18.
16. Apa yang diperintahkan Yehuwa mengenai Paskah dan Perayaan Roti Tidak Beragi?
16 Paskah dan kematian anak sulung (11:1-13:16). Sekarang Yehuwa mengatakan, ”Aku akan mendatangkan satu tulah lagi atas Firaun dan atas Mesir”—kematian anak sulung. (11:1) Ia memerintahkan agar bulan Abib menjadi bulan pertama bagi orang Israel. Pada hari yang ke-10, mereka harus mengambil seekor domba atau kambing—jantan, berumur satu tahun, dan tidak bercacat—dan pada hari yang ke-14 mereka harus menyembelihnya. Pada petang itu mereka harus mengambil darah binatang itu dan memerciknya pada kedua tiang pintu dan ambang pintu bagian atas, dan kemudian mereka harus tinggal di dalam rumah serta makan daging binatang yang dipanggang, yang tidak satu pun dari tulangnya boleh dipatahkan. Tidak boleh ada ragi di dalam rumah, dan mereka harus makan dengan tergesa-gesa, berpakaian dan siap untuk berangkat. Paskah akan menjadi suatu peringatan, suatu perayaan untuk Yehuwa turun-temurun dalam generasi mereka. Ini akan diikuti dengan Perayaan Roti Tidak Beragi selama tujuh hari. Arti dari semua hal ini harus diajarkan kepada putra-putra mereka. (Belakangan, Yehuwa memberikan petunjuk lebih jauh mengenai pesta-pesta ini, dan Ia memerintahkan agar semua putra sulung orang Israel, dari manusia maupun binatang, disucikan bagi-Nya.)
17. Peristiwa-peristiwa apa menandai malam ini sebagai malam yang perlu diperingati?
17 Israel melakukan apa yang diperintahkan Yehuwa. Kemudian malapetaka itu terjadi! Tengah malam Yehuwa membunuh semua anak sulung Mesir, seraya melewati dan menyelamatkan anak-anak sulung Israel. ”Keluarlah dari tengah-tengah bangsaku,” teriak Firaun. Dan ”orang Mesir juga mendesak dengan keras kepada bangsa itu,” untuk pergi dengan segera. (12:31, 33) Bangsa Israel tidak pergi dengan tangan kosong, karena mereka meminta dan menerima dari orang-orang Mesir barang-barang dari perak dan dari emas dan pakaian. Mereka berbaris ke luar dari Mesir dalam formasi peperangan, jumlahnya 600.000 pria dewasa, bersama dengan keluarga mereka dan suatu kelompok besar yang terdiri dari orang-orang bukan Israel, serta sejumlah besar ternak. Ini menandai akhir dari 430 tahun Abraham menyeberangi Sungai Efrat untuk masuk ke tanah Kanaan. Ini benar-benar suatu malam yang patut diperingati.—Kel. 12:40, catatan kaki kedua NW; Gal. 3:17.
18. Bagaimana penyucian nama Yehuwa mencapai puncaknya di Laut Merah?
18 Nama Yehuwa disucikan di Laut Merah (13:17-15:21). Yehuwa menuntun mereka pada siang hari dengan sebuah tiang awan dan pada malam hari dengan tiang api, dan Ia memimpin Israel ke luar melewati Sukot. Sekali lagi Firaun menjadi keras kepala, ia mengejar mereka dengan kereta-kereta perang pilihannya, dan bermaksud akan menjebak mereka di Laut Merah. Musa menenangkan umat itu dan mengatakan: ”Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari [Yehuwa], yang akan diberikanNya hari ini kepadamu.” (14:13) Kemudian Yehuwa membuat air laut tertahan, sehingga membentuk sebuah lorong untuk melarikan diri. Melalui jalan itu Musa memimpin orang Israel dengan selamat ke tepi pantai sebelah timur. Pasukan Firaun yang perkasa segera mengejar mereka, tetapi ternyata mereka terjebak dan tenggelam dalam air laut yang kembali seperti semula. Betapa hebat klimaks dari penyucian nama Yehuwa! Benar-benar alasan yang mulia untuk bergirang dalam Dia! Kegirangan ini kemudian dinyatakan dalam nyanyian kemenangan yang pertama dan agung dalam Alkitab: ”Baiklah aku menyanyi bagi [Yehuwa], sebab Ia tinggi luhur, kuda dan penunggangnya dilemparkanNya ke dalam laut. [Yehuwa] itu kekuatanku dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. . . . [Yehuwa] memerintah kekal selama-lamanya.”—15:1, 2, 18.
