Pasal 15
Perkembangan dalam Struktur Organisasi
CARA BEKERJA organisasi Saksi-Saksi Yehuwa telah mengalami perubahan-perubahan penting sejak Charles Taze Russell dan rekan-rekannya pertama kali belajar Alkitab bersama-sama pada tahun 1870. Ketika Siswa-Siswa Alkitab masa permulaan masih berjumlah sedikit, mereka hampir tidak mempunyai apa yang orang luar anggap sebagai ciri khas suatu organisasi. Namun, dewasa ini, seraya orang-orang memperhatikan sidang-sidang dari Saksi-Saksi Yehuwa, kebaktian-kebaktian mereka, dan pemberitaan kabar baik mereka di lebih dari 200 negeri, mereka takjub akan betapa lancarnya organisasi ini bekerja. Bagaimana organisasi ini berkembang?
Siswa-Siswa Alkitab sangat berminat untuk mengerti bukan hanya doktrin-doktrin Alkitab tetapi juga cara dinas Allah harus dilaksanakan, sebagaimana ditunjukkan oleh Alkitab. Mereka menyadari bahwa Alkitab tidak membuat ketentuan bagi adanya kaum pemimpin agama yang bergelar, dengan kaum awam yang menerima pengajaran mereka. Saudara Russell bertekad bahwa tidak akan ada golongan pemimpin agama di antara mereka.a Melalui kolom-kolom Watch Tower, para pembacanya sering diingatkan akan kata-kata Yesus kepada para pengikutnya, ”Hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias,” tetapi, ”Kamu semua adalah saudara.”—Mat. 23:8, 10.
Perkumpulan Siswa-Siswa Alkitab yang Mula-mula
Para pembaca Watch Tower dan publikasi-publikasi yang berkaitan segera melihat bahwa untuk menyenangkan Allah, mereka harus memutuskan ikatan dengan gereja mana pun yang telah terbukti tidak setia kepada Allah dengan menempatkan kredo-kredo dan tradisi manusia di atas Firman-Nya yang tertulis. (2 Kor. 6:14-18) Namun setelah mengundurkan diri dari gereja-gereja Susunan Kristen, ke mana mereka harus pergi?
Dalam sebuah artikel berjudul ”Eklesia”,b Saudara Russell menunjukkan bahwa gereja sejati, yaitu sidang Kristen, bukanlah sebuah organisasi yang terdiri dari anggota-anggota yang menyetujui dan mendukung suatu kredo buatan manusia dan yang namanya tertulis dalam daftar anggota gereja. Sebaliknya, ia menjelaskan, gereja sejati terdiri dari orang-orang yang telah ”mengabdikan” (atau, membaktikan) waktu, bakat, dan kehidupan mereka untuk Allah, dan yang di hadapan mereka tersedia prospek untuk menjadi bagian dari Kerajaan surga bersama Kristus. Orang-orang ini, katanya, adalah umat Kristen yang dipersatukan dalam ikatan kasih Kristen dan minat yang sama, yang menyambut petunjuk roh Allah, dan yang tunduk kepada kekepalaan Kristus. Saudara Russell tidak ingin membuat pengaturan lain, dan ia sangat menentang dukungan dengan cara apa pun kepada sektarianisme yang ada di antara orang-orang yang mengaku kristen.
Pada waktu yang sama, ia mengerti sepenuhnya kebutuhan hamba-hamba Tuhan untuk berkumpul bersama, selaras dengan nasihat di Ibrani 10:23-25. Ia secara pribadi mengadakan perjalanan untuk mengunjungi dan membina para pembaca Watch Tower dan untuk mempertemukan mereka dengan orang-orang lain di daerah mereka sendiri yang memiliki pendirian yang sama. Pada awal tahun 1881, ia meminta agar mereka yang secara tetap tentu mengadakan perhimpunan memberi tahu tempat perhimpunan diadakan kepada kantor Menara Pengawal. Ia melihat nilai dari tetap berhubungan satu sama lain.
Akan tetapi, Saudara Russell menekankan bahwa mereka tidak berupaya mendirikan suatu ”organisasi duniawi”. Sebaliknya, dia berkata, ”kita berpaut hanya kepada organisasi surgawi itu—’yang nama-namanya terdaftar di sorga’. (Ibr. 12:23; Luk. 10:20.)” Karena sejarah Susunan Kristen yang kotor, sebutan ”organisasi gereja” biasanya mengingatkan seseorang kepada sektarianisme, dominasi golongan pemimpin agama, dan keanggotaan berdasarkan kepatuhan terhadap kredo yang dirumuskan oleh majelis gereja. Maka, sewaktu menunjuk kepada diri mereka sendiri, Saudara Russell merasa bahwa istilah ”perkumpulan” merupakan sebutan yang lebih baik.
Ia benar-benar menyadari bahwa para rasul Kristus telah membentuk sidang-sidang dan melantik para penatua di tiap-tiap sidang. Namun ia percaya bahwa Kristus telah hadir kembali, walaupun secara tidak kelihatan, dan Yesus sendiri yang secara pribadi membimbing tuaian terakhir, yaitu orang-orang yang akan menjadi ahli-ahli waris bersamanya. Mengingat keadaan-keadaan ini, Saudara Russell pada mulanya merasa bahwa selama waktu menuai, penyelenggaraan bagi para penatua yang dulu dijalankan di sidang-sidang Kristen abad pertama tidak diperlukan lagi.
Akan tetapi, seraya Siswa-Siswa Alkitab bertambah jumlahnya, Saudara Russell menyadari bahwa Tuhan mengatur segala perkara dengan cara yang berbeda dari cara yang diantisipasinya. Penyesuaian dalam sudut pandangan diperlukan. Namun atas dasar apa?
Memenuhi Kebutuhan Masa Permulaan dari Perkumpulan yang Bertumbuh
Terbitan Watch Tower 15 November 1895 hampir seluruhnya membahas pokok ”Dengan Sopan dan Tertib”. Dengan jujur, Saudara Russell mengakui, ”Para rasul telah berbicara banyak kepada Gereja masa awal berkenaan ketertiban dalam pertemuan orang-orang kudus; dan rupanya kita agak melalaikan nasihat bijaksana ini, merasa bahwa hal itu tidak begitu penting, karena menganggap Gereja hampir mendekati akhir dari haluannya dan masa penuaian sama dengan masa pemisahan.” Apa yang menggerakkan mereka untuk melihat nasihat itu dari sudut pandangan yang baru?
Artikel itu menyebutkan empat keadaan: (1) Jelas bahwa perkembangan rohani setiap individu berbeda-beda. Ada godaan, cobaan, kesulitan, dan bahaya yang tidak semua orang siap menerima dengan kadar yang sama. Maka, dibutuhkan para pengawas yang arif dan bijaksana, pria-pria yang berpengalaman dan cakap, yang sangat berminat dalam mengurus kesejahteraan rohani dari semua dan mampu mengajar mereka dalam kebenaran. (2) Telah diperhatikan bahwa kawanan domba perlu dilindungi terhadap ’serigala yang menyamar seperti domba’. (Mat. 7:15, KJ) Mereka perlu dibentengi dengan dibantu untuk memperoleh pengetahuan yang saksama mengenai kebenaran. (3) Pengalaman memperlihatkan bahwa jika tidak ada pengaturan untuk melantik para penatua yang akan menjaga kawanan domba, ada orang-orang yang akan mengambil kedudukan itu dan mulai memandang kawanan sebagai miliknya sendiri. (4) Tanpa pengaturan yang sepatutnya, pribadi-pribadi yang loyal terhadap kebenaran dapat merasa bahwa pelayanan mereka tidak diperkenan karena pengaruh dari beberapa orang yang tidak setuju dengan mereka.
Melihat hal-hal ini, Watch Tower menyatakan, ”Kami tidak merasa ragu untuk menganjurkan Gereja-Gerejac di mana saja, tidak soal jumlah mereka besar atau kecil, nasihat Kerasulan, bahwa di setiap kompi, para penatua dipilih dari antara mereka untuk ’memberi makan’ dan ’menjaga’ kawanan domba.” (Kis. 14:21-23; 20:17, 28) Sidang-sidang setempat mengikuti nasihat Alkitab yang bagus ini. Ini merupakan langkah penting dalam mendirikan struktur sidang yang selaras dengan yang ada pada zaman para rasul.
Namun, selaras dengan pengertian mereka pada saat itu, pemilihan para penatua, serta para diaken untuk membantu mereka, dilaksanakan melalui pemungutan suara. Setiap tahun, atau lebih sering dari itu jika perlu, kualifikasi dari orang-orang yang dapat melayani dipertimbangkan, dan suatu pemungutan suara diadakan. Ini pada dasarnya merupakan prosedur demokratis, tetapi prosedur yang dikendalikan oleh batasan-batasan tertentu yang dirancang untuk bertindak sebagai pengaman. Semua dalam sidang didesak untuk meninjau dengan teliti kualifikasi Alkitab dan menyatakan melalui pemungutan suara, bukan pendapat mereka sendiri, tetapi apa yang mereka percayai sebagai kehendak Tuhan. Karena hanya mereka yang ”mengabdi sepenuhnya” yang memenuhi syarat untuk memberikan suara, maka suara mereka secara kolektif, ketika dibimbing oleh Firman dan roh dari Tuhan, dipandang sebagai ungkapan kehendak Tuhan dalam urusan ini. Walaupun Saudara Russell mungkin tidak sepenuhnya menyadari hal ini, rekomendasinya berkenaan penyelenggaraan tersebut bisa jadi dipengaruhi sampai tingkat tertentu bukan hanya oleh tekadnya yang hendak menghindari persamaan apa pun dengan golongan pemimpin agama yang ditinggikan tetapi juga oleh latar belakangnya sendiri sebagai remaja di Gereja Kongregasional.
Ketika jilid buku Millennial Dawn berjudul The New Creation (diterbitkan pada tahun 1904) sekali lagi membahas secara terperinci peranan para penatua dan cara mereka harus dipilih, perhatian khusus ditujukan kepada Kisah 14:23. Konkordansi yang disusun oleh James Strong dan Robert Young disebutkan sebagai sumber bagi pandangan yang mengungkapkan bahwa pernyataan ”mereka telah mentahbiskan orang-orang itu sebagai penatua-penatua” (KJ) seharusnya diterjemahkan ”mereka telah memilih orang-orang itu sebagai penatua-penatua dengan cara mengacungkan tangan”.d Beberapa terjemahan Alkitab bahkan mengatakan bahwa para penatua ’dipilih dengan pemungutan suara’. (Literal Translation of the Holy Bible oleh Young; Emphasised Bible oleh Rotherham) Tetapi siapa yang akan mengadakan pemungutan suara tersebut?
Menerima pandangan bahwa pemungutan suara seharusnya diadakan oleh sidang secara keseluruhan tidaklah selalu menghasilkan hal-hal yang diharapkan. Orang-orang yang memberikan suara haruslah mereka yang ”mengabdi sepenuhnya”, dan orang-orang yang dipilih haruslah mereka yang benar-benar telah memenuhi kualifikasi Alkitab dan dengan rendah hati melayani saudara-saudara mereka. Namun, pemungutan suara ini sering kali mencerminkan pilihan pribadi sebaliknya daripada Firman dan roh Allah. Demikianlah, di Halle, Jerman, ketika orang-orang tertentu yang menganggap diri layak menjadi penatua tidak mendapat kedudukan yang mereka inginkan, mereka segera menimbulkan perselisihan yang sengit. Di Barmen, Jerman, di antara mereka yang adalah para calon penatua pada tahun 1927 ada pria-pria yang menentang pekerjaan Lembaga, dan banyak yang berteriak-teriak selama acara mengacungkan tangan pada saat pemilihan. Maka, hal ini perlu diganti dengan penggunaan kartu pemungutan suara rahasia.
Kembali ke tahun 1916, bertahun-tahun sebelum insiden-insiden ini terjadi, Saudara Russell, dengan keprihatinan yang dalam telah menulis, ”Peristiwa-peristiwa yang mengerikan terjadi di beberapa Kelas ketika pemilihan diadakan. Hamba-hamba Gereja mencoba untuk menjadi penguasa, diktator—kadang-kadang bahkan memegang kedudukan ketua dalam rapat pemilihan dengan tujuan nyata yaitu agar dapat melihat bahwa mereka dan teman-teman istimewa mereka dipilih sebagai para Penatua dan Diaken. . . . Ada yang dengan diam-diam mencoba memanfaatkan Kelas dengan mengadakan pemilihan pada waktu tertentu yang khususnya menguntungkan bagi mereka dan teman-teman mereka. Yang lain berupaya memadati pertemuan dengan teman-teman mereka, membawa serta orang-orang yang boleh dikata tidak dikenal, yang tidak bermaksud untuk secara tetap tentu hadir di kelas, melainkan datang sekadar memperlihatkan kesetiakawanan mereka dengan memberikan suara untuk salah seorang teman mereka.”
Apakah mereka hanya perlu belajar cara mengadakan pemilihan melalui jalur-jalur demokratis yang lebih tertib, atau apakah ada hal-hal dari Firman Allah yang belum mereka pahami?
Diorganisasi untuk Memberitakan Kabar Baik
Sejak awal, Saudara Russell mengakui bahwa salah satu tanggung jawab yang paling penting dari setiap anggota sidang Kristen adalah melakukan pekerjaan penginjilan. (1 Ptr. 2:9) Watch Tower menjelaskan bahwa bukan hanya bagi Yesus tetapi juga bagi semua pengikutnya yang diurapi roh, kata-kata nubuat dari Yesaya 61:1 berlaku, yaitu, ”[Yehuwa] telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik,” atau, sebagaimana King James Version menerjemahkan kutipan Yesus dari bagian ayat ini, ”Ia telah mengurapi aku untuk mengabarkan injil.”—Luk. 4:18.
