Pasal Sembilan
Percaya kepada Yehuwa sewaktu Menghadapi Kesulitan
1. Mengapa akan bermanfaat jika orang Kristen dewasa ini memeriksa Yesaya pasal 7 dan 8?
YESAYA pasal 7 dan 8 mengkaji dua sikap yang sangat berbeda. Yesaya dan Ahaz sama-sama berasal dari bangsa yang dibaktikan kepada Yehuwa; keduanya mendapat tugas dari Allah, yang satu sebagai nabi, yang lain sebagai raja Yehuda; dan keduanya menghadapi ancaman yang sama—serbuan dari musuh yang lebih kuat ke Yehuda. Meskipun demikian, Yesaya percaya kepada Yehuwa sewaktu menghadapi ancaman tersebut, sedangkan Ahaz menyerah kepada rasa takut. Mengapa mereka memberikan reaksi yang berbeda? Mengingat orang Kristen dewasa ini juga dikelilingi oleh kekuatan-kekuatan yang tidak bersahabat, ada baiknya mereka memeriksa dua pasal di buku Yesaya ini untuk menarik pelajaran darinya.
Keputusan Harus Diambil
2, 3. Ringkasan apa yang Yesaya berikan dalam kata-kata pembukaannya?
2 Seperti seorang seniman yang memulai lukisannya dengan membuat sketsa, Yesaya memulai kisahnya dengan beberapa pernyataan umum yang menandai permulaan dan akhir dari peristiwa yang akan ia ceritakan, ”Pada zaman Ahaz putra Yotam putra Uzzia, raja Yehuda, datanglah Rezin, raja Siria, dan Pekah putra Remalia, raja Israel, ke Yerusalem untuk berperang melawannya, namun ia tidak sanggup berperang melawannya.”—Yesaya 7:1.
3 Ini terjadi pada abad kedelapan SM. Ahaz telah menggantikan ayahnya, Yotam, sebagai raja Yehuda. Rezin, raja Siria, dan Pekah, raja kerajaan Israel di utara, menyerbu Yehuda, dan pasukan mereka menyerang dengan ganas. Dan akhirnya, mereka pun akan mengepung Yerusalem. Akan tetapi, pengepungan itu akan gagal. (2 Raja 16:5, 6; 2 Tawarikh 28:5-8) Mengapa? Kita akan mengetahuinya nanti.
4. Mengapa hati Ahaz dan rakyatnya dipenuhi rasa takut?
4 Di awal perang itu, ”suatu laporan disampaikan kepada keturunan Daud, bunyinya, ’Siria telah bersandar pada Efraim.’ Maka hatinya dan hati rakyatnya gemetar, seperti bergetarnya pohon-pohon di hutan karena angin”. (Yesaya 7:2) Ya, Ahaz dan rakyatnya merasa ketakutan ketika mengetahui bahwa orang Siria dan orang Israel telah bersekutu dan bahwa bala tentara mereka pada saat itu telah berkemah di tanah Efraim (Israel). Jaraknya hanya dua atau tiga hari perjalanan dari Yerusalem!
5. Bagaimana umat Allah dewasa ini sama dengan Yesaya?
5 Yehuwa memberi tahu Yesaya, ”Pergilah, temui Ahaz, engkau dan Syear-yasyub, putramu, di ujung saluran kolam atas di tepi jalan raya di daerah penatu.” (Yesaya 7:3) Coba bayangkan! Pada saat seperti itu, seharusnya raja yang mencari nabi Yehuwa dan meminta petunjuk, tetapi justru sang nabi yang harus pergi menemui raja! Meskipun demikian, Yesaya menaati Yehuwa dengan rela. Begitu pula dewasa ini, umat Yehuwa dengan senang hati pergi mencari orang-orang yang ketakutan karena tekanan dunia ini. (Matius 24:6, 14) Sungguh memuaskan bahwa setiap tahun, ratusan ribu orang menyambut kunjungan para pemberita kabar baik ini dan menyambut uluran tangan perlindungan Yehuwa!
6. (a) Apa pesan yang menghangatkan hati yang disampaikan sang nabi kepada Raja Ahaz? (b) Situasi apa ada dewasa ini?
