PASAL TIGA BELAS
”Yehuwa Melakukan Apa yang Telah Ia Maksudkan”
1. Setelah Yerusalem benar-benar hancur, apa yang Yeremia katakan tentang nubuat Yehuwa?
YERUSALEM sudah menjadi puing. Asap masih mengepul dari api yang disulut oleh orang-orang Babilon yang menaklukkan kota itu. Yeremia masih ingat akan jeritan mengerikan dari orang-orang yang dibantai. Ia telah diberi tahu tentang apa yang bakal terjadi, dan peristiwa demi peristiwa bergulir tepat seperti yang Allah katakan. ”Yehuwa melakukan apa yang telah ia maksudkan,” kata sang nabi sambil menghela napas. Kejatuhan Yerusalem benar-benar suatu tragedi!—Baca Ratapan 2:17.
2. Yeremia melihat penggenapan nubuat apa yang diucapkan berabad-abad sebelumnya?
2 Ya, Yeremia melihat banyak penggenapan nubuat yang disampaikan kepada umat Allah, termasuk nubuat-nubuat masa lampau. Berabad-abad sebelumnya, Musa mengemukakan kepada Israel berbagai konsekuensi ketaatan atau ketidaktaatan kepada Allah—”berkat” ataupun ”laknat”. Yehuwa menginginkan hal terbaik bagi umat-Nya, yakni berkat. Sebaliknya, laknat sebagai konsekuensi ketidaktaatan akan sangat mengerikan. Musa memperingatkan—dan Yeremia belakangan mengulangi—bahwa orang-orang yang mengabaikan dan menentang Yehuwa bahkan akan ”makan daging putra-putra mereka dan daging putri-putri mereka”. (Ul. 30:19, 20; Yer. 19:9; Im. 26:29) ’Mungkinkah hal seburuk itu benar-benar terjadi?’ tanya beberapa orang. Kenyataannya, selama pengepungan oleh Babilon, ketika tidak ada makanan, itulah yang terjadi. ”Tangan para wanita yang beriba hati itulah yang merebus anak-anak mereka sendiri,” lapor Yeremia. ”Anak-anak itu menjadi roti penghiburan pada waktu kehancuran putri bangsaku.” (Rat. 4:10) Sungguh tragis!
3. Apa tujuan Allah mengutus para nabi kepada umat-Nya?
3 Tentu saja, maksud-tujuan Yehuwa menugaskan nabi-nabi seperti Yeremia bukan sekadar untuk mengumumkan kebinasaan yang segera datang. Allah ingin agar umat-Nya kembali ke haluan kesetiaan. Ia ingin para pedosa bertobat. Ezra menunjukkannya dengan mengatakan, ”Yehuwa, Allah bapak-bapak leluhur mereka, terus memperingatkan mereka berulang-ulang dengan perantaraan para utusannya, karena ia beriba hati terhadap umatnya dan terhadap tempat tinggalnya.”—2 Taw. 36:15; baca Yeremia 26:3, 12, 13.
4. Bagaimana perasaan Yeremia tentang berita yang ia bawakan?
4 Seperti Yehuwa, Yeremia merasa iba hati terhadap orang-orang sebangsanya. Saudara bisa melihat hal itu dari apa yang dikatakannya sebelum kejatuhan Yerusalem. Ia sangat resah mengenai bencana yang akan segera menimpa itu. Ini adalah suatu malapetaka yang bisa dihindari seandainya saja rakyat mau mendengarkan dan menaati berita yang Yeremia sampaikan! Coba bayangkan perasaan Yeremia sewaktu ia menyampaikan berita dari Allah. ”Oh, ususku, ususku!” serunya. ”Aku merasakan kesakitan yang hebat pada dinding-dinding hatiku. Hatiku bergejolak dalam diriku. Aku tidak dapat diam, sebab jiwaku mendengar bunyi tiupan tanduk, tanda bahaya perang.” (Yer. 4:19) Ia benar-benar tidak bisa diam saja mengingat malapetaka yang mendekat.
BAGAIMANA IA BISA BEGITU YAKIN?