Sudah sejak tahun 1881, majalah Watch Tower memuat artikel ”Dicari 1.000 Pengabar”. Ini merupakan seruan kepada semua anggota sidang untuk menggunakan seberapa pun waktu yang dapat ia gunakan (setengah jam, satu, atau dua, atau tiga jam) untuk ikut serta dalam menyebarkan kebenaran Alkitab. Pria dan wanita yang tidak mempunyai keluarga yang menjadi tanggungan mereka dan yang dapat secara eksklusif memberikan separuh atau lebih dari waktu mereka untuk pekerjaan Tuhan, dianjurkan untuk ikut dalam pekerjaan sebagai penginjil kolportir. Jumlahnya sangat beragam dari tahun ke tahun, tetapi hingga tahun 1885 sudah ada kira-kira 300 orang yang ikut serta dalam pekerjaan ini sebagai kolportir. Yang lain juga ambil bagian tetapi dalam skala yang lebih terbatas. Saran-saran diberikan kepada para kolportir mengenai cara melakukan pekerjaan mereka. Namun ladangnya sangat luas, dan setidaknya sebagai titik awal, mereka memilih daerah mereka sendiri dan berpindah dari satu daerah ke daerah lain, kebanyakan ke tempat yang mereka anggap paling baik. Lalu pada waktu mereka bertemu di kebaktian-kebaktian, mereka akan membuat penyesuaian yang dibutuhkan guna mengkoordinasi upaya mereka.
Pada tahun yang sama ketika dinas kolportir dimulai, Saudara Russell mencetak sejumlah risalah (atau buku kecil) untuk dibagikan secara cuma-cuma. Yang menonjol di antara risalah-risalah ini adalah Food for Thinking Christians, yang dibagikan sebanyak 1.200.000 buah dalam empat bulan pertama. Pekerjaan yang mencakup pengaturan untuk pencetakan dan penyebaran risalah ini menjadi alasan dibentuknya Zion’s Watch Tower Tract Society yang akan mengurus perincian-perincian yang dibutuhkan. Agar pekerjaan tidak menjadi kacau setelah kematiannya, dan untuk memudahkan penanganan sumbangan yang digunakan dalam pekerjaan ini, Saudara Russell mengajukan permohonan agar Lembaga terdaftar secara hukum, dan hal ini secara resmi dilakukan pada tanggal 15 Desember 1884. Dengan demikian lahirlah sarana resmi yang dibutuhkan.
Seraya kebutuhan meningkat, kantor-kantor cabang dari lembaga Menara Pengawal didirikan di negeri-negeri lain. Yang pertama di London, Inggris, pada tanggal 23 April 1900. Yang lain di Elberfeld, Jerman, pada tahun 1902. Dua tahun kemudian, di belahan lain dari dunia, sebuah cabang diorganisasi di Melbourne, Australia. Pada waktu buku ini ditulis, terdapat 99 cabang di seluruh dunia.
Walaupun pengaturan organisasi yang diperlukan untuk menyediakan sejumlah besar lektur Alkitab sedang dikembangkan, pada mulanya pengaturan bagi penyebaran bahan-bahan itu kepada umum diserahkan kepada masing-masing sidang menurut kebutuhan setempat. Dalam suratnya tertanggal 16 Maret 1900, Saudara Russell menyatakan pandangannya berkenaan masalah ini. Surat itu, yang ditujukan kepada ”Alexander M. Graham, dan Gereja di Boston, Mass.,” berbunyi, ”Sebagaimana saudara semua ketahui, inilah maksud saya yang telah diputuskan yakni membiarkan setiap kompi dari umat Tuhan mengatur urusan mereka masing-masing, sesuai dengan penilaian mereka masing-masing, memberi saran, bukan dengan cara mencampuri urusan, tetapi sekadar memberi nasihat.” Hal ini bukan hanya mencakup soal perhimpunan tetapi juga soal cara mereka menjalankan dinas pengabaran. Karena itu, setelah memberikan beberapa nasihat praktis kepada saudara-saudara, ia menutup dengan komentar, ”Ini hanyalah saran.”
Beberapa aktivitas membutuhkan petunjuk yang lebih spesifik dari Lembaga. Sehubungan dengan pertunjukan ”Drama-Foto Penciptaan”, setiap sidang boleh memutuskan apakah mereka bersedia dan mampu menyewa sebuah teater atau fasilitas lain untuk pertunjukan di tempat mereka. Akan tetapi, peralatan untuk pertunjukan tersebut harus diangkut dari kota ke kota, dan ada jadwal yang harus dipenuhi; maka untuk itu, petunjuk yang terpadu disediakan oleh Lembaga. Setiap sidang dianjurkan untuk mempunyai Panitia Drama yang akan mengurus pengaturan setempat. Namun, seorang pengawas diutus oleh Lembaga untuk memberikan perhatian yang saksama hingga perincian-perinciannya untuk memastikan segalanya berjalan dengan lancar.
Seraya tahun 1914 dan kemudian 1915 berlalu, umat Kristen yang diurapi roh dengan penuh kerinduan menunggu penggenapan harapan surgawi mereka. Pada waktu yang sama, mereka dianjurkan untuk terus sibuk dalam dinas Tuhan. Walaupun mereka memandang waktu yang tersisa bagi mereka dalam tubuh jasmani sudah sangat singkat, jelas bagi mereka bahwa untuk melakukan pemberitaan kabar baik dengan cara yang tertib, dibutuhkan lebih banyak petunjuk daripada sebelumnya ketika jumlah mereka hanya beberapa ratus orang. Tidak lama setelah J. F. Rutherford menjadi presiden kedua Lembaga Menara Pengawal, petunjuk tersebut mencakup corak-corak baru. Terbitan The Watch Tower, 1 Maret 1917 mengumumkan bahwa, sejak itu, semua daerah yang akan dikerjakan oleh para kolportir dan oleh para pekerja penggembalaane dalam sidang-sidang akan ditentukan oleh kantor Lembaga. Bila di sebuah kota atau kabupaten, para pekerja setempat bekerja bersama para kolportir dalam dinas pengabaran, maka daerah pengabarannya akan dibagi di antara mereka oleh panitia distrik yang dilantik setempat. Pengaturan ini menyumbang kepada penyebaran yang luar biasa dari buku The Finished Mystery hanya dalam waktu beberapa bulan pada tahun 1917-18. Pengaturan ini juga sangat berharga dalam penyebaran kilat dari 10.000.000 eksemplar, tentang penyingkapan yang ampuh berkenaan Susunan Kristen dalam sebuah risalah yang memuat pokok ”Kejatuhan Babel”.
Tidak lama setelah ini, anggota-anggota staf administrasi Lembaga ditahan, dan pada tanggal 21 Juni 1918, mereka dijatuhi hukuman penjara selama 20 tahun. Pemberitaan kabar baik nyaris terhenti. Apakah ini saat manakala mereka pada akhirnya dipersatukan dengan Tuhan dalam kemuliaan surgawi?
Beberapa bulan kemudian, perang berakhir. Pada tahun berikutnya para pejabat Lembaga dibebaskan. Mereka masih ada dalam tubuh jasmani. Ini berbeda dengan apa yang mereka harapkan, tetapi mereka menarik kesimpulan bahwa Allah masih mempunyai pekerjaan yang harus mereka selesaikan di bumi ini.
Mereka baru saja melewati ujian iman yang sulit. Akan tetapi, pada tahun 1919, majalah The Watch Tower menguatkan mereka dengan penelitian Alkitab yang menggetarkan atas tema ”Diberkatilah Mereka yang Tidak Takut”. Ini disusul dengan artikel ”Kesempatan untuk Dinas”. Namun saudara-saudara tersebut tidak pernah membayangkan terjadinya perkembangan organisasi yang luas selama dekade-dekade yang akan datang.
Contoh yang Patut Bagi Kawanan Domba
Saudara Rutherford memang memahami bahwa agar pekerjaan terus bergerak maju dengan cara yang tertib dan terpadu, tidak soal betapa singkat waktu yang ada, contoh yang patut bagi kawanan domba penting. Yesus menggambarkan para pengikutnya sebagai domba, dan domba mengikuti gembala mereka. Jelas, Yesus sendiri adalah Gembala yang Baik, namun ia juga menggunakan para tua-tua, atau penatua, sebagai gembala bawahan bagi umat-Nya. (1 Ptr. 5:1-3) Para penatua tersebut haruslah pria-pria yang juga berpartisipasi dalam pekerjaan yang Yesus tugaskan dan yang menganjurkan orang-orang lain untuk melakukan hal demikian. Mereka harus mempunyai semangat yang tulus untuk menginjil. Akan tetapi, pada waktu buku The Finished Mystery disebarkan, beberapa dari para penatua menahan diri; ada yang bahkan dengan terang-terangan melemahkan semangat orang-orang lain agar tidak berpartisipasi.
Suatu langkah yang luar biasa penting untuk memperbaiki situasi ini dilakukan pada tahun 1919 ketika majalah The Golden Age mulai diterbitkan. Majalah ini akan menjadi alat yang ampuh untuk memberitakan Kerajaan Allah sebagai satu-satunya pemecahan yang kekal bagi problem-problem umat manusia. Setiap sidang yang ingin ikut serta dalam kegiatan ini diundang untuk mendaftarkan diri ke Lembaga sebagai sebuah ”organisasi pelayanan”. Kemudian, seorang direktur, atau yang belakangan dikenal sebagai direktur dinas, yang tidak dipilih setiap tahun, dilantik oleh Lembaga.f Sebagai wakil setempat dari Lembaga, ia harus mengorganisasi pekerjaan, menetapkan daerah, dan menganjurkan partisipasi sidang dalam dinas pengabaran. Jadi, bersamaan dengan para penatua dan diaken yang dipilih secara demokratis, jenis lain dari pengaturan organisasi mulai berfungsi, yaitu pengaturan yang mengakui wewenang yang ditetapkan di luar sidang setempat dan yang lebih menandaskan pemberitaan kabar baik dari Kerajaan Allah.g
Selama tahun-tahun berikutnya, pekerjaan pemberitaan Kerajaan mendapatkan daya gerak yang luar biasa besar, seolah-olah berasal dari suatu kekuatan yang tidak tertahankan. Peristiwa-peristiwa yang terjadi pada tahun 1914 dan sesudahnya membuktikan bahwa nubuat besar yang digambarkan Tuhan Yesus tentang akhir sistem tua ini sedang digenapi. Sehubungan dengan itu, pada tahun 1920, majalah The Watch Tower menunjukkan bahwa sebagaimana dinubuatkan di Matius 24:14, inilah waktunya untuk mengumumkan kabar baik tentang ”akhir dari susunan segala perkara tua ini dan berdirinya kerajaan Mesias”.h (Mat. 24:3-14) Setelah menghadiri kebaktian Siswa-Siswa Alkitab di Cedar Point, Ohio, pada tahun 1922, para delegasi pulang dengan slogan masih terngiang di telinga mereka, ”Umumkan, umumkan, umumkan, Raja dan kerajaannya”. Peranan umat Kristen sejati bahkan menjadi semakin jelas dimengerti dan ditandaskan pada tahun 1931 ketika nama Saksi-Saksi Yehuwa diterima.
Jelaslah bahwa Yehuwa telah menugaskan kepada hamba-hamba-Nya suatu pekerjaan yang dapat dilaksanakan oleh semua. Sambutannya penuh semangat. Banyak orang membuat penyesuaian yang penting dalam kehidupan mereka agar dapat membaktikan sepenuh waktu mereka bagi pekerjaan ini. Bahkan di antara orang-orang yang membaktikan hanya sebagian waktu, banyak yang menggunakan seluruh hari selama akhir pekan untuk dinas pengabaran. Menanggapi anjuran yang terdapat dalam The Watchtower dan Informant pada tahun 1938 dan 1939, banyak dari Saksi-Saksi Yehuwa pada waktu itu sungguh-sungguh berupaya untuk membaktikan 60 jam setiap bulan dalam dinas pengabaran.
Di antara Saksi-Saksi yang bergairah itu terdapat banyak hamba Yehuwa yang rendah hati dan berbakti yang melayani sebagai penatua di sidang-sidang. Namun, di beberapa tempat, pada tahun 1920-an dan awal tahun 1930-an, banyak perlawanan gagasan bahwa setiap orang harus berpartisipasi dalam dinas pengabaran. Para penatua yang dipilih secara demokratis sering kali sangat menyuarakan pendapat yang menentang apa yang dikatakan The Watch Tower tentang tanggung jawab untuk mengabar kepada orang-orang di luar sidang. Penolakan untuk mendengarkan apa yang dikatakan roh Allah, dengan perantaraan Alkitab, kepada sidang mengenai hal ini menghambat mengalirnya roh Allah dalam kelompok-kelompok tersebut.—Why. 2:5, 7.
Langkah-langkah diambil pada tahun 1932 untuk mengoreksi situasi ini. Keprihatinan yang utama bukan apakah perasaan beberapa penatua terkemuka mungkin akan terluka atau apakah beberapa orang yang bergabung dengan sidang-sidang akan mengundurkan diri. Sebaliknya, hasrat dari saudara-saudara adalah untuk menyenangkan Yehuwa dan melakukan kehendak-Nya. Demi tujuan itu, terbitan The Watchtower tanggal 15 Agustus dan 1 September tahun itu menonjolkan pokok ”Organisasi Yehuwa”.