19. Peristiwa-peristiwa apa yang terjadi sepanjang perjalanan menuju Sinai?
19 Yehuwa membuat perjanjian Taurat di Sinai (15:22-34:35). Dalam tahap yang berurutan, seraya mereka dibimbing oleh Yehuwa, Israel melanjutkan perjalanan menuju Sinai, gunung dari Allah yang sejati. Pada waktu umat itu menggerutu mengenai air yang pahit di Mara, Yehuwa membuatnya manis untuk mereka. Juga pada waktu mereka bersungut-sungut karena tidak ada daging dan roti, Ia menyediakan burung-burung puyuh bagi mereka pada petang hari dan manna, yang manis dan seperti embun di tanah, pada pagi hari. Manna ini akan menjadi roti bagi orang-orang Israel selama 40 tahun berikutnya. Juga, untuk pertama kali dalam sejarah, Yehuwa memerintahkan supaya mereka memelihara satu hari istirahat, atau sabat, dengan menyuruh orang-orang Israel memungut manna sebanyak dua kali lipat pada hari yang keenam, dan tidak menyediakannya pada hari ketujuh. Ia juga mengeluarkan air untuk mereka di Rafidim, berperang demi mereka melawan Amalek, dan menyuruh Musa mencatat penghukuman-Nya untuk menumpas habis Amalek.
20. Bagaimana organisasi yang lebih baik diatur?
20 Mertua Musa, Yitro, kemudian mengantarkan istri dan kedua putra Musa kepadanya. Kini tiba saatnya untuk mengorganisasi Israel dengan lebih baik, dan Yitro menyumbangkan nasihat yang baik serta praktis. Ia menasihati agar Musa tidak memikul sendiri seluruh beban tanggung jawab tetapi mengangkat orang-orang yang cakap, serta takut akan Allah untuk mengadili umat itu, sebagai kepala atas seribu, seratus, lima puluh, dan sepuluh orang. Musa melakukan ini, sehingga sekarang hanya soal-soal yang sulit saja yang dikemukakan kepadanya.
21. Janji apa yang kemudian dibuat oleh Yehuwa, tetapi dengan syarat apa?
21 Dalam tiga bulan setelah keluar dari Mesir, orang Israel berkemah di padang gurun Sinai. Di sinilah Yehuwa berjanji: ”Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firmanKu dan berpegang pada perjanjianKu, maka kamu akan menjadi harta kesayanganKu sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi. Kamu akan menjadi bagiKu kerajaan imam dan bangsa yang kudus.” Umat itu berjanji: ”Segala yang difirmankan [Yehuwa] akan kami lakukan.” (19:5, 6, 8) Sesudah suatu masa penyucian bagi Israel, pada hari ketiga Yehuwa turun di atas gunung, sehingga gunung itu berasap dan bergetar.
22. (a) Perintah-perintah apa yang terdapat dalam Sepuluh Firman? (b) Peraturan-peraturan peradilan lain apa yang ditetapkan untuk Israel, dan bagaimana bangsa itu dibawa ke dalam perjanjian Taurat?
22 Lalu Yehuwa memberikan Sepuluh Firman, atau Sepuluh Perintah. Hukum-hukum ini menandaskan pembaktian yang eksklusif kepada Yehuwa, dan melarang ilah-ilah lain, penyembahan kepada patung-patung, dan penggunaan nama Yehuwa dengan sembarangan. Orang-orang Israel diperintahkan untuk bekerja selama enam hari, kemudian memelihara sabat bagi Yehuwa, dan menghormati bapa dan ibu. Hukum-hukum yang melarang pembunuhan, perzinahan, pencurian, kesaksian dusta, dan ketamakan melengkapi Sepuluh Firman itu. Kemudian Yehuwa menetapkan peraturan-peraturan peradilan untuk mereka, yaitu petunjuk-petunjuk bagi bangsa yang baru itu, mencakup perbudakan, kekerasan, kerugian, ganti rugi, pencurian, kerugian karena kebakaran, ibadat palsu, pemerkosaan, perlakuan buruk terhadap janda-janda dan yatim-piatu, pinjaman, dan banyak perkara lain. Hukum-hukum sabat diberikan, dan tiga perayaan tahunan diatur untuk ibadat Yehuwa. Musa kemudian menuliskan kata-kata Yehuwa, mempersembahkan korban-korban, dan separuh dari darahnya dipercikkan di atas mezbah. Kitab perjanjian dibacakan kepada umat itu, dan setelah mereka sekali lagi menegaskan kerelaan untuk menaatinya, sisa darah itu dipercikkan di atas buku tersebut dan atas seluruh umat itu. Demikianlah Yehuwa membuat perjanjian Taurat dengan Israel melalui perantara, Musa.—Ibr. 9:19, 20.