5. Mengapa Yeremia yakin tentang berita yang ia kabarkan?
5 Mengapa Yeremia bisa begitu yakin bahwa apa yang ia nubuatkan akan terjadi? (Yer. 1:17; 7:30; 9:22) Ia adalah seorang pria beriman yang telah mempelajari Tulisan-Tulisan Kudus dan mengetahui bahwa Yehuwa adalah Allah yang selalu bernubuat dengan benar. Sejarah memberikan kesaksian tentang kesanggupan Yehuwa untuk memberi tahu di muka peristiwa-peristiwa yang tampak mustahil di mata manusia, seperti pembebasan orang Israel dari penawanan di Mesir. Yeremia kenal betul dengan kisah Keluaran dan dengan kata-kata seorang saksi mata. Yosua telah memperingatkan orang-orang Israel, ”Kamu tahu benar dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu bahwa tidak satu kata pun dari antara semua perkataan baik yang diucapkan Yehuwa, Allahmu, kepadamu yang tidak ditepati. Semuanya telah menjadi kenyataan bagimu. Tidak satu kata pun yang tidak ditepati.”—Yos. 23:14.
6, 7. (a) Mengapa Saudara hendaknya berminat akan pernyataan-pernyataan nubuat Yeremia? (b) Apa yang akan membantu Saudara meyakini berita yang Saudara kabarkan?
6 Mengapa hendaknya Saudara terus memberikan perhatian kepada nubuat-nubuat yang disampaikan Yeremia? Pertama, karena ia memiliki keyakinan yang masuk akal pada keterandalan janji Yehuwa. Kedua, karena beberapa dari pernyataan Allah melalui Yeremia sekarang sedang digenapi, dan Saudara masih akan melihat penggenapan dari berbagai pernyataan lainnya. Ketiga, karena banyaknya pernyataan yang Yeremia buat atas nama Allah, dan juga besarnya semangat Yeremia dalam menyampaikannya, menandai dia sebagai hamba Allah yang luar biasa. ”Bahkan di kalangan para nabi, Yeremia sangat menonjol,” komentar seorang pakar. Yeremia dikenal sebagai sosok yang begitu berpengaruh dalam sejarah hubungan Allah dengan umat-Nya sampai-sampai ketika Yesus berbicara, beberapa orang yang mendengarnya yakin bahwa ia pastilah Yeremia.—Mat. 16:13, 14.
7 Seperti Yeremia, Saudara hidup pada saat ketika berbagai nubuat utama Alkitab sedang digenapi. Dan seperti Yeremia, Saudara perlu mempertahankan keyakinan akan benarnya janji-janji Allah. (2 Ptr. 3:9-14) Bagaimana caranya? Dengan terus membangun kepercayaan Saudara bahwa Firman nubuat Allah sudah pasti dapat diandalkan. Untuk itu, dalam pasal ini kita akan mengkaji sejumlah nubuat yang Yeremia sampaikan dan yang ia saksikan sendiri penggenapannya. Nubuat lainnya yang akan kita bahas digenapi belakangan. Dan, nubuat-nubuat lainnya lagi secara langsung memengaruhi Saudara sekarang dan akan memengaruhi masa depan Saudara. Semoga kajian ini memperkuat kepercayaan Saudara terhadap Firman nubuat Yehuwa sehingga Saudara semakin yakin bahwa ’Ia akan melakukan apa yang telah Ia maksudkan’.—Rat. 2:17.
Mengapa Allah mengutus para nabi? Mengapa Saudara memercayai nubuat-nubuat tentang kehancuran yang segera menimpa?
NUBUAT YANG YEREMIA NYATAKAN DAN SAKSIKAN TERGENAP
8, 9. Apa salah satu hal yang menjadikan Alkitab buku yang luar biasa?
8 Banyak orang mencoba memprediksi masa depan. Misalnya para ekonom, politisi, juru ramal, dan peramal cuaca. Tak diragukan, Saudara telah melihat sulitnya membuat bahkan prediksi sederhana—apa yang mungkin terjadi dalam beberapa hari atau beberapa pekan—dengan akurat. Tetapi, nubuat yang akurat adalah salah satu ciri khas Alkitab. (Yes. 41:26; 42:9) Semua nubuat Yeremia, entah mengenai masa depan yang dekat atau jauh, tidak pernah keliru. Banyak di antaranya berkaitan dengan individu dan bangsa. Marilah kita pertama-tama membahas beberapa yang digenapi selama masa hidup Yeremia.