Artikel-artikel tersebut memperlihatkan dengan jelas bahwa semua orang yang benar-benar menjadi bagian dari organisasi Yehuwa akan melaksanakan pekerjaan yang menurut Firman-Nya harus dilaksanakan selama periode waktu ini. Artikel-artikel tersebut mendukung pandangan bahwa kedudukan sebagai penatua Kristen bukan suatu jabatan yang diberikan kepada seseorang yang dipilih melainkan suatu kondisi yang dapat diraih sesuai dengan pertumbuhan rohani. Penekanan khusus diberikan kepada doa Yesus bahwa para pengikutnya ”semua menjadi satu”—dalam kesatuan dengan Allah dan Kristus, dan dengan demikian dipersatukan satu sama lain dalam melakukan kehendak Allah. (Yoh. 17:21) Dan dengan hasil apa? Artikel kedua menjawab bahwa ”setiap orang dari kaum sisa harus menjadi saksi bagi nama dan kerajaan Allah Yehuwa”. Pengawasan tidak boleh dipercayakan kepada siapa pun yang gagal atau menolak untuk melakukan apa yang secara masuk akal dapat mereka lakukan untuk ikut serta dalam kesaksian umum.
Pada bagian penutup dari pembahasan artikel-artikel ini, sidang-sidang diundang untuk memberikan sebuah resolusi tanda persetujuan mereka. Maka pemilihan tahunan yang dilakukan di sidang-sidang bagi pria-pria yang akan menjadi penatua dan diaken dihapuskan. Di Belfast, Irlandia Utara, seperti juga di tempat-tempat lain, beberapa orang yang dulunya adalah ”penatua terpilih” meninggalkan sidang; orang-orang lain yang mendukung pandangan mereka turut keluar bersama mereka. Ini mengakibatkan penurunan jumlah orang yang bergabung dalam sidang tetapi justru itu yang memperkuat seluruh organisasi. Mereka yang tetap tinggal adalah orang-orang yang rela memikul tanggung jawab Kristen yaitu memberi kesaksian. Sebaliknya daripada menerapkan prosedur pemungutan suara bagi para penatua, sidang-sidang—masih menggunakan metode demokratis—memilih panitia dinasi yang terdiri dari pria-pria matang yang secara aktif ikut serta dalam kesaksian umum. Anggota-anggota sidang ini juga memberikan suara untuk memilih seorang ketua yang akan memimpin pertemuan-pertemuan, demikian juga halnya dalam memilih seorang sekretaris dan bendahara. Mereka semua adalah pria-pria yang tergolong saksi-saksi yang aktif dari Yehuwa.
Karena pengawasan sidang kini dipercayakan kepada pria-pria yang tidak berminat kepada kedudukan pribadi melainkan kepada melakukan pekerjaan Allah—memberi kesaksian tentang nama dan Kerajaan-Nya—dan yang memberi teladan melalui partisipasi mereka sendiri di dalamnya, gerak maju dari pekerjaan ini menjadi semakin lancar. Walaupun pada saat itu mereka tidak mengetahuinya, namun ada banyak yang harus dikerjakan, suatu kesaksian yang lebih luas daripada yang sudah diberikan sebelumnya, suatu pengumpulan yang tidak pernah mereka duga. (Yes. 55:5) Yehuwa terbukti menyiapkan mereka untuk itu.
Beberapa orang yang memiliki harapan untuk hidup kekal di bumi mulai bergabung dengan mereka.j Akan tetapi, Alkitab menubuatkan tentang pengumpulan dari perhimpunan besar (atau, kumpulan besar) dengan harapan akan terpelihara melampaui kesengsaraan besar mendatang. (Why. 7:9-14) Pada tahun 1935, identitas dari perhimpunan besar ini diperjelas. Perubahan dalam pemilihan para pengawas pada tahun 1930-an memperlengkapi organisasi dengan lebih baik untuk mengurus pekerjaan pengumpulan, pengajaran, dan pelatihan mereka.
Bagi kebanyakan Saksi-Saksi Yehuwa, pekerjaan yang meluas ini merupakan suatu perkembangan yang menggetarkan. Dinas pengabaran mereka mempunyai arti baru. Akan tetapi, ada yang tidak bergairah untuk mengabar. Mereka menahan diri, dan mencoba membenarkan ketidakaktifan mereka dengan membantah bahwa perhimpunan besar tidak akan dikumpulkan hingga setelah Armagedon. Namun kebanyakan dari mereka menganggap ini sebagai kesempatan lain untuk memperlihatkan loyalitas mereka kepada Yehuwa dan kasih mereka kepada sesama.
Bagaimana orang-orang dari kumpulan besar cocok dalam struktur organisasi? Kepada mereka diperlihatkan peranan yang Firman Allah tugaskan kepada ”kawanan kecil” dari orang-orang yang diurapi roh, dan dengan gembira mereka bekerja selaras dengan pengaturan itu. (Luk. 12:32-44) Mereka juga belajar bahwa, seperti orang-orang yang diurapi roh, mereka mempunyai tanggung jawab untuk membagikan kabar baik kepada orang-orang lain. (Why. 22:17) Karena mereka ingin menjadi rakyat dari Kerajaan Allah di bumi, Kerajaan itu harus menjadi hal yang utama dalam kehidupan mereka, dan hendaknya mereka bergairah dalam menceritakan kepada orang-orang lain tentang hal itu. Agar sesuai dengan gambaran Alkitab mengenai orang-orang yang akan dipelihara melampaui kesengsaraan besar ke dalam dunia baru Allah, mereka harus menjadi orang-orang yang ”terus berseru dengan keras, menyatakan, ’Kami berutang keselamatan kepada Allah kami, yang duduk di atas takhta, dan kepada Anak Domba.’” (Why. 7:10, 14, NW) Pada tahun 1937, seraya jumlah mereka makin bertambah dan gairah mereka kepada Tuhan menjadi nyata, mereka juga diundang untuk membantu memikul beban tanggung jawab dalam pengawasan sidang.
Akan tetapi, mereka diingatkan bahwa organisasi ini milik Yehuwa, bukan milik manusia mana pun. Tidak boleh ada perpecahan di antara kaum sisa terurap dengan mereka yang termasuk dalam kumpulan besar dari domba-domba lain. Mereka harus bekerja sama sebagai saudara dan saudari dalam dinas Yehuwa. Sebagaimana Yesus katakan, ”Ada lagi padaKu domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suaraKu dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.” (Yoh. 10:16) Penggenapan berkenaan hal ini menjadi nyata.
Perkembangan yang menakjubkan dalam organisasi telah terjadi dalam jangka waktu yang relatif singkat. Namun apakah ada lagi yang perlu dikerjakan agar urusan-urusan sidang dapat ditangani selaras sepenuhnya dengan jalan-jalan Yehuwa sebagaimana diuraikan dalam Firman-Nya yang terilham?
Organisasi Teokratis
”Teokrasi” berarti ”Pemerintahan Allah”. Apakah pemerintahan semacam ini yang memerintah sidang-sidang? Apakah mereka bukan hanya menyembah Yehuwa, melainkan juga berpaling kepada-Nya agar dibimbing dalam urusan-urusan sidang mereka? Apakah mereka menyesuaikan diri sepenuhnya dengan apa yang Ia katakan tentang perkara-perkara ini dalam Firman-Nya yang terilham? Artikel ”Organisasi” yang terdiri dari dua bagian yang muncul dalam terbitan The Watchtower tanggal 1 dan 15 Juni 1938, dengan tegas menyatakan, ”Organisasi Yehuwa sama sekali bukan bersifat demokratis. Yehuwa adalah Yang Mahatinggi, dan pemerintahan atau organisasi-Nya benar-benar teokratis.” Namun, dalam sidang-sidang setempat dari Saksi-Saksi Yehuwa pada waktu itu, prosedur demokratis masih digunakan dalam memilih sebagian besar dari orang-orang yang bertanggung jawab mengawasi perhimpunan dan dinas pengabaran. Penyesuaian-penyesuaian lebih lanjut patut dibuat.
Namun, bukankah Kisah 14:23 menunjukkan bahwa para penatua di sidang-sidang ditetapkan kepada jabatan dengan ’mengacungkan tangan’, seperti pada pemungutan suara? Yang pertama dari artikel-artikel Watchtower yang berjudul ”Organisasi” mengakui bahwa ayat ini pada masa lalu telah disalahartikan. Pada abad pertama pengangkatan dilakukan di antara umat Kristen bukan dengan cara seluruh anggota sidang ’mengacungkan tangan’. Sebaliknya, diperlihatkan bahwa orang-orang yang ’mengacungkan tangan mereka’ adalah rasul-rasul dan orang-orang yang diberi wewenang oleh mereka. Hal ini dilakukan tidak melalui partisipasi mereka dalam suatu pemungutan suara di sidang tetapi dengan cara meletakkan tangan mereka pada pribadi-pribadi yang memenuhi syarat. Ini merupakan simbol pengesahan, persetujuan, atau pengangkatan.k Sidang-sidang Kristen masa awal pada waktu-waktu tertentu merekomendasi pria-pria yang memenuhi syarat, tetapi pemilihan terakhir atau persetujuan diberikan oleh para rasul, yang secara langsung ditugaskan oleh Kristus, atau oleh mereka yang menerima wewenang dari para rasul. (Kis. 6:1-6) The Watchtower menarik perhatian kepada fakta bahwa hanya dalam surat-surat kepada para pengawas yang bertanggung jawab (Timotius dan Titus) rasul Paulus, di bawah bimbingan roh kudus, memberikan instruksi untuk melantik para pengawas. (1 Tim. 3:1-13; 5:22; Tit. 1:5) Tidak satu pun dari surat-surat terilham yang ditujukan kepada sidang-sidang memuat instruksi-instruksi demikian.
Maka, bagaimana pengangkatan berkenaan pelayanan dilakukan dewasa ini dalam sidang-sidang? Analisis Watchtower tentang organisasi teokratis memperlihatkan dari Alkitab bahwa Yehuwa melantik Yesus Kristus sebagai ”kepala . . . jemaat”; bahwa ketika Kristus sebagai Majikan kembali, ia akan mempercayakan ”hamba yang setia dan bijaksana” dengan tanggung jawab atas ”segala miliknya”; bahwa hamba yang setia dan bijaksana ini terdiri dari semua yang hidup di bumi yang telah diurapi dengan roh kudus untuk menjadi sesama waris bersama Kristus dan yang secara terpadu melayani di bawah bimbingannya; dan bahwa Kristus akan menggunakan golongan hamba itu sebagai sarananya dalam menyediakan pengawasan yang diperlukan bagi sidang-sidang. (Kol. 1:18; Mat. 24:45-47; 28:18) Adalah tugas dari golongan hamba itu untuk dengan sungguh-sungguh menerapkan instruksi-instruksi yang dinyatakan dengan jelas dalam Firman Allah yang terilham, menggunakannya untuk menentukan siapa yang memenuhi syarat untuk kedudukan dalam pelayanan.
Karena hamba yang setia dan bijaksana menjadi wakil yang kelihatan yang akan Yesus gunakan (dan karena fakta-fakta sejarah zaman modern yang telah diteliti memperlihatkan bahwa ”hamba” ini menggunakan Lembaga Menara Pengawal sebagai sarana yang resmi), maka The Watchtower menjelaskan bahwa prosedur teokratis menuntut agar pengangkatan berkenaan pelayanan dilakukan melalui wakil ini. Bahkan sebagaimana sidang-sidang pada abad pertama mengakui badan pimpinan di Yerusalem, demikian pula dewasa ini sidang-sidang tidak akan sejahtera secara rohani tanpa pengawasan sentral.—Kis. 15:2-30; 16:4, 5.
Akan tetapi, agar menjaga segala sesuatu berada dalam perspektif yang benar, dijelaskan juga bahwa ketika The Watchtower mengacu kepada ”Lembaga”, ini tidak mengartikan semata-mata sebuah sarana resmi, tetapi juga suatu badan terdiri dari orang-orang Kristen terurap yang telah membentuk wadah resmi tersebut dan menggunakannya. Jadi istilah itu mengartikan hamba yang setia dan bijaksana beserta Badan Pimpinannya.
Bahkan sebelum artikel-artikel Watchtower yang berjudul ”Organisasi” terbit pada tahun 1938, ketika sidang-sidang di London, New York, Chicago, dan Los Angeles telah berkembang sedemikian rupa sampai dianggap layak untuk dibagi ke dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil, mereka telah meminta agar Lembaga mengangkat semua hamba mereka. Terbitan The Watchtower 15 Juni 1938 kemudian mengundang semua sidang lain agar mengambil tindakan serupa. Untuk tujuan itu, resolusi berikut diajukan,
”Kami, sebuah kompi dari umat Allah yang diambil bagi nama-Nya, dan sekarang di . . . . . . . . . . . . , mengakui bahwa pemerintahan Allah merupakan suatu teokrasi murni dan bahwa Yesus Kristus berada di bait dan dengan kuasa dan pengawasan yang penuh atas organisasi Yehuwa yang kelihatan, dan juga yang tidak kelihatan, dan bahwa ’LEMBAGA’ merupakan wakil Tuhan yang kelihatan di bumi, dan karena itu kami memohon agar ’Lembaga’ mengorganisasi kompi ini untuk pelayanan dan untuk melantik berbagai hamba, sehingga kami semua dapat bekerja sama dalam damai, keadilan, keharmonisan dan kesatuan yang sempurna. Bersama ini kami lampirkan daftar nama orang-orang yang ada dalam kompi ini yang bagi kami benar-benar tampak lebih matang dan yang dengan demikian tampak sangat cocok untuk mengisi kedudukan masing-masing yang telah ditetapkan untuk kepentingan pelayanan.”l
Secara praktis, semua sidang Saksi-Saksi Yehuwa langsung setuju dengan hal ini. Beberapa orang yang menahan diri segera berhenti sama sekali dalam keikutsertaan memberitakan Kerajaan dan dengan demikian berhenti menjadi Saksi-Saksi Yehuwa.
Manfaat dari Bimbingan Teokratis
Jelas bahwa jika pengajaran, standar tingkah laku, dan prosedur organisasi dan prosedur memberi kesaksian dapat diputuskan sendiri oleh setiap sidang, maka identitas dan persatuan organisasi akan segera lenyap. Saudara-saudara dapat dengan mudah dipisahkan oleh perbedaan sosial, kebudayaan, dan nasional. Di lain pihak, bimbingan teokratis akan menjamin bahwa manfaat kemajuan rohani akan menjangkau semua sidang di seluruh dunia tanpa hambatan. Dengan demikian persatuan sejati sebagaimana didoakan Yesus akan terjadi di antara para pengikutnya yang benar, dan pekerjaan penginjilan yang ia perintahkan dapat diselesaikan dengan tuntas.—Yoh. 17:20-22.