23. Petunjuk-petunjuk apa diberikan Yehuwa kepada Musa di atas gunung?
23 Musa kemudian naik menghadap Yehuwa di gunung untuk menerima Taurat. Selama 40 hari dan 40 malam, ia diberi petunjuk mengenai bahan-bahan untuk tabernakel, rincian dari perkakas-perkakasnya, hal-hal kecil perihal tabernakel itu sendiri, dan pola jubah imam-imam, antara lain lempengan dari emas murni, yang bertuliskan ”Kudus bagi [Yehuwa],” pada ikat kepala Harun. Pelantikan dan dinas dari imam-imam dirinci, dan Musa diperingatkan bahwa Sabat akan menjadi tanda antara Yehuwa dengan umat Israel ”untuk waktu yang tidak ditentukan.” (NW) Musa kemudian diberi kedua loh Kesaksian yang ditulisi oleh ”jari Allah.”—Kel. 28:36; 31:17, 18.
24. (a) Dosa apakah yang dilakukan oleh umat itu, dan apa akibatnya? (b) Bagaimana Yehuwa kemudian menyingkapkan nama dan kemuliaan-Nya kepada Musa?
24 Sementara itu umat Israel menjadi tidak sabar dan meminta Harun supaya membuat suatu ilah yang akan berjalan di depan mereka. Harun melakukan ini dengan membuat seekor anak lembu emas, yang disembah oleh umat itu pada hari yang disebut ”hari raya bagi [Yehuwa].” (32:5) Yehuwa mengatakan akan menumpas Israel, tetapi Musa menengahi demi kepentingan mereka, meskipun ia menghancurkan kedua loh dalam kemarahannya sendiri yang meluap-luap. Putra-putra Lewi kini berdiri teguh di pihak ibadat yang murni dan membunuh 3.000 dari antara orang-orang yang berpesta pora. Yehuwa juga menghukum mereka dengan tulah. Sesudah Musa memohon kepada Allah untuk terus memimpin bangsanya, Musa diberi tahu bahwa ia boleh melihat kemuliaan Allah secara sekilas dan ia diperintahkan untuk memahat dua loh batu baru yang di atasnya Yehuwa akan menulis lagi Sepuluh Firman. Pada waktu Musa naik ke gunung untuk kedua kalinya, Yehuwa menyatakan kepadanya nama Yehuwa seraya Ia lewat di hadapannya: ”[Yehuwa], [Yehuwa], Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasihNya dan setiaNya, yang meneguhkan kasih-setiaNya kepada beribu-ribu orang.” (34:6, 7) Lalu Ia menyatakan syarat-syarat dari perjanjian-Nya, dan Musa menuliskan ini seperti yang kita baca sekarang dalam buku Keluaran. Ketika Musa turun dari Gunung Sinai, kulit wajahnya memancarkan sinar karena kemuliaan yang telah Yehuwa singkapkan. Akibatnya, ia harus menutupi wajahnya dengan kerudung.—2 Kor. 3:7-11.
25. Apa yang dikisahkan oleh catatan itu mengenai tabernakel dan pernyataan lebih jauh dari kemuliaan Yehuwa?
25 Pembuatan tabernakel (35:1–40:38). Lalu Musa menyuruh Israel berkumpul dan menyampaikan kata-kata Yehuwa kepada mereka, dengan memberi tahu mereka bahwa orang-orang yang rela mempunyai hak istimewa untuk memberikan sumbangan ke tabernakel dan orang-orang yang berhikmat untuk melakukan pekerjaan di tabernakel itu. Tidak lama kemudian kepada Musa dilaporkan: ”Rakyat membawa lebih banyak dari yang diperlukan untuk mengerjakan pekerjaan yang diperintahkan [Yehuwa] untuk dilakukan.” (36:5) Di bawah pimpinan Musa pekerja-pekerja yang dipenuhi dengan roh Yehuwa mulai membangun tabernakel, perkakas-perkakasnya dan membuat semua jubah untuk imam-imam. Satu tahun sesudah Eksodus (keluar dari Mesir), tabernakel selesai dan didirikan di dataran di depan Gunung Sinai. Yehuwa menunjukkan perkenan-Nya dengan meliputi kemah perhimpunan itu dengan awan-Nya dan memenuhi tabernakel dengan kemuliaan-Nya, sehingga Musa tidak dapat masuk ke dalam kemah tersebut. Awan di siang hari yang sama ini, dan api di malam hari menandai bahwa Yehuwa membimbing Israel sepanjang seluruh perjalanan mereka. Kini sudah tahun 1512 S.M. Di sini catatan buku Keluaran berakhir, dan nama Yehuwa telah disucikan dengan gemilang melalui pekerjaan-pekerjaan-Nya yang luar biasa demi kepentingan Israel.