9 Siapa dewasa ini yang bisa memprediksi bagaimana situasi dunia ini satu atau dua tahun ke depan? Misalnya, apakah pakar urusan internasional bisa meramalkan bahwa akan ada pergantian kekuasaan? Namun, melalui ilham ilahi, Yeremia menubuatkan perluasan pengaruh Babilon. Babilon, katanya, adalah ”cawan emas” yang digunakan Yehuwa untuk menuangkan kemurkaan-Nya terhadap Yehuda dan terhadap banyak kota dan bangsa tetangganya, sehingga mereka terpaksa melayani bangsa lain. (Yer. 51:7) Itulah tepatnya yang disaksikan Yeremia dan orang-orang sezamannya.—Bandingkan Yeremia 25:15-29; 27:3-6; 46:13.
10. Apa yang Yehuwa nubuatkan tentang empat raja Yehuda?
10 Yehuwa juga menggunakan Yeremia untuk menunjukkan nasib empat raja Yehuda. Mengenai Yehoahaz, atau Syalum, seorang putra Raja Yosia, Allah menubuatkan bahwa ia akan diasingkan dan tidak akan pernah kembali ke Yehuda. (Yer. 22:11, 12) Itulah yang terjadi. (2 Raj. 23:31-34) Allah mengumumkan bahwa penerus Yehoahaz, yakni Yehoyakim, akan dikuburkan ”seperti orang mengubur seekor keledai jantan”. (Yer. 22:18, 19; 36:30) Alkitab tidak memerinci bagaimana ia mati atau apa yang dilakukan dengan mayatnya, tetapi Alkitab memang memperlihatkan bahwa putranya Yehoyakhin menggantikan dia selama pengepungan itu. Yeremia memprediksi bahwa Yehoyakhin (juga dikenal sebagai Konia dan Yekonia) akan diasingkan ke Babilon dan mati di sana. (Yer. 22:24-27; 24:1) Itu pun terjadi. Bagaimana dengan raja yang terakhir, Zedekia? Yeremia menubuatkan bahwa Zedekia akan diserahkan ke tangan musuh-musuhnya, yang tidak akan memperlihatkan belas kasihan. (Yer. 21:1-10) Apa yang terjadi? Musuh-musuh itu memang menangkap dia. Mereka membantai putra-putranya di depan matanya sendiri, membutakan dia, dan membawa dia ke Babilon, dan di sana ia mati. (Yer. 52:8-11) Ya, semua nubuat ini menjadi kenyataan.
11. Siapakah Hanania, dan apa yang Yehuwa nubuatkan tentangnya?
11 Kita membaca di Yeremia pasal 28 bahwa selama pemerintahan Zedekia, nabi palsu Hanania menentang pernyataan Yehuwa melalui Yeremia tentang penguasaan Babilon atas Yerusalem. Hanania mengabaikan firman Allah dan menyatakan bahwa kuk perbudakan yang dipasang Nebukhadnezar atas Yehuda dan bangsa-bangsa lain akan hancur. Tetapi, di bawah pengarahan Yehuwa, Yeremia menyingkapkan kepalsuan Hanania, menegaskan kembali bahwa banyak bangsa akan terpaksa melayani orang Babilon, dan mengatakan kepada si nabi palsu bahwa ia akan mati tahun itu juga. Dan, itulah yang terjadi.—Baca Yeremia 28:10-17.