Akan tetapi, beberapa orang menuduh bahwa dengan menganjurkan perubahan organisasi, sebenarnya J. F. Rutherford hanya berupaya untuk memperoleh kekuasaan yang lebih besar atas Saksi-Saksi dan bahwa ia menggunakan cara ini untuk memaksakan wewenangnya sendiri. Apakah benar demikian halnya? Tidak diragukan bahwa Saudara Rutherford memiliki pendirian yang kuat. Ia berbicara dengan penuh kuasa dan tanpa kompromi terhadap apa yang diyakininya sebagai kebenaran. Ia dapat bersikap cukup kasar dalam menangani situasi-situasi bila ia memperhatikan bahwa orang-orang lebih prihatin mengenai diri sendiri daripada mengenai pekerjaan Tuhan. Namun Saudara Rutherford benar-benar rendah hati di hadapan Allah. Sebagaimana Karl Klein, yang menjadi anggota Badan Pimpinan pada tahun 1974, belakangan menulis, ”Doa-doa Saudara Rutherford yang dipersembahkan pada ibadah pagi . . . membuat saya mengasihinya. Walaupun ia mempunyai suara yang sedemikian kuat, namun pada waktu ia berbicara kepada Allah, suaranya kedengaran persis seperti suara seorang anak laki-laki yang berbicara kepada ayahnya. Betapa hal itu menyingkapkan hubungan yang baik dengan Yehuwa!” Saudara Rutherford yakin sepenuhnya akan identitas organisasi Yehuwa yang kelihatan, dan ia berupaya untuk memastikan bahwa tidak seorang atau kelompok orang mana pun yang dapat menghalangi saudara-saudara di wilayah mereka masing-masing untuk menerima manfaat yang penuh dari makanan rohani dan bimbingan yang Yehuwa sediakan bagi hamba-hamba-Nya.
Meskipun Saudara Rutherford melayani selama 25 tahun sebagai presiden Lembaga Menara Pengawal dan membaktikan seluruh energinya untuk memajukan pekerjaan organisasi, ia bukanlah pemimpin dari Saksi-Saksi Yehuwa, dan ia tidak ingin menjadi pemimpin. Pada suatu kebaktian di St. Louis, Missouri, tahun 1941, tidak lama sebelum kematiannya, ia berbicara mengenai masalah kepemimpinan, dengan berkata, ”Saya ingin memberi kesempatan bagi semua orang baru di sini untuk mengetahui pandangan saudara-saudara tentang seorang pria yang dianggap sebagai pemimpin saudara, supaya mereka tidak akan lupa. Setiap kali sesuatu muncul dan mulai bertumbuh, mereka mengatakan bahwa ada seseorang, seorang pemimpin yang mempunyai banyak pengikut. Jika ada di antara hadirin yang menganggap bahwa saya, pria yang sedang berdiri di sini, adalah pemimpin dari saksi-saksi Yehuwa, hendaklah ia mengatakan Ya.” Ini ditanggapi dengan keheningan yang mengesankan, dan diakhiri hanya oleh kata ”Tidak” yang tegas yang diucapkan oleh beberapa orang yang hadir. Sang pembicara melanjutkan, ”Jika saudara-saudara yang berada di sini percaya bahwa saya hanyalah salah seorang hamba Tuhan, dan kita bekerja bahu-membahu dalam satu kesatuan, melayani Allah dan melayani Kristus, hendaklah katakan Ya.” Secara serempak, hadirin meneriakkan ”Ya!” dengan penuh keyakinan. Pada bulan berikutnya hadirin di Inggris memberi sambutan yang persis sama.
Di beberapa daerah, manfaat dari organisasi teokratis cepat dirasakan. Di tempat-tempat lain, dibutuhkan waktu lebih lama; mereka yang tidak terbukti sebagai hamba-hamba yang matang dan rendah hati pada waktunya diganti, dan orang-orang lain dilantik.
Namun demikian, karena prosedur teokratis diterapkan dengan lebih sepenuhnya, Saksi-Saksi Yehuwa bersukacita ketika mereka mengalami apa yang dinubuatkan di Yesaya 60:17. Dengan menggunakan istilah kiasan untuk melukiskan keadaan yang lebih baik yang akan ada di kalangan hamba-hamba Allah, di ayat tersebut Yehuwa berkata, ”Sebagai ganti tembaga Aku akan membawa emas, dan sebagai ganti besi Aku akan membawa perak, sebagai ganti kayu, tembaga, dan sebagai ganti batu, besi; Aku akan memberikan damai sejahtera dan keadilan yang akan melindungi dan mengatur hidupmu.” Hal Ini tidak menggambarkan apa yang manusia akan lakukan, tetapi sebaliknya, menggambarkan apa yang Allah sendiri akan lakukan dan manfaat-manfaat yang akan diterima oleh hamba-hamba-Nya seraya mereka tunduk kepada prosedur tersebut. Perdamaian harus ada di tengah-tengah mereka. Kasih akan kebenaran harus menjadi kekuatan yang mendorong mereka untuk melayani.
Dari Brasil, Maud Yuille, istri dari pengawas cabang, menulis kepada Saudara Rutherford, ”Artikel ’Organisasi’ dalam terbitan Tower tanggal 1 dan 15 Juni [1938] mendorong saya untuk mengungkapkan beberapa patah kata kepada Saudara, yang dinas setianya dipakai Yehuwa, dan rasa syukur saya kepada Yehuwa atas pengaturan menakjubkan yang telah Ia buat bagi organisasi-Nya yang kelihatan, sebagaimana dijelaskan dalam dua majalah Watchtower ini. . . . Betapa leganya melihat akhir dari ’Otonomi Bagi Masing-Masing Wilayah’ termasuk ’hak-hak wanita’ dan prosedur lain yang tidak berdasarkan Alkitab yang membuat beberapa pribadi berpaling kepada pendapat setempat dan penilaian pribadi, bukan kepada [Allah Yehuwa dan Yesus Kristus], dengan demikian membawa celaan bagi nama Yehuwa. Memang benar bahwa baru ’belakangan ini saja Lembaga menunjuk semua orang yang ada dalam organisasi sebagai ”hamba-hamba”’, namun, saya perhatikan bahwa selama bertahun-tahun sebelum saat itu Saudara dalam surat kepada sesama Saudara, telah menyatakan diri sebagai ’saudaramu dan hambamu, bagi kemurahan-Nya’.”
Mengenai penyesuaian organisasi ini, cabang di Kepulauan Inggris melaporkan, ”Pengaruh yang baik dari hal ini cukup mengagumkan. Gambaran yang puitis dan bersifat nubuat mengenai hal ini dalam Yesaya pasal enam puluh, penuh dengan hal-hal yang indah tetapi tidak dibesar-besarkan. Setiap orang yang berada dalam kebenaran membicarakan hal ini. Ini menjadi topik utama dalam percakapan. Mereka semua diliputi perasaan yang menyegarkan—kesediaan untuk dengan semangat melangsungkan perjuangan yang bertujuan baik. Seraya ketegangan dunia meningkat, sukacita dalam pemerintahan teokratis melimpah.”
Pengawas Keliling Memperkuat Sidang-Sidang
Ikatan organisasi semakin diperkuat sebagai hasil dari pelayanan para pengawas keliling. Pada abad pertama, rasul Paulus secara mencolok ikut dalam aktivitas demikian. Kadang-kadang, pria-pria lain seperti Barnabas, Timotius, dan Titus juga ikut serta. (Kis. 15:36; Flp. 2:19, 20; Tit. 1:4, 5) Mereka semua adalah penginjil yang bergairah. Selain itu, mereka menganjurkan sidang melalui khotbah-khotbah mereka. Jika timbul masalah yang dapat mempengaruhi persatuan sidang, masalah tersebut diteruskan kepada badan pimpinan pusat. Kemudian, ”dalam perjalanan keliling dari kota ke kota”, mereka yang dipercayakan dengan tanggung jawab ini akan ”menyampaikan keputusan-keputusan yang diambil para rasul dan para penatua di Yerusalem dengan pesan, supaya jemaat-jemaat menurutinya.” Hasilnya? ”Jemaat-jemaat diteguhkan dalam iman dan makin lama makin bertambah besar jumlahnya.”—Kis. 15:1–16:5; 2 Kor. 11:28.
Sudah sejak tahun 1870-an, Saudara Russell mengunjungi kelompok Siswa-Siswa Alkitab—kelompok yang terdiri dari dua atau tiga orang maupun kelompok-kelompok yang lebih besar—untuk membina mereka secara rohani. Beberapa saudara lain ikut serta pada tahun 1880-an. Kemudian, pada tahun 1894, diatur agar Lembaga mempunyai pembicara-pembicara yang cakap yang berkeliling secara lebih tetap tentu untuk membantu Siswa-Siswa Alkitab bertumbuh dalam pengetahuan dan penghargaan akan kebenaran dan mempererat hubungan mereka satu sama lain.
Jika mungkin, sang pembicara akan tinggal selama sehari atau mungkin beberapa hari bersama sebuah kelompok, menyampaikan satu atau dua khotbah umum dan kemudian mengunjungi kelompok-kelompok yang lebih kecil dan orang-perorangan untuk membahas beberapa perkara yang dalam dari Firman Allah. Upaya dikerahkan agar setiap kelompok di Amerika Serikat dan Kanada dikunjungi dua kali setahun, meskipun tidak selalu oleh saudara yang sama. Dalam memilih para pembicara keliling ini, yang diutamakan adalah kelemahlembutan, kerendahan hati, dan pengertian yang jelas akan kebenaran dan kepatuhan yang loyal kepada kebenaran dan kemampuan untuk mengajarkannya dengan jelas. Pelayanan mereka sama sekali bukan pelayanan yang dibayar. Mereka hanya mendapat makanan dan tempat bermalam yang disediakan oleh saudara-saudara setempat, dan sampai batas yang dibutuhkan, Lembaga membantu biaya perjalanan mereka. Mereka akhirnya dikenal sebagai para musafir.
Banyak dari wakil-wakil keliling Lembaga ini sangat dikasihi oleh orang-orang yang mereka layani. A. H. Macmillan, seorang berkebangsaan Kanada, dikenang sebagai seorang saudara yang baginya Firman Allah terbukti ”seperti api yang menyala-nyala”. (Yer. 20:9) Ia merasa wajib untuk berbicara tentang Firman Allah, dan itulah yang ia lakukan, berbicara kepada hadirin tidak hanya di Kanada tetapi juga di banyak bagian Amerika Serikat dan negeri-negeri lain. Orang-orang memiliki kenangan yang manis tentang William Hersee, seorang musafir lain, karena perhatian khusus yang ia berikan kepada kaum muda. Doa-doanya juga meninggalkan kesan yang lama karena doa-doa tersebut mencerminkan kematangan rohani yang menyentuh hati kaum muda maupun orang-orang tua.
Bagi para musafir, mengadakan perjalanan pada masa itu tidaklah mudah. Misalnya, untuk melayani sebuah kelompok di dekat Air terjun Klamath, Oregon, Edward Brenisen mengadakan perjalanan mula-mula dengan kereta api, kemudian dengan kereta kuda semalaman, dan akhirnya melintasi pegunungan menuju perladangan tempat mereka akan mengadakan perhimpunan dengan kereta buckboard (kendaraan terbuka roda empat yang ditarik oleh kuda) yang guncangannya serasa merontokkan tulang. Pagi-pagi benar, sehari setelah perhimpunan, seorang saudara menyediakan seekor kuda untuk ditungganginya sepanjang 100 kilometer ke stasiun kereta api terdekat agar ia dapat mengadakan perjalanan ke penugasan berikutnya. Kehidupan mereka berat, tetapi upaya para musafir ini mendatangkan hasil-hasil baik. Umat Yehuwa dikuatkan, dipersatukan dalam pengertian mereka akan Firman Allah, dan dipererat satu sama lain walaupun tersebar luas secara geografis.
Pada tahun 1926, Saudara Rutherford mulai menerapkan pengaturan yang mengubah pekerjaan para musafir yang tadinya hanya sebagai pembicara keliling menjadi pengawas keliling dan promotor bagi dinas pengabaran yang diselenggarakan oleh sidang-sidang. Untuk menandaskan tanggung jawab mereka yang baru ini, pada tahun 1928 mereka disebut direktur dinas daerah. Mereka bekerja langsung bersama saudara-saudara setempat, memberikan kepada mereka petunjuk-petunjuk pribadi dalam dinas pengabaran. Pada waktu itu, mereka dapat menjangkau setiap sidang di Amerika Serikat dan di beberapa negeri lain kira-kira satu kali dalam setahun, dan sementara itu juga mengadakan kontak dengan pribadi-pribadi dan kelompok-kelompok kecil yang belum diorganisasi untuk melakukan dinas.
Selama tahun-tahun berikutnya, pekerjaan para pengawas keliling mengalami berbagai modifikasi.a Pekerjaan ini semakin dipergiat pada tahun 1938 ketika semua hamba di sidang-sidang dilantik secara teokratis. Kunjungan ke sidang-sidang yang dilakukan dalam selang waktu yang tetap tentu selama beberapa tahun berikutnya memberikan kesempatan untuk pelatihan pribadi bagi setiap hamba yang terlantik dan untuk meningkatkan bantuan dalam dinas pengabaran bagi setiap orang. Pada tahun 1942, sebelum para pengawas keliling kembali diutus ke sidang-sidang, mereka diberi suatu pendidikan intensif; hasilnya, pekerjaan mereka dilaksanakan dengan lebih seragam. Kunjungan mereka cukup singkat (satu sampai tiga hari, bergantung pada besarnya sidang). Selama kunjungan tersebut mereka memeriksa catatan sidang, bertemu dengan semua hamba untuk memberikan nasihat yang diperlukan, menyampaikan satu khotbah atau lebih kepada sidang, dan mengambil pimpinan dalam dinas pengabaran. Pada tahun 1946 kunjungan diperpanjang menjadi satu minggu untuk setiap sidang.