MENGAPA BERMANFAAT
26. (a) Bagaimana buku Keluaran meneguhkan iman kepada Yehuwa? (b) Bagaimana ayat-ayat dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen yang menunjuk kepada Keluaran menambah iman kita?
26 Dengan bagus sekali buku Keluaran menyingkapkan Yehuwa sebagai Penyelamat dan Pengorganisasi dan Penggenap yang agung dari maksud-tujuan-Nya yang hebat, dan ini membina iman kita kepada-Nya. Iman ini makin bertambah seraya kita mempelajari bahwa banyak ayat dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen menunjuk kepada buku Keluaran, yang memperlihatkan tergenapnya banyak corak dari perjanjian Taurat, jaminan akan kebangkitan, persediaan Yehuwa untuk memelihara umat-Nya, pola untuk pekerjaan pembebasan Kristen, nasihat agar memperhatikan orang-tua, tuntutan-tuntutan agar dapat memperoleh kehidupan, dan bagaimana seharusnya pandangan kita terhadap pembalasan yang adil. Taurat akhirnya diringkaskan menjadi dua perintah yaitu menunjukkan kasih akan Allah dan sesama manusia.—Mat. 22:32—Kel. 4:5; Yoh. 6:31-35 dan 2 Kor. 8:15—Kel. 16:4, 18; Mat. 15:4 dan Ef. 6:2—Kel. 20:12; Mat. 5:26, 38, 39—Kel. 21:24; Mat. 22:37-40.
27. Apa manfaat dari catatan sejarah dalam Keluaran bagi umat Kristiani?
27 Dalam Ibrani 11:23-29 kita membaca tentang iman dari Musa dan orang-tuanya. Karena iman ia meninggalkan Mesir, karena iman ia merayakan Paskah, dan karena iman ia memimpin Israel melalui Laut Merah. Orang-orang Israel dibaptis dalam Musa dan makan makanan rohani dan minum minuman rohani. Mereka menantikan batu karang rohani, atau Kristus, namun mereka tetap tidak mendapat perkenan Allah, karena mereka mencobai Allah dan menjadi penyembah berhala, pezinah, dan penggerutu. Paulus menjelaskan bahwa ini ada gunanya bagi umat Kristiani sekarang: ”Semuanya ini telah menimpa mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada waktu, di mana zaman akhir telah tiba. Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh.”—1 Kor. 10:1-12; Ibr. 3:7-13.
28. Bagaimana bayangan dari Taurat dan anak domba Paskah digenapi?
28 Banyak makna rohani yang dalam dari buku Keluaran, serta penggenapan atas nubuatnya, dipaparkan dalam tulisan-tulisan Paulus, khususnya dalam Ibrani pasal 9 dan 10. ”Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri. Karena itu dengan korban yang sama, yang setiap tahun terus-menerus dipersembahkan, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang datang mengambil bagian di dalamnya.” (Ibr. 10:1) Karena itu kita berminat mengetahui bayangannya dan mengerti kenyataannya. Kristus ”mempersembahkan hanya satu korban saja karena dosa, . . . untuk selama-lamanya.” Ia dilukiskan sebagai ”Anak domba Allah.” Tidak satu pun dari tulang-tulang ”Anak domba” ini yang dipatahkan, tepat seperti dalam gambarannya. Rasul Paulus mengulas: ”Anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus. Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.”—Ibr. 10:12; Yoh. 1:29 dan Yoh. 19:36—Kel. 12:46; 1 Kor. 5:7, 8—Kel. 23:15.
29. (a) Bandingkan perjanjian Taurat dengan perjanjian yang baru. (b) Korban-korban apa yang sekarang dipersembahkan Israel rohani kepada Allah?