6 Yesaya menemukan Ahaz di luar tembok Yerusalem; di sana raja sedang memeriksa persediaan air kota, sebagai persiapan bila terjadi pengepungan. Yesaya menyampaikan kepadanya pesan dari Yehuwa, ”Jagalah dirimu dan tetaplah tenang. Jangan takut, dan jangan biarkan hatimu menjadi kecut karena kedua ujung batang kayu yang berasap ini, karena kemarahan dari Rezin dan Siria dan putra Remalia yang berkobar itu.” (Yesaya 7:4) Pada waktu para penyerang mengobrak-abrik Yehuda sebelumnya, kemarahan mereka sepanas kobaran api. Kini, mereka hanyalah ’dua ujung batang kayu yang berasap’. Ahaz tidak perlu gentar terhadap Raja Rezin dari Siria atau Raja Pekah putra Remalia, dari Israel. Halnya serupa dewasa ini. Selama berabad-abad, para pemimpin Susunan Kristen telah menekan orang-orang Kristen sejati dengan api penganiayaan. Namun sekarang, Susunan Kristen hanyalah seperti batang kayu yang sudah hampir habis terbakar. Kesudahannya sudah di ambang pintu.
7. Mengapa nama Yesaya dan nama putranya memberikan harapan?
7 Pada zaman Ahaz, selain berita Yesaya, arti nama Yesaya dan nama putranya pun memberikan harapan kepada setiap orang yang percaya kepada Yehuwa. Memang, Yehuda sedang dalam bahaya, tetapi nama Yesaya, yang berarti ”Keselamatan dari Yehuwa”, menandakan bahwa Yehuwa akan memberikan kelepasan. Yehuwa memberi tahu Yesaya untuk mengajak Syear-yasyub, putranya, yang namanya berarti ”Hanya Suatu Sisa Akan Kembali”. Bahkan sewaktu kerajaan Yehuda akhirnya jatuh, Allah dengan penuh belas kasihan akan membawa suatu sisa kembali ke negeri itu.
Lebih daripada Perang Antarbangsa
8. Mengapa serangan atas Yerusalem lebih daripada perang antarbangsa?
8 Yehuwa, melalui Yesaya, menyingkapkan strategi yang digunakan musuh-musuh Yehuda. Inilah yang mereka rencanakan: ”Mari kita menyerang Yehuda dan mengacaukannya dan menerobos untuk mengambilnya bagi kita; dan mari kita mengangkat raja lain di dalamnya, yaitu putra Tabeel.” (Yesaya 7:5, 6) Persekutuan Siria-Israel mempunyai rencana untuk menaklukkan Yehuda dan mengganti Ahaz, putra Daud, dengan orang pilihan mereka. Jelaslah, serangan atas Yerusalem kini lebih daripada perang antarbangsa. Itu telah menjadi pertempuran antara Setan dan Yehuwa. Mengapa? Karena Allah Yehuwa mengadakan perjanjian dengan Raja Daud, yang memberikan jaminan kepadanya bahwa putra-putranya akan memerintah umat Yehuwa. (2 Samuel 7:11, 16) Benar-benar suatu kemenangan bagi Setan jika ia dapat mendudukkan seseorang dari dinasti lain di takhta Yerusalem! Ia bahkan bisa menggagalkan maksud-tujuan Yehuwa untuk menghasilkan ahli waris yang permanen, yaitu ”Pangeran Perdamaian”, dari garis keturunan Daud.—Yesaya 9:6, 7.
Jaminan yang Penuh Kasih dari Yehuwa
9. Jaminan apa yang seharusnya memberikan keberanian kepada Ahaz dan juga kepada orang Kristen dewasa ini?
9 Apakah rencana Siria dan Israel akan berhasil? Tidak. Yehuwa menyatakan, ”Itu tidak akan bertahan, dan juga tidak akan terjadi.” (Yesaya 7:7) Melalui Yesaya, Yehuwa berfirman bahwa bukan hanya pengepungan atas Yerusalem yang akan gagal, tetapi ”hanya dalam waktu enam puluh lima tahun Efraim akan dihancurkan sehingga tidak menjadi bangsa lagi”. (Yesaya 7:8) Ya, dalam waktu 65 tahun, Israel tidak akan ada lagi sebagai suatu bangsa.a Jaminan ini, dengan jadwal waktunya yang spesifik, seharusnya memberi Ahaz keberanian. Dengan cara yang sama, umat Allah dewasa ini merasa dikuatkan karena mengetahui bahwa waktu yang tersisa bagi dunia Setan sudah hampir habis.
10. (a) Bagaimana orang Kristen sejati dewasa ini dapat meniru Yehuwa? (b) Apa yang Yehuwa tawarkan kepada Ahaz?