Pengaturan berkenaan kunjungan-kunjungan ini ke sidang-sidang ditambahkan pada tahun 1938 dengan dinas hamba daerah dalam peranan yang baru. Daerah yang dicakupnya lebih luas, secara berkala menggunakan waktu satu minggu bersama salah seorang saudara yang berkeliling dalam sebuah zona (wilayah) untuk mengunjungi sidang-sidang. Selama kunjungannya, ia melayani dalam acara suatu kebaktian yang dihadiri oleh semua sidang dalam zona tersebut.b Penyelenggaraan ini merupakan pendorong yang kuat bagi saudara-saudara dan secara tetap tentu menyediakan kesempatan untuk pembaptisan murid-murid baru.
”Seorang yang Mengasihi Dinas Ini”
Di antara mereka yang ambil bagian dalam dinas ini mulai tahun 1936 adalah John Booth, yang pada tahun 1974 menjadi anggota Badan Pimpinan. Ketika diwawancarai sebagai calon pengawas keliling, ia diberi tahu, ”Yang diperlukan bukanlah pembicara yang fasih, melainkan seorang yang mengasihi dinas ini dan akan ambil pimpinan di dalamnya dan akan berbicara tentang pelayanan di perhimpunan-perhimpunan.” Saudara Booth memiliki kasih seperti itu kepada dinas Yehuwa, sebagaimana terbukti dari dinas perintisnya yang bergairah sejak tahun 1928, dan ia membangkitkan semangat menginjil dalam diri orang-orang lain lewat teladan maupun kata-kata anjuran.
Sidang pertama yang dikunjunginya, pada bulan Maret 1936, adalah di Easton, Pennsylvania. Ia belakangan menulis, ”Saya biasanya akan tiba di suatu tempat tepat waktu untuk dinas pengabaran pada pagi hari, mengadakan pertemuan dengan hamba-hamba dari kompi itu menjelang sore hari dan setelah itu dengan seluruh kompi. Biasanya saya akan tinggal selama dua hari saja bersama sebuah kompi dan hanya satu hari bersama kelompok yang lebih kecil, kadang-kadang mengunjungi enam kelompok semacam itu dalam satu minggu. Saya selalu berpindah-pindah.”
Dua tahun kemudian, pada tahun 1938, ia ditugaskan, sebagai hamba daerah, untuk mengurus sebuah kebaktian zona (sekarang dikenal sebagai kebaktian wilayah) setiap minggu. Kebaktian-kebaktian ini membantu menguatkan saudara-saudara pada waktu penganiayaan menghebat di beberapa daerah. Sambil mengenang masa-masa itu dan tanggung jawabnya yang beragam, Saudara Booth berkata, ”Pada minggu yang sama [pada saat saya menjadi saksi dalam sebuah kasus pengadilan yang melibatkan sekitar 60 Saksi-Saksi di Indianapolis, Indiana] saya menjadi terdakwa dalam kasus lain di Joliet, Illinois, kemudian menjadi pengacara untuk seorang saudara dalam kasus lain di Madison, Indiana, dan, tambahan pula, memimpin kebaktian zona pada setiap akhir pekan.”
Dua tahun setelah kebaktian zona dihidupkan kembali pada tahun 1946 (kini disebut sebagai kebaktian wilayah), Carey Barber menjadi salah seorang di antara mereka yang diangkat sebagai hamba distrik. Ia telah menjadi anggota keluarga Betel di Brooklyn, New York, selama 25 tahun. Distriknya yang pertama mencakup seluruh bagian barat Amerika Serikat. Pada mulanya, jarak yang harus ditempuh setiap minggu dari satu kebaktian ke kebaktian lain adalah kira-kira 1.600 kilometer. Seraya jumlah dan besarnya sidang bertambah, jarak tersebut menyusut, dan beberapa kebaktian wilayah diadakan berulang kali di sebuah daerah metropolitan. Setelah pengalaman selama 29 tahun sebagai pengawas keliling, Saudara Barber diundang untuk kembali melayani di kantor pusat sedunia pada tahun 1977 sebagai anggota Badan Pimpinan.
Selama masa perang dan penganiayaan yang hebat, para pengawas keliling sering kali mempertaruhkan kemerdekaan mereka dan kehidupan mereka demi kesejahteraan rohani saudara-saudara mereka. Selama masa pendudukan Nazi di Belgia, André Wozniak terus mengunjungi sidang-sidang dan membantu menyediakan lektur bagi mereka. Sudah beberapa kali Gestapo nyaris menangkapnya tetapi mereka tidak pernah berhasil.
Di Rhodesia (sekarang dikenal sebagai Zimbabwe) menjelang akhir tahun 1970-an, orang-orang hidup dalam ketakutan, dan perjalanan mereka dibatasi selama periode perang saudara di negeri itu. Namun para pengawas keliling dari Saksi-Saksi Yehuwa, sebagai gembala dan pengawas yang pengasih, terbukti menjadi ”seperti tempat perteduhan dari angin” bagi saudara-saudara mereka. (Yes. 32:2) Ada yang berjalan kaki berhari-hari menerobos hutan belantara, mengadakan perjalanan naik turun gunung, menyeberangi sungai-sungai yang berbahaya, tidur pada malam hari di udara terbuka,—semua demi mencapai sidang-sidang dan penyiar-penyiar yang terpencil, untuk menganjurkan mereka tetap teguh dalam iman. Salah satu di antara mereka adalah Isaiah Makore, yang nyaris mati ketika peluru-peluru berdesingan di atas kepalanya selama berkecamuk perang antara pasukan pemerintah dan ”para pejuang kemerdekaan”.
Pengawas keliling lain telah melayani organisasi dalam skala internasional selama bertahun-tahun. Presiden-presiden Lembaga Menara Pengawal sering mengadakan perjalanan ke negeri-negeri lain untuk memberikan perhatian kepada kebutuhan-kebutuhan organisasi dan untuk berbicara pada kebaktian-kebaktian. Kunjungan-kunjungan demikian sangat membantu Saksi-Saksi Yehuwa di mana-mana untuk selalu sadar akan persaudaraan internasional mereka. Saudara Knorr khususnya mengupayakan kegiatan ini secara tetap tentu, mengunjungi setiap cabang dan rumah utusan injil. Seraya organisasi bertumbuh, dunia dibagi menjadi sepuluh zona internasional, dan sejak tanggal 1 Januari 1956, saudara-saudara yang memenuhi syarat, di bawah petunjuk presiden, mulai membantu dinas ini sehingga kegiatan tersebut dapat diberi perhatian tetap tentu. Kunjungan-kunjungan zona tersebut, yang sekarang dilaksanakan di bawah petunjuk Panitia Dinas dari Badan Pimpinan, terus menyumbang kepada persatuan global dan gerak maju seluruh organisasi.
Masih ada perkembangan-perkembangan penting lain yang menyumbang kepada struktur organisasi yang ada sekarang.
Penyesuaian Teokratis Lebih Lanjut
Di tengah berkecamuknya Perang Dunia II, Joseph F. Rutherford meninggal, pada tanggal 8 Januari 1942, dan Nathan H. Knorr menjadi presiden ketiga dari Lembaga Menara Pengawal. Organisasi berada di bawah tekanan berat karena larangan terhadap kegiatannya diberlakukan di banyak negeri, adanya serangan gerombolan yang berkedok patriotisme, dan penangkapan Saksi-Saksi ketika mereka menyiarkan lektur Alkitab dalam pelayanan umum mereka. Apakah perubahan administrasi akan memperlambat pekerjaan selama masa kritis demikian? Saudara-saudara yang menangani urusan administrasi berpaling kepada Yehuwa untuk memohon petunjuk dan berkat-Nya. Selaras dengan keinginan mereka akan bimbingan ilahi, mereka memeriksa kembali struktur organisasi itu sendiri untuk melihat apakah ada bagian-bagian yang dapat lebih disesuaikan dengan jalan-jalan Yehuwa.
Kemudian, pada tahun 1944, suatu kebaktian dinas diadakan di Pittsburgh, Pennsylvania, sehubungan dengan pertemuan tahunan Lembaga Menara Pengawal. Pada tanggal 30 September, sebelum pertemuan tahunan itu dilangsungkan, serangkaian khotbah yang sangat penting berkenaan apa yang Alkitab katakan tentang organisasi dari hamba-hamba Yehuwa disampaikan.c Perhatian dipusatkan kepada Badan Pimpinan. Pada kesempatan itu, ditandaskan bahwa prinsip teokratis harus berlaku bagi semua wakil yang digunakan oleh golongan hamba yang setia dan bijaksana. Dijelaskan bahwa tidak segenap umat Allah ”yang mengabdi” adalah anggota-anggota dari badan hukum itu. Badan tersebut sekadar mewakili mereka, bertindak sebagai sarana resmi demi kepentingan mereka. Akan tetapi, karena Lembaga merupakan sarana penerbitan yang digunakan untuk menyediakan lektur yang berisi penerangan rohani bagi Saksi-Saksi Yehuwa, maka secara logis dan suatu keharusan bahwa Badan Pimpinan berhubungan erat dengan para pengurus dan direktur dari Lembaga resmi itu. Apakah prinsip-prinsip teokratis diterapkan sepenuhnya dalam setiap urusannya?
Anggaran dasar Lembaga menetapkan aturan pemegang saham yang menyatakan bahwa untuk setiap jumlah sumbangan sebesar $10 (AS), sang penyumbang berhak memberikan satu suara sehubungan dengan pemilihan anggota-anggota dewan direksi dan para pengurus Lembaga. Mungkin sumbangan demikian tampaknya memberikan bukti adanya minat yang tulus dalam pekerjaan organisasi. Namun, penyelenggaraan ini menimbulkan problem-problem. Saudara Knorr, presiden Lembaga, menjelaskan, ”Dari ketentuan yang ada dalam anggaran dasar Lembaga, tampaknya untuk menjadi bagian dari badan pimpinan bergantung pada sumbangan kepada Lembaga resmi tersebut. Padahal menurut kehendak Allah, hal ini tidak boleh terjadi di antara umat pilihan-Nya yang sejati.”
Memang suatu kenyataan bahwa Charles Taze Russell, yang menjadi pribadi terpenting dalam badan pimpinan selama 32 tahun pertama Lembaga, adalah pemberi sumbangan terbesar dalam bentuk uang, fisik, dan mental kepada Lembaga. Namun, bukan sumbangan moneter yang menentukan bagaimana Tuhan menggunakan dia. Pembaktiannya yang sepenuh hati, gairahnya yang tak pernah surut, pendiriannya yang tanpa kompromi kepada Kerajaan Allah, dan keloyalan serta kesetiaannya yang tidak terpatahkan itulah yang menandakan bahwa dalam pandangan Allah ia layak untuk dinas tersebut. Sehubungan dengan organisasi teokratis, peraturan ini berlaku, ”Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendakiNya.” (1 Kor. 12:18) ”Akan tetapi,” Saudara Knorr menjelaskan, ”karena anggaran dasar Lembaga menetapkan bahwa para penyumbang dana bagi pekerjaan Lembaga mendapat bagian dalam pemberian suara, maka hal itu cenderung meredupkan atau melanggar prinsip Teokratis ini sehubungan dengan badan pimpinan; dan hal itu juga cenderung membahayakan badan pimpinan atau menimbulkan penghalang baginya.”
Oleh karena itu, pada pertemuan bisnis dari semua pemegang saham sekaligus pemberi suara dari Lembaga pada tanggal 2 Oktober 1944, diputuskan dengan suara bulat bahwa anggaran dasar Lembaga perlu direvisi dan lebih diselaraskan dengan prinsip-prinsip teokratis. Keanggotaan kini tidak lagi dibatasi jumlahnya tetapi berkisar antara 300 dan 500, semuanya adalah pria-pria yang akan dipilih oleh dewan direksi, bukan berdasarkan sumbangan moneter, tetapi karena mereka adalah Saksi-Saksi Yehuwa yang matang, aktif dan setia, yang melayani sepenuh waktu dalam pekerjaan organisasi atau rohaniwan yang aktif dalam sidang-sidang dari Saksi-Saksi Yehuwa. Anggota-anggota ini akan memberikan suara untuk dewan direksi, dan dewan direksi kemudian akan memilih para pengurusnya. Penyelenggaraan baru ini mulai berlaku pada tahun berikutnya, yaitu pada tanggal 1 Oktober 1945. Betapa hal ini telah terbukti sebagai perlindungan dalam era manakala faksi-faksi yang saling bermusuhan sering memanipulasi urusan-urusan bisnis agar dapat menguasai lembaga dan kemudian menatanya kembali sesuai dengan tujuan-tujuan mereka sendiri!
Berkat Yehuwa atas langkah-langkah maju demi keselarasan dengan prinsip-prinsip teokratis ini menjadi nyata. Meskipun tekanan yang ekstrem dilancarkan ke atas organisasi ini selama Perang Dunia II, jumlah pemberita Kerajaan terus meningkat. Tanpa henti, mereka dengan bergairah terus memberi kesaksian tentang Kerajaan Allah. Dari tahun 1939 hingga 1946, ada peningkatan yang mengagumkan sebanyak 157 persen dalam jajaran Saksi-Saksi Yehuwa, dan mereka mencapai enam negeri lain dengan kabar baik. Selama 25 tahun berikutnya, Saksi-Saksi yang aktif bertambah jumlahnya hampir sebanyak 800 persen, dan laporan kegiatan mereka yang tetap tentu datang dari 86 negeri lain.