29 Yesus menjadi Perantara dari perjanjian yang baru, sama seperti Musa menjadi perantara dari perjanjian Taurat. Perbedaan antara kedua perjanjian ini juga diterangkan dengan jelas oleh rasul Paulus, yang mengatakan bahwa ”surat hutang dengan segala syaratnya” (Bode) telah dihapus oleh kematian Yesus pada tiang siksaan. Yesus yang telah dibangkitkan sebagai Imam Besar adalah ”pelayan di tempat yang kudus dan di kemah yang benar, yang didirikan oleh [Yehuwa], bukannya oleh manusia.” (Bode) Imam-imam di bawah Taurat memberikan ’pelayanan [”dinas suci,” NW] sebagai gambaran dan bayangan dari apa yang ada di sorga,’ yaitu menurut pola yang diberikan oleh Musa. ”Tetapi sekarang Ia [Yesus] telah mendapat suatu pelayanan yang jauh lebih agung, karena Ia menjadi Pengantara dari perjanjian yang lebih mulia, yang didasarkan atas janji yang lebih tinggi.” Perjanjian yang lama tidak berlaku lagi dan ditiadakan sebagai kaidah yang mendatangkan kematian. Orang-orang Yahudi yang tidak mengerti hal ini dilukiskan sebagai orang yang daya tangkapnya telah tumpul, tetapi orang-orang beriman yang mengerti bahwa Israel rohani telah dibawa ke dalam suatu perjanjian yang baru dapat ”mencerminkan kemuliaan [Yehuwa] dengan muka yang tidak berselubung,” karena cukup memenuhi syarat sebagai pelayan-pelayan-Nya. Dengan hati nurani yang telah dibersihkan mereka dapat mempersembahkan ”korban syukur” mereka sendiri ”yaitu ucapan bibir yang memuliakan namaNya.”—Kol. 2:14; Ibr. 8:1-6, 13; 2 Kor. 3:6-18; Ibr. 13:15; Kel. 34:27-35.
30. Pembebasan Israel dan diagungkannya nama Yehuwa di Mesir menggambarkan apa?
30 Keluaran mengagungkan nama dan kedaulatan Yehuwa dan menunjuk kepada kelepasan yang gemilang dari bangsa Kristiani Israel rohani, yang kepada mereka dikatakan: ”Kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terangNya yang ajaib: kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umatNya.” Kuasa Yehuwa yang diperlihatkan dalam menghimpun Israel rohani-Nya ke luar dari dunia untuk membesarkan nama-Nya tidak kurang menakjubkan dibanding dengan kuasa yang Ia perlihatkan demi umat-Nya di Mesir purba. Dengan membiarkan Firaun hidup untuk memperlihatkan kuasa-Nya kepadanya dan agar nama-Nya dimasyhurkan, Yehuwa memberikan gambaran tentang kesaksian yang jauh lebih besar yang akan diberikan melalui Saksi-Saksi Kristiani-Nya.—1 Ptr. 2:9, 10; Rm. 9:17; Why. 12:17.
31. Apa yang digambarkan oleh buku Keluaran berkenaan kerajaan dan kehadiran Yehuwa?
31 Jadi, kita dapat mengatakan berdasarkan Alkitab bahwa bangsa yang dibentuk di bawah Musa menunjuk ke muka kepada suatu bangsa baru di bawah Kristus dan kepada suatu kerajaan yang tak akan pernah tergoncangkan. Mengingat ini kita dianjurkan untuk ”beribadah kepada Allah . . . dengan hormat dan takut.” Sebagaimana kehadiran Yehuwa dahulu telah menyelimuti tabernakel di padang gurun, begitu pula Ia berjanji akan berdiam untuk selama-lamanya bersama orang-orang yang takut akan Dia: ”Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umatNya dan Ia akan menjadi Allah mereka. . . . Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar.” Buku Keluaran memang bagian yang penting dan bermanfaat dari catatan Alkitab.—Kel. 19:16-19—Ibr. 12:18-29; Kel. 40:34—Why. 21:3, 5.
[Catatan Kaki]
a Keluaran 3:14, catatan kaki NW; Insight on the Scriptures, Jil. 2, halaman 12.
b Insight on the Scriptures, Jil. 1, halaman 532, 535; Archaeology and Bible History, 1964, J. P. Free, halaman 98.
d Exodus, 1874, F. C. Cook, halaman 247.