10 Mungkin raut muka Ahaz menunjukkan ketidakpercayaan, sehingga Yehuwa, melalui Yesaya, berfirman, ”Jika kamu sekalian tidak mempunyai iman, maka dalam hal ini kamu tidak akan bertahan untuk waktu yang lama.” Dengan sabar, Yehuwa ”berbicara lagi kepada Ahaz”. (Yesaya 7:9, 10) Benar-benar teladan yang baik! Dewasa ini, walaupun banyak orang tidak langsung menyambut berita Kerajaan, hendaklah kita meniru Yehuwa dengan ”berbicara lagi” seraya kita berulang-ulang berkunjung. Yehuwa kemudian memberi tahu Ahaz, ”Mintalah bagi dirimu suatu tanda dari Yehuwa, Allahmu, dengan membuatnya sedalam Syeol atau membuatnya setinggi wilayah atas.” (Yesaya 7:11) Ahaz boleh meminta tanda, dan Yehuwa akan mengadakannya sebagai jaminan bahwa Dia akan melindungi keturunan Daud.
11. Jaminan apa yang terkandung dalam ungkapan ”Allahmu” yang Yehuwa ucapkan?
11 Perhatikan bahwa Yehuwa berfirman, ’Mintalah suatu tanda dari Allahmu.’ Yehuwa sungguh baik. Telah dilaporkan bahwa Ahaz menyembah allah-allah palsu dan mengikuti praktek-praktek kafir yang menjijikkan. (2 Raja 16:3, 4) Meskipun demikian, dan meskipun Ahaz ketakutan, Yehuwa tetap menyebut diri-Nya Allah dari Ahaz. Hal ini memberikan jaminan kepada kita bahwa Yehuwa tidak terburu-buru menolak manusia. Ia bersedia mengulurkan bantuan kepada orang-orang yang bersalah atau yang imannya melemah. Apakah jaminan kasih Allah ini menggerakkan Ahaz untuk menyambut uluran tangan Yehuwa?
Ragu-Ragu, kemudian Tidak Taat
12. (a) Sikap angkuh apa Ahaz perlihatkan? (b) Sebaliknya dari berpaling kepada Yehuwa, kepada siapa Ahaz meminta bantuan?
12 Ahaz menolak, jawabnya, ”Aku tidak mau meminta, aku juga tidak mau menguji Yehuwa.” (Yesaya 7:12) Dengan mengatakan hal ini, Ahaz bukannya sedang mematuhi hukum yang berbunyi, ”Jangan menguji Yehuwa, Allahmu.” (Ulangan 6:16) Berabad-abad kemudian, Yesus mengutip hukum yang sama pada waktu Setan menggodanya. (Matius 4:7) Namun, dalam kasus Ahaz, Yehuwa mengundang dia untuk berbalik kepada ibadat sejati dan menawarkan suatu tanda untuk menguatkan imannya. Akan tetapi, Ahaz memilih untuk mencari perlindungan di tempat lain. Mungkin, pada saat itulah raja mengirimkan sejumlah besar uang kepada Asiria, guna mencari bantuan untuk melawan musuh-musuhnya yang berasal dari utara. (2 Raja 16:7, 8) Sementara itu, pasukan gabungan Siria-Israel mengitari Yerusalem dan mulai mengepungnya.
13. Perubahan apa kita perhatikan di ayat 13, dan apa artinya?
13 Sambil memikirkan ketiadaan iman sang raja, Yesaya mengatakan, ”Dengarkanlah, hai, keturunan Daud. Apakah suatu hal kecil bagimu bahwa engkau telah membuat orang lelah, sehingga kamu harus membuat Allahku lelah juga?” (Yesaya 7:13) Ya, Yehuwa dapat menjadi lelah dalam arti jemu karena terus-menerus ditolak. Perhatikan juga bahwa sang nabi kini berkata ”Allahku” dan bukan ”Allahmu”. Ini perubahan yang menandakan bahaya! Pada waktu Ahaz menolak Yehuwa dan berpaling kepada Asiria, ia kehilangan kesempatan yang baik untuk memulihkan hubungannya dengan Yehuwa. Semoga kita tidak pernah mengorbankan hubungan kita dengan Allah karena mengkompromikan keyakinan kita yang didasarkan atas Alkitab demi mendapatkan keuntungan-keuntungan sementara.
Tanda Imanuel
14. Bagaimana Yehuwa memperlihatkan kesetiaan-Nya kepada perjanjian-Nya dengan Daud?
14 Yehuwa tetap setia kepada perjanjian-Nya dengan Daud. Ia telah menawarkan tanda, dan tanda akan diberikan! Yesaya selanjutnya mengatakan, ”Yehuwa sendiri akan memberikan suatu tanda kepada kamu sekalian: Lihat! Gadis itu akan menjadi hamil, dan ia akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamai dia Imanuel. Mentega dan madu akan ia makan pada waktu ia tahu bagaimana menolak apa yang jahat dan memilih apa yang baik. Sebab sebelum anak laki-laki itu tahu bagaimana menolak apa yang jahat dan memilih apa yang baik, tanah yang kedua rajanya membuat engkau merasa gentar sampai mual, akan ditinggalkan.”—Yesaya 7:14-16.