12. Bagaimana kebanyakan orang di zaman Yeremia menanggapi berita nubuat utama yang disampaikannya?
12 Tentu saja, berita nubuat utama yang Allah berikan kepada Yeremia berkaitan dengan keruntuhan Yerusalem itu sendiri. Berulang kali, Yeremia memperingatkan bahwa kota itu akan digulingkan kecuali orang Yahudi bertobat dari penyembahan berhala, ketidakadilan, dan kekerasan. (Yer. 4:1; 16:18; 19:3-5, 15) Banyak orang sezaman Yeremia berpikir bahwa Yehuwa tidak akan pernah melakukan hal seperti itu. Bait Allah berdiri di Yerusalem. Bagaimana mungkin Ia membiarkan tempat kudus itu dihancurkan? Itu tidak akan pernah terjadi, mereka pikir. Namun, Saudara tahu bahwa Yehuwa tidak pernah berdusta. Ia melakukan apa yang Ia maksudkan.—Yer. 52:12-14.
13. (a) Bagaimana zaman kita serupa dengan zaman Yeremia? (b) Mengapa janji-janji yang Allah buat kepada orang tertentu pada zaman Yeremia menarik bagi Saudara?
13 Umat Allah dewasa ini mirip situasinya dengan orang-orang yang loyal kepada Yehuwa pada zaman Yeremia. Kita tahu bahwa Yehuwa akan segera mendatangkan malapetaka atas semua orang yang menolak peringatan-Nya. Namun, kita bisa dikuatkan oleh janji-janji nubuat-Nya, seperti halnya orang-orang Yahudi yang menjunjung ibadat murni pada zaman Yeremia. Karena kesetiaan orang Rekhab kepada Yehuwa dan kepada perintah bapak leluhur mereka, Allah mengatakan bahwa mereka akan luput dari kehancuran Yerusalem. Memang, itulah yang terjadi. Buktinya, belakangan disebutkan nama ”Malkhiya putra Rekhab”, yang turut memperbaiki Yerusalem selama masa gubernur Nehemia. (Neh. 3:14; Yer. 35:18, 19) Yehuwa meyakinkan Ebed-melekh bahwa ia juga akan selamat karena ia percaya kepada Allah dan mendukung Yeremia. (Yer. 38:11-13; 39:15-18) Demikian pula Allah berjanji bahwa rekan Yeremia, Barukh, akan menerima ’jiwanya sebagai jarahan’. (Yer. 45:1, 5) Kesimpulan apa yang Saudara dapatkan dari terwujudnya nubuat-nubuat ini? Menurut Saudara, apa yang akan Yehuwa lakukan bagi Saudara jika Saudara setia?—Baca 2 Petrus 2:9.
Bagaimana fakta bahwa Yehuwa selalu menggenapi nubuat-Nya memengaruhi Ebed-melekh, Barukh, dan orang Rekhab? Apa perasaan Saudara tentang nubuat-nubuat itu?
NUBUAT-NUBUAT YANG DIGENAPI BELAKANGAN
14. Mengapa nubuat Allah mengenai Babilon luar biasa?
14 Allah menubuatkan bahwa Nebukhadnezar bukan hanya akan menaklukkan Yehuda tetapi juga Mesir. (Yer. 25:17-19) Hal itu pasti tampak mustahil karena Mesir begitu berkuasa, bahkan mendominasi Yehuda. (2 Raj. 23:29-35) Setelah kejatuhan Yerusalem, suatu sisa orang Yahudi berencana meninggalkan negeri mereka untuk berlindung di Mesir. Mereka tetap ingin melakukannya meskipun Yehuwa telah memperingatkan agar mereka tidak melakukannya dan bahwa Ia akan memberkati mereka jika mereka tetap tinggal di Yehuda. Tetapi, jika mereka melarikan diri ke Mesir, pedang yang mereka takuti akan mengejar mereka ke sana. (Yer. 42:10-16; 44:30) Tidak dinyatakan dalam tulisan Yeremia apakah ia melihat invasi Babilon ke Mesir atau tidak. Yang pasti, penggenapan nubuat Yehuwa terjadi atas para pengungsi Israel sewaktu orang Babilon menaklukkan Mesir di awal abad keenam SM.—Yer. 43:8-13.
15, 16. Bagaimana perkataan Allah tentang pembebasan umat-Nya terwujud?