Pelatihan yang Dikhususkan Bagi Para Pengawas
Beberapa pengamat luar memandang bahwa pada waktu organisasi bertambah besar, tidak dapat dielakkan standar-standarnya pun akan menjadi longgar. Namun, bertentangan dengan itu, Alkitab menubuatkan bahwa keadilan dan damai sejahtera akan ada di antara hamba-hamba Yehuwa. (Yes. 60:17) Hal itu akan menuntut pendidikan yang saksama dan terus-menerus dalam Firman Allah bagi para pengawas yang bertanggung jawab, pengertian yang jelas akan standar-standar pengadilan-Nya, dan penerapan yang konsisten dari standar-standar tersebut. Pendidikan semacam itu telah disediakan. Suatu penelitian yang saksama mengenai tuntutan Allah yang adil-benar telah disediakan secara progresif dalam The Watchtower dan bahan ini telah dipelajari secara sistematis oleh setiap sidang dari Saksi-Saksi Yehuwa di seluruh dunia. Namun, selain itu, para pengawas dari kawanan domba tersebut telah diberi banyak instruksi tambahan.
Pengawas-pengawas utama dari cabang-cabang Lembaga telah dikumpulkan untuk pelatihan khusus pada waktu kebaktian-kebaktian internasional diadakan. Dari tahun 1961 terus sampai 1965, kursus-kursus sekolah yang dirancang secara khusus, yang berlangsung delapan sampai sepuluh bulan, diselenggarakan bagi mereka di New York. Dari tahun 1977 sampai 1980, ada serangkaian kursus istimewa lain bagi mereka selama lima minggu. Pelatihan yang mereka terima mencakup penyelidikan ayat demi ayat dari semua buku Alkitab dan juga pembahasan atas perincian organisasi serta cara-cara yang dengannya akan memajukan pemberitaan kabar baik. Tidak ada perpecahan nasionalistik di kalangan Saksi-Saksi Yehuwa. Tidak soal di mana mereka tinggal, mereka berpaut kepada standar-standar tinggi Alkitab yang sama serta mempercayai dan mengajarkan hal-hal yang sama.
Pengawas-pengawas wilayah dan distrik juga telah diberi perhatian khusus. Banyak di antara mereka telah mengikuti Sekolah Alkitab Gilead Menara Pengawal atau satu dari Sekolah Lanjutannya. Secara periodik, mereka juga dikumpulkan bersama di kantor-kantor cabang Lembaga, atau mereka bertemu di lokasi-lokasi lain yang sesuai, untuk mengadakan seminar selama beberapa hari atau satu minggu.
Pada tahun 1959 persediaan lain yang luar biasa dibuat. Ini adalah Sekolah Pelayanan Kerajaan, yang dihadiri oleh para pengawas wilayah dan distrik dan juga para pengawas sidang. Pada mulanya ini berupa kursus pengajaran selama satu bulan penuh. Setelah satu tahun diadakan di Amerika Serikat, bahan-bahan untuk kursus ini diterjemahkan ke dalam bahasa-bahasa lain dan secara progresif digunakan di seluruh dunia. Karena tidak semua pengawas dapat meninggalkan pekerjaan duniawi mereka selama satu bulan penuh, kursus selama dua minggu mulai diadakan pada tahun 1966.
Sekolah ini bukan sebuah seminari yang melatih pria-pria untuk persiapan pelantikan. Yang hadir justru sudah dilantik sebagai rohaniwan-rohaniwan. Banyak di antara mereka telah menjadi pengawas dan gembala dari kawanan domba selama puluhan tahun. Kursus pengajaran yang mereka terima merupakan kesempatan untuk membahas secara terperinci instruksi-instruksi Firman Allah berkenaan pekerjaan mereka. Yang sangat ditekankan di sini adalah pentingnya dinas pengabaran dan cara melakukannya dengan efektif. Karena perubahan standar-standar moral di dunia, banyak waktu juga digunakan untuk membahas cara menjunjung standar-standar Alkitab berkenaan moralitas. Kursus ini dilanjutkan belakangan dengan seminar-seminar yang diadakan setiap dua atau tiga tahun, dan juga pertemuan-pertemuan yang bermanfaat yang dipimpin oleh para pengawas keliling bersama para penatua setempat beberapa kali setiap tahun. Ini semua membuka kesempatan untuk memberikan perhatian kepada kebutuhan-kebutuhan yang ada pada waktu itu. Ini menjadi pelindung terhadap apa pun yang dapat menghanyutkan mereka dari standar-standar Alkitab, dan ini menyumbang kepada penanganan situasi dengan cara yang seragam di semua sidang.
Saksi-Saksi Yehuwa mencamkan dalam hati nasihat di 1 Korintus 1:10, ”Aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir.” Hal ini bukan suatu penyesuaian yang dipaksakan; ini dihasilkan dari pendidikan tentang jalan-jalan Allah sebagaimana tercatat dalam Alkitab. Saksi-Saksi Yehuwa senang akan jalan-jalan Allah dan maksud-tujuan-Nya. Jika ada yang tidak lagi merasa senang untuk hidup menurut standar Alkitab, mereka bebas untuk meninggalkan organisasi. Namun jika ada seseorang yang mulai mengajarkan kepercayaan lain atau mengabaikan moralitas Alkitab, para pengawas akan mengambil tindakan untuk menjaga kawanan. Organisasi menerapkan nasihat Alkitab, ”Supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!”—Rm. 16:17; 1 Kor. 5:9-13.
Alkitab menubuatkan bahwa Allah hanya akan menciptakan suasana demikian di antara para hamba-Nya, suatu suasana yang di dalamnya terdapat keadilbenaran dan yang akan mendatangkan buah-buah perdamaian. (Yes. 32:1, 2, 17, 18) Kondisi seperti itu sangat menarik bagi orang-orang yang mengasihi apa yang benar.
Berapa banyak pencinta keadilbenaran semacam itu akan dikumpulkan sebelum sistem tua ini berakhir? Saksi-Saksi Yehuwa tidak mengetahuinya. Namun Yehuwa mengetahui apa yang akan dituntut oleh pekerjaan-Nya, dan dalam waktu serta cara-Nya sendiri Ia memastikan bahwa organisasi-Nya telah diperlengkapi untuk menanganinya.
Bersiap-siap untuk Pertumbuhan yang Luar Biasa Pesat
Pada waktu riset sedang dilakukan di bawah pengawasan Badan Pimpinan dalam mempersiapkan karya referensi Aid to Bible Understanding, perhatian sekali lagi ditujukan kepada cara sidang Kristen abad pertama diorganisasi. Penyelidikan yang saksama mengenai istilah-istilah Alkitab seperti ”tua-tua”, ”pengawas”, dan ”rohaniwan” dilakukan. Dapatkah organisasi Saksi-Saksi Yehuwa zaman modern menyesuaikan diri dengan lebih sepenuhnya kepada pola yang terpelihara dalam Alkitab sebagai pembimbing?
Hamba-hamba Yehuwa bertekad untuk terus tunduk kepada petunjuk ilahi. Dalam serangkaian kebaktian yang diadakan pada tahun 1971, perhatian ditujukan kepada pengaturan pimpinan dari sidang Kristen masa awal. Ditunjukkan bahwa istilah pre·sbyʹte·ros (tua-tua, penatua), sebagaimana digunakan dalam Alkitab, tidak terbatas hanya kepada orang-orang yang lanjut usia, itu juga tidak berlaku kepada semua orang dalam sidang yang matang secara rohani. Ini teristimewa digunakan dalam makna resmi sehubungan dengan para pengawas sidang-sidang. (Kis. 11:30; 1 Tim. 5:17; 1 Ptr. 5:1-3) Orang-orang ini menerima kedudukan mereka melalui pengangkatan, selaras dengan tuntutan yang menjadi bagian dari Alkitab terilham. (Kis. 14:23; 1 Tim. 3:1-7; Tit. 1:5-9) Di tempat yang tersedia cukup banyak pria yang memenuhi syarat, ada lebih dari satu penatua di sidang tersebut. (Kis. 20:17; Flp. 1:1) Orang-orang ini membentuk ”badan para tua-tua”, yang semuanya memiliki status kedudukan yang sama, dan tidak ada anggota yang lebih menonjol atau berkuasa di sidang itu. (1 Tim. 4:14) Dijelaskan bahwa untuk membantu para penatua, dilantik juga ”diaken-diaken” [”hamba pelayanan”, NW], sesuai dengan tuntutan yang diuraikan oleh rasul Paulus.—1 Tim. 3:8-10, 12, 13.
Pengaturan-pengaturan ini langsung diterapkan agar organisasi menjadi lebih selaras dengan pola Alkitab. Ini semua dimulai dari Badan Pimpinan sendiri. Keanggotaannya diperbanyak sampai lebih dari tujuh orang, yang sebagai anggota-anggota dewan direksi dari Watch Tower Bible and Tract Society Pennsylvania, telah melayani sebagai suatu badan pimpinan bagi Saksi-Saksi Yehuwa. Tidak ada jumlah tertentu untuk anggota Badan Pimpinan yang ditetapkan. Pada tahun 1971, ada 11; selama beberapa tahun, ada sebanyak 18; pada tahun 1992, ada 12. Mereka semua adalah pria-pria terurap Allah sebagai rekan ahli waris bersama Yesus Kristus. Ke-12 orang yang melayani sebagai anggota Badan Pimpinan pada tahun 1992 menggunakan total lebih dari 728 tahun dalam dinas sepenuh waktu sebagai rohaniwan-rohaniwan dari Allah Yehuwa.
Diputuskan pada tanggal 6 September 1971, bahwa kedudukan sebagai ketua pada rapat Badan Pimpinan akan digilir setiap tahun sesuai dengan pengaturan menurut abjad nama keluarga anggota-anggotanya. Tepatnya, ini mulai berlaku pada tanggal 1 Oktober. Setiap minggu anggota-anggota Badan Pimpinan juga bergilir memimpin ibadat pagi dan Pelajaran Watchtower bagi anggota staf kantor pusat.d Pengaturan ini mulai berlaku pada tanggal 13 September 1971, ketika Frederick W. Franz memimpin acara ibadat pagi di kantor pusat Lembaga di Brooklyn, New York.
Selama tahun berikutnya, persiapan untuk penyesuaian dalam pengawasan sidang dilakukan. Tidak akan ada lagi hanya satu hamba sidang yang dibantu oleh beberapa hamba lain yang sudah ditentukan jumlahnya. Pria-pria yang memenuhi syarat Alkitab akan diangkat untuk melayani sebagai penatua. Yang lain, jika memenuhi tuntutan Alkitab, akan diangkat menjadi pelayan sidang. Ini membuka jalan bagi lebih banyak orang untuk ikut memikul tanggung jawab sidang dan dengan demikian memperoleh pengalaman yang berharga. Tidak seorang pun dari Saksi-Saksi Yehuwa menyangka bahwa jumlah sidang akan bertambah 156 persen selama 21 tahun berikutnya, mencapai total 69.558 pada tahun 1992. Namun Kepala sidang, Tuhan Yesus Kristus, jelas sedang membuat persiapan untuk sesuatu yang akan datang.
Pada awal tahun 1970-an, suatu pemikiran yang saksama diberikan untuk mereorganisasi Badan Pimpinan lebih lanjut. Sejak dibentuknya Lembaga Menara Pengawal pada tahun 1884, penerbitan lektur, pengawasan atas pekerjaan penginjilan seluas bumi, dan penyelenggaraan sekolah dan kebaktian telah diurus di bawah petunjuk dari kantor presiden Watch Tower Bible and Tract Society. Namun setelah diadakan analisis yang saksama dan pembahasan tentang perinciannya selama jangka waktu berbulan-bulan, suatu pengaturan baru secara bulat disetujui pada tanggal 4 Desember 1975. Enam panitia dari Badan Pimpinan dibentuk.
Panitia Ketua (terdiri atas ketua Badan Pimpinan saat itu, ketua yang sebelumnya, dan seorang yang akan mendapat giliran selanjutnya untuk menjadi ketua) menerima laporan tentang keadaan darurat, bencana, dan kampanye penganiayaan, dan panitia ini memastikan agar hal-hal ini segera ditangani oleh Badan Pimpinan. Panitia Penulisan mengawasi penuangan makanan rohani ke dalam bentuk tulisan, rekaman kaset, dan video bagi Saksi-Saksi Yehuwa dan untuk disalurkan kepada umum, dan panitia ini mengawasi pekerjaan penerjemahan ke dalam ratusan bahasa. Panitia Pengajaran bertanggung jawab mengawasi sekolah dan kebaktian, juga kebaktian distrik dan internasional, bagi umat Yehuwa, serta mengawasi instruksi bagi keluarga Betel dan pembuatan rangka bahan yang akan digunakan untuk tujuan-tujuan itu. Panitia Dinas mengawasi semua daerah pekerjaan penginjilan, termasuk aktivitas sidang dan aktivitas pengawas keliling. Pencetakan, penerbitan, dan pengiriman lektur dan juga bekerjanya percetakan serta penanganan urusan hukum dan bisnis semuanya diawasi oleh Panitia Penerbitan. Dan Panitia Personalia mengawasi pengaturan untuk bantuan pribadi dan rohani bagi anggota-anggota keluarga Betel dan bertanggung jawab untuk mengundang anggota-anggota baru melayani dalam keluarga-keluarga Betel di seputar dunia.
Panitia-panitia pembantu tambahan ditugaskan untuk mengawasi percetakan, rumah Betel, dan perladangan yang berhubungan dengan kantor pusat sedunia. Mengenai panitia-panitia ini, Badan Pimpinan banyak memanfaatkan kemampuan dari anggota-anggota ”kumpulan besar”.—Why. 7:9, 15.