15. Dua pertanyaan apa dijawab oleh nubuat tentang Imanuel?
15 Inilah kabar baik bagi siapa pun yang takut kalau-kalau para penyerbu akan mengakhiri dinasti Daud. ”Imanuel” berarti ”Beserta Kitalah Allah”. Allah menyertai Yehuda dan tidak akan membiarkan perjanjian-Nya dengan Daud dibatalkan. Selain itu, Ahaz dan rakyatnya tidak hanya diberi tahu apa yang akan Allah lakukan, tetapi juga kapan Dia akan melaksanakannya. Sebelum anak laki-laki yang bernama Imanuel itu cukup besar untuk membedakan antara yang baik dan yang jahat, bangsa-bangsa musuh sudah akan dihancurkan. Dan, hal ini memang terjadi!
16. Apa yang mungkin menyebabkan Yehuwa tidak menyingkapkan identitas Imanuel pada zaman Ahaz?
16 Alkitab tidak menyingkapkan anak siapa sebenarnya Imanuel itu. Tetapi, karena Imanuel kecil akan menjadi tanda dan Yesaya belakangan menyatakan bahwa ia dan anak-anaknya ”adalah tanda-tanda”, Imanuel mungkin adalah salah satu putra sang nabi. (Yesaya 8:18) Yehuwa mungkin tidak memberi tahu identitas Imanuel pada zaman Ahaz agar generasi-generasi di masa mendatang tidak disimpangkan dari Imanuel yang Lebih Besar. Siapakah dia?
17. (a) Siapakah Imanuel yang Lebih Besar, dan apa makna kelahirannya? (b) Mengapa umat Allah dewasa ini dapat berseru, ”Beserta kitalah Allah”?
17 Di luar buku Yesaya, nama Imanuel hanya muncul satu kali dalam Alkitab, yaitu di Matius 1:23. Yehuwa mengilhami Matius untuk menerapkan nubuat tentang kelahiran Imanuel pada kelahiran Yesus, Ahli Waris yang sah atas takhta Daud. (Matius 1:18-23) Kelahiran Imanuel yang pertama adalah tanda bahwa Allah tidak akan meninggalkan keturunan Daud. Demikian pula, kelahiran Yesus, Imanuel yang Lebih Besar, adalah tanda bahwa Allah tidak meninggalkan umat manusia atau perjanjian Kerajaan-Nya dengan keturunan Daud. (Lukas 1:31-33) Karena pada waktu itu wakil utama Yehuwa ada di antara umat manusia, Matius dapat dengan benar mengatakan, ’Beserta kitalah Allah.’ Dewasa ini, Yesus memerintah sebagai Raja surgawi dan menyertai sidang jemaatnya di atas bumi. (Matius 28:20) Tentu, umat Allah mempunyai alasan tambahan untuk berseru dengan berani, ”Beserta kitalah Allah!”
Lebih Banyak Lagi Akibat Ketidaksetiaan
18. (a) Mengapa kata-kata Yesaya selanjutnya membuat para pendengarnya merasa ngeri? (b) Perubahan keadaan apa akan segera terjadi?
18 Walaupun kata-kata terakhirnya terdengar menghibur, pernyataan Yesaya selanjutnya membuat para pendengarnya merasa ngeri, ”Yehuwa akan mendatangkan ke atasmu dan ke atas bangsamu dan ke atas keluarga bapakmu hari-hari seperti yang belum pernah terjadi sejak waktu Efraim berpaling dari Yehuda, yaitu raja Asiria.” (Yesaya 7:17) Ya, malapetaka akan datang, dan datangnya dari tangan raja Asiria. Ahaz dan rakyatnya tentu sering tidak bisa tidur karena membayangkan dominasi orang Asiria yang terkenal kejam. Ahaz berpikir bahwa dengan bersahabat dengan Asiria, ia akan bebas dari Israel dan Siria. Memang, raja Asiria akan menanggapi permohonan Ahaz dengan menyerang Israel dan Siria. (2 Raja 16:9) Mungkin, itulah sebabnya Pekah dan Rezin terpaksa menghentikan pengepungan atas Yerusalem. Jadi, persekutuan Siria-Israel akan terbukti tidak sanggup merebut Yerusalem. (Yesaya 7:1) Namun sekarang, Yesaya memberi tahu pendengarnya yang sedang terkejut bahwa Asiria, pelindung yang mereka harap-harapkan itu, akan menjadi penindas mereka!—Bandingkan Amsal 29:25.