15 Yeremia juga menubuatkan akhir si penakluk Mesir, Babilon itu sendiri. Satu abad sebelum itu terjadi, Yeremia dengan akurat memprediksi kejatuhan Babilon yang mendadak. Bagaimana? Nabi Allah menubuatkan bahwa air pelindungnya akan ”menjadi kering”, dan pria-prianya yang perkasa tidak akan berperang. (Yer. 50:38; 51:30) Nubuat-nubuat ini tergenap secara terperinci sewaktu Media dan Persia mengalihkan aliran Sungai Efrat, berjalan di dasar sungainya, dan kemudian memasuki kota itu, sehingga mengejutkan orang Babilon. Yang tidak kalah pentingnya adalah deklarasi bahwa kota itu akan menjadi lahan tandus yang tak berpenghuni. (Yer. 50:39; 51:26) Sampai hari ini, kondisi gersang Babilon yang pernah berjaya menjadi saksi atas keakuratan nubuat ilahi.
16 Yehuwa mengumumkan melalui Yeremia bahwa orang Yahudi akan melayani orang Babilon selama 70 tahun. Kemudian, Allah akan memulangkan umat-Nya ke negeri mereka. (Baca Yeremia 25:8-11; 29:10.) Daniel memiliki keyakinan penuh akan nubuat ini, dan ia menggunakannya untuk menentukan kapan ”masa kehancuran Yerusalem” akan berakhir. (Dan. 9:2) ”Agar firman Yehuwa dari mulut Yeremia dapat terlaksana,” kata Ezra, ”Yehuwa membangkitkan semangat Kores, raja Persia,” yang telah menaklukkan Babilon untuk memulihkan orang Yahudi ke negeri mereka. (Ezr. 1:1-4) Dengan demikian, orang-orang yang kembali dapat bersukacita menikmati kedamaian kampung halaman mereka dan memulihkan ibadat sejati di sana, sebagaimana dinubuatkan Yeremia.—Yer. 30:8-10; 31:3, 11, 12; 32:37.
17. Jelaskan bagaimana kata-kata Yeremia tentang ”tangisan” di Rama mungkin berkaitan dengan dua peristiwa yang berbeda.
17 Yeremia juga mencatat nubuat-nubuat yang penggenapannya jauh di masa depan. Ia menyatakan, ”Inilah firman Yehuwa, ’Di Rama terdengar suara, ratapan dan tangisan yang getir; Rakhel menangisi putra-putranya. Ia tidak mau dihibur sehubungan dengan putra-putranya, karena mereka tidak ada lagi.’” (Yer. 31:15) Tampaknya, orang-orang Yahudi yang ditawan berada di kota Rama, sekitar delapan kilometer sebelah utara Yerusalem, setelah kehancurannya pada tahun 607 SM. Beberapa tawanan bahkan dieksekusi di Rama. Itu mungkin adalah penggenapan awalnya, seolah-olah Rakhel menangisi ”putra-putranya”. Namun, lebih dari enam abad kemudian, Raja Herodes menyuruh agar bayi-bayi di Betlehem dibantai. Matius sang penulis Injil menjelaskan bahwa kata-kata Yeremia menubuatkan getirnya reaksi orang atas pembantaian itu.—Mat. 2:16-18.
18. Bagaimana nubuat Allah tentang Edom tergenap?
18 Nubuat lain juga digenapi pada abad pertama M. Allah menubuatkan melalui Yeremia bahwa Edom berada di antara bangsa-bangsa yang akan menderita akibat invasi Babilon. (Yer. 25:15-17, 21; 27:1-7) Tetapi, firman ilahi itu juga digenapi dalam skala yang lebih luas. Edom akan menjadi seperti Sodom dan Gomora. Saudara tahu artinya—tidak berpenghuni selama-lamanya, menghilang lenyap. (Yer. 49:7-10, 17, 18) Itulah tepatnya yang terjadi. Menurut Saudara, di mana nama Edom bisa ditemukan dewasa ini? Di peta modern? Tidak ada. Mereka terutama ditemukan dalam buku-buku kuno dan sejarah Alkitab atau peta yang melukiskan masa itu. Flavius Yosefus menceritakan bahwa orang Edom dipaksa menerima Yudaisme pada abad kedua SM. Setelah itu, dengan penghancuran Yerusalem pada tahun 70 M, mereka lenyap sebagai bangsa.