Penyesuaian-penyesuaian juga dibuat dalam pengawasan cabang-cabang Lembaga. Sejak 1 Februari 1976, setiap cabang diawasi oleh sebuah panitia yang terdiri dari tiga anggota atau lebih, bergantung pada kebutuhan dan besarnya cabang. Mereka bekerja di bawah petunjuk Badan Pimpinan dalam mengurus pekerjaan Kerajaan di daerah mereka.
Pada tahun 1992, bantuan lebih lanjut disediakan bagi Badan Pimpinan ketika sejumlah orang yang membantu, kebanyakan dari kumpulan besar, ditugaskan untuk ambil bagian dalam pertemuan dan pekerjaan dari panitia-panitia Penulisan, Pengajaran, Dinas, Penerbitan, dan Personalia.e
Penyebaran tanggung jawab ini telah terbukti sangat bermanfaat. Seiring dengan diadakannya penyesuaian-penyesuaian yang telah dibuat di dalam sidang, penyebaran tanggung jawab ini telah membantu menyingkirkan rintangan apa pun yang dapat menyimpangkan pribadi-pribadi dari penghargaan akan Kristus sebagai Kepala sidang. Telah terbukti sangat bermanfaat bila sejumlah saudara merundingkan masalah-masalah yang dapat mempengaruhi pekerjaan Kerajaan. Lagi pula, reorganisasi ini telah memungkinkan tersedianya pengawasan yang diperlukan di banyak daerah yang secara mendesak membutuhkannya selama suatu era yang telah melihat adanya pertumbuhan organisasi dalam proporsi yang benar-benar luar biasa. Lama berselang, Yehuwa menubuatkan melalui nabi Yesaya, ”Yang paling kecil akan menjadi kaum yang besar, dan yang paling lemah akan menjadi bangsa yang kuat; Aku, [Yehuwa], akan melaksanakannya dengan segera [mempercepatnya, NW] pada waktunya.” (Yes. 60:22) Ia tidak hanya telah mempercepatnya tetapi Ia juga telah menyediakan petunjuk yang diperlukan sehingga organisasi-Nya yang kelihatan akan dapat melaksanakannya.
Perhatian Saksi-Saksi Yehuwa segera diarahkan kepada pekerjaan yang Allah berikan untuk mereka lakukan selama hari-hari terakhir dari dunia tua ini, dan mereka diorganisasi dengan baik untuk menyelesaikannya. Saksi-Saksi Yehuwa melihat bukti yang tak salah lagi bahwa organisasi ini bukan milik manusia tetapi milik Allah dan bahwa Putra Allah sendiri, Yesus Kristus, sedang memimpinnya. Sebagai Raja yang berkuasa, Yesus akan menjaga para hamba bawahannya yang setia selamat melampaui kesengsaraan besar yang akan datang dan memastikan bahwa mereka diorganisasi secara efektif untuk melaksanakan kehendak Allah selama Milenium mendatang.
[Catatan Kaki]
a Pada tahun 1894, Saudara Russell mengatur agar Zion’s Watch Tower Tract Society mengutus saudara-saudara yang memenuhi syarat sebagai pembicara. Mereka diberi sertifikat yang ditandatangani, untuk digunakan dalam memperkenalkan diri mereka kepada kelompok-kelompok setempat. Sertifikat ini tidak memberikan wewenang untuk mengabar dan tidak juga menandakan bahwa apa yang dikatakan oleh pembawanya harus diterima tanpa penelitian yang sepatutnya dalam terang Firman Allah. Akan tetapi, karena beberapa orang telah salah menafsirkan tujuan sertifikat ini, dalam waktu setahun Saudara Russell meminta agar sertifikat-sertifikat itu ditarik kembali. Dengan sikap hati-hati ia berupaya untuk menghindari apa pun yang bahkan dapat dianggap oleh para pengamat sebagai petunjuk adanya golongan pemimpin agama.
b Zion’s Watch Tower, Oktober-November 1881, hlm. 8-9.
c Kadang-kadang, kelompok-kelompok setempat disebut sebagai ”gereja-gereja”, selaras dengan bahasa yang digunakan dalam King James Version. Mereka juga disebut eklesia-eklesia, selaras dengan istilah yang digunakan dalam teks Alkitab Yunani. Istilah ”kelas-kelas” juga digunakan, karena pada kenyataannya ini merupakan kelompok-kelompok pelajar yang bertemu secara tetap tentu untuk belajar. Belakangan, ketika mereka disebut kompi, ini mencerminkan bahwa mereka sadar mereka berada dalam peperangan rohani. (Lihat Mazmur 68:11, KJ, catatan pinggir.) Setelah New World Translation of the Christian Greek Scriptures diterbitkan pada tahun 1950, istilah Alkitab dalam bahasa modern yakni ”sidang” digunakan secara tetap di kebanyakan negeri.
d Makna harfiah dari kata yang digunakan dalam teks Alkitab Yunani (khei·ro·to·neʹo) adalah ”mengulurkan, merentangkan, atau mengacungkan tangan”, dan, secara luas, itu juga dapat berarti ”mengangkat atau memilih untuk suatu kedudukan dengan cara mengacungkan tangan”.—A Greek and English Lexicon to the New Testament, oleh John Parkhurst, 1845, hlm. 673.
e Untuk perinciannya, lihat Pasal 25, ”Mengabar Kepada Umum dan dari Rumah ke Rumah”.
f Melalui direktur dinas, dinas pengabaran dari mereka yang tergabung dalam sidang, atau kelas, harus dilaporkan kepada Lembaga setiap minggu, mulai tahun 1919.
g Sebagaimana diuraikan dalam brosur Organization Method, setiap sidang harus memilih seorang asisten direktur dan seorang pemegang stok lektur. Orang-orang ini, bersama dengan direktur yang dilantik Lembaga, membentuk panitia dinas setempat.
h The Watch Tower, 1 Juli 1920, hlm. 195-200.
i Panitia dinas pada saat itu terdiri dari paling banyak sepuluh orang. Salah satu di antaranya adalah direktur dinas, yang tidak dipilih oleh sidang setempat melainkan diangkat langsung oleh Lembaga. Anggota-anggota lain bekerja bersamanya dalam mengatur dan melaksanakan pekerjaan kesaksian.
j Selama beberapa tahun, sejak tahun 1932 seterusnya, orang-orang ini disebut kaum Yonadab.
k Pada waktu kata kerja Yunani khei·ro·to·neʹo didefinisikan hanya sebagai ’memilih dengan mengacungkan tangan’, arti lain dari kata ini diabaikan. Maka, A Greek-English Lexicon, yang disusun oleh Liddell dan Scott, diedit oleh Jones dan McKenzie dan dicetak ulang pada tahun 1968, mendefinisikan kata itu sebagai ”mengacungkan tangan, dengan tujuan memberikan suara dalam pertemuan . . . II. c. akus. org. [dengan akusatif orang], memilih, [secara] tepat dengan menunjukkan tangan . . . belakangan secara umum mengangkat, . . . mengangkat untuk suatu kedudukan di Gereja, [pre·sby·teʹrous] Kis. Ras. [Kisah Para Rasul] 14.23.” Penggunaan yang belakangan itu berlaku pada zaman para rasul; istilah tersebut digunakan dalam pengertian itu oleh sejarawan Yahudi abad pertama Josephus dalam Jewish Antiquities, Buku 6, pasal 4, paragraf 2, dan pasal 13, paragraf 9. Struktur gramatikal dari Kisah 14:23 itu sendiri dalam bahasa Yunani asli memperlihatkan bahwa Paulus dan Barnabas adalah orang-orang yang melakukan apa yang digambarkan di ayat tersebut.
l Belakangan pada tahun yang sama, 1938, Organization Instructions, yang diterbitkan sebagai brosur empat halaman, memberikan perincian lebih lanjut. Brosur ini menjelaskan bahwa sidang setempat harus menunjuk sebuah panitia yang akan bertindak demi kepentingan sidang. Panitia itu harus mempertimbangkan saudara-saudara menurut kualifikasi yang digariskan dalam Alkitab dan memberi rekomendasi kepada Lembaga. Pada waktu wakil-wakil keliling dari Lembaga mengunjungi sidang-sidang, mereka meninjau kualifikasi dari saudara-saudara setempat dan kesetiaan mereka dalam mengemban tugas-tugas mereka. Rekomendasi mereka juga dipertimbangkan oleh Lembaga pada waktu melantik.
a Dari tahun 1894 sampai 1927, pembicara-pembicara keliling yang diutus oleh Lembaga mula-mula dikenal sebagai wakil-wakil Tower Tract Society, dan belakangan sebagai musafir. Sejak tahun 1928 sampai 1936, dengan perhatian yang lebih besar kepada dinas pengabaran, mereka disebut direktur dinas daerah. Dimulai sejak bulan Juli 1936, untuk menekankan hubungan mereka yang sepatutnya dengan saudara-saudara setempat, mereka kemudian dikenal sebagai hamba-hamba daerah. Dari tahun 1938 sampai 1941, hamba-hamba zona ditugaskan untuk bekerja bersama sejumlah kecil sidang secara bergiliran, kemudian kembali kepada kelompok yang sama dalam selang waktu yang tetap. Setelah terhenti selama kira-kira setahun, dinas ini dihidupkan kembali pada tahun 1942 dengan tetap disebut hamba-hamba bagi saudara-saudara. Pada tahun 1948, sebutan hamba wilayah dipakai; sekarang, pengawas wilayah.
Sejak tahun 1938 sampai 1941, hamba-hamba daerah, dengan peranan yang baru, secara tetap tentu melayani kebaktian-kebaktian setempat, di mana Saksi-Saksi dari suatu daerah yang terbatas (suatu zona) bertemu untuk acara khusus. Ketika pekerjaan ini dihidupkan kembali pada tahun 1946, para pengawas keliling ini dikenal sebagai hamba distrik; sekarang, pengawas distrik.
b Penyelenggaraan ini mulai berlaku pada tanggal 1 Oktober 1938. Selama tahun-tahun perang, kesulitan dalam menyelenggarakan kebaktian-kebaktian bertambah, maka kebaktian-kebaktian zona ditunda sampai akhir tahun 1941. Akan tetapi, sekali lagi pada tahun 1946, penyelenggaraan ini diperbarui, dan acara pertemuan bersama sejumlah sidang untuk pengajaran khusus tersebut, disebut kebaktian wilayah.
c Isi dari khotbah-khotbah ini dimuat dalam terbitan The Watchtower 15 Oktober dan 1 November 1944.
d Belakangan, mereka memilih anggota-anggota lain keluarga Betel untuk ambil bagian dalam melakukan tugas-tugas tersebut.
[Blurb di hlm. 204]
Di antara mereka tidak terdapat golongan pemimpin agama
[Blurb di hlm. 205]
Tidak berupaya mendirikan suatu ”organisasi duniawi”
[Blurb di hlm. 206]
Bagaimana para penatua dipilih?
[Blurb di hlm. 212]
Seorang direktur dilantik oleh Lembaga
[Blurb di hlm. 213]
Beberapa penatua tidak mau mengabar di luar sidang
[Blurb di hlm. 214]
Penurunan jumlah tetapi memperkuat organisasi
[Blurb di hlm. 218]
Bagaimana pengangkatan harus dilakukan?
[Blurb di hlm. 220]
Apakah Rutherford hanya berupaya untuk memperoleh kekuasaan yang lebih besar?
[Blurb di hlm. 222]
Terus berhubungan dengan kelompok yang terdiri dari dua atau tiga orang maupun kelompok-kelompok yang lebih besar
[Blurb di hlm. 223]
Tanggung jawab baru bagi para pengawas keliling
[Blurb di hlm. 234]
Badan Pimpinan yang diperbanyak anggotanya dengan ketua yang beroperasi secara bergilir
[Blurb di hlm. 235]
Pengawasan yang diperlukan selama suatu era pertumbuhan yang luar biasa pesat
[Kotak di hlm. 207]
Mengapa Ada Perubahan?
Ketika ditanya tentang perubahan pandangannya berkenaan pemilihan para penatua di berbagai kelompok dari umat Tuhan, C. T. Russell menjawab,
”Pertama-tama, saya bersegera meyakinkan saudara-saudara bahwa saya tidak pernah mengaku tidak bisa salah. . . . Kami tidak menyangkal bahwa kami sedang bertumbuh dalam pengetahuan, dan bahwa kami sekarang melihat terang yang agak berbeda dalam kehendak Tuhan berkenaan para Penatua atau para pemimpin dalam berbagai kelompok kecil dari umat-Nya. Kesalahan kami dalam menilai adalah dalam hal mengharapkan terlalu banyak dari saudara-saudara yang kami kasihi yang, karena masuk lebih dahulu ke dalam Kebenaran, dianggap sudah sewajarnya menjadi pemimpin-pemimpin dari kompi-kompi kecil ini. Pandangan ideal yang kami miliki dengan senang hati sehubungan dengan mereka adalah, bahwa pengetahuan akan Kebenaran mempunyai pengaruh yang membuat mereka menjadi sangat rendah hati, membuat mereka tergerak untuk menghargai keadaan mereka yang tidak berarti, dan bahwa apa pun yang mereka ketahui dan yang sanggup mereka sampaikan kepada orang-orang lain menjadikan mereka seperti juru bicara Allah dan karena digunakan oleh Dia. Harapan ideal kami adalah bahwa dalam segala hal orang-orang ini akan dapat menjadi teladan bagi kawanan; dan bahwa berkat pemeliharaan Tuhan, satu atau lebih saudara yang sama cakapnya, atau yang lebih cakap, dibawa masuk ke dalam kompi kecil ini, untuk menyampaikan Kebenaran, bahwa semangat kasih akan membimbing mereka untuk menghormati satu sama lain, dan dengan demikian membantu dan mendesak satu sama lain untuk berpartisipasi dalam dinas Gereja, yang adalah tubuh Kristus.