19. Drama historis ini mengandung peringatan apa bagi orang Kristen dewasa ini?
19 Kisah sejarah ini mengandung suatu peringatan bagi orang Kristen dewasa ini. Pada waktu mengalami tekanan, kita mungkin tergoda untuk mengkompromikan prinsip-prinsip Kristen, dengan demikian menolak perlindungan Yehuwa. Ini pandangan yang picik, bahkan sama dengan bunuh diri, sebagaimana nyata dari kata-kata Yesaya selanjutnya. Sang nabi selanjutnya menggambarkan akibat serangan Asiria atas negeri itu dan penduduknya.
20. Siapakah ”lalat-lalat” dan ”lebah-lebah”, dan apa yang akan mereka lakukan?
20 Yesaya membagi pernyataannya menjadi empat bagian, masing-masing menubuatkan apa yang akan terjadi ”pada hari itu”—yaitu pada hari Asiria menyerang Yehuda. ”Pasti terjadi pada hari itu bahwa Yehuwa akan bersuit memanggil lalat-lalat yang ada di ujung saluran air Sungai Nil di Mesir dan lebah-lebah yang ada di tanah Asiria, dan mereka pasti akan datang dan menetap, mereka semua, di wadi-wadi yang terjal dan di celah-celah gunung-gunung batu dan di semua belukar berduri dan di semua tempat mengambil air.” (Yesaya 7:18, 19) Bala tentara Mesir dan Asiria, seumpama kawanan lalat dan lebah, akan mengarahkan perhatian mereka ke Tanah Perjanjian. Ini bukanlah serangan sambil lalu. ”Lalat-lalat” dan ”lebah-lebah” akan menetap, bercokol di setiap lubang dan celah di negeri itu.
21. Bagaimana raja Asiria akan menjadi seperti pisau cukur?
21 Yesaya melanjutkan, ”Pada hari itu, dengan pisau cukur yang disewa di wilayah Sungai, yaitu melalui raja Asiria, Yehuwa akan mencukur kepala dan bulu kaki, dan itu bahkan akan menyapu bersih janggut.” (Yesaya 7:20) Sekarang hanya Asiria yang disebutkan, sebab ia adalah ancaman utama. Ahaz mengupah raja Asiria untuk ”mencukur” Siria dan Israel. Akan tetapi, ”pisau cukur yang disewa” dari wilayah Efrat ini akan berpindah ke ”kepala” Yehuda dan mencukurnya sampai habis, bahkan sampai ke janggutnya!
22. Contoh-contoh apa yang Yesaya gunakan untuk memperlihatkan akibat penyerbuan Asiria yang sudah mendekat?
22 Apa akibatnya? ”Pasti terjadi pada hari itu bahwa setiap orang akan membiarkan hidup seekor sapi muda dari ternak dan dua ekor domba. Juga pasti terjadi bahwa karena berlimpah hasil susunya, ia akan makan mentega; sebab mentega dan madu adalah apa yang akan dimakan oleh semua orang yang masih tertinggal di dalam negeri itu.” (Yesaya 7:21, 22) Setelah Asiria ”mencukur” negeri itu, hanya ada sedikit sekali orang yang tersisa sehingga tidak banyak binatang yang dibutuhkan untuk bahan makanan. ”Mentega dan madu” akan dimakan—tidak ada yang lain, tidak ada anggur, roti, atau bahan makanan lain. Seakan-akan untuk menandaskan parahnya ketandusan, tiga kali Yesaya mengatakan bahwa di tempat yang dahulunya adalah tanah yang berharga dan produktif, kini yang ada hanyalah semak berduri dan lalang. Siapa pun yang berani mengambil risiko untuk berjalan-jalan di daerah pedesaan akan memerlukan ”anak-anak panah dan busur” untuk melindungi diri terhadap binatang buas yang mengintai di balik semak belukar. Ladang-ladang yang sudah dibersihkan kini menjadi tanah yang diinjak-injak lembu dan domba. (Yesaya 7:23-25) Nubuat ini mulai tergenap pada masa hidup Ahaz sendiri.—2 Tawarikh 28:20.
Ramalan yang Tepat
23. (a) Apa yang kini diperintahkan kepada Yesaya? (b) Bagaimana tanda berupa lempeng itu diteguhkan?