19. Apa yang disingkapkan buku Yeremia tentang kesanggupan Allah untuk menggenapi nubuat?
19 Sebagaimana dapat Saudara lihat, pasal demi pasal buku Yeremia penuh dengan nubuat tentang individu dan bangsa. Mayoritas dari nubuat itu telah digenapi. Kenyataan ini saja membuat buku Yeremia patut Saudara perhatikan dan pelajari karena buku ini meneguhkan keterangan tentang Allah Saudara yang besar. Yehuwa telah melakukan apa yang Ia maksudkan, dan Ia masih akan melakukannya. (Baca Yesaya 46:9-11.) Hal ini bisa memperkuat keyakinan Saudara akan apa yang Alkitab nubuatkan. Sesungguhnya, beberapa nubuat yang Yeremia catat memiliki penggenapan yang langsung memengaruhi Saudara dan masa depan Saudara. Mari kita periksa beberapa dari nubuat itu dalam paragraf-paragraf berikut.
Apa beberapa nubuat yang digenapi setelah kematian Yeremia, dan mengapa nubuat-nubuat ini penting bagi Saudara?
NUBUAT-NUBUAT YANG MEMENGARUHI SAUDARA
20-22. Mengapa dapat dikatakan bahwa nubuat-nubuat Alkitab, termasuk beberapa di buku Yeremia, memiliki lebih dari satu penggenapan? Beri contoh.
20 Suatu nubuat Alkitab mungkin memiliki lebih dari satu penggenapan. Demikianlah halnya dengan jawaban Yesus atas pertanyaan murid-muridnya tentang tanda ’kehadirannya dan tanda penutup sistem ini’. (Mat. 24:3) Salah satu penggenapannya terjadi pada tahun 66 sampai 70 M. Namun tampaknya, dalam hal tertentu nubuat itu masih akan digenapi selama ”kesengsaraan besar” yang akan terjadi atas sistem yang fasik ini. Ini adalah kesengsaraan ”seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia hingga sekarang, tidak, dan juga tidak akan terjadi lagi”. (Mat. 24:21) Nubuat-nubuat lainnya yang dicatat oleh Yeremia juga memiliki lebih dari satu penggenapan. Beberapa darinya memiliki penggenapan awal yang terjadi pada tahun 607 SM sedangkan penggenapan keduanya jauh setelahnya, sebagaimana yang kita lihat sehubungan dengan ”Rakhel menangisi putra-putranya”. (Yer. 31:15) Ya, beberapa nubuat Yeremia berkaitan dengan masa Saudara hidup, dan penggenapannya memengaruhi Saudara secara pribadi.
21 Saudara dapat melihat hal itu dari buku Penyingkapan. Di bawah ilham, rasul Yohanes mengacu ke nubuat-nubuat Yeremia tentang akhir Babilon pada tahun 539 SM. Kita menemukan di Penyingkapan persamaan antara peristiwa pertama itu dan apa yang akan terjadi dalam skala yang lebih besar. Salah satu nubuat yang diucapkan oleh Yeremia dan digenapi pada zaman modern adalah tentang kejatuhan suatu imperium yang besar—imperium agama palsu sedunia, ”Babilon Besar”. (Pny. 14:8; 17:1, 2, 5; Yer. 50:2; 51:8) Umat Allah harus ’keluar dari dalamnya’ sehingga tidak ambil bagian dalam nasibnya. (Pny. 18:2, 4; Yer. 51:6) Air dari kota itu, yang melambangkan bangsa-bangsanya, atau para pengikutnya, akan menjadi ”kering”.—Yer. 51:36; Pny. 16:12.
22 Yang masih akan digenapi pada masa depan kita adalah janji bahwa Allah akan melaksanakan pembalasan atas agama palsu karena perlakuan buruknya terhadap umat-Nya. Yehuwa akan ’membalas dia sesuai dengan semua yang telah dilakukannya’. (Yer. 50:29; 51:9; Pny. 18:6) Dan, tanah-tanah kiasan agama palsu akan menjadi lahan tandus tak berpenghuni.—Yer. 50:39, 40.