”Dengan pemikiran seperti ini, kami telah menyimpulkan bahwa takaran yang lebih besar bagi kemurahan dan kebenaran yang sepatutnya dipakai saat ini dan dihargai oleh umat Tuhan yang mengabdi membuat mereka tidak perlu mengikuti haluan yang dijelaskan oleh para rasul kepada Gereja masa awal. Kekeliruan kami adalah lalai untuk menyadari bahwa pengaturan yang digariskan oleh para rasul di bawah pengawasan ilahi lebih unggul daripada apa pun yang dapat dirumuskan oleh orang-orang lain, dan bahwa Gereja secara keseluruhan perlu memiliki peraturan-peraturan yang dibuat oleh para rasul sampai, melalui perubahan dalam kebangkitan, kita dinyatakan lengkap dan sempurna dan langsung berada dalam persatuan dengan sang Majikan.
”Lama-kelamaan kami sadar akan kekeliruan kami pada waktu kami memperhatikan adanya semangat bersaing sampai batas tertentu di antara saudara-saudara yang dikasihi, dan keinginan di pihak banyak saudara untuk memegang kepemimpinan dalam perhimpunan-perhimpunan sebagai suatu kedudukan bukan sebagai suatu pelayanan, dan mengucilkan serta menghambat saudara-saudara lain yang memiliki kemampuan alami yang sama dan pengetahuan akan Kebenaran serta kecakapan yang sama dalam menggunakan pedang Roh, untuk berkembang menjadi pemimpin-pemimpin.”—”Zion’s Watch Tower”, 15 Maret 1906, hlm. 90.
[Kotak/Gambar di hlm. 208, 209]
Fasilitas-Fasilitas yang Digunakan Lembaga Seabad yang Lalu di Daerah Pittsburgh
Rumah Alkitab, yang diperlihatkan di sini, berfungsi sebagai kantor pusat selama 19 tahun, dari tahun 1890 sampai 1909f
Saudara Russell belajar di sini
Anggota-anggota keluarga Rumah Alkitab yang melayani di sini pada tahun 1902
Gedung ini mencakup departemen penyusunan huruf dan komposisi (kanan atas), departemen pengiriman (kanan bawah), penyimpanan lektur, tempat tinggal untuk staf, dan sebuah kapel (balai kebaktian) yang dapat menampung kira-kira 300 orang
[Catatan Kaki]
f Pada tahun 1879, kantor pusat terletak di 101 Fifth Avenue, Pittsburgh, Pennsylvania. Kantor-kantor dipindahkan ke 44 Federal Street, Allegheny (Bagian Utara Pittsburgh), pada tahun 1884; dan belakangan pada tahun yang sama, ke 40 Federal Street. (Pada tahun 1887, ini disebut 151 Robinson Street.) Pada waktu lebih banyak ruangan dibutuhkan, pada tahun 1889, Saudara Russell membangun Rumah Alkitab, yang diperlihatkan di kiri, di 56-60 Arch Street, Allegheny. (Belakangan nomornya diubah menjadi 610-614 Arch Street.) Selama periode waktu yang singkat yaitu tahun 1918-19, kantor utama mereka sekali lagi terletak di Pittsburgh, di lantai tiga sebuah bangunan di 119 Federal Street.
[Kotak di hlm. 211]
Pekerjaan Siapakah Ini?
Menjelang akhir kehidupannya di bumi, Charles Taze Russell menulis, ”Umat Allah terlalu sering lupa bahwa Tuhan Sendirilah yang menjadi kepala bagi pekerjaan-Nya. Kita terlalu sering berpikir bahwa, Kita akan melakukan suatu pekerjaan dan memohon Allah bekerja bersama kita dalam pekerjaan kita. Marilah kita mempunyai pandangan yang benar mengenai perkara ini, dan mengerti bahwa Allah telah merencanakan dan sedang melaksanakan suatu pekerjaan besar; dan bahwa itu akan berhasil, sama sekali tidak bergantung pada kita atau upaya kita; dan bahwa itu adalah hak istimewa yang besar yang dikaruniakan kepada umat Allah untuk bekerja bersama Pencipta mereka dalam melaksanakan rencana-Nya, rancangan-Nya, pengaturan-Nya, menurut cara-Nya. Dengan melihat segala sesuatu dari sudut pandangan ini, doa kita dan perhatian kita seharusnya disertai tujuan untuk mengetahui dan melaksanakan kehendak Tuhan, puas akan peranan apa pun yang diberikan kepada kita untuk kita penuhi, karena Allah kitalah yang memimpin kita. Inilah program yang diupayakan untuk diikuti oleh Watch Tower Bible and Tract Society.”—”The Watch Tower”, 1 Mei 1915.
[Kotak/Gambar di hlm. 215]
Pertanyaan-Pertanyaan V.D.M.
Huruf-huruf V.D.M. adalah singkatan dari kata-kata Latin ”Verbi Dei Minister”, atau Rohaniwan dari Firman Ilahi.
Pada tahun 1916, sebuah daftar pertanyaan mengenai perkara-perkara Alkitab disiapkan oleh Lembaga. Orang-orang yang akan mewakili Lembaga sebagai pembicara diminta untuk menjawab setiap pertanyaan secara tertulis. Hal ini memungkinkan Lembaga mengetahui pemikiran, perasaan, dan pengertian saudara-saudara ini berkenaan kebenaran dasar Alkitab. Jawaban tertulis diperiksa dengan teliti oleh suatu badan pemeriksa di kantor-kantor Lembaga. Mereka yang diakui memenuhi syarat sebagai pembicara sedikitnya harus sanggup menjawab dengan benar 85 persen dari pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Belakangan, banyak di antara para penatua, diaken, dan Siswa Alkitab lain menanyakan apakah mereka dapat memperoleh sebuah daftar pertanyaan. Pada waktunya, dinyatakan bahwa adalah bermanfaat jika kelas-kelas memilih sebagai wakil-wakil mereka hanya orang-orang yang memenuhi syarat sebagai V.D.M.
Pada waktu Lembaga memberi gelar Rohaniwan dari Firman Ilahi, ini tidak berarti bahwa pribadi tersebut telah dinobatkan. Ini hanya mengartikan bahwa badan pemeriksa di kantor-kantor Lembaga telah meninjau perkembangan orang itu dalam hal doktrin, dan sampai batas yang masuk akal dalam hal reputasinya, serta menyimpulkan bahwa ia layak untuk disebut seorang Rohaniwan dari Firman Ilahi.
Pertanyaan-pertanyaan V.D.M. adalah sebagai berikut:
(1) Apa yang pertama-tama Allah ciptakan?
(2) Apa arti kata ”Logos”, sebagaimana dihubungkan dengan Putra Allah? dan apa yang dimaksud dengan kata Bapa dan kata Putra?
(3) Kapan dan bagaimana dosa masuk ke dalam dunia?
(4) Apa hukuman Ilahi atas dosa dari para pedosa? dan siapakah para pedosa itu?
(5) Mengapa ”Logos” perlu diubah ke dalam tubuh jasmani? dan apakah Ia mengalami ”inkarnasi”?
(6) Bagaimana wujud Manusia Yesus Kristus sejak bayi sampai kematiannya?
(7) Bagaimana wujud Yesus sejak kebangkitannya; dan apa hubungan resmi antara Dia dan Yehuwa?
(8) Apa pekerjaan Yesus selama Masa Penginjilan—selama masa Pentakosta hingga sekarang?
(9) Sejauh ini apa yang telah dilakukan Allah Yehuwa bagi dunia umat manusia? dan apa yang dilakukan oleh Yesus?
(10) Apa maksud-tujuan Ilahi sehubungan dengan Gereja bila jumlahnya sudah lengkap?
(11) Apa maksud-tujuan Ilahi sehubungan dengan dunia umat manusia?
(12) Apa nasib orang-orang yang pada akhirnya tidak mau kembali ke jalan yang benar?
(13) Pahala atau berkat-berkat apa yang akan datang ke atas dunia umat manusia melalui ketaatan kepada Kerajaan Mesias?
(14) Dengan langkah-langkah apa seorang pedosa dapat memasuki hubungan yang sangat penting dengan Kristus dan dengan Bapa Surgawi?
(15) Setelah seorang Kristen diperanakkan oleh Roh Kudus, haluan apa yang diambilnya, sebagaimana ditunjukkan dalam Firman Allah?
(16) Apakah saudara telah berpaling dari dosa untuk melayani Allah yang hidup?
(17) Apakah saudara sudah membaktikan sepenuhnya kehidupan dan segenap kekuatan serta bakat saudara untuk Tuhan dan dinas-Nya?
(18) Apakah saudara telah melambangkan pembaktian ini dengan baptisan air?
(19) Apakah saudara telah mengucapkan Sumpah dari I. B. S. A. [International Bible Students Association] berkenaan kekudusan hidup?
(20) Apakah saudara telah membaca dengan saksama dan teliti keenam jilid dari STUDIES IN THE SCRIPTURES?
(21) Apakah saudara telah memperoleh banyak penerangan dan manfaat dari buku tersebut?
(22) Apakah saudara yakin bahwa saudara mempunyai pengetahuan Alkitab yang kuat dan permanen yang akan membuat saudara menjadi seorang hamba Tuhan yang lebih efisien sepanjang sisa hidup saudara?
[Kotak/Gambar di hlm. 216, 217]
Gedung yang Digunakan Selama Masa Awal di Brooklyn
Rumah Betel
122-124 Columbia Heights
Ruang makan di Rumah Betel
Tabernakel
Kantor-kantor, penyimpanan lektur, departemen pengiriman, peralatan ”typesetting”, dan sebuah auditorium dengan 800 tempat duduk ada di tempat ini, di 17 Hicks Street (digunakan dari tahun 1909 sampai 1918)
Auditorium
Percetakan yang Mula-Mula
Anggota keluarga Betel yang bekerja di percetakan di Myrtle Avenue pada tahun 1920 (kanan)
35 Myrtle Avenue (1920-22)
18 Concord Street (1922-27)
117 Adams Street (1927- )
[Kotak/Gambar di hlm. 224, 225]
Pengawas-Pengawas Keliling—Beberapa dari Ribuan yang Telah Melayani
Kanada, 1905-33
Inggris, 1920-32
Finlandia, 1921-26, 1947-70
Amerika Serikat, 1907-15
Mengadakan perjalanan dari sidang ke sidang—
Greenland
Venezuela
Lesotho
Meksiko
Peru
Sierra Leone
Akomodasi bergerak di Namibia
Ikut serta bersama Saksi-Saksi setempat dalam dinas pengabaran di Jepang
Bertemu dengan para penatua setempat di Jerman
Menyediakan nasihat praktis bagi para perintis di Hawaii
Mengajar sebuah sidang di Prancis
[Kotak/Gambar di hlm. 229]
Badan Hukum Masa Permulaan
Zion’s Watch Tower Tract Society. Pertama-tama dibentuk pada tahun 1881 dan kemudian sah menjadi badan hukum di negara bagian Pennsylvania pada tanggal 15 Desember 1884. Pada tahun 1896 namanya diubah menjadi Watch Tower Bible and Tract Society. Sejak tahun 1955 ini dikenal sebagai Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania.
Peoples Pulpit Association. Dibentuk pada tahun 1909 sehubungan dengan kepindahan kantor-kantor utama Lembaga ke Brooklyn, New York. Pada tahun 1939 namanya diubah menjadi Watchtower Bible and Tract Society, Inc. Sejak tahun 1956 ini dikenal sebagai Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc.
International Bible Students Association. Menjadi badan hukum di London, Inggris, pada tanggal 30 Juni 1914.
Agar dapat memenuhi tuntutan hukum, badan-badan hukum lain telah dibentuk oleh Saksi-Saksi Yehuwa di banyak masyarakat dan negara. Akan tetapi, Saksi-Saksi Yehuwa tidak terpecah-pecah ke dalam organisasi nasional atau regional. Mereka merupakan persaudaraan sedunia yang terpadu.
[Kotak di hlm. 234]
’Seperti Masyarakat Kristen yang Primitif’
Publikasi keagamaan ”Interpretation” menyatakan pada bulan Juli 1956, ”Dalam organisasi dan pekerjaan kesaksian mereka, mereka [Saksi-Saksi Yehuwa] sangat mirip dengan kelompok masyarakat Kristen yang primitif. . . . Hanya sedikit kelompok lain yang menggunakan Alkitab secara ekstensif, secara lisan maupun tertulis seperti yang mereka lakukan dalam berita-berita mereka.”
[Gambar di hlm. 210]
Untuk menyediakan pengawasan yang lebih saksama, kantor-kantor cabang didirikan. Yang pertama di London, Inggris, di gedung ini
[Gambar di hlm. 221]
J. F. Rutherford pada tahun 1941. Para Saksi mengetahui bahwa ia bukan pemimpin mereka
[Gambar di hlm. 226]
John Booth, pengawas keliling di AS dari tahun 1936 hingga 1941
[Gambar di hlm. 227]
Carey Barber, yang distriknya mencakup bagian Amerika Serikat yang sangat luas
[Gambar di hlm. 228]
Saudara Knorr secara tetap tentu mengunjungi setiap cabang dan rumah utusan injil
[Gambar di hlm. 230]
Pengawas-pengawas utama dari cabang-cabang Lembaga telah dikumpulkan bersama untuk pelatihan khusus (New York, 1958)
[Gambar di hlm. 231]
Sekolah Pelayanan Kerajaan telah menyediakan instruksi berharga bagi para pengawas di seluruh dunia
Sekolah Pelayanan Kerajaan di sebuah kamp pengungsi di Thailand, 1978; di Filipina, 1966 (kiri atas)
[Gambar di hlm. 232]
Instruksi-instruksi organisasi telah diterbitkan secara progresif (mula-mula dalam bahasa Inggris, kemudian dalam bahasa-bahasa lain) guna menyelaraskan kegiatan Saksi-Saksi dan untuk memberi tahu mereka semua tentang persediaan yang dibuat untuk membantu mereka dalam pelayanan mereka