23 Yesaya kini beralih ke situasi yang sedang terjadi. Sementara Yerusalem dikepung oleh gabungan Siria-Israel, Yesaya melaporkan, ”Lalu Yehuwa berfirman kepadaku, ’Ambillah sebuah lempeng besar dan dengan pena dari manusia yang berkematian tulislah di atasnya, ”Maher-syalal-has-baz”. Biarlah aku mendapat pengesahan bagi diriku dari saksi-saksi yang setia, imam Uria dan Zakharia putra Yeberekhia.’” (Yesaya 8:1, 2) Nama Maher-syalal-has-baz berarti ”Bergegaslah, Hai, Jarahan! Ia Cepat-Cepat Menuju Rampasan”. Yesaya meminta dua pria yang disegani dalam masyarakat untuk mengesahkan penulisan nama ini di atas sebuah lempeng besar, sehingga mereka di kemudian hari dapat meneguhkan keautentikan dokumen tersebut. Tetapi, tanda ini akan diteguhkan dengan tanda yang kedua.
24. Tanda Maher-syalal-has-baz seharusnya memberikan pengaruh apa kepada penduduk Yehuda?
24 Yesaya berkata, ”Kemudian aku menghampiri nabiah itu, dan ia menjadi hamil dan setelah suatu waktu melahirkan seorang anak laki-laki. Lalu Yehuwa berfirman kepadaku, ’Namailah dia Maher-syalal-has-baz, sebab sebelum anak laki-laki itu bisa memanggil, ”Bapakku!” dan ”Ibuku!” orang akan membawa pergi kekayaan Damaskus dan jarahan Samaria di hadapan raja Asiria.’” (Yesaya 8:3, 4) Baik lempeng besar maupun anak laki-laki yang baru lahir itu akan menjadi tanda bahwa Asiria akan segera menjarah para penindas Yehuda, yaitu Siria dan Israel. Seberapa cepatkah itu terjadi? Sebelum anak laki-laki itu dapat mengucapkan kata-kata pertama yang dipelajari kebanyakan bayi—’Bapak’ dan ’Ibu’. Ramalan yang begitu terperinci seharusnya menambah keyakinan umat itu kepada Yehuwa. Atau, itu malah membuat beberapa orang mengejek Yesaya dan putra-putranya. Apa pun yang terjadi, kata-kata nubuat Yesaya menjadi kenyataan.—2 Raja 17:1-6.
25. Apa persamaan antara zaman Yesaya dan zaman sekarang?
25 Orang Kristen dapat belajar dari peringatan yang Yesaya ulang-ulangi. Rasul Paulus menyingkapkan kepada kita bahwa dalam drama historis ini, Yesaya adalah gambaran untuk Yesus Kristus, dan putra-putra Yesaya adalah gambaran untuk murid-murid Yesus yang terurap. (Ibrani 2:10-13) Melalui para pengikutnya yang terurap di bumi, Yesus telah mengingatkan orang Kristen sejati perlunya ’tetap sadar’ selama masa yang kritis ini. (Lukas 21:34-36) Pada waktu yang sama, para penentang yang tidak bertobat diperingatkan bahwa mereka akan dibinasakan, walaupun peringatan itu sering disambut dengan ejekan. (2 Petrus 3:3, 4) Digenapinya nubuat-nubuat yang berkaitan dengan waktu di zaman Yesaya merupakan jaminan bahwa jadwal waktu Allah untuk zaman kita juga ”pasti akan menjadi kenyataan. Ia tidak akan terlambat”.—Habakuk 2:3.
”Air” yang Membinasakan
26, 27. (a) Peristiwa-peristiwa apa dinubuatkan Yesaya? (b) Apa yang ditunjukkan oleh kata-kata Yesaya bagi hamba-hamba Yehuwa dewasa ini?
26 Yesaya melanjutkan peringatannya, ”Oleh karena bangsa ini telah menolak air Syiloa yang mengalir dengan lembut, dan ada kesukaan besar atas Rezin dan putra Remalia; oleh karena itu, lihat! Yehuwa mendatangkan ke atas mereka air Sungai yang kuat dan besar, raja Asiria dan seluruh kemuliaannya. Ia pasti akan meluap melampaui semua saluran airnya dan melampaui semua tepinya dan bergerak terus melintasi Yehuda. Ia akan membanjir dan meluap. Ia akan mencapai leher. Dan bentangan sayapnya akan menutupi seluruh negerimu, hai, Imanuel!”—Yesaya 8:5-8.