23. Pemulihan rohani apa, yang dinubuatkan oleh Yeremia, terjadi pada abad ke-20?
23 Sebagaimana telah Saudara lihat, nubuat-nubuat yang Yeremia sampaikan juga bernada optimistis. Dengan demikian, ia menubuatkan suatu pemulihan ibadat sejati di bumi pada zaman modern. Dilepaskannya para tawanan Yahudi dari kota kuno Babilon paralel dengan dilepaskannya umat Allah zaman modern dari Babilon Besar setelah Kerajaan didirikan di surga. Dalam pengertian rohani, Yehuwa memulihkan ibadat murni bagi umat-Nya, yang menghasilkan ucapan syukur dan sukacita. Ia telah memberkati upaya mereka dalam membantu orang lain datang untuk menyembah Dia dan menerima makanan rohani yang limpah. (Baca Yeremia 30:18, 19.) Saudara juga tahu dari pengalaman pribadi bagaimana pada zaman modern Yehuwa telah menggenapi janji-Nya untuk memberi umat-Nya para gembala—pria-pria yang matang secara rohani yang benar-benar memedulikan dan melindungi kawanan.—Yer. 3:15; 23:3, 4.
24. Kata-kata dramatis apa yang diucapkan Yeremia yang masih akan digenapi?
24 Selain memuat janji tentang hal-hal yang lebih baik bagi orang-orang yang setia, kata-kata Yeremia kepada umat Allah di zaman dahulu juga mengandung peringatan tentang kehancuran bagi orang-orang yang tidak memelihara hubungan dengan Yehuwa. Dewasa ini juga demikian. Kita bisa melihat dengan jelas betapa mendesaknya peringatan di dalam kata-kata ini, ”Orang-orang yang dibunuh oleh Yehuwa pada hari itu akan bergelimpangan dari ujung bumi sampai ke ujung bumi. Mereka tidak akan diratapi, juga tidak akan dikumpulkan atau dikuburkan. Mereka akan menjadi pupuk di permukaan tanah.”—Yer. 25:33.
25. Umat Allah dewasa ini memiliki tanggung jawab apa?
25 Ya, seperti Yeremia, kita hidup pada masa kritis. Sebagaimana pada zaman Yeremia, reaksi orang-orang terhadap berita Yehuwa bisa berarti kehidupan atau kematian. Umat Allah dewasa ini bukanlah nabi. Kita tidak diilhami untuk menambahi firman Yehuwa yang tidak bisa salah dalam Alkitab. Namun, kita telah ditugaskan untuk memberitakan kabar baik Kerajaan sepanjang masa sampai akhir sistem ini. (Mat. 28:19, 20) Kita tentu tidak ingin ’mencuri firman Yehuwa’ dengan menyembunyikan dari orang-orang apa yang akan segera terjadi. (Baca Yeremia 23:30.) Kita bertekad untuk tidak mengurangi kekuatan dan dampak dari firman-Nya. Banyak nubuat yang Allah perintahkan untuk diumumkan Yeremia telah tergenap. Hal ini meyakinkan kita bahwa nubuat-nubuat lainnya yang masih akan digenapi benar-benar bisa dipercaya. Kita harus memberi tahu orang-orang bahwa Allah pasti akan melakukan ’apa yang telah Ia maksudkan dan apa yang telah Ia perintahkan sejak masa lampau’.—Rat. 2:17.
26. Nubuat lain apa yang masih akan dibahas?
26 Pembahasan tentang kegiatan dan berita nabi Yeremia tidak akan lengkap tanpa memerhatikan janji-janji agung Yehuwa tentang ”perjanjian baru” dengan umat-Nya, yakni hukum-hukum yang akan Ia tulis dalam hati mereka. (Yer. 31:31-33) Nubuat ini dan penggenapannya, yang berpengaruh langsung kepada diri Saudara, akan dibahas dalam pasal berikut.
Nubuat apa saja di buku Yeremia yang telah digenapi pada zaman modern? Bagaimana perasaan Saudara tentang nubuat-nubuat yang masih akan digenapi?