27 ”Bangsa ini”, kerajaan Israel di utara, menolak perjanjian Yehuwa dengan Daud. (2 Raja 17:16-18) Dalam pandangan mereka, perjanjian itu lemah seperti aliran lembut dari air Syiloa, persediaan air Yerusalem. Mereka sangat bersukacita karena berperang melawan Yehuda. Tetapi, penghinaan ini tidak akan dibiarkan tanpa hukuman. Yehuwa akan membiarkan Asiria ’membanjiri’, atau menyerbu, Siria dan Israel, sebagaimana Yehuwa akan segera membiarkan elemen politik dunia sekarang ini membanjiri wilayah agama palsu. (Penyingkapan 17:16; bandingkan Daniel 9:26.) Selanjutnya, kata Yesaya, ”air” yang banyak itu akan ”bergerak terus melintasi Yehuda”, hingga ”mencapai leher”, sampai ke Yerusalem, tempat kepala (raja) Yehuda memerintah.b Pada zaman kita, kelompok politik yang akan mengeksekusi agama palsu juga akan mengepung hamba-hamba Yehuwa, mengelilingi mereka hingga ”mencapai leher”. (Yehezkiel 38:2, 10-16) Apa hasilnya? Nah, apa yang terjadi pada masa Yesaya? Apakah orang Asiria berhasil menembus tembok-tembok kota dan menyapu bersih umat Allah? Tidak. Allah menyertai umat-Nya.
Jangan Takut—”Allah Menyertai Kami!”
28. Meskipun ada upaya gigih dari musuh-musuh mereka, jaminan apa yang Yehuwa berikan kepada Yehuda?
28 Yesaya memperingatkan, ”Datangkanlah celaka, hai, bangsa-bangsa [yang menentang umat perjanjian Allah], dan hancurlah; berilah telinga, kamu semua di segala pelosok bumi! Kenakan ikat pinggang, dan hancurlah! Kenakan ikat pinggang, dan hancurlah! Buatlah siasat, dan itu akan gagal! Katakan apa saja, dan itu tidak akan bertahan, karena Allah menyertai kami!” (Yesaya 8:9, 10) Beberapa tahun kemudian, pada masa pemerintahan putra Ahaz, Hizkia yang setia, kata-kata ini menjadi kenyataan. Pada waktu orang Asiria mengancam Yerusalem, malaikat Yehuwa membunuh 185.000 tentara mereka. Jelas, Yehuwa menyertai umat-Nya dan dinasti Daud. (Yesaya 37:33-37) Selama pertempuran Armagedon kelak, Yehuwa juga akan mengutus Imanuel yang Lebih Besar, tidak hanya untuk menghancurkan musuh-musuh-Nya, tetapi juga untuk menyelamatkan semua orang yang percaya kepada-Nya.—Mazmur 2:2, 9, 12.
29. (a) Bagaimana orang Yahudi pada zaman Ahaz berbeda dari orang Yahudi pada zaman Hizkia? (b) Mengapa hamba-hamba Yehuwa dewasa ini tidak mau mengadakan persekutuan keagamaan dan politik?
29 Tidak seperti orang Yehuda pada zaman Hizkia, orang-orang yang hidup pada zaman Ahaz tidak beriman akan perlindungan Yehuwa. Mereka lebih memilih bersekutu, atau ’bersekongkol’, dengan orang Asiria sebagai dinding pertahanan melawan persekutuan Siria-Israel. Akan tetapi, ”tangan” Yehuwa mendesak Yesaya untuk berbicara menentang ”jalan bangsa ini”, atau haluan yang populer. Ia memperingatkan, ”Apa yang mereka takuti jangan kamu takuti, juga jangan gemetar kepadanya. Yehuwa yang berbala tentara—dialah Pribadi yang harus kamu kuduskan, dan dialah yang harus kamu takuti, dan dia yang harus menjadi Pribadi yang membuat kamu gemetar.” (Yesaya 8:11-13) Dengan mengingat hal ini, hamba-hamba Yehuwa dewasa ini dapat waspada agar tidak bersekongkol atau menaruh kepercayaan pada dewan-dewan keagamaan dan persekutuan politik. Hamba-hamba Yehuwa memiliki keyakinan penuh akan kuasa perlindungan Allah. Bagaimanapun, jika ’Yehuwa ada di pihak kita, apa yang dapat dilakukan manusia terhadap kita?’—Mazmur 118:6.
30. Nasib apa akan dialami orang-orang yang tidak percaya kepada Yehuwa?
30 Yesaya selanjutnya menegaskan kembali bahwa Yehuwa akan terbukti menjadi ”tempat suci”, atau perlindungan, bagi mereka yang percaya kepada-Nya. Sebaliknya, orang-orang yang menolak Dia ”pasti akan tersandung dan jatuh dan dipatahkan, dan terjerat dan tertangkap”—lima kata kerja yang lugas, membuat kita tidak ragu-ragu lagi akan nasib orang-orang yang tidak percaya kepada Yehuwa. (Yesaya 8:14, 15) Pada abad pertama, orang-orang yang menolak Yesus pun tersandung dan jatuh. (Lukas 20:17, 18) Akibat serupa menanti orang-orang yang dewasa ini tidak mau memberikan pembaktian kepada Raja surgawi yang telah ditakhtakan, Yesus.—Mazmur 2:5-9.
31. Bagaimana orang Kristen sejati dewasa ini dapat meniru teladan Yesaya dan teladan orang-orang yang mendengarkan ajarannya?
31 Pada zaman Yesaya, tidak semua orang tersandung. Yesaya mengatakan, ”Gulunglah pengesahan itu, meteraikan hukum itu di antara murid-muridku! Dan aku akan tetap menantikan Yehuwa, yang menyembunyikan mukanya dari keturunan Yakub, dan aku akan berharap kepadanya.” (Yesaya 8:16, 17) Yesaya dan mereka yang mengindahkan ajarannya tidak akan meninggalkan Hukum Allah. Mereka tetap percaya kepada Yehuwa, sekalipun rekan-rekan sebangsa mereka yang suka melanggar, menolak untuk melakukannya, sehingga membuat Yehuwa menyembunyikan muka-Nya dari mereka. Semoga kita mengikuti teladan mereka yang percaya kepada Yehuwa dan mempunyai tekad yang sama untuk berpaut pada ibadat murni!—Daniel 12:4, 9; Matius 24:45; bandingkan Ibrani 6:11, 12.
”Tanda-Tanda” dan ”Mukjizat-Mukjizat”
32. (a) Siapakah yang dewasa ini menjadi ”tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat”? (b) Mengapa orang Kristen harus berbeda dari dunia ini?
32 Sekarang Yesaya berseru, ”Lihat! Aku dan anak-anak yang telah Yehuwa berikan kepadaku adalah tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat di Israel dari Yehuwa yang berbala tentara, yang tinggal di Gunung Zion.” (Yesaya 8:18) Ya, Yesaya, Syear-yasyub, dan Maher-syalal-has-baz adalah tanda-tanda maksud-tujuan Yehuwa bagi Yehuda. Demikian pula dewasa ini, Yesus dan saudara-saudaranya yang terurap menjadi tanda. (Ibrani 2:11-13) Dan, ”suatu kumpulan besar” dari ”domba-domba lain” bergabung dengan mereka dalam pekerjaan yang mereka lakukan. (Penyingkapan 7:9, 14; Yohanes 10:16) Tentu saja, suatu tanda akan berguna jika terlihat jelas di antara hal-hal yang ada di sekelilingnya. Demikian pula orang Kristen, mereka memenuhi tugas sebagai tanda hanya jika terlihat berbeda dari dunia ini, menaruh keyakinan penuh kepada Yehuwa dan dengan berani mengumumkan maksud-tujuan-Nya.
33. (a) Apa tekad orang-orang Kristen sejati? (b) Mengapa orang Kristen sejati akan sanggup berdiri teguh?
33 Maka, marilah kita semua menjalankan standar-standar Allah, dan bukan standar-standar dunia ini. Tetaplah berani untuk terlihat berbeda—sebagai tanda-tanda—melanjutkan tugas yang diberikan kepada Yesaya yang Lebih Besar, Yesus Kristus, ”Mengumumkan tahun perkenan . . . dan hari pembalasan Allah kita.” (Yesaya 61:1, 2; Lukas 4:17-21) Ya, pada waktu banjir Asiria melanda seluruh bumi—bahkan jika itu mencapai leher kita—orang Kristen tidak akan hanyut. Kita akan berdiri teguh karena ’Allah menyertai kita’.
[Catatan Kaki]
a Untuk perincian lebih lanjut tentang penggenapan nubuat ini, lihat Insight on the Scriptures, Jilid 1, halaman 62 dan 758, diterbitkan oleh Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc.
b Asiria juga disamakan dengan seekor burung yang bentangan sayapnya ”menutupi seluruh negerimu”. Jadi, seberapa pun luasnya negeri itu, itu dapat dijangkau oleh bala tentara Asiria.
[Gambar di hlm. 103]
Yesaya mengajak Syear-yasyub sewaktu menyampaikan pesan Yehuwa kepada Ahaz
[Gambar di hlm. 111]
Mengapa Yesaya menuliskan ”Maher-syalal-has-baz” pada sebuah lempeng